Shinzo Abe mengakui akan meletakkan jabatan menyusul masalah kesehatan. Dia meyakini akan mampu bekerja hingga penggantinya ditemukan. Kabar itu datang di tengah anjloknya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah
Iklan
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengaku akan mengundurkan diri atas alasan kesehatan. Hal itu disampaikannya dalam sebuah konferensi pers terkait spekulasi seputar kondisi kesehatannya, Jumat (28/8). Dia mengaku mengidao peradangan usus dan harus memusatkan perhatian pada proses penyembuhan.
"Tidak boleh ada masanya ketika saya tidak mampu bekerja maksimal," kata dia dalam nada berat. "Sekarang, ketika saya tidak lagi mampu memenuhi mandat rakyat dengan kepercayaan diri yang tinggi, saya harus memutuskan bahwa saya tidak lagi seharusnya menduduki jabatan perdana menteri.
Kabar mengejutkan tersebut sontak memicu gejolak di bursa saham. Tokyo Stock Exchange mengalami kontraksi sebanyak dua persen, sementara Indeks Nikkei 224 turun 1,41% pada pembukaan perdagangan, Jumat (28/8), pagi.
Bukan kali pertama PM Abe mengundurkan diri atas masalah kesehatan. Pada 2007 silam, dia juga meletakkan jabatan karena masalah kesehatan, hanya satu tahun setelah memulai masa jabatan pertamanya.
Abe dikabarkan mengidap penyakit peradangan usus, Kolitis Ulseratif. Dia baru kembali ke panggung politik pada 2012 usai menjalani terapi obat-obatan.
Juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, sebelumnya sempat mengabarkan kondisi berbeda. “Saya melihat dia setiap hari dan merasa kondisinya tidak berubah,” kata dia Jumat pagi. Sehari sebelumnya di menjamin Abe “tentu saja” akan menuntaskan masa jabatannya yang berakir pada September 2021.
“Dia akan baik-baik saja,” katanya.
Iklan
Proses rumit mencari pengganti
Kabar perihal kesehatan Abe datang pada saat yang kurang menguntungkan. Karena meski wabah corona tidak banyak menciptakan kerusakan di Jepang, kinerja pemerintahannya banyak dikritik, antara lain karena batal mengucurkan bantuan uang tunai, dan dicibir karena sempat mengusulkan pembagian dua masker wajah untuk setiap rumah tangga.
Perekonomian Jepang saat ini sedang berkutat dengan resesi yang berawal sejak sebelum krisis corona melanda.
Analis politik Jepang meyakini Partai Liberal Demokrat tidak ingin melepaskan Abe sedini ini, sementara petinggi partai belum mencapai konsensus tentang penggantinya. Sementara oposisi Jepang yang terpecah sejauh ini tidak mampu memetik keuntungan dari anjloknya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah.
Pengunduran diri Abe menempatkan dua pejabat di kursi terdepan, yakni Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dan Wakil Perdana Menteri Taro Aso, yang juga menjabat menteri keuangan. Keduanya diyakini bakal mengambilalih tugas pemerintahan jika Abe mengundurkan diri.
Partai Liberal Demokrat nantinya akan menggelar konvensi internal untuk mencari pengganti permanen. Aso, Suga dan sejumlah anggota kabinet Jepang saat ini sudah diusulkan untuk menjadi penerus Abe.
rzn/yf (rtr,ap)
Kaisar Akihito Resmi Turun Tahta
Kaisar Akihito resmi mengundurkan diri, membuka era baru kekaisaran di bawah putranya, Naruhito.
Foto: picture-alliance/dpa/E. Hoshiko
Kata-kata perpisahan
Kaisar Akihito menyampaikan pidato perpisahan dalam upacara resmi turun tahta. Dia mengucapkan terima kasih kepada rakyat Jepang atas dukungan dan kepercayaan mereka selama 30 tahun masa jabatannya sebagai kaisar dan kepala negara. Dia berharap rakyat Jepang mendapat "perdamaian dan kebahagiaan" di masa kekaisaran putranya, Naruhito.
Foto: Reuters/Japan Pool
Ritual sakral
Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko melakukan ritual sakral turun tahta di Ruang Pinus Istana Kekaisaran. Apa yang disebut Tiga Harta Karun Jepang, yaitu pedang, cermin, dan permata suci, memainkan peran utama dalam upacara turun tahta Taiirei-Seiden-no-gi. Ritual Kekaisaran telah diwariskan turun-temurun selama lebih dari 2.000 tahun.
Foto: Reuters/Japan Pool
Melapor kepada para dewa
Sebelum upacara resmi, Kaisar Akihito mengenakan jubah cokelat tradisional dan topi hitam untuk melaporkan pengunduran dirinya kepada para dewa di Kuil Kashikodokoro.
Foto: Reuters/Japan Pool
Dipersiapkan sejak lahir
Sebuah foto dari tahun 1945 menunjukkan Pangeran Mahkota Akihito pergi ke sekolah di Tokyo. Anak tertua lima bersaudara dari Kaisar Hirohito dan Permaisuri Nagako ini sejak lahir dipersiapkan untuk menjadi penerus takhta. Tetapi kaisar Hirohito menabrak tradisi karena menolak putranya ditugaskan sebagai perwira militer, karena Jepang memasuki era pasifis setelah Perang Dunia Kedua.
Foto: Reuters/Kyodo
Juru damai
Akihito naik takhta tahun 1989 setelah kematian ayahnya, Kaisar Hirohito. Di foto dia sedang mengucapkan sumpah untuk menegakkan konstitusi Jepang selama masa kekaisarannya. Akihito mengubah citra kekaisaran dengan tampil lebih banyak dimuka umum dan bertemu langsung dengan warganya. Akihito menjadi sangat populer di kalangan rakyat, dengan tingkat persetujuan sampai 80%.
Foto: Reuters/Imperial Household Agency of Japan
Kaisar Hirohito
Kaisar Hirohito naik takhta tahun 1926, saat Jepang menjadi kekuatan politik, militer dan ekonomi di Asia. Selama masa kekaisarannya, Jepang melakukan invasi Cina dan terlibat dalam Perang Dunia Kedua. Setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menyatakan kapitulasi. Kaisar Hirohito dilucuti kekuasaannya dan menjadi kepala negara simbolis.
Foto: picture-alliance/dpa/Pan-Asia
Naruhito membuka era "Reiwa"
Naruhito, 59 tahun, akan menggantikan ayahnya sebagai kaisar Jepang yang baru, dan membuka era "Reiwa" - yang berarti "harmoni yang indah". Naruhito adalah lulusan universitas terkemuka Oxford di Inggris. Bersama istrinya Masako, mantan diplomat Jepang, Naruhito diharapkan memberi citra lebih kosmopolitan dan terbuka pada kekaisaran.
Foto: Reuters/Kyodo
Istana Kekaisaran
Istana kekaisaran di pusat kota Tokyo tampak dari udara. Wilayah 1,15 kilometer persegi meliputi kediaman keluarga kekaisaran, bangunan administrasi, taman, dan vila. Istana kekaisaran menjadi kediaman kaisar berturut-turut sejak tahun 1868. (Teks: Chase Winter/hp/ap)