1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pidato calon wakil presiden dari Partai Demokrat, John Edwards

29 Juli 2004

Pada hari ketiga sidang Partai Demokrat, yang mengobarkan semangat para delegasi adalah calon wakil presiden John Edwards. Ia meyakinkan mereka dengan pidato mengenai visi tentang Amerika yang lebih adil, yang akan memperoleh dukungan baru, kuat di segi militer dan dihormati di luar negeri. Berikut laporan Daniel Scheschkewitz dari Boston:

John Edwards di Boston
John Edwards di BostonFoto: AP

Sebelum para delegasi memberikan suara bagi John Kerry, sidang partai itu diramaikan oleh pidato John Edwards yang berapi-api, emosional, penuh harapan dan optimisme. John Edwards yang dari lapisan bawah meniti karir menjadi pengacara terkemuka dan senator yang cemerlang, merupakan sosok perwujudan impian Amerika mengenai kemungkinan yang tak terbatas. Calon pemegang jabatan tertinggi kedua di AS itu mengingatkan akan nasib dari 35 juta warga Amerika yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dan kepada mereka itulah ia menjanjikan kehidupan yang lebih baik.
Dikatakannya, kemiskinan bukanlah hanya sekedar bahan pembicaraan. Untuk menanggulanginya harus dilakukan sesuatu. Di tengah-tengah kesejahteraan, ada anak-anak yang harus tidur dengan perut lapar dan tidak punya pakaian hangat. Jutaan warga Amerika harus bekerja keras untuk mendapatkan upah minimal, tetapi keluarganya tetap hidup dalam kemiskinan, dan ini jelas salah.
Edwards mengatakan, bahwa di bawah Presiden Kerry, upah minimal akan dinaikkan dan perlindungan kesehatan bagi anak-anak dan keluarga akan ditingkatkan. Semua itu akan dibiayai dengan pembatalan terhadap keringanan pajak yang diberlakukan oleh Presiden George W Bush bagi lapisan kaya-raya, yang .
Di segi politik luar negeri Edwards menjanjikan kelanjutan perang anti teror. Dan bagi para teroris Al Qaida, ia punya pesan yang tegas, yaitu bahwa mereka tidak dapat melarikan diri, tidak dapat bersembunyi, karena Amerika akan menghancurkan mereka.
Edwards mencanangkan pula, bahwa di bawah kepemimpinannya bersama John Kerry, militer AS akan diperkuat dengan investasi tambahan di bidang personal dan teknologi. Sehingga dengan demikian setiap musuh di dunia dapat dikalahkan.
Edwards juga tidak mendukung kebijakan jalan sendiri, melainkan akan bekerjasama dengan sekutu-sekutu Amerika. Harus diingat bahwa PD II dan Perang Dingin hanya dapat dimenangkan secara bersama-sama. Dan ini pulalah cara untuk mewujudkan kestabilan di Irak.
Menurut Edwards, dengan presiden baru yang mempererat dan memimpin persekutuan, NATO akan dapat digerakkan untuk membantu di Irak. Ia juga yakin bahwa Suriah dan Irak tidak akan merintangi lagi pembangunan baru di Irak. Perekonomian Irak dapat dibantu dengan berupaya agar negara-negara lain mau membebaskan hutang negara itu. Edwards menandaskan ia dan Kerry akan melakukan hal yang benar di Irak.
Kemarin John Kerry tiba di Boston. Hari ini ia akan berpidato di depan 4000 delegasi Partai Demokrat pada penutupan sidang.
Kerry sudah mencetuskan kegembiraannya akan dapat berbagi visi dengan rakyat Amerika, mengenai Amerika yang semakin kuat di dalam negeri dan dihormati di seluruh dunia.