Untuk pertama kalinya majalah Playboy edisi Jerman memilih transgender Giuliana Farfalla sebagai model sampul untuk edisi bulan ini. Farfalla dikenal publik lewat penampilannya di reality TV dan casting show.
Iklan
Majalah Playboy edisi Jerman terbaru akan menjadi yang pertama yang menampilkan model transgender di sampulnya. Langkah ini diambil menyusul edisi Playboy AS yang menampilkan transgender pertamanya, model Prancis Ines Rau, pada bulan November. Giuliana Farfalla dikenal sebagai peserta "Germany's Next Topmodel", acara pemilihan model yang dipandu oleh Heidi Klum
Farfalla, yang terlahir sebagai pria dengan nama Pascal Radermacher di Breisgau di barat daya Jerman, mengatakan bahwa dia ingin sukses sebagai perempuan dan bukan sebagai model transgender. Merasa seolah-olah terlahir dalam "tubuh yang salah", Farfalla memutuskan untuk mengubah jenis kelaminnya pada usia 16 tahun. Dia mengatakan bahwa dia ingin memberi motivasi kepada kaum transgender lain untuk meraih kesuksesannya.
Dulu Paman, Sekarang Tante
Dilahirkan sebagai pria, merasa terjebak dalam tubuh yang “salah”, mereka kemudian memilih untuk menjadi perempuan. Berikut beberapa diantara mereka yang namanya dikenal dunia:
Caitlyn Jenner
Ayah dari Kardashian bersaudara ini sebelumnya dikenal sebagai Bruce Jenner, mantan atlet dasalomba peraih medali emas di Olimpiade 1976. Dianggap sebagai perempuan transgender paling terkenal di dunia saat ini. Jenner, yang meresmikan perubahan nama dan kelaminnya pada 25 September 2015, pernah menyatakan bahwa sejak remaja ia merasa dirinya sebagai perempuan.
Foto: Reuters/Vanity Fair/A. Leibovitz
Conchita Wurst
Terlahir sebagai Thomas Neuwirth, namanya melejit setelah menjuarai Kontes Lagu Eurovision 2014. Penyanyi Austria ini memulai karir musiknya pada 2007. Nama Conchita Wurst, yang kini ia sandang, merupakan tokoh yang diperankannya dalam sebuah acara televisi pada tahun 2011. Desember 2014, bersama Presiden Rusia Putin, Conchita dinobatkan majalah Profil sebagai tokoh tahun 2014.
Foto: Columbia
Jenna Talackova
Model asal Kanada ini dilahirkan pada 15 Oktober 1988. Memulai transisi gendernya pada usia 14 tahun, ia mengubah jenis kelaminnya pada usia 19 tahun. Namanya terkenal setelah memenangkan proses pengadilan, yang memperbolehkannya mengikuti kontes Miss Universe Kanada pada tahun 2012. Pembela hak transgender ini memiliki reality show Brave New Girls, yang berdasarkan kehidupan pribadinya.
Foto: Reuters
Alexis Arquette
Lahir 28 Juli 1969 di Los Angeles sebagai Robert Arquette, wajah artis ini pernah tampil dalam beberapa film dan acara televisi termasuk "Pulp Fiction", "Threesome", "The Wedding Singer", "Roseanne", "Friends" dan "Californication." Tahun 1986, ia memulai debutnya di layar lebar berperan sebagai Alexis dalam Down and Out in Beverly Hills. Tahun 2006, ia mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan
Foto: Getty Images/J. Merritt
Ai Haruna
Terlahir sebagai Kenji Onishi, pada 21 Juli 1973, di Osaka, penyanyi dan TV entertainer Jepang ini mengganti jenis kelaminnya menjadi perempuan pada tahun 1991. Pada tahun 2009, ia menjuarai kontes Miss International Queen 2009. Gelar kontes kecantikan transgender di yang ia raih di Pattaya, Thailand, ini menjadikan namanya tercatat sebagai pemenang pertama yang berasal dari Jepang.
Foto: YOSHIKAZU TSUNO/AFP/Getty Images
5 foto1 | 5
'Menentang segala bentuk pengucilan dan intoleransi'
Pemimpin redaksi Playboy edisi Jerman, Florian Boitin, mengatakan bahwa Farfalla yang berusia 21 tahun merupakan "contoh tepat betapa pentingnya perjuangan untuk menentukan nasib sendiri." Boitin juga mengatakan bahwa keputusan memilih Farfalla dibuat berdasarkan semangat pendiri Playboy, Hugh Hefner, yang "dengan tegas menentang semua bentuk pengecualian dan intoleransi."
Hefner, yang meninggal pada tanggal 27 September 2017, merupakan pendukung kebebasan seksual, kebebasan sipil dan hak LGBT. Hefner sendiri membuat keputusan untuk menampilkan model transgender Inggris Caroline "Tula" Cossey pada tahun 1981 dan pada tahun 1991. Cossey, yang telah melakukan pertarungan panjangnya sampai ke Pengadilan HAM Eropa untuk hak diakui sebagai perempuan secara hukum, pernah mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih kepada Hefner yang telah membantunya.
Putra Hefner, Cooper, yang sekarang menjabat direktur kreatif Playboy Enterprises, mengatakan bahwa keputusan menampilkan model transgender adalah "hal yang tepat untuk dilakukan." "Kita berada pada saat dimana peran gender berkembang," ditambahkannya
Hugh Hefner Mengubah Wajah Media Dengan Playboy
Hugh Hefner, pendiri majalah dewasa Playboy meninggal dunia pada usia 91 tahun di Playboy Mansion, Los Angeles. Ia dianggap menggagas penerbitan modern dan mengubah perspektif pembacanya akan tubuh telanjang.
Foto: Getty Images/J. Kempin
Semua Berawal dengan Marilyn Monroe
Wajah Marilyn Monroe terpampang sebagai sampul majalah "Playboy" edisi perdana tahun 1953. Foto itu menampilkan Marilyn, yang dikenal sebagai "simbol seks", dalam pose yang agak sopan. Sama sekali tidak merepresentasikan isi majalah yang dianggap tidak "senonoh" itu. "Playboy" selalu menerapkan standar tinggi. Majalah itu bahkan diduga turut berperan mempengaruhi revolusi seks di AS tahun 1960-an.
Foto: picture-alliance/dpa/I. West
Jurnalisme Baru
Ketika seseorang mengaku, ia membaca majalah dewasa "Playboy" karena isi artikelnya yang bagus, mungkin sebagian menganggap ini aneh. Sejak lama sebenarnya majalah ini justru dikenal luas karena kemampuannya dalam menyediakan laporan berkualitas dan lebih lengkap. Diantaranya adalah Edelfedern seperti Hunter S. Thompson (gambar) dan Truman Capote untuk Playboy.
Foto: picture alliance/Photoshot
Manuver Politik Playboy
Foto telanjang "Playmate" (model utama Playboy yang menjadi "highlight" setiap bulan) - baik model yang pamor atau model yang tidak dikenal publik - bersanding dengan wawancara para selebriti pada edisi yang sama. Termasuk diantaranya wawancara dengan sejarawan Alex Haley dengan Martin Luther King Junior dan dengan Malcom X, yang saat itu baru saja berada di garis depan gerakan hak-hak sipil AS.
Foto: AP
Pencerita Nan Tersohor
Artikel dari para penulis ternama seperti Margaret Atwood atau Haruki Murakami menghiasi halaman khusus "Playboy". Setiap penulis, yang memegang prinsip tertentu, ingin menorehkan tulisannya di Playboy. Chuck Palahniuk - penulis yang dikenal lewat novel dystopian "Fight Club" dan film adaptasinya diperankan oleh Brad Pitt - juga sesekali menulis artikel di "Playboy".
Foto: picture alliance/Mary Evans Picture Library
Mewah dan Berkualitas
Hugh Hefner menjalani kehidupan yang sangat mewah. Ia menjalin hubungan dengan banyak perempuan muda yang berpose untuk "Playboy". Beberapa fotografer terkenal seperti Helmut Newton dan Annie Leibovitz (fotografer yang pernah memotret keluarga kerajaan Inggris) bekerja untuk Playboy dan hasil karya mereka menjadi jaminan kualitas foto-foto yang tampil di "Playboy".
Foto: Reuters/M. Rehle
Revolusi Foto Editan
Foto ini adalah wajah "Playmate" Lena Söderberg, yang menghiasi majalah "Playboy" edisi November 1972. Foto ini menetapkan standar baru dalam proses "editing" foto secara elektronik. Ini telah menjadi salah satu pola uji yang terbanyak digunakan sepanjang sejarah grafis komputer. Wajah "Lena" sering digunakan sebagai referensi dalam materi kuliah tentang resolusi gambar di kalangan ahli komputer.
Foto: Gemeinfrei
Karya Para Seniman
Lembaran majalah "Playboy" turut dirancang oleh sejumlah seniman kondang, termasuk diantaranya Keith Haring dan David Lachapelle. Pada tahun 1973, seniman tersohor asal Spanyol, Salvador Dalí (foto) merancang seni erotis surealis untuk "Playboy".
Foto: Getty Images/Hulton Archive
Always Happy Early!
Wajah Andhara Early menjadi sampul majalah "Playboy" Indonesia terbitan perdana, pada 2006. Untuk pertama kalinya "Playboy" terbit di negara berpenduduk mayoritas Islam, setelah "Playboy" Turki. Meski tak memuat foto telanjang dan menampilkan wawancara bersama penulis Pramoedya Ananta Toer, “Playboy” Indonesia menuai kontroversi hingga menyebabkan pemimpin redaksinya Erwin Arnada mendekam di bui.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Sudut Pandang Para Pria
Majalah ini menuai kritik pedas dari kalangan feminis, yang memprotes betapa perempuan dijadikan "objek" untuk para pria. Pada tahun 1973, majalah "Playgirl" pun dirilis. Majalah tersebut membalikkan meja dengan menunjukan pose pria telanjang. Lahirnya majalah ini menandai era baru dalam representasi ketelanjangan.
Pada tahun 1988, Hefner menyerahkan tampuk kepemimpinan redaksi majalah "Playboy" kepada putrinya, Christie. Hingga tahun 2015 semua majalah dewasa di AS harus dilengkapi dengan sampul ekstra untuk mencegah lirikan dari pembeli yang berumur di bawah 18 tahun.
Foto: Getty Images/J. Kempin
Tanpa Foto Telanjang
Sejak Oktober 2015, foto perempuan bugil tidak lagi ditemukan di majalah "Playboy". Keputusan ketat ini dicetuskan oleh pemilik baru "Playboy" yang lebih memilih bersaing dengan majalah seperti "Vanity Fair" daripada industri pornografi. Hefner menawarkan vila miliknya, the Playboy Mansion di Los Angeles. Vila tersebut menjadi latar belakang berbagai sesi pemotretan "Playboy".
Foto: Getty Images for Playboy/J. Kempin
Kaya Lewat Kelinci
Saat ini, perusahaan "Playboy" mendapatkan keuntungan utamanya dari penggunakan logo kelinci khasnya. Kelinci bertelinga lebar yang mengenakan dasi ini dapat ditemukan dalam berbagai produk kaus, gagang telepon atau kaus kaki. Percaya atau tidak, penjualan logo kelinci jauh lebih menguntungkan daripada penjualan majalah atau website "Playboy".