Para menteri luar negeri G20 bertemu di New Delhi membahas agenda krisis iklim, ketahanan pangan hingga keringanan hutang bagi negara miskin. Namun invasi Rusia ke Ukraina masih mendominasi diskusi.
Iklan
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meresmikan pertemuan para menteri luar negeri G20 pada hari Kamis (02/03) di New Delhi, dengan mendesak negara-negara G20 untuk berfokus pada persatuan di tengah banyaknya perpecahan.
"Kita tidak boleh membiarkan isu-isu yang tidak dapat kita selesaikan bersama menghalangi isu-isu yang dapat kita selesaikan," kata Modi dalam pidatonya.
Perang di Ukraina menjadi prioritas utama
Invasi Rusia ke Ukraina menjadi topik utama dalam diskusi pertemuan 19 negara dan Uni Eropa (UE). Pertemuan itu dimulai dengan seruan Amerika Serikat (AS) yang sekali lagi meminta agar Rusia mundur dari Ukraina.
"Sayangnya, pertemuan ini sekali lagi dinodai oleh perang Rusia yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken. Blinken juga menambahkan bahwa negara-negara G20 harus terus menyerukan kepada Moskow untuk menghentikan invasinya.
Ada kekhawatiran di antara para delegasi Barat bahwa Cina tengah mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Moskow. Para delegasi ini diperkirakan akan menggunakan KTT G20 kali ini untuk mencegah Beijing mengintervensi perang Ukraina, yang telah dimulai lebih dari setahun yang lalu.
Linimasa Setahun Perang di Ukraina dalam Foto
Pada 24 Februari 2022 pagi, Rusia menginvasi Ukraina. Menurut PBB, ribuan tentara dan warga sipil telah tewas. Linimasa peristiwa mengejutkan terekam dalam foto-foto berikut ini.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP/Getty Images
Hari yang gelap bagi jutaan orang
Pada 24 Februari 2022 pagi, banyak warga Ukraina terbangun karena ledakan seperti ini di ibu kota, Kyiv. Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran, menandai serangan terbesar oleh satu negara terhadap negara lain sejak Perang Dunia II. Tak lama berselang, Ukraina mengumumkan darurat militer. Bangunan sipil menjadi sasaran dan kasus kematian pertama dilaporkan segera setelah itu.
Foto: Ukrainian President s Office/Zuma/imago images
Penembakan terus-menerus
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara tentang "operasi militer khusus" dan mengatakan dia akan merebut wilayah timur Donetsk dan Luhansk. Penduduk kota Mariupol di Oblast Donetsk berlindung di ruang bawah tanah selama berminggu-minggu. Banyak yang mati di bawah reruntuhan. Serangan udara Rusia di teater, tempat ratusan orang berlindung pada Maret 2022, dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.
Foto: Nikolai Trishin/TASS/dpa/picture alliance
Eksodus massal
Perang di Ukraina telah menyebabkan pengungsian besar-besaran yang tak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia II. Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 8 juta orang telah meninggalkan negara itu. Polandia sendiri telah menampung 1,5 juta orang, lebih banyak dari negara Uni Eropa lainnya. Jutaan orang, terutama dari timur dan selatan Ukraina, terpaksa mengungsi dari perang.
Foto: Anatolii Stepanov/AFP
"Adegan" horor di Bucha
Hanya dalam beberapa minggu, tentara Ukraina berhasil mengusir pasukan militer Rusia dari daerah di utara dan timur laut negara itu. Rencana Rusia untuk mengepung ibu kota, Kyiv, gagal. Setelah wilayah dibebaskan, dugaan kekejaman Rusia menjadi jelas. Gambar warga sipil yang disiksa dan dibunuh di Bucha, dekat Kyiv, menyebar ke seluruh dunia. Para pejabat melaporkan ada 461 kematian.
Foto: Carol Guzy/ZUMA PRESS/dpa/picture alliance
Kehancuran dan kematian di Kramatorsk
Jumlah korban sipil di Donbas meningkat pesat. Pejabat mengatakan kepada penduduk sipil untuk mundur ke daerah yang lebih aman, tetapi rudal Rusia juga menargetkan mereka saat berusaha melarikan diri, termasuk di Kramatorsk. Lebih dari 61 warga tewas dan 120 lainnya terluka di stasiun kereta api pada April 2022, di saat ribuan orang berharap bisa menyelamatkan diri.
Selama serangan udara Rusia, jutaan orang Ukraina mencari perlindungan di tempat-tempat penampungan. Bagi orang-orang yang dekat dengan garis depan dalam jangkauan artileri, ruang bawah tanah telah menjadi rumah kedua. Di Kyiv (seperti yang terlihat di atas) dan Kharkiv, stasiun kereta bawah tanah menjadi tempat berlindung yang aman.
Foto: Dimitar Dilkoff/AFP/Getty Images
Risiko nuklir tinggi di Zaporizhzhia
Pada minggu-minggu pertama setelah invasi, Rusia menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk dekat Kyiv. Pertempuran meluas ke lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara, yang sejak saat itu berada di bawah kendali Rusia. Badan Energi Atom Internasional mengirim para ahli ke PLTN tersebut dan menyerukan zona aman di sekitar area itu.
Foto: Str./AFP/Getty Images
Jumlah korban tewas tidak jelas
Jumlah pasti korban tewas akibat perang masih belum jelas. Menurut PBB, setidaknya 7.200 warga sipil telah tewas dan 12.000 lainnya terluka, bahkan jumlah yang sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Jumlah pasti tentara Ukraina yang tewas juga tidak pasti. Pada Desember 2022, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan jumlahnya mencapai 13.000 jiwa.
Foto: Raphael Lafargue/abaca/picture alliance
Kiriman senjata dari Barat untuk Ukraina
Pengiriman senjata dari negara-negara Barat ke Ukraina telah menjadi topik hangat sejak awal perang, tetapi mulanya Kyiv hanya menerima sedikit. Peluncur roket HIMARS buatan AS benar-benar membantu pertahanan. Mereka telah mengizinkan militer Ukraina untuk menghentikan pasokan amunisi ke artileri Rusia dan kemungkinan besar juga berkontribusi pada keberhasilan serangan balik Ukraina.
Foto: James Lefty Larimer/US Army/Zuma Wire/IMAGO
Harapan bisa segera masuk Uni Eropa
Pesan video harian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, di mana dia melaporkan kondisi negara dan perang yang sedang berlangsung, dilihat oleh jutaan orang. Zelenskyy tidak hanya mampu menyatukan penduduk negaranya, tetapi juga mendapatkan dukungan Barat. Integrasi Eropa telah berkembang pesat di bawah kepemimpinannya dan Ukraina sekarang berada di jalur menuju keanggotaan Uni Eropa. (ha/hp)
Foto: Kenzo Tribouillard/AFP
10 foto1 | 10
Sebagai tuan rumah, India telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia dan justru menyerukan diselenggarakannya pembicaraan diskusi untuk meredakan konflik tersebut. Hal ini telah menempatkan New Delhi dalam posisi yang canggung dengan negara-negara Barat. Namun, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan bahwa dia yakin India akan "membuat Rusia memahami bahwa perang ini harus diakhiri."
Borrell menambahkan kepada para wartawan bahwa "keberhasilan pertemuan hari ini akan diukur dari apa yang akan dapat kita lakukan terhadap hal itu." Borrell juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Menlu Cina Qin Gang, di sela-sela pertemuan G20 tersebut.
Kantor berita milik pemerintah Cina, Xinhua, pekan lalu mengutip diplomat tinggi Wang Yi yang mengatakan bahwa Beijing bersedia untuk "memperkuat koordinasi strategis" dengan Rusia setelah bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Menlu AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk bertemu secara pribadi dengan Menlu Rusia Lavrov. Menurut para pejabat, terakhir kali keduanya berada dalam satu ruangan yakni pada pertemuan G20 di Bali.
"Jika Rusia, Presiden Putin, benar-benar siap untuk terlibat dalam diplomasi yang penting yang diperlukan untuk mengakhiri agresi itu, tentu saja kami akan menjadi orang pertama yang bekerja untuk terlibat, tetapi tidak ada bukti tentang hal itu," kata Blinken.
Iklan
'Netralitas menguntungkan pihak yang menyerang,' kata Baerbock
Menjelang KTT G20, Menlu Jerman Annalena Baerbock telah bertemu dengan koleganya dari Cina, Qin Gang, pada hari Kamis (02/03).
"Dalam menghadapi serangan brutal Rusia di Ukraina dan Piagam PBB, netralitas menguntungkan pihak yang menyerang," tulis menlu Jerman tersebut dalam cuitannya di Twitter.
"Minggu lalu, setahun sejak dimulainya serangan Rusia, sebagian besar negara di Majelis Umum PBB mengecam perang brutal ini," kata Baerbock dalam sebuah pernyataan.
Perang, Inflasi, Krisis Energi dan Kenaikan Harga Bebani 2022
Inflasi, krisis energi, ketakutan resesi - tahun 2022 ditandai dengan dampak perang Ukraina yang memicu krisis ekonomi hingga ambruknya bursa krypto. Ekonomi global sedang tidak baik, berikut kilas balik ekonomi 2022.
Foto: picture alliance / Inderlied/Kirchner-Media
Harga bahan bakar meroket
Dampak perang yang dilakukan Rusia di Ukraina terasa secara global. Harga bahan bakar di seluruh dunia naik drastis. Di Jerman, harga Solar tembus rekor baru, yakni 2,32 Euro (sekitar Rp38.000) per liter. Sejumlah negara mengambil langkah antisipasi dan penyelamatan, yang terbukti hanya aksi sementara.
Foto: Lennart Preiss/dpa/picture alliance
Krisis suplai chips komputer
Langkah AS dan Eropa melarang sebagian ekspor chips komputer dari Cina berdampak pada sektor industri. Suplai global turun drastis, sejumlah pabrikan mobil menjadwal ulang pasokan ke pelanggan. Samsung laporkan penurunan omset sekitar 30%. Intel memindahkan sebagian produksinya ke Eropa, tapi pabrik di Jerman dengan investasi 17 miliar Euro baru akan berproduksi 2027.
Foto: Intel Corporation
Bank Sentral Eropa naikkan suku bunga
Bank Sentral Eropa untuk pertamakalinya sejak 11 tahun pada bulan Juli menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,5%, yang lebih tinggi dari prediksi. Dengan begitu tingkat suku bunga acuan di Eropa pada bulan itu mencapai 2,5%. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengumumkan, sehubungan dengan inflasi yang tinggi, akan ada kenaikkan berikutnya.
Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Harga energi naik drastis
Konsumen di Eropa terutama menjerit, karena harga gas dan tarif listrik naik drastis. Pasokan gas murah dari Rusia diembargo Uni Eropa, gara-gara invasinya ke Ukraina. Konsumen di Inggris, Jerman dan Spanyol harus membayar harga gas dua kali lipat lebih mahal. Toko-toko roti di Jerman juga mengeluh, karena ongkos produksi naik drastis, dan terpaksa menaikkan harga jual.
Foto: Davide Bonaldo/Zuma/picture alliance
Jaringan pipa gas Rusia disabotase
Jaringan pipa gas Rusia Nord Stream 1 dan 2 di laut Baltik dekat Bornholm, Denmark meledak dan mengalami kebocoran. NATO dan Uni Eropa menuding ada sabotase, tetapi akhirnya menghentikan pengusutan. Saat ledakan, jaringan gas sudah lama tidak dioperasikan oleh Rusia untuk memasok gas ke Eropa.
Foto: Danish Defence Command/AP/picture alliance
Bos Tesla Elon Musk akuisisi Twitter
Twitter resmi jadi milik milyarder Elon Musk. Pemilik Tesla ini membeli si burung biru seharga 44 miliar Dollar setelah proses yang alot berbulan-bulan. Setelah pembelian menyusul kekacauan. Musk mengurangi jumlah pegawai separuhnya, pengiklan menyetop order, sejumlah akun kontroversial kembali muncul dan pembersihan akun dengan centang biru dilakukan secara ugal-ugalan.
Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Bursa mata uang Krypto bangkrut
Bursa Krypto FTX bangkrut dan pengusahanya Sam Bankman-Fried mengajukan proteksi dari para kreditor. Perusahaan yang oleh investor ditaksir bernilai 32 miliar Dollar itu ambruk hanya dalam hitungan hari. Krisis di platform perdagangan mata uang digital seperti Bitcoin, menarik pasar krypto makin dalam ke pusaran krisis.
Foto: Jonathan Raa/NurPhoto/picture alliance
Inflasi mencapai tingkat tertinggi
Jerman yang jadi lokomotif ekonomi Eropa, mencatat kenaikan harga tertinggi sejak 70 tahun terakhir. Inflasi yang diseret kenaikan harga energi dan bahan pangan, tembus angka 10%. Pemerintahan negara-negara di Asia, Eropa dan Afrika berjuang untuk mengerem inflasi, agar tidak menyeret ke krisis ekonomi yang memicu resesi. Tahun 2023 tingkat inflasi global diprediksi akan tetap tinggi. (as/pkp)
Foto: Boris Roessler/dpa/picture alliance
8 foto1 | 8
Apa lagi yang ada dalam agenda?
Selain perang Ukraina, dalam pertemuan G20 kali ini juga akan membahas topik-topik lain, seperti krisis iklim, ketahanan pangan, ketahanan energi, hingga ketahanan pupuk.
"G20 dibentuk untuk memberikan harapan kepada dunia bahwa masalah-masalah yang paling mendesak dapat diselesaikan. Itulah sebabnya saya datang ke New Delhi untuk menyampaikan prioritas negara Jerman, (yakni) kami sedang mengupayakan solusi bagi krisis utang karena terlalu banyak negara yang beresiko runtuh karena beban utang yang begitu besar," jelas Baerbock.
India ingin agar kepresidenan G20 tahun ini berfokus pada isu-isu seperti mengatasi kemiskinan dan pendanaan iklim, namun perang Ukraina sejauh ini telah mengesampingkan agenda-agenda tersebut.
Minggu lalu, para menteri keuangan G20 telah bertemu di Bengaluru, namun gagal menyepakati sebuah pernyataan bersama karena kurangnya konsensus mengenai Rusia. Sebagai gantinya, sebuah "ringkasan ketua dan dokumen hasil" telah dikeluarkan.