PM Malaysia: Kami Terlalu Kecil Untuk Balas Boikot India
20 Januari 2020
Buntut friksi diplomatik Malaysia dan India, Menteri Perdagangan kedua negara tidak akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Iklan
"Malaysia tidak akan melakukan tindakan balasan boikot perdagangan terhadap India terkait aksi boikot pembelian minyak sawit", demikian Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah pernyataan Senin (20/01).
"Kami terlalu kecil untuk melakukan tindakan pembalasan," kata Mahathir kepada wartawan di Langkawi, sebuah pulau peristirahatan di lepas pantai barat Malaysia. "Kita harus menemukan cara dan sarana untuk mengatasinya," tambahnya.
Mahathir sekali lagi melontarkan kritik terhadap undang-undang kewarganegaraan India pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ia percaya itu "sangat tidak adil."
India menjadi pasar minyak kelapa sawit terbesar Malaysia selama lima tahun terakhir. India, yang juga merupakan negara konsumen minyak nabati terbesar di dunia, bulan ini secara efektif menghentikan impor dari Malaysia sebagai tanggapan atas komentar Mahathir yang menyerang kebijakan dalam negeri India. Insiden ini membuat Malaysia mesti berusaha menemukan pembeli baru untuk minyak sawitnya.
New Delhi juga kecewa dengan penolakan Malaysia untuk mencabut status penduduk tetap bagi pengkhotbah kontroversial Zakir Naik, yang telah tinggal di Malaysia selama sekitar tiga tahun dan menghadapi tuduhan pencucian uang dan ujaran kebencian di India.
Minyak Sawit Dimana-mana
Keterangan minyak nabati biasanya menunjukkan minyak sawit. Peluasan perkebunan sawit seringnya berarti pengalihgunaan kawasan hutan.
Foto: DW
Minyak Sawit Dalam Permen Coklat
Permen coklat tak hanya mengandung kakao, tapi juga minyak sawit. Organisasi lingkungan Greenpeace, tahun 2010 meluncurkan kampanye anti produk Nestle.Tahun itu juga Nestle berjanji akan membeli minyak sawit yang diproduksi sesuai standar sosial dan lingkungan, agar tidak semakin banyak hutan tropis yang musnah.
Foto: Fabrice Coffrini/AFP/Getty Images
Tersembunyi Dalam Kue
Hampir semua kue menggunakan minyak sawit. Pabrik roti dan kue menggunakan minyak sawit karena murah dan tahan lama. Karenanya, minyak sawit lebih umum digunakan daripada minyak kedelai. Organisasi Pangan Dunia, FAO memperkirakan, sampai tahun 2030 pemakaiannya akan berlipat ganda.
Foto: Fotolia/Andrea Klinger
Minyak Sawit Dalam Penganan Siap Saji
Yang dimaksud dengan minyak nabati pada etiket penganan siap saji adalah minyak sawit. Sebagian besar hasil minyak sawit dunia digunakan untuk memproduksi bahan pangan. Minyak sawit meleleh pada suhu rendah dan mudah diolah, karenanya merupakan bahan dasar yang diminati banyak industri.
Foto: picture-alliance/dpa
Margarin Atau Mentega?
Margarin adalah mentega buatan yang mengandung campuran produk susu dan minyak nabati, seperti minyak sawit. Mentega produk industri di awal abad ke-19 menggunakan minyak paus, kini sebagai campuran digunakan minyak sawit. Ini melindungi populasi paus, di pihak lain mengancam hutan tropis.
Foto: picture-alliance/dpa
Minyak Sawit Untuk Kecantikan
Mulai dari lipstik hingga krem untuk kulit; minyak sawit amat penting bagi pembuatan semua produk kosmetika. Bahkan lilin, produk rumah tangga dan bubuk cuci, semua mengandung minyak sawit. Permintaan bahan dasar ini sangat besar, pada tahun 2010 produksi minyak sawit dunia mencapai 53 juta ton. Seperempatnya digunakan untuk produksi kosmetik, lilin dan sabun cuci.
Foto: Fotolia/VILevi
Bensin Bio Berkadar Sawit
Layanan pompa bensin Jerman tidak lengkap tanpa tawaran bensin-bio, yang merupakan bensin yang berkadar bahan bakar dari tumbuhan. Untuk itu Uni Eropa mengimpor minyak sawit yang murah, dan bukan minyak dari tumbuhan lokal sebagai campuran bensin.
Foto: dapd
Sejauh Mata Memandang
Permintaan minyak sawit, baik itu untuk bahan pangan, kosmetika atau bahan bakar - dari tahun ke tahun terus meningkat. Uni Eropa berkomitmen untuk turut melindungi hutan-hutan tropis di dunia, Namun pemakaian minyak sawit Uni Eropa dari tahun 1990 hingga 2008 turut menyebabkan musnahnya 9 juta hektar kawasan hutan di dunia.Kawasan yang seluas Irlandia.
Foto: CC/a_rabin
Ancaman Bagi Fauna
Musnahnya hutan menyebabkan punahnya binatang. Organisasi lingkungan, WWF memperingatkan, bahwa baik orang utan di Sumatra dan Borneo, maupun macan Sumatra terancam punah akibat pembabatan hutan, yang merupakan habitat mereka.
Foto: picture alliance/dpa
Membakar hutan, meluaskan perkebunan
Bukan hanya hutan yang menjadi korban perkebunan sawit, tapi juga berbagai kota besar Asia. Setiap tahun berbagai kota Indonesia dan Malaysia diselimuti asap tebal yang berdampak pada kesehatan, akibat pembakaran hutan. Indonesia dan Malaysia adalah negara pengekspor minyak sawit terbesar dunia.
Foto: Getty Images/Afp/Str
9 foto1 | 9
Tidak akan ada pertemuan antara kedua negara di Davos
Masih terkait sengketa ini, menteri perdagangan India juga rencananya tidak akan bertemu dengan sejawatnya dari Malaysia di Forum Ekonomi Dunia Davos, Swiss, pada tanggal 21-24 Januari 2020. Alasannya karena padatnya jadwal. Demikian ungkap seorang pejabat kementerian perdagangan India pada hari Minggu (19/01).
Sebelumnya, seorang juru bicara pemerintah Malaysia mengatakan pada hari Jumat (17/01) bahwa menteri perdagangan dari India dan Malaysia bisa saja bertemu di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Tetapi pejabat kementerian perdagangan India, yang mengatakan bahwa dirinya berbicara atas nama kementerian, mengatakan tidak ada rencana pertemuan antara Menteri Piyush Goyal dari India dengan Menteri Darell Leiking dari Malaysia.
"Saya memberi tahu Anda dengan terbuka dan jujur bahwa tidak akan ada pertemuan antara menteri Malaysia dan menteri perdagangan India di Davos," kata pejabat kementrian perdagangan India yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena bukan juru bicara resmi pemerintah.
"Mereka mungkin bertemu sebagai bagian dari pertemuan para menteri perdagangan yang lebih besar, tetapi tidak ada pertemuan (bilateral). Jadwal sudah selesai, dan penuh", pungkas sumber berita bersangkutan.