1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikInggris

PM Inggris Boris Johnson Mundur, Siapa Penggantinya?

8 Juli 2022

Boris Johnson mundur dari jabatan perdana menteri Inggris setelah menghadapi tekanan dari sejumlah skandal. Namun, dia mengatakan akan bertahan sampai perdana menteri baru dipilih.

Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris Bpris Johnson membuat pernyataan di Downing StreetFoto: Frank Augstein/AP/picture alliance

Boris Johnson mengundurkan diri

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada hari Kamis (07/07) setelah banyak skandal mengguncang pemerintahannya. Ia menghadapi tekanan dari rekan-rekannya di Partai Konservatif.

Saat mengumumkan pengunduran diri, Johnson mengatakan dia akan mundur begitu penggantinya dipilih. Partai Konservatif akan mengadakan pemilihan pimpinan baru dalam beberapa bulan mendatang dan pemenangnya akan menggantikan Johnson pada Oktober 2022.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Partai Buruh Keir Starmer mengatakan dia akan meminta mosi tidak percaya jika Johnson tidak segera mundur.

Mundurnya Johnson menyusul pengunduran diri 50 anggota parlemen Konservatif minggu ini. Pada hari Selasa (05/07), anggota Kabinet Rishi Sunak dan Sajid Javid, mengundurkan diri.

Skandal terbaru yang menimpa pemerintahan Johnson adalah penanganan PM terhadap kasus Chris Pincher, seorang anggota parlemen Konservatif yang dituduh melakukan pelecehan seksual. Pincher mengundurkan diri pada akhir Juni, setelah dituduh meraba-raba dua rekan pria di sebuah klub malam. Lebih banyak tuduhan pelanggaran seksual kemudian dilontarkan ke anggota parlemen.

Skandal lain termasuk "partygate", di mana pesta yang diadakan di gedung-gedung pemerintah melanggar aturan lockdown COVID-19, dan kegagalan Johnson untuk melaporkan donasi yang mengarah pada perbaikan tempat tinggal pribadinya.

PM Inggris baru akan dipilih pada awal September

Partai Konservatif Inggris sedang mencari untuk memilih perdana menteri baru pada awal September menurut surat kabar harian Inggris Financial Times.

Laporan surat kabar tersebut mengutip pernyataan seorang anggota parlemen yang mengetahui rencana pemilihan perdana menteri baru Inggris.

Kemungkinan perdana menteri sementara?

Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab dan mantan menteri senior Michael Gove tidak akan mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin Konservatif menggantikan Johnson, menurut surat kabar berhaluan kanan Daily Mail.

Keduanya merupakan tokoh senior di kabinet Johnson. Selain itu, keduanya disebut-sebut sebagai calon perdana menteri sementara jika Johnson dipaksa mundur sebelum pemimpin baru partai konservatif terpilih.

Siapa pun yang mengambil peran perdana menteri sementara kemungkinan besar harus mengesampingkan diri mereka sendiri dari perlombaan kepemimpinan partai. Sebelumnya pada Rabu malam (06/07), Boris Johnson memecat Gove, setelah Gove memintanya untuk mundur dari jabatan perdana menteri.

Di sisi lain, nama Dominic Raab dinilai mumpuni untuk menggantikan posisi perdana menteri sementara. Ia pernah menjadi wakil ketika Johnson tidak bisa bekerja akibat COVID-19.

Ukraina berterima kasih kepada Johnson atas dukungannya

Penasihat presiden Ukraina Mikhail Podolyak berterima kasih kepada Boris Johnson atas dukungannya terhadap negara itu setelah invasi Rusia.

Dalam sebuah cuitan, Podolyak berterima kasih kepada Johnson karena menjadi "yang pertama tiba di Kyiv, meskipun ada serangan rudal."

Dia berterima kasih kepada Johnson karena "menyadari ancaman monster RF [Federasi Rusia] dan selalu berada di garis depan untuk mendukung Ukraina."

Perdana Menteri Inggris itu telah menjadi pendukung kuat Ukraina, saat negara itu berperang melawan Rusia. Johnson mengunjungi Kyiv dua kali sejak konflik dimulai. Selama pidato pengunduran dirinya, Johnson menyebutkan dukungannya untuk Ukraina sebagai salah satu pencapaiannya yang paling membanggakan.

Upaya Boris Johnson mengisi beberapa jabatan kabinet

Downing Street mengatakan anggota parlemen Konservatif Inggris Greg Clarke telah ditunjuk sebagai sekretaris baru, menggantikan Michael Gove.

Dengan beberapa rekan Gove yang telah mengundurkan diri, penggantian untuk posisi lain juga diperlukan agar Johnson dapat melanjutkan kinerjanya sebagai perdana menteri sementara.

Kantor perdana menteri mengatakan James Cleverly yang sebelumnya menteri junior untuk Eropa dan Amerika Utara, mengambil alih portofolio menteri pendidikan.

Sementara itu, mantan menteri kehakiman Robert Buckland diumumkan sebagai Menteri Luar Negeri Wales yang baru.

Menteri Kepolisian Kit Malthouse ditunjuk menjadi menteri senior dan menempati posisi Kanselir dari Adipati Lancaster. Peran tersebut, yang sebelumnya juga dipegang oleh Gove. Posisi ini tidak memiliki tanggung jawab departemen, tetapi merupakan posisi tertinggi kedua di kabinet setelah perdana menteri.

rs/ha (AFP, AP)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait