Orang Indonesia siap begadang sampai jam berapapun demi sepakbola. Anda pun demikian? Bagaimana sebuah bola bisa mengubah berbagai hal? Apakah wajah sepakbola Indonesia juga terpengaruh? Opini Andibachtiar Yusuf.
Iklan
Bagi saya saat paling menyenangkan dari terjadinya Piala Dunia adalah heningnya situasi kisruh politik di negara ini. Jika kita kembali ke tahun 1998, Piala Dunia terjadi tak lebih dari sebulan setelah mahasiswa menduduki gedung parlemen dan Presiden saat itu Suharto lengser dari posisinya. Situasi sejak akhir 1997 memang sudah panas, krisis ekonomi yang menghantam membuat nyaris semua lapisan masyarakat turun ke jalan meminta pemerintah mengambil kewajibannya untuk bertanggung jawab.
Sepanjang Mei 98 situasi memuncak, penembakan mahasiswa di kampus Trisakti, kerusuhan seharian penuh yang sampai hari ini terus memberi luka yang menganga, para politisi yang mendadak mengambil arah kebalikan dari Suharto, mahasiswa yang akhirnya meluruk ke gedung Parlemen dan puncaknya adalah turunnya Suharto dari kursi kepemimpinannya setelah 32 tahun menjadi penguasa tertinggi yang tak tersentuh di Republik Indonesia.
Sepakbola mengubah segalanya
Situasi tak juga mereda sampai awal Juni, namun datangnya bulan penuh sepakbola alias Piala Dunia yang tahun itu dilaksanakan di Perancis mengubah segalanya. Para politikus mendadak tak lagi membahas peta politik masa depan Indonesia, bahkan Amien Rais yang saat itu begitu vokal mendadak sibuk membahas sepakbola sembari mengelus negara jagoannya untuk jadi juara. Saya sebenarnya tak terlalu yakin bahwa Pak Amien memang paham sepakbola, yang saya yakin ia sedang "terjebak” dalam eforia sepakbola dunia yang juga melanda Indonesia.
Ketika tulisan ini saya buat, Piala Dunia sedang bergema dari Rusia, di negeri itu konon sekitar empat juta turis datang bersambangentah menyaksikan tim kesayangannya atau sekedar berhore-hore sepanjang acara yang sering disebut sebagai "a mother of all summer” itu. Seperti biasa demamnya pun sampai ke sini, keributan politik yang sampai menyentuh hal-hal rasis dan pribadi mendadak terhenti. Semua status media sosial yang biasanya sibuk mengurusi agama orang lain sampai etnis asal seseorang mendadak sirna, berganti dengan berbagai analisa tentang tim apa yang akan menang di pertandingan malam nanti.
Malam Duka Sepak Bola Jerman Dalam Foto
Kadang tidak diperlukan banyak kata-kata untuk bercerita. Inilah jepretan kamera dari wajah-wajah penuh kekecewaan dan ketidakpercayaan pelatih, pemain dan suporter "Die Mannschaft".
Foto: Reuters/H. Hanschke
Joachim Löw
"(Kegagalan -Red) Ini tanggung jawab saya." Apakah ia akan tetap jadi pelatih? "Masih terlalu dini bagi saya untuk bisa menjawabnya."
Foto: Andreas Gebert/dpa/picture-alliance
Kutukan Juara Dunia
Empat dari lima juara dunia terakhir gagal lolos ke babak perdelapan final.
Foto: Getty Images/AFP/MacDougall
Mats Hummels
"Permainan meyakinkan kami yang terakhir adalah musim gugur 2017. Itu sudah cukup lama."
Foto: Reuters/M. Dalder
Bersejarah
Jerman untuk pertama kalinya sejak tahun 1938 tidak lolos dari fase grup Piala Dunia.
Foto: Getty Images/A. Hassenstein
Mario Gomez
"Sangat pahit. Kami gagal mengalahkan tim-tim di grup yang seharusnya bisa kalahkan. Momen yang sangat sedih."
Foto: Getty Images/AFP/S. Khan
Bersejarah Bagi Tim Lain
Untuk pertama kalinya Inggris lolos ke babak yang lebih baik dari Jerman dalam Piala Dunia sejak 1966.
Foto: Reuters/P. Olivares
Toni Kroos
"Jika tidak bisa mencetak gol lawan Meksiko dan Korea Selatan, maka sudah selayaknya tidak lolos ke babak perdelapanfinal."
Foto: Reuters/M. Dalder
Fans Meksiko dan Korsel Berpesta Bersama
Sementara fans Jerman menangis, fans Meksiko berterima kasih kepada Korsel dan merayakannya dengan berpesta bersama para suporter Korea Selatan.
Foto: Getty Images/AFP/J. MacDougall
Manuel Neuer
"Saya tidak merasa, tim kami adalah tim yang patut ditakuti."
Foto: Reuters/D. Martinez
Die Mannschaft Ucapkan Terima Kasih
Akun @dfb_team_en mengucapkan terima kasih atas dukungan para fans dan meminta maaf atas kegagalannya.
Foto: Reuters/H. Hanschke
Mesut Özil
Tidak ada komentar bagi wartawan dari Özil Catatan penting: dalam pertandingan lawan Korsel, ia memiliki tujuh peluang. Ini yang terbanyak dibandingkan pemain lainnya dalam satu pertandingan di Piala Dunia 2018.
Foto: Reuters/M. Dalder
11 foto1 | 11
Orang Indonesia siap begadang sampai jam berapapun demi sepakbola. Kabarnya penjualan segala pernik jika sudah ditempeli embel-embel Piala Dunia akan lebih laku. Stasiun televisi berlomba menyiarkan segala variasi acara yang berkenaan tentang sepakbola. Semua orang apapun pekerjaannya didapuk jadi komentator dadakan, semua media menayangkan Piala Dunia dan tak harus siaran pertandingannya. Imbasnya tentu saja sejak sekitar 12 tahun lalu, harga tayangan langsung Piala Dunia melonjak tak karuan.
Kabarnya sudah sejak Afrika Selatan jadi tuan rumah 8 tahun lalu, stasiun yang menyiarkan pertandingan selalu gagal meraih laba, mereka pun mengambil alih hak siar bukan lagi pada stasiun televisi lain atau panitia penyelenggara, karena hak siar sudah dimiliki oleh sebuah gerai alat elektronik sejak beberapa tahun sebelumnya. Pada tahun 2006 pun pemilik hak siar konon megap-megap tak karuan dan hanya sanggup meraih margin tipis. Empat tahun lalu lebih parah, harga beli yang sedikit lagi melewati angka setengah triliun ternyata sulit ditutup oleh pemilik hak siar. Kabarnya situasi diperparah akibat mundurnya beberapa calon sponsor akibat stasiun tersebut dianggap berpihak pada salah satu kandidat Presiden Indonesia yang dianggap kurang popular dimata konstituen.
Ritual Aneh dan Unik di Laga Sepakbola
Menginjak lapangan lebih dulu dengan kaki kanan, tidak menembak ke gawang selama pemasanan. Ada saja ritual para bintang sepakbola menjelang setiap pertandingan penting. Ini hanya beberapa dari ritual itu.
Foto: Getty Images/K.Sahib
Cristiano Ronaldo: Gudangnya ritual
Bintang penyerang Portugal ini punya banyak ritual. Dalam bis timnya Real Madrid, dia selalu duduk di barisan belakang. Di dalam pesawat, dia duduk di baris depan. Di lapangan sepakbola, dia selalu melangkah ke lapangan dengan kaki kanan lebih dulu. Dan setiap masa jeda, dia manfaatkan untuk membereskan rambutnya. Dia lima kali mendapat penghargaan sepakbola Ballon D'Or.
Foto: Getty Images/K.Sahib
Neymar: Ritual doa sebelum bertanding
Bintang Brasil Neymar juga punya ritual khusus. Sebelum setiap pertandingan, dia akan berdoa bersama ayahnya. Lalu ketika melangkah ke lapangan, harus kaki kanan lebih dulu. Dia juga akan menyentuh rumput dengan tangannya dan mengucapkan doa khusus.
Kiper andalan Jerman Manuel Neuer, yang pernah terpilih sebagai kiper terbaik dunia selama empat tahun berturut-turut (2013-2016), juga melakukan ritual sebelum pertandingan dimulai. Dia selalu akan menyentuh kedua tiang gawang dengan tangannya. Lalu setelah masa jeda dan kembali ke lapangan, Neuer akan melakukannya lagi.
Foto: Getty Images/Bongarts/A. Hassenstein
Gary Lineker: Tidak mengarah ke gawang
Dia sekarang menjadi pengamat dan komentator olahraga untuk stasiun siaran Inggris, BBC. Pada tahun 1980an, Gary Lineker dianggap sebagai penyerang terbaik Inggris. Uniknya, ketika melakukan pemanasan di lapangan sebelum pertandingan, dia tidak pernah menendang bola ke arah gawang. Alasannya, dia tidak mau membuang-buang peluang menembak ke arah gawang.
Foto: AP
Eric Cantona: Tidak sebelum berendam dulu
Dokter cenderung memperingatkan para atlet agar tidak berkunjung ke sauna atau mandi air panas sebelum pertandingan, karena panas yang tinggi tidak baik untuk atlet papan atas. Tapi pesepakbola Perancis Eric Cantona tidak peduli dengan peringatan itu. Setiap akan bertanding, dia pasti berendam air panas tepat pukul 8 pagi.
Foto: picture-alliance
Real Madrid: Berawal dari khasiat bawang putih
Real Madrid adalah klub sepakbola tersukses di dunia. Selama bertahun-tahun, klub Spanyol ini menjuarai berbagai turnamen terpenting. Madrid adalah klub sepakbola pertama, yang berhasil menjuarai turnamen bergengsi Champions League tiga kali berturut-turut. Di masa awalnya pada tahun 1912, klub ini perlu bantuan magis, yaitu sesajen di tengah lapangan yang terdiri dari bawang putih dan cengkeh.
Foto: Reuters/K. Pfaffenbach
Jogi Löw: Percaya warna biru
Pelatih Jerman Jogi Löw juga percaya jimat keberuntungan. Selama bertahun-tahun, dia selalu memakai sweater atau kemeja warna biru dalam pertandingan-pertandingan penting. Selama Piala Dunia 2010, toko pakaian di Jerman lalu menjual sweater biru yang segera laku keras. Sweater biru yang dipakai Löw waktu itu sekarang disumbangkan ke Museum Sepakbola di Jerman. (Teks: Suzanne Cords/hp/yf)
Foto: picture-alliance/S.Simon
7 foto1 | 7
Kini Piala Dunia datang lagi dengan harga yang semakin menggila, nyaris menyentuh 1 triliun! Sebuah angka yang fantastis, karena konon beberapa negara di Eropa tak sampai membeli hak siar turnamen ini dengan angka sebesar itu. Tontonan yang disini harus disaksikan sampai lewat tengah malam atau bahkan pagi hari. Pertandingan pertama tahun ini yang jatuh di malam takbiran sama sekali tak menghambat hasrat besar menyaksikan pertandingan itu lewat televisi, praktis justru membuat malam Idul Fithri jadi lebih semarak.
Negara Mana yang Paling Kaya di Piala Dunia 2018?
DW mengurutkan negara-negara peserta Piala Dunia 2018 dari yang paling "miskin" hingga yang paling kaya berdasarkan perhitungan jumlah produk domestik bruto dari IMF. Siapa yang berada di peringkat 1?
Foto: DW/Chaudhuri
32. Islandia
18 miliar dolar. Ekonomi Islandia menggabungkan struktur kapitalis dan prinsip pasar bebas dengan sistem kesejahteraan yang baik dan sangat bergantung pada industri perikanan. Negara Eropa paling utara ini adalah negara terkecil (berdasarkan jumlah populasi) yang pernah lolos ke ajang piala dunia. Pertandingan pertamanya melawan Argentina pada 16 Juni.
Foto: Getty Images/AFP/H. Kolbeins
31. Senegal
43 miliar dolar. Ekonomi Senegal didorong oleh pertambangan, konstruksi, pariwisata, perikanan dan pertanian, yang merupakan sumber utama pekerjaan di daerah pedesaan. Industri ekspor utama negara itu termasuk penambangan fosfat, produksi pupuk, produk pertanian dan penangkapan ikan komersial dan juga proyek eksplorasi minyak. Pertandingan pertama mereka di grup H melawan Polandia pada 19 Juni.
Foto: AP
30. Uruguay
78 miliar dolar. Uruguay memiliki ekonomi pasar bebas yang dicirikan oleh sektor pertanian yang berorientasi ekspor dan tenaga kerja terdidik. Dua kali juara piala dunia, Uruguay memiliki dua pemain penyerang terbaik di dunia sepakbola - pencetak gol Paris Saint-Germain Edinson Cavani dan penyerang FC Barcelona Luis Suárez.
Foto: AP
29. Kosta Rika
84 miliar dolar. Salah satu perusahaan terpenting di Kosta Rika adalah Amazon, yang memiliki ribuan karyawan di negara tersebut. Tim sepak bola negara ini bukan termasuk tim unggulan di ajang piala dunia tetapi mereka berhasil memberikan sejumlah kejutan di ajang Piala Dunia 2014, seperti misalnya sukses mencapai babak perempat final.
Foto: DW
28. Kroasia
101 miliar dolar. Kroasia berusaha untuk menjadi produsen energi regional dan berencana untuk mengimpor gas alam cair melalui terminal impor prospektif dan mengekspor kembali ke konsumen Eropa. Performa piala dunia terbaik Kroasia datang pada tahun 1998, ketika mencapai semi final dan memiliki pencetak gol terbanyak Davor Šuker, yang mencetak enam gol dalam tujuh pertandingan.
Foto: Getty Images/AFP/Gerard Cerles
27. Panama
104 miliar dolar. Sektor jasa yang berkembang dengan baik menyumbang lebih dari tiga perempat PDB Panama. Layanan sektor jasa antara lain pengoperasian Terusan Panama, logistik, perbankan, asuransi, pelabuhan peti kemas dan pariwisata. Tim sepak bola Panama akan tampil pertama kalinya di turnamen piala dunia saat melawan Belgia di Grup G pada 18 Juni.
Foto: picture-alliance/dpa/K. J. Hildenbrand
26. Serbia
105 miliar dolar. Serbia memiliki ekonomi transisi yang sebagian besar didominasi oleh kekuatan pasar, tetapi sektor negara tetap signifikan di area tertentu. Ekonominya bergantung pada manufaktur dan ekspor, yang didorong oleh investasi asing. Di sepak bola, kesebelasan negara ini memiliki sejumlah pemain penting termasuk wakil kapten Nemanja Matić, gelandang di Manchester United.
Foto: AP
25. Tunisia
135 miliar dolar. Tunisia memiliki ekonomi yang beragam dengan mengkhususkan diri di sektor manufaktur dan pertambangan. Investasi dalam pendidikan dan infrastruktur memicu pertumbuhan PDB tahunan 4-5 % dan peningkatan standar hidup. Tim sepak bola negara ini akan tampil untuk keempat kalinya di ajang piala dunia. Pertandingan pertama mereka di Rusia melawan Inggris pada Senin, 18 Juni.
Foto: picture-alliance/Zumapress/C. Mahjoub
24. Denmark
287 miliar dolar. Denmark memiliki industri maju dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang farmasi, pelayaran maritim, energi terbarukan dan sektor pertanian berteknologi tinggi. 2018 akan menjadi penampilan kelima Denmark di piala dunia. Fans tentu berharap timnas bisa menyamai hasil terbaiknya ketika mencapai perempat final pada tahun 1998, sebelum kalah dari Brasil.
Foto: Reuters
23. Maroko
299 miliar dolar. Sektor pariwisata sangat penting bagi ekonomi Maroko dan negara ini pernah diklasifikasikan sebagai eksportir resin kanabis terbesar di dunia, menurut PBB. Tim nasional sepak bola Maroko lolos ke piala dunia untuk pertama kalinya dalam 20 tahun. Pertandingan pertama mereka melawan Iran pada 15 Juni.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Bounhar
22. Portugal
313 miliar dolar. Portugal memiliki ekonomi yang terdiversifikasi dan berbasis layanan sejak bergabung dengan European Community - pendahulu Uni Eropa - pada 1986. Di sepak bola, Portugal akan berusaha untuk unggul di Rusia dan mempertahankan kesuksesan mereka di 2016, saat memenangi kejuaraan piala Eropa.
Foto: Reuters/C. Hartmann
21. Peru
424 miliar dolar. Peru adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan memiliki sektor jasa, pariwisata, dan konstruksi yang berkembang dengan baik. Tim nasional sepak bola Peru berhasil lolos ke Piala Dunia 2018 setelah 36 tahun dan akan berusaha untuk mengumpulkan serangkaian kemenangan di Grup C musim panas ini.
Foto: Reuters/D. Juarez
20. Swiss
517 miliar dolar. Swiss memiliki ekonomi makmur berteknologi tinggi dan terkenal dalam bidang ekspor bahan kimia, jam tangan dan kopi. Kesebelasan sepak bola Swiss telah berhasil tiga kali berlaga di perempat final ajang piala dunia.
Foto: Getty Images
19. Swedia
521 miliar dolar. Ekonomi Swedia yang kecil, terbuka dan kompetitif telah berkembang mencapai standar hidup yang patut ditiru dengan kombinasi kapitalisme pasar bebas dan tunjangan kesejahteraan yang ekstensif. Swedia memiliki tim nasional yang telah 11 kali tampil di piala dunia. Penampilan terbaiknya terjadi pada final tahun 1958, namun kalah 5-2 dari Brasil.
Foto: Reuters/Y. Herman
18. Belgia
528 miliar dolar. Lokasi geografis Belgia dan jaringan transportasi yang sangat berkembang membantu pengembangan ekonomi yang terdiversifikasi dengan baik. Performa terbaik Belgia di piala dunia adalah posisi keempat pada 1986. Tetapi dengan pemain-pemain besar seperti Romelu Lukaku, Kevin de Bruyne dan Eden Hazard, "Setan Merah" mungkin bisa melebihi rekor itu di Rusia.
Foto: Reuters/P. Rossignol
17. Kolombia
714 miliar dolar. Kolombia adalah produsen minyak terbesar keempat di Amerika Latin, produsen batu bara terbesar keempat di dunia dan eksportir kopi terbesar ketiga. Dijuluki "Los Cafeteros", karena besarnya jumlah kopi yang tumbuh di negara itu, tim nasional Kolombia memiliki banyak pemain dengan nama-nama besar di Piala Dunia 2018 antara lain James Rodríguez, Radamel Falcao dan David Ospina.
Foto: Guillermo Legaria/AFP/Getty Images
16. Argentina
920 miliar dolar. Argentina menikmati keuntungan dari SDA yang kaya, sektor pertanian yang berorientasi ekspor dan basis industri yang terdiversifikasi. Laga di Rusia akan menjadi penampilan ke 17 Argentina di kompetisi piala dunia. Argentina menjadi juara dunia dua kali - tahun 1978 dan 1986. Kali ini timnas diperkuat pemain handal seperti Lionel Messi, Ángel Di María dan Nicolás Otamendi.
Foto: picture-alliance/dpa
15. Nigeria
1,1 triliun dolar. Nigeria adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di wilayah Afrika sub-Sahara dan sangat bergantung pada minyak sebagai sumber utama devisa dan pendapatan pemerintah. Tim sepak bola nasionalnya, dijuluki "Elang Super", lolos ke ajang piala dunia pertama kali di tahun 1994 dan sejak saat itu, kecuali 2006, selalu hadir di kompetisi kelas dunia ini.
Foto: AP
14. Polandia
1,1 triliun dolar. Polandia memiliki ekonomi terbesar keenam di Uni Eropa dan telah lama memiliki reputasi sebagai negara yang ramah bisnis dengan kebijakan makroekonomi yang sangat baik. Terakhir kalinya timnas Polandia lolos ke piala dunia adalah di 2006. Di ajang kali ini, Polandia berada di Grup H bersama Senegal, Kolombia, dan Jepang.
Foto: Reuters/J. Cairnduff
13. Mesir
1,2 triliun dolar. Pertanian, hidrokarbon, manufaktur, pariwisata dan sektor jasa lainnya mendorong kegiatan ekonomi yang relatif beragam. Di dunia sepak bola, Mesir memiliki salah satu pemain terbaik di dunia, Mohamed Salah. Ia tentu memainkan peran yang signifikan untuk tim Mesir dalam melawan Uruguay, Rusia dan Arab Saudi di Grup A.
Foto: picture alliance/ZUMAPRESS
12. Australia
1,2 triliun dolar. Dijuluki "Socceroos," Australia akan tampil untuk kelima kalinya di turnamen Piala Dunia 2018. Perekonomian Australia menghasilkan pendapatan dari sektor telekomunikasi, perbankan dan manufaktur.
Foto: Luis Acosta/AFP/Getty Images
11. Iran
1,6 triliun dolar. Perekonomian Iran memiliki kebijakan yang statis, inefisien dan tergantung pada ekspor minyak dan gas, tetapi Iran juga memiliki sektor pertanian, industri dan jasa yang signifikan. Tim nasional sepak bola Iran telah lolos ke piala dunia lima kali dan berharap pemain yang haus gol seperti Sardar Azmoun dapat membuat perbedaan di Grup B melawan Maroko, Portugal dan Spanyol.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Bogodvid/Sputnik
10. Arab Saudi
1,8 triliun dolar. Arab Saudi memiliki ekonomi berbasis minyak dengan kontrol pemerintah yang kuat atas kegiatan ekonomi utama. Negara ini memiliki sekitar 16% cadangan minyak bumi dunia dan menjadi pengekspor minyak terbesar. Timnasnya menjadi salah satu tim sepak bola yang paling sukses di Asia. Arab Saudi berada di Grup A bersama Rusia, Mesir dan Uruguay.
Foto: AP
9. Spanyol
1,8 triliun dolar. Setelah resesi berkepanjangan yang terjadi di tengah krisis keuangan global pada 2008, Spanyol mencapai tahun keempat pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2017. Di ajang piala dunia, kesebelasan Spanyol telah tampil dalam 14 dari 20 kompetisi hingga saat ini dan menyabet gelar dunia 2010 di Afrika Selatan.
Foto: picture-alliance/nordphoto/Ewert
8. Korea Selatan
2 triliun dolar. Terkenal dengan merek teknologi internasionalnya seperti LG Electronics dan Samsung, Korea Selatan adalah salah satu kekuatan ekonomi utama dunia. Negara ini juga merupakan kekuatan sepak bola utama di Asia dengan penampilan ke-10 mereka di turnamen piala dunia. Pencapaian terbaiknya adalah semi final pada tahun 2002 - sebelum akhirnya kalah dari Jerman.
Foto: Reuters
7. Meksiko
2,5 triliun dolar. Ekonomi Meksiko telah semakin berorientasi pada manufaktur sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) mulai berlaku pada tahun 1994. Meksiko memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan 46 negara. Sebagai tim olahraga, Meksiko adalah tim yang solid karena selalu berhasil lolos dari babak penyisihan grup di setiap turnamen piala dunia sejak 1994.
Foto: Getty Images/Bongarts/A. Grimm
6. Prancis
2,8 triliun dolar. Layanan keuangan, perbankan dan asuransi memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi Prancis. Negara ini juga menjadi hotspot sepakbola. Thierry Henry, Michel Platini dan Zinedine Zidane adalah beberapa pemain terbaik dunia dari Prancis. Di tahun 1998, Prancis berhasil menyandang gelar dunia dan merupakan salah satu tim favorit untuk mengangkat trofi di Rusia.
Foto: Getty Images/AFP/P. Stollarz
5. Inggris
2,9 triliun dolar. Inggris Raya adalah ekonomi terbesar ketiga di Eropa setelah Jerman dan Prancis. Juara dunia pada tahun 1966, timnas Inggris berpenampilan kurang mengesankan di beberapa turnamen internasional terakhir. Di Rusia, fans berharap tim idola mereka bisa masuk ke perempat final atau lebih jauh lagi.
Foto: Reuters/W. Rattay
4. Brasil
3,2 triliun dolar. Brasil aktif di sektor pertanian, manufaktur dan jasa. Perekonomiannya adalah yang terbesar di Amerika Selatan. Negara ini menyandang gelar dunia paling banyak, yakni lima kali. Pencetak gol terbanyaknya, Pelé - tiga kali juara dunia bersama Brasil - dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Foto: Getty Images/Y. Chiba
3. Rusia
4 triliun dolar. Rusia adalah salah satu produsen minyak dan gas alam terkemuka di dunia dan juga pengekspor utama logam seperti baja dan aluminium primer. Rusia menjadi tuan rumah piala dunia untuk pertama kalinya. Pertandingan pertamanya melawan Arab Saudi pada 14 Juni di Stadion Luzhniki, Moskow. Stadion ini juga akan melangsungkan pertandingan final pada 15 Juli.
Foto: picture-alliance/abaca/S. Karacan
2. Jerman
4,2 triliun dolar. Jerman menikmati ekonomi inovatif dengan ekspor yang signifikan dalam sektor otomotif, mesin dan obat-obatan. Jerman juga merupakan salah satu negara peserta piala dunia terbaik sepanjang masa dan sudah menjadi juara dunia empat kali. Terakhir kali tim ini gagal mencapai tahap perempat final adalah pada tahun 1978 - 40 tahun yang lalu.
Foto: AP
1. Jepang
5,4 triliun dolar. Jepang adalah ekonomi terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan AS. Negara ini telah menghasilkan beberapa merk terkenal di dunia seperti Toyota, Sony dan Nintendo. Tim nasional sepak bolanya berhasil lolos ke tiap ajang piala dunia sejak tahun 1998.
Foto: DW/Chaudhuri
32 foto1 | 32
Lalu bagaimana imbasnya dengan sepakbola kita?
Jelas tak ada, ahli menonton sepakbola tak akan membuat sebuah bangsa jadi jago main bola. Orang Indonesia tetap tak banyak yang paham apa itu yang namanya permainan sepakbola modern, padahal semua pertandingan yang terjadi adalah demonstrasi dari cara bermain yang terus berevolusi dari waktu ke waktu.
Tontonan sepakbola sebermutu apapun praktis tak mampu membuat negeri ini jadi jago sepakbola, bahkan berkomentar pun masih sering ngawur. Imbas terpasti dari semua tayangan itu adalah sisi konsumsi yang terus meningkat, kafe-kafe yang terus rame jika menyiarkan big match, teriakan dukungan yang terus menggema untuk entah negaranya siapa. Karena bangsa kita ya memang begitu, budayanya selalu melompat dari melihat lalu meniru, proses pemahaman dan pengertian lewat berbagai referensi praktis dilupakan.
Penulis: Andibachtiar Yusuf(ap/vlz)
@andibachtiar
Filmmaker & Traveller
Gawang Sepakbola di Desa-Desa Rusia
Di setiap kota dan hampir setiap desa Rusia, ada lapangan sepakbola, tapi seringnya terbengkalai. Inilah foto perjalanan dari desa ke desa dengan tema "Gawang Sepakbola di Rusia", jauh dari hiruk pikuk Piala Dunia 2018.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Dipenuhi jerami
Siapa yang berhasil membobol gawang ini, pasti punya tehnik tendangan yang hebat. Gawang di desa Arkhonskaja ini beralih fungsi dan disiapkan untuk sebuah pesta rakyat.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Tempat bermain
Anak-anak di Arkhonskaja senang bermain-main di gawang sepakbola, sekalipun tanpa bola. Mungkin memang lebih menyenangkan ketimbang mengejar-ngejar bola di lapangan.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
60 jam kemudian..
... atau sekitar 4700 kilometer dari Arkhonskaja terletak desa Tjulkovo. Desa di Republik Krasnojarsk ini terdiri dari dua baris rumah di jalan utama yang panjangnya dua kilometer. Di sini juga ada lapangan sepakbola.
Foto: Reuters/I. Naymushin
Stadion dari jerami
Stadion di Krasnoje, sebuah desa dekat kota metropolitan St. Petersburg. Yang unik dari stadion ini adalah, semuanya terbuat dari jerami. Dan menurut pengelolanya, dijamin "bebas korupsi".
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Lapangan rumput
Lapangan sepakbola di kota Sewastopol, Crimea, yang dulu bagian dari Ukraine tetapi sekarang sudah menjadi bagian dari Rusia. Terlepas dari kekalutan politik di kawasan ini, orang tetap bermain sepakbola.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Bersepeda mengelilingi gawang
Anak di desa Jewpatorija di Crimea ini lebih senang bermain sepeda daripada sepakbola. Jadi dia tidak menggiring bola menuju gawang, melainkan mengitari gawang dengan sepedanya.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Kambing merumput di gawang
Kambing-kambing ini mungkin bisa menyundul bola ke gawang jika dilatih. Tetapi mereka lebih senang merumput di sekitar gawang.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Pesta Akbar di Moskow
Siapa yang akan menjadi pemenang Piala Dunia 2018 akan ditentukan di Moskow dalam nomor final, tanggal 25 Juli 2018. Tim dari 32 negara akan bertarung memperebutkan piala bergengsi ini. (Teks: Jeannette Cwienk/hp/ap)