Carles Puigdemont Keluar Penjara Dengan Uang Jaminan
6 April 2018
Pengadilan di Jerman memutuskan Carles Puigdemont dapat dibebaskan dengan jaminan. Pengadilan juga hanya mengijinkan tuduhan korupsi terhadapnya sebagai alasan ekstradisi ke Spanyol.
Iklan
Pengadilan negara bagian Schleswig Holstein hari Kamis (5/4) memutuskan bahwa pimpinan Catalonia Carles Puigdemont dapat keluar dari penjara dengan uang jaminan 75.000 Euro sambil menunggu keputusan tentang kemungkinan ekstradisinya ke Spanyol. Carles Puigdemont dikenakan wajib lapor seminggu sekali ke pengadilan dan tidak diijinkan meninggalkan Jerman.
Dalam putusannya pengadilan itu selanjutnya menerangkan, tuduhan utama pemberontakan yang dikenakan terhadap Puigdemont di Spanyol tidak dapat digunakan sebagai dasar ekstradisi, karena di Jerman tidak ada UU yang mengatur tentang pemberontakan.
Aturan sebanding di Jerman adalah delik "pengkhianatan tinggi” terhadap negara, namun kasus itu mensyaratkan adanya tindakan kekerasan yang luas. Hal ini tidak ada dalam kasus pimpinan Catalonia di Spanyol itu. Putusan ini merupakan pukulan bagi aparat penegak hukum di Spanyol, karena seandainya diekstradisi, Carles Puigdemont tidak bisa digugat dengan pasal pemberontakan, melainkan hanya dengan tuduhan penyalahgunaan dana publik.
Dibebaskan dari penjara
Menurut keputusan pengadilan Jerman, Carles Puigdemont dapat segera meninggalkan penjara setelah membayar uang jaminan. Pengadilan Schleswig Holstein menyebutkan, uang jaminan diijinkan karena resiko melarikan diri kecil, setelah dakwaan pemberontakan dinyatakan tidak berlaku.
Carles Puigdemont menulis di akun Twitternya: "Sampai jumpa besok. Terima kasih banyak untuk semuanya!" Pemimpin separatis itu ditahan di Jerman bulan Maret lalu ketika berada dalam perjalanan ke Belgia dari Finlandia melalui Denmark dan Jerman. Penahanan dilakukan berdasarkan surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan oleh Spanyol.
Pemerintah Spanyol menuduh Carles Puigdemont melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan dana publik setelah referendum kemerdekaan dilaksanakan di Catalonia tahun lalu. Pemerintah pusat di Madrid menganggap referendum itu ilegal.
Tim pembela sambut baik keputusan pengadilan
Tim pembela Carles Puigdemont menyatakan menyambut keputusan pengadilan yang menggugurkan tuduhan pemberontakan. Mereka menyebutkan, kasus itu menunjukkan "kecenderungan penting bagi pemahaman tentang demokrasi di Eropa."
Pengacara Puigdemont di Barcelona Jaime Alonso-Cuevillas menulis di akun Twitternya: "(Puigdemont) selalu mengatakan bahwa dia memiliki keyakinan penuh pada pengadilan Jerman."
Menteri Kehakiman Spanyol Rafael Catala mengatakan, Madrid "menghormati" keputusan pengadilan Jerman untuk menggugurkan dakwaan pemberontakan sebagai syarat ekstradisi. Dia mengakui, "beberapa keputusan pengadilan menyenangkan kami; yang lain tidak begitu."
Catalonia Deklarasi Merdeka dari Spanyol
Parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol. Saat ini Catalonia yang jadi sorotan. Tapi sebenarnya masih banyak etnis lain di Spanyol yang juga memiliki rasa identitas yang kuat.
Foto: Getty Images/AFP/L. Gene
Sebuah Provinsi Kerajaan Romawi
Dulunya, Kerajaan Romawi memiliki beberapa provinsi dengan nama Hispania di Semenanjung Iberia. Kawasan inilah yang sekarang menjadi Spanyol, yang mencakup beragam kawasan budaya. Kawasan Spanyol baru dipersatukan di bawah satu kekuasaan setelah Perang Spanyol yang berlangsung dari 1702 sampai 1714.
Foto: picture-alliance/Prisma Archivo
Bangsa yang terpecah-pecah
Nasionalisme Spanyol sangat kuat di beberapa wilayah yang dulunya bekas kerajaan, seperti Aragon. Sedangkan kawasan Asturias punya bahasa sendiri, namun mereka juga bangga melihat dirinya sebagai pemersatu bangsa Spanyol lewat gerakan Reconquista, yaitu merebut kembali kawasan Iberia dari bangsa Moor.
Foto: Getty Images/AFP/J. Soriano
Status otonomi
Perjuangan kawasan Catalonia untuk menjadi merdeka dan lepas dari Spanyol sudah ada sejak lama. Mereka juga punya bendera sendiri: Senyera, yang mirip dengan bendera Aragon. Warga Catalonia sebenarnya merasa cukup senang dengan situasi di Spanyol, sampai 2006, ketika sebuah pengadilan menolak Statuta Otonomi. Sejak itu, tuntutan kemerdekaan makin lantang.
Foto: picture-alliance/Zumapress/M. Oesterle
Otonom tapi tidak menuntut kemerdekaan
Valenciismo, atau nasionalisme Valencia berasal dari kebangkitan kembali Bahasa Catalan abad ke-19. Valencian adalah satu sekian banyak varian Bahasa Catalan. Namun sentimen nasionalisme Catalan disini tidak besar. Valencia sendiri punya status otonomi dan memang ada juga kelompok kecil yang menuntut kemerdekaan. Namun blok Nasionalis biasanya hanya mendapat sekitar 4 persen dalam pemilu daerah.
Foto: picture-alliance/Gtresonline
Kawasan lain yang berbahasa Catalan
Pulau-pulau Balearik — Mallorca, Ibiza, Menorca, Formentera — semuanya menggunakan varian bahasa Catalan. Memang semangat nasionalisme di sini lebih besar daripada di Valencia, namun tidak sekuat di Catalonia. Mereka juga tidak menuntut kemerdekaan, seperti sebagian orang di Catalonia.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Seeger
Kawasan Baskia
Dulu kawasan Baskia lebih sering jadi berita di media karena aksi-aksi teror gerakan militan ETA. Ini adalah kelompok militan yang sering beraksi melakukan penculikan dan menuntut uang tebusan. Karena sering melakukan aksi teror, nama Baskia jadi lebih sering muncul di media publik, dibandingkan gerakan separatis Catalonia. Kubu separatis Baskia juga ada di Perancis.
Foto: Getty Images/AFP/R. Rivas
Kawasan Galia
Sekalipun kawasan ini adalah tempat kelahiran diktator Spanyol Francisco Franco, Galia punya tradisi separatisme yang cukup kuat, setelah Catalonia dan Baskia. Dalam pemilu, partai-partai besar Spanyol biasanya hanya mampu mengumpulkan sekitar 4 persen suara.
Nama Andalusia berasal dari bahasa Arab. Kawasan ini dikuasai selama 760 tahun oleh bangsa Moor sampai kemudian pasukan Kristen merebut kembali daerah ini. Setelah kekuasaan diktator Franco berakhir, kawasan ini menuntut otonomi, namun tidak meminta opsi kemerdekaan.