Indonesia Dimohon Hormati Australia Soal Pembebasan Ba'asyir
21 Januari 2019
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan bahwa warga Australia mengharapkan Indonesia menghormati posisi mereka atas rencana pembebasan pemimpin spiritual Abu Bakar Ba'asyir dari penjara.
Iklan
Scott Morrison mengatakan kepada wartawan hari Senin (21/01) bahwa ia dan para pemimpin pemerintahan lainnya telah melakukan kontak langsung dengan mitra kerja mereka di Indonesia sehubungan pembebasan Ba'asyir.
"Banyak warga Australia meninggal dunia secara mengerikan pada malam itu, dan saya rasa masyarakat Australia di mana-mana mengharapkan bahwa masalah ini diurus dengan serius sepenuhnya oleh pemerintah," demikian Associated Press mengutip pernyataan Morrison.
Warga Australia berharap "bahwa pemerintah Indonesia akan menghormati Australia dalam cara mereka mengelola masalah ini," tambahnya.
Inilah Negara Sarang Teroris
Indeks Terorisme Global merunut daftar negara-negara yang paling sering menjadi korban serangan teror. Kebanyakan berada di Arab, Asia Selatan dan Afrika. Sementara posisi Indonesia membaik
Foto: picture-alliance/dpa/S. Suna
1. Irak
Sebanyak 3370 serangan teror terjadi di Irak selama tahun 2014. Hampir 10.000 orang tewas dan 15.000 lainnya luka-luka. Serangan teror terbesar dilancarkan Islamic State saat menyerbu penjara di Badush, 10 Juni tahun lalu. Mereka membebaskan tawanan Sunni dan membunuh 670 narapidana Syiah.
Foto: SAFIN HAMED/AFP/Getty Images
2. Afghanistan
Sedikitnya 4500 korban jiwa dan 4700 luka-luka tercatat akibat 1591 serangan teror yang terjadi di Afghanistan tahun lalu. Setahun setelah pencabutan pasukan perdamaian internasional, hindukush masih berada di bawah bayang-bayang Taliban. Kelompok teror itu berulangkali dilaporkan melancarkan serangan kilat di provinsi Kundus yang memakan korban jiwa dari warga sipil.
Foto: Getty Images/AFP/J. Tanveer
3. Nigeria
Boko Haram tidak perlu banyak melancarkan serangan teror buat menghasilkan sebanyak mungkin korban. Dari 662 serangan, kelompok teror pimpinan Abu Bakar Shekau itu membunuh 7512 orang dan melukai 22.000 lainnya. Boko Haram pun menurut studi Vision of Humanity lebih getol membidik warga sipil dengan 77% korbannya berasal dari kelompok non militer tak bersenjata.
Foto: picture-alliance/AP Photo
4. Pakistan
Sebanyak 1821 insiden beraroma teror tercatat terjadi di Pakistan selama 2014. Geliat teror di negara bermayoritas mulsim itu menelan sedikitnya 1760 korban jiwa dan melukai 2836 lain. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Pakistan. Tapi kelompok Tehrik-i-Taliban (TTP) adalah yang paling ganas. Desember 2014 silam mereka menyerbu sebuah sekolah di Peshawar dan membunuh 132 murid sekolah.
Foto: AFP/Getty Images/A Majeed
5. Suriah
Tidak mudah membedakan korban serangan teror dengan korban perang di negeri yang remuk oleh konflik seperti Suriah. Menurut Vision of Humanity, 2014 silam Suriah mencatat 1698 korban jiwa dari 232 insiden berbau teror. Islamic State adalah kelompok teror terbesar dengan jumlah korban jiwa 615 orang. Sementara Front Al Nusra berada di tempat kedua dengan 461 korban jiwa.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Akgul
6. India
India seakan berada di luar radar teroris sejak serangan mematikan di Mumbai 2008 silam. Tapi nyatanya Vision of Humanity mencatat 763 insiden yang menelan 416 korban jiwa selama 2014. Terorisme di India kebanyakan digalang oleh kelompok Komunis, Islamis atau separatis. Serangan terbesar tahun lalu dilancarkan oleh kelompok Maoist yang menyerang iring-iringan polisi dan membunuh 22 aparat keamanan
Foto: AP
7. Yaman
Sebanyak 512 serangan teror menewaskan sekitar 654 orang selama 2014 di Yaman. Kelompok Al-Qaida dan pemberontak Houthi adalah dua kekuatan terbesar. Al-Qaida adalah satu-satunya kelompok di Yaman yang menggunakan taktik bom bunuh diri. Yang terparah adalah ketika kelompok tersebut menyerang perayaan tahun baru di wilayah yang dikuasai Houthi dan membunuh 50 warga sipil.
Foto: Reuters/K. Abdullah
8. Somalia
Tahun lalu Somalia mencatat tahun paling berdarah dalam perang melawan terorisme: sebanyak 800 korban jiwa dari 469 insiden. Laskar Al-Shabbab adalah kelompok terbesar yang merongrong keamanan di negeri tanduk Afrika itu. Berkekuatan sebanyak 9000 gerilayawan, Al-Shabbab yang berafiliasi dengan Al-Qaida itu sering mengandalkan serangan bom untuk menyebar teror.
Foto: Getty Images/AFP/M. Abdiwahab
9. Libya
Libya mencatat lonjakan tajam sebesar 225% tahun 2014 dalam jumlah korban serangan teror. Tercatat negeri di utara Afrika itu mengalami 554 serangan yang menelan 429 korban jiwa. Ada banyak kelompok teror yang beroperasi di Libya, salah satunya adalah Islamic State.
Foto: Reuters/E.O. Al-Fetori
10. Thailand
Sebanyak 366 insiden berbau teror terjadi selama 2014 di Thailand dan menelan 156 korban jiwa. Gejolak terutama terjadi di wilayah selatan, di mana kelompok minoritas muslim Melayu berperang melawan pasukan pemerintah. Sekitar 60% serangan teror di Thailand berupa ledakan bom.
Foto: P. Kittiwongsakul/AFP/Getty Images
33. Indonesia
Posisi Indonesia banyak membaik, meski belum keluar dari jangkauan terorisme global. Sebanyak 27 insiden tercatat selama tahun 2014 dengan jumlah korban jiwa 12 orang. Jemaah Islamiyah merupakan kelompok terbesar. Belakangan Islamic State juga mulai menunjukkan geliarnya di tanah air.
Foto: picture-alliance/dpa
11 foto1 | 11
Ba'asyir, berusia 81 tahun, dianggap sebagai pemimpin spiritual Islamis kelompok Jemaah Islamiah. Ulama Muslim radikal itu dihukum atas tuduhan terorisme pada tahun 2010 atas keterlibatannya dalam kamp pelatihan militan di provinsi Aceh dan dihukum 15 tahun penjara.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah mengkonfirmasi pembebasan Ba'asyir lebih awal dari penjara atas alasan kemanusiaan.
Pemerintah Australia sebelumnya mendesak Indonesia agar tidak memberi keringanan hukuman terhadap Ba'asyir sewaktu pemerintah Indonesia mempertimbangkan tahanan rumah dan berbagai bentuk keringanan lainnya.
Dari lebih dari 200 orang tewas yang dalam pemboman tahun 2002 di sebuah dari klub malam Bali, 88 korbannya adalah warga Australia.
ap/ts (dpa)
Jejak Berdarah Aman Abdurrahman
Bahkan dari balik penjara pun Aman Abdurrahman mampu menghidupkan sel-sel teror yang telah mati untuk kembali beraksi. Pengaruhnya yang nyaris tidak berbatas membuat gentar Polri. Sebab itu ia kini dituntut hukuman mati
Foto: Reuters/Beawiharta
Yang Terakhir
Hukuman mati menjadi ancaman terakhir yang dihadapi Aman Abdurrahman, setelah sebelumnya menjalani lebih dari sepuluh tahun penjara. Rekam jejaknya penuh darah dan maut. Aman dianggap berbahaya karena pengaruh dan kapasitas keilmuannya yang kerap dijadikan pembenaran atas aksi-aksi teror di tanah air, termasuk untuk serangan bom oleh tiga keluarga di Surabaya dan Sidoarjo baru-baru ini.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Singa Tauhid Mencari Khilafah
Berkat loyalitas ideologinya, Aman Abdurrahman sering dijuluki "Singa Tauhid" oleh para jihadis. Reputasinya sebagai tokoh intelektual dibangun lantaran banyak mengkaji pemikian Abu Muhammad al-Maqdisi, ulama Yordania yang menjadi panutan ideologi kelompok teror Islamic State ISIS. Sebelum menjadi teroris, penganut Salafi itu rajin memberikan ceramah di Masjid As-Shofa di Lenteng Agung, Jakarta.
Kampanye ISIS di Nusantara
Menurut Suratno, dosen ilmu Filsafat di Universitas Paramadina dan Direktur The Lead Institute, selama di penjara Aman banyak membuat tulisan dan video berisikan ceramah yang dipublikasikan ke luar lewat jaringannya. Ia antara lain rajin mempromosikan ISIS ketika Abu Bakar Baghdadi mendeklarasikan negara Islam 2014 silam di Irak dan Suriah.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Mencari Surga Hingga ke Suriah
Kala itu ajaran Aman sudah banyak diadopsi oleh Mujahidin Indonesia Barat dan terutama Forum Aktivis Syariah Indonesia (FAKSI) yang pertama kali menyerukan agar Muslim Indonesia bergabung dengan kekhalifahan al-Baghdadi. FAKSI antara lain dikenal lewat sosok Bahrumsyah. Komandan ISIS di Asia Tenggara itu tewas saat bom mobil yang ia kendarai meledak secara prematur di Suriah 2017 silam.
Foto: Reuters
Panggilan Suci ke Nusakambangan
Setelah memperluas pengaruhnya dari balik jeruji penjara Nusakambangan, Aman akhirnya membantu pembentukan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) pada 2015. Untuk itu ia memanggil Marwan alias Abu Musa dan Zainal Anshori untuk menjenguknya ke Nusakambangan dan meminta keduanya membentuk organisasi buat menaungi pendukung ISIS.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Geliat ISIS di Seluruh Penjuru Negeri
Baiat di Nusakambangan itu menjadi cikal bakal kelahiran teror ISIS di Indonesia. Setelahnya baiat serupa dilakukan di berbagai penjuru tanah air, antara lain di Jakarta, Bekasi, Bima, Lombok dan Poso. Aman bahkan dikabarkan berhasil membujuk Abu Bakar Ba'asyir dan jaringan teror lain buat mengucapkan sumpah setia kepada ISIS.
Foto: Getty Images/AFP/B. Nur
Teror Khilafah di Indonesia
Marwan memilih nama JAD untuk gerakan baru itu. Karena memiliki jejaring yang kuat, dia dibujuk Aman memimpin JAD di tingkat nasional dan Zainal Anshori di Jawa Timur. Sejak itu JAD mulai mematangkan rencana menebar teror khilafah di Indonesia. Mereka menggelar latihan militer di Gunung Panderman, Malang, jelang serangan pertama di Jalan Thamrin 2016 silam. (rzn/as - dari berbagai sumber)