Sebuah perusahaan IT asal Kenya mengembangkan piranti lunak untuk mengawasi kecurangan pemilu kepresidenan di Amerika Serikat. Adalah hal ironis mengingat yang paling getol menuding kecurangan pemilu adalah Donald Trump.
Iklan
Kenya tenggelam dalam kisruh politik antara 2007 hingga awal 2008. Penyebabnya adalah pemilihan umum kepresidenan yang dipenuhi kecurangan dan manipulasi oleh kedua kandidat. Alhasil bentrok antara etnis Luo dan Kikuyu yang berkecamuk di seantero negeri merenggut sedikitnya 1.000 korban jiwa. Jumlah pastinya tidak jelas lantaran sebagian besar pembantaian terjadi di kawasan terpencil.
Di tengah gejolak tersebut sekelompok pakar IT Kenya bergabung buat mengembangkan Ushahidi, piranti lunak yang kemudian digunakan oleh penduduk buat melaporkan tindak kekerasan beserta lokasinya.
Sejak itu Ushahidi yang dalam bahasa Kiswahili berarti kesaksian, kini berkembang menjadi perusahaan start-up dengan 30 pegawai yang bekerja untuk 30 negara. Piranti tersebut kini digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari pemantauan gempa bumi hingga jurnalisme. Tahun ini Ushahidi digunakan untuk memantau proses pemilihan umum kepresidenan di Amerika Serikat.
Ushahidi kini meluncurkan situs khusus, di mana pemilih bisa melaporkan kerancuan atau masalah di tempat pemungutan suara. Mereka misalnya bisa menandai TPS yang kehabisan kertas suara atau tidak memberikan akses untuk penyandang cacat. Ushahidi mengumpulkan laporan tersebut dan memetakan semua informasi secara visual.
"Harapan saya adalah melihat laporan setelah pemungutan suara yang menyebut 99,9 persen pengaduan yang masuk bersifat positif," kata Nat Manning, Direktur Ushahidi di San Fransisco.
Dugaan kecurangan dalam skala besar pada pemilihan umum kepresidenan sejak lama telah dihembuskan kandidat Partai Republik Donald Trump. Namun celotehannya itu sulit dibuktikan. Sebuah studi 2014 silam misalnya menyebut cuma ada 31 kasus kecurangan antara tahun 2000 hingga 2014 yang melibatkan satu milyar TPS.
"Kita tidak bisa cuma berdiam diri ketika ada orang mengajukan keraguan tak adil terhadap apa yang sebenarnya sangat luar biasa. Kita semua harus keluar dan memilih, untuk menjamin transisi kekuasaan damai setiap empat hingga delapan tahun sekali," kata Manning.
Delapan Warisan Politik Barack Obama
Setelah menjabat selama dua periode Presiden Obama bakal lengser Januari 2017. Inilah sejumlah pencapaian yang berhasil dibukukan presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat tersebut.
Foto: dapd
Jaminan Kesehatan Untuk Semua
Dengan membidani kelahiran asuransi kesehatan terjangkau, Barack Obama tidak cuma menjamin akses layanan medis bagi belasan juta penduduk miskin AS, tetapi juga mengakhiri presepsi lama, bahwa ongkos pengobatan bisa membuat seseorang jatuh bangkrut. Sebelumnya AS dikenal memiliki sistem jaminan kesehatan paling mahal dan paling timpang sedunia.
Foto: Reuters/Lucy Nicholson
Perlindungan Iklim
Adalah pertemuan antara Barack Obama dan Presiden Cina, Xi Jinping, yang melahirkan kesepakatan iklim bilateral antara dua produsen gas rumah kaca terbesar di dunia dan kemudian membuka jalan bagi tercapainya Perjanjian Iklim Paris. Sejak itu AS tidak hanya menyokong industri energi terbarukan, tetapi juga membatasi jejak karbon perusahaan-perusahaan di dalam negeri
Foto: Reuters/K. Lamarque
Eliminasi Osama bin Laden
Tanggal 1 May 2011 Presiden Obama memerintahkan penyerbuan terhadap rumah persembunyian milik Al-Qaida di Abbottabad, Pakistan. Dengan disaksikan secara langsung dari Gedung Putih (antara lain oleh Menteri Luar Negeri Hillary Clinton), pasukan khusus AS membunuh gembong teror nomer wahid, Osama bin Laden.
Foto: The White House/Pete Souza/Getty Images
Legalisasi Cinta
Gedung Putih berpendar cahaya pelangi setelah Mahkamah Agung AS melegalisasi pernikahan sesama jenis Januari silam. "Kini kita berhasil menjamin kebebasan di semua negara bagian untuk menikahi siapapun yang kita cintai," kata Obama. Putusan yang didukung lima dari sembilan hakim itu tercapai setelah sang presiden sebelumnya menempatkan dua hakim liberal di Mahkamah Agung.
Foto: Reuters/G. Cameron
Normalisasi Hubungan dengan Kuba
Setelah bermusuhan selama lebih dari 50 tahun, Amerika Serikat dan Kuba akhirnya sepakat menormalisasi hubungan kedua negara. Untuk itu Presiden Barack Obama mencabut embargo ekonomi terhadap negara kepulauan tersebut. Proses negosiasi yang berlangsung selama bertahun-tahun dilakukan secara rahasia di Vatikan dan Kanada, dengan melibatkan Paus Fransiskus.
Foto: Reuters/C. Barria
Kebangkitan Ekonomi
Perekonomian AS sedang terpuruk dalam resesi ketika Barack Obama dilantik menjadi presiden 2009 silam. Sejak tahun-tahun kegelapan tersebut, sektor swasta telah menciptakan dua juta lapangan kerja baru. Dampak terbesar program ekonomi Obama paling terasa pada industri otomotif AS yang sempat nyaris gulung tikar dan kini mengalami pertumbuhan pesat
Foto: Imago/UPI Photo
Perang Afghanistan dan Irak
Adalah Obama yang mengakhiri petualangan militer AS di Irak dan Afghanistan dengan menarik lebih dari 200.000 serdadu. Meski resmi berakhir, misi militer AS di kedua negara masih berlangsung hingga kini, meski dengan skala yang lebih kecil. Di kedua negara militer AS tetap aktif sebagai konsultan keamanan.
Foto: picture-alliance/dpa/U.S. Army Pfc. Andrya Hill
Perjanjian Nuklir Iran
Setelah ketegangan selama lebih dari satu dekade yang diwarnai oleh aksi boikot dan embargo, Iran akhirnya sepakat menandatangani perjanjian nuklir dengan AS dan lima negara lain. Intinya Teheran berjanji mengembangkan teknologi nuklir hanya untuk tujuan damai. Sebagai gantinya AS mencabut berbagai embarko ekonomi terhadap Iran.