1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Petinggi Citilink Mengundurkan Diri

30 Desember 2016

Skandal pilot mabuk yang menerpa maskapai penerbangan murah Citilink tidak cuma berujung pada pemecatan kapten Tekad Purna Agniamartanto. Kedua petinggi Citilink juga mengundurkan diri.

Indonesien Vulkanausbruch auf Java 14.02.2014
Foto: Reuters

Kasus mabuk seorang pilot Citilink berbuntut panjang. Menyusul hujan kritik dan gugatan penumpang, Direktur Utama Citilink, Albert Burhan dan Direktur Operasional, Hadinoto Soedigno mengundurkan diri dari jabatannya. Hal tersebut diumumkan kedua petinggi maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia itu di Jakarta, Jumat (30/12).

Skandal Citilink berawal dari ulah pilot Tekad Purna Agniamartanto yang sedianya akan menerbangkan pesawat Airbus A320 dari Surabaya ke Jakarta, Rabu (28/12). Saat memberikan pengumuman dari dalam kokpit pesawat, penumpang mencurigai gaya bicara pilot yang tidak jelas dan ngelantur. "We're going to get ready, everything is ready. Oh yes,yes.. already..already," kata Agniamartanto lewat pengeras suara pesawat.

Akibatnya sebagian penumpang meninggalkan pesawat dan meminta pilot diganti. Beberapa bahkan membatalkan penerbangannya sekaligus.

Saksi mata juga melaporkan, pilot saat itu datang dengan langkah terhuyung-huyung. Seusai pemeriksaan dengan X-ray, sejumlah barang miliknya juga tercecer, dan topinya jatuh beberapa kali. 

Pilot dipecat

Mula-mula para petinggi Citlink membantah bahwa pilot mabuk. Vice President Corporate Communication Citilink, Benny Butarbutar mengatakan, pilot memang datang terlambat dan tergopoh-gopoh. Benny juga menegaskan, hasil pemeriksaan pilot di klinik kesehatan bandara, hasilnya juga negatif. Tapi pilot Agniamartanto kemudian dipecat dari pekerjaannya dengan berbagai alasan, "mulai dari sikap yang ceroboh, hingga tidak mengindahkan prosedur kerja," kata Albert Burhan saat itu.

Namun skandal tidak berhenti pada pemecatan Agniamartanto saja. Kamis (29/12) Kementerian Perhubungan melayangkan surat peringatan pertama kepada Citilink menyusul temuan adanya lima penyimpangan. Selain tidak melakukan pemeriksaan kesehatan pada pilot, Citilink juga diperingati karena tidak melaksanakan pengarahan kepada pilot seperti prosedur yang diwajibkan.

Pengunduran diri kedua petinggi Citilink masih harus mendapat persetujuan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham terbesar maskapai pelat merah tersebut.

rzn/ap (ap)