Ternyata masih digunakan. Banyak orang beranggapan, piringan hitam sedang alami kebangkitan. Piringan sendiri sekarang hanya diproduksi di beberapa tempat. Misalnya di perusahaan Pallas, di Diepholz.
Iklan
Di depan gedung pabrik bertingkat dua, berdiri tempat penampungan setinggi delapan meter. Isinya bahan mentah untuk membuat piringan hitam. Demikian kata pemimpin pabrik, Holger Neumann. Ia menjelaskan, setiap empat minggu, tempat penampungan itu diisi. Bahan itu kemudian dibawa ke tempat pengolahan selanjutnya, dan dipres menjadi piringan hitam. Pembuatan itu sudah dilakukan sejak 1960. Kakek Holger Neumann mendirikan pabrik itu tahun 1949. Ketika itu yang dibuat baru piringan hitam tipe kuno.
Sebuah Musium Teknik
Holger Heumann melangkah ke dunia galvanisasi. Mesin-mesin yang digunakan masih berasal dari tahun 1970-an. Teknik tua, bukan elektronik, dan dioperasikan secara manual. Kakek Holger Heumann menamakan perusahaannya Pallas. Untuk logo perusahaan digunakan gambar dewi Pallas Athena.
Pertengahan tahun 19080-an, ketika CD menggeser piringan hitam dari bisnis musik dan studio, perusahaan Diepholz juga menambah jenis produknya dengan CD dan DVD, tetapi juga tetap memproduksi Vinyl. Begitu sebutan singkat piringan hitam, berdasarkan bahan yang digunakan: polivinil klorida. Dari 140 pekerja Pallas, 60 bekerja di bidang vinyl. Holger Neumann bercerita, permintaan pertama datang dari Love Parade yang pertama di Berlin, untuk scratching yang dilakukan para DJ. Karena pabrik-pabrik lain tidak memproduksi piringan hitam lagi, pesanan terus meningkat.
Laris Setelah Wafat
Mereka sudah bertahun-tahun meninggal dunia, namun nama dan karyanya tetap hidup. Tak heran perusahan rekaman berlomba merilis kembali album-Album mereka.
" Karir terencana“
Meski sudah meninggal dunia, Michael Jackson tetap „berkarir“ . Terencana dan sangat menguntungkan. Perusahaan rekaman Sony Music misalnya, telah menyimpulkan bahwa ahli waris Michael Jackson telah menandatangani kontrak yang berjalan sampai tahun 2017 dan untuk beberapa album. Sejak kematiannya, King of Pop ini mendapat royalti lebih dari 700 juta dollar AS.
Penjualan album Michael Jackson
Tubuhnya bersemayam dalam damai sejak 2009, tapi suaranya hidup sebagaimana biasa. Pada tanggal 9 Mei, album "Xscape" muncul setelah album " Michael ". Album-album berisi kompilasi lagu ini dikeluarkan setelah sang Raja Pop itu wafat. Produser Timbaland masih memiliki delapan lagu Jackson yang belum pernah dirilis. Album terbaru Jackson diperkaya suara Mary J. Blige dan D' Angelo.
Foto: AP
Raja itu masih hidup
Elvis Presley pegang rekor: Sampai kematiannya pada tahun 1977, ia telah menjual 600 juta album, namun sekarang sudah sekitar dua miliar. Rumah terakhirnya di Graceland telah lama menjadi tempat ziarah bagi penggemar dari seluruh dunia. Pada tahun 2002, 25 tahun setelah kematiannya, dirilislah "Elvis 30“ yang menjadi hits nomor satu dan menyerbu puncak tangga lagu di lebih dari 17 negara.
Foto: picture-alliance/AP Images
Lagu dari Andalusia
Paco de Lucía dianggap sebagai grand master gitar flamenco. Ketika seniman Spanyol itu meninggal dunia karena serangan jantung pada bulan Februari 2014 pada usia 66 tahun, ia punya rencana besar : Antara lain, album studio pertamanya dalam sepuluh tahun, yang didedikasikan untuk lagu populer: " Cancion Andaluza " yang hadir akhir April 2014 di pasar.
Foto: Raymond Roig/AFP/Getty Images
Guru Reggae
Album “Confrontation“ Bob Marley dirilis tahun 1983, dua tahun setelah musisi reggae paling terkenal di dunia itu meninggal dunia. Istrinya, Rita telah melihat materi yang belum dirilis itu, kemudian merilis "The Wailers" . "Buffalo Soldier ", sebuah karya monumental untuk musik Afrika-Amerika tentang tentara AS di Perang Saudara, adalah salah satu hits terbesar musisi asal Jamaika ini.
Foto: AP
Tokoh dari gerakan hippie
Janis Joplin meninggal pada bulan Oktober 1970 akibat overdosis heroin. Kematiannya menambah daftar pahlawan musik yang meninggal belia di usia 27 tahun. Penyanyi itu tengah mengerjakan album baru. Band-nya kemudian merilis "Pearl" yang menjadi sukses terbesar mereka. Satu-satunya lagu yang belum selesai dalam album itu terdengar seperti pertanda buruk: "Buried Alive in Blues" .
Foto: picture-alliance/dpa
Monsieur 100.000 Volt
"Terima kasih, Gilbert, audiens Anda tidak akan pernah melupakan Anda", demikian tertulis di batu kuburnya. Penggemar berduyun-duyun ke pemakaman Père Lachaise di Paris untuk memberi penghormatan terakhir kepada salah satu bintang besar itu. Tahun 2011, pada peringatan 10 tahun kematian Gilbert Bécauds, istrinya merilis serial CD: C'etait Mon Copain (Immortal Characters).
Foto: picture alliance/Keystone
Masih banyak bahan
Sebelas tahun setelah kematiannya, album "Out among the Stars" dirilis pada bulan Maret 2014. Album ini berisi lagu-lagu Johnny Cash yang ditulis 30 tahun yang lalu. Anaknya, John Carter Cash mengumumkan bahwa sang ayah masih punya stok lagu untuk lima album lagi.
Foto: Hulton Archive/Getty Images
"Unforgettable"
Pianis dan penyanyi Nat King Cole meninggal pada tahun 1965, namun putrinya Natalie “menghidupkannya“ kembali pada tahun 1991. "Unforgettable" adalah duet komposit, dimana ia bernyanyi dengan almarhum ayahnya. Lagu dalam album "Unforgettable with Love", dengan lagu-lagu terkenal ayahnya, terjual 14 juta kali dan menyabet tujuh penghargaan Grammy.
Foto: picture-alliance/dpa
Talenta Inggris
Setelah kematiannya pada musim panas 2011, album Amy Winehouse mulai sangat diserbu. Meskipun banyak mengkonsumsi narkoba, penyanyi soul itu produktif dalam karirnya yang singkat. Ia pun mewariskan cukup bahan untuk dijadikan album baru. "Lioness Hidden Treasures" yang dirilis segera mendarat di puncak musik Inggris. Sebagian keuntungannya diberikan ke yayasan peneyelamatan anak-anak muda.
Foto: Getty Images
Iklan manisan àla Bolan
Setelah musisi Inggris Marc Bolan meninggal pada tahun 1977 ketika menumpang mobil Mini Cooper, karya penemu glam rock ini menjadi bisnis yang menguntungkan. Pada tahun 1981 albumnya yang berjudul "You Scare Me To Death " berisi lagu-lagu yang telah ditulis pada tahun 1966. Lagu itu pada awalnya dimaksudkan untuk iklan permen rasa peppermint di televisi.
Foto: Hulton Archive/Getty Images
"Milk and Honey"
Pembunuhan terhadap John Lennon pada tahun 1980 mengejutkan dunia. Butuhkan tiga tahun bagi jandanya, Yoko Ono, untuk mulai mengerjakan album mereka lagi: "Milk and Honey", setelah album sebelumnya "Double Fantasy" . Keduanya bernyanyi bergantian, di tengah rasa duka Yoko. Namun album ini hanya menduduki posisi 11 tangga lagu.
Foto: Getty Images
12 foto1 | 12
20.000 Piringan Setiap Hari
Musik yang diberikan kepada mereka oleh studio atau pelanggan tertentu, awalnya ditempatkan pada lembaran stensil, kemudian diolah lewat proses galvanisasi. Holger Neumann, yang berusia 52 tahun mengenal mesin pres untuk membuat piringan sejak ia kecil. Jika piringan yang masih kosong sudah diukur tepat, bagian tengahnya dilubangi, dan pinggirannya dipotong hingga ukurannya seragam. Bagian belakangnya kemudian diamplas. Terakhir, stensil dan piringan kembali ditempatkan pada mesin pres.
Di pabrik itu, mesin berfungsi sejak jam enam pagi hingga jam sebelas malam. Untuk itu jam kerja pegawai dibagi dua. Setiap harinya dihasilkan 20.000 piringan. Neumann menyebut tempat pres sebagai jantung perusahaan. Ia menjelaskan, jika pelanggan menginginkan warna merah, mereka akan membuat piringan berwarna merah.
Piringan Terus Berputar
Setiap piringan harga rata-ratanya dua Euro, tergantung ukuran, warna dan ketebalan. Di ruang sebelah warna dicampur. Di sebuah tong terdapat material butiran berwarna kuning dan hitam. Di tong kedua terdapat campuran merah dan putih. Semuanya dibuat manual, dan setiap campuran warna punya ciri tersendiri yang tidak dapat diduplikasi.
"Berapa lama permintaan masih sebanyak ini, tidak ada yang bisa memperkirakan. Tetapi selama diperlukan, hanya lima pabrik di Eropa, dan sembilan di seluruh dunia, yang mempu membuatnya," papar Holger Neumann. Jadi ia yakin, bisnis masih akan berjalan untuk beberapa waktu. 40% keuntungan perusahaan yang berjumlah delapan angka, berasal dari piringan vinyl yang diduga sudah ketinggalan jaman. Bertahun-tahun lalu, Holger Neumann, sudah merasa sedih, karena terpaksa menghentikan produksi kaset audio. Tetapi piringan hitam tetap berputar.