1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pidato Kenegaraan Presiden Bush, Forum Sosial Dunia, Forum Ekonomi Dunia

22 Januari 2004
MOD: Dua tema akan kami ketengahkan. Yakni tanggapan terhadap pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Amerika Serikat George W Bush. Dan tema yang kedua, Forum Sosial Dunia , yang baru berakhir di Mumbay, India, dan Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss. Baiklah kami mulai dengan tema yang pertama. Media Internasional secara luas menanggapi pidato kenegaraan yang disampaikan Presiden Amerika Serikat George W Bush. Harian Rusia NESAWISSIMAJA GASETA yang terbit di Moskow menilai, Presiden Bush berbicara dengan kata-kata yang sama seperti yang diucapkan Stalin. Kami kutip:
SPR:Ungkapan yang disampaikan Presiden Bush dalam pidato kenegaraan,yang menyatakan Amerika Serikat berada dipihak yang benar, mengingatkan para pengamat Rusia terhadap ucapan yang juga disampaikan Stalin ketika mulai pecahnya perang perlawanan secara besar-besaran untuk membela tanah air.Yakni kata-kata yang menyatakan, kita berada dipihak yang benar, musuh harus dihancurkan, dan kemenangan adalah milik kita.
MOD: Presiden Bush tidak punya pilihan lain. Demikian ditulis harian Italia LA REPUBLICA yang terbit di Roma. Selanjutnya kami baca:
SPR:George W Bush, tidak punya pilihan lain. Dalam pidatonya ia harus membela hasil invasi militer di Irak, yang merenggut sejumlah besar korban jiwa,dan menguras anggaran belanja negara . Dan ia juga berusaha mempertahankan citra Amerika. Setengah dari pidatonya selama 57 menit, dipergunakannya untuk menjelaskan, mengapa Amerika Serikat terlibat dalam perang di Irak. Tapi penjelasan yang panjang itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa dalam kenyataannya perang yang dilancarkan di Irak tidak dapat dipahami dan dimengerti.
MOD: Presiden Bush menyampaikan pidato kenegaraannya, ditengah terpecahnya pandangan di kalangan rakyat Amerika Serikat. Demikian ditulis Harian Belanda ALGEMEEN DAGBLAD . Kami baca:
SPR: Adalah sesuatu yang lazim, bila Presiden Bush menerima sambutan tepuk tangan dalam menyampaikan pidato kenegaraannya. Itu diterimanya, ditengah terpecahnya pandangan rakyat Amerika, meskipun secara mayoritas masih mendukung politik terhadap Irak, yang kontroversial. Tapi kepekaan nasional terlihat mengalami perubahan. Bush dinilai tidak menjelma menjadi seorang Presiden yang simpatik, melainkan sebagai seorang Presiden dari orang-orang kaya. Penurunan pajak, yang dilakukannya tiga tahun lalu, terutama hanya menguntungkan warga yang kaya. Ekonomi Amerika Serikat mungkin secara spektakuler dapat tumbuh, tapi tidak terdapat lapangan kerja baru.
MOD: Selanjutnya kami kutip komentar harian Perancis LIBERATION yang terbit di Paris.
SPR: Bagi Bush yang saat ini duduk dikursi kepresidenan, pemilihan bulan November mendatang merupakan referendum terhadap kepemimpin dan pribadinya. Dengan adalah logis bila dalam pidato kenegaraan ia mempertahankan hasil yang dicapainya selama ini. Tapi ia menyadari, apa yang disampaikannya merupakan titik lemah. Pemilihan Presiden tahun 2004 ini Amerika Serikat akan diwarnai politik ekonomi dan sosial. Disamping berada dibawah bayangan terorisme dan masa pasca perang Irak. Hasil pemilihannya dapat mirip seperti tahun 2000. Ketika itu calon dari Partai Demokrat Al Gore memenangkan suara pemilih. Tapi Bush dari Partai Republik yang terpilih.
MOD:Baiklah kita masuki tema kedua dalam acara SARI PERS INTERNASIONAL dari SJDW, dimana akan kami kutip komentar dua harian Jerman mengenai Forum Sosial Dunia ke-empat, yang baru berakhir di Mumbay, India, dan Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos. Swiss. Harian AACHENER ZEITUNG berkomentar:
SPR: Yang hadir di Davos, tidak ingin pergi ke Mumbay. Yang menghadiri pertemuan di Mumbay, akan ditolak kehadirannya di Davos. Bila kedua belah pihak yang mengadakan kegiatan tersebut saling memperhatikan dan mendengar, mungkin banyak yang akan dapat tercapai. Di Davos bertemu para pemeras dan penghasut perang.Sedangkan di Mumbay bertemu para utopis dan simpatisan teror. Gambaran klise itu berada dalam benak kedua belah pihak. Bila hal itu tidak dapat diatasi, maka dalam globalisasi dunia, masing-masing pihak akan tetap mempertahankan tujuan dan kepentingannya.
MOD:Terakhir mengenai pertemuan di Mumbay dan Davos dikomentari harian NEUE RUHR/NEUE RHEIN ZEITUNG. Kami baca:
SPR:Menangani penyebab kemiskinan dan keterbelakangan, merupakan tugas utama dimasa depan. Forum Sosial Dunia di Mumbay, tidak menunjukkan sumbangan yang dapat diberikan untuk menanganinya. Mereka lebih menonjolkan perlawanan terhadap kapitalisme dan globalisasi, menyalahkan Amerika Serikat dan presidennya sebagai penyebab buruknya kondisi didunia. Tapi jalan yang pasti bagi penangananan kemiskinan masih tetap lewat ekonomi pasar dengan kemungkinan terwujudnya negara hukum yang stabil dan proses demokratisasi.