Ada poster ancaman yang dipasang di salah satu pohon sakura, yang menjadi objek wisata kota Bonn. Polisi sedang menginvestigasi ancaman tersebut.
Iklan
Setiap tahun di awal musim semi ada sesuatu yang berbeda di kota Bonn. Pohon sakura di sepanjang jalan di daerah kota tua atau Altstadt bermekaran dan memanjakan mata dengan warna merah muda yang cantik. Indahnya pohon sakura ternyata tidak membuat semua orang senang. Di beberapa titik di wilayah Altstadt ditemukan poster dengan nada mengancam. "7000 paku. Kepada semua orang di Bonn. Jika festival bunga sakura tidak segera selesai dan kegilaan berfoto tidak segera dihentikan, kami akan memaku 7000 paku tembaga di pohon. FF", demikian kalimat dalam poster, yang disusun dengan kliping huruf dari majalah dan koran.
Polisi Bonn sedang melakukan investigasi terhadap insiden ini. "Kami mengusut kasus ini dengan serius", kata juru bicara Kepolisian Bonn, Robert Scholten, kepada DW. Namun penyelidikannya sedikit rumit karena tidak ada saksi dan "tidak ada bukti-bukti yang menunjang", tambahnya.
Situasi yang buruk
Kepolisian dan pemerintah kota Bonn skeptis ancaman tersebut akan benar-benar dilakukan. Namun, mereka bilang, tidak ada yang bisa dilakukan jika memang ada orang yang memaku pohon-pohon sakura dengan paku tembaga. "Ini hal yang buruk", kata Andrea Schulte, pegawai kantor pers pemerintah kota Bonn, kepada DW. Dia bilang, paku tembaga jika ditancapkan ke pohon bisa membuat pohon mati. Schulte menekankan bahwa musim bunga sakura di Bonn sampai saat ini selalu tenang dan tidak ada komplain yang dilaporkan orang ke otoritas Bonn terkait lalu lintas atau kebisingan yang disebabkan oleh pengunjung kota tua.
Fenomena Bunga Sakura di Bonn
Apa yang begitu spektakuler dari pohon-pohon ceri di Bonn sampai masuk ke dalam daftar Tempat yang Harus Dikunjungi? DW mempersembahkan delapan perspektif terpaut sensasi pohon ceri tahunan di Bonn.
Foto: Anke Staudacher
Rona Berseri-seri
Setiap musim semi di Altstadt, Bonn – kota tua yang indah di kota yang dulunya ibukota Jerman – bunga sakura mengambil alih jalanan dan menarik kerumunan pengunjung. Warga lokal dan juga turis dari seluruh dunia tertarik untuk berjalan melalui gang-gang sempit, yang tampaknya berubah menjadi terowongan berwarna merah muda yang berseri-seri.
Foto: Anke Staudacher
Letupan Warna
Musim merah jambu dimulai dengan tumbuhnya tunas kecil yang kemudian berbunga merah muda pucat di wilayah Altstadt yang terlindungi dari angin. Begitu bunga pertama mekar dan berubah warna menjadi merah muda yang menyala, pohon ceri seakan meletup.
Foto: Anke Staudacher
Mekar Tiga Dekade
Ada dua jalan utama di Altstadt, Bonn, di mana pohon ceri terlihat paling spektakuler, Breitestrasse and Heerstrasse. Tahun 1984, pohon ceri dari Jepang, yang bunganya kerap disebut sakura, ditanam di wilayah ini dengan tujuan meningkatkan situasi ekologis dan kondisi hidup di kota tua.
Foto: Anke Staudacher
Kompetisi Kamera
Jalan bunga sakura di Altstadt, Bonn, telah masuk ke dalam daftar panduan perjalanan dan berkali-kali terpilih sebagai salah satu Tempat yang Harus Dikunjungi. Untuk dapat melihat dan berjalan melewati daya tarik ini, turis berusaha merencanakan kunjungan mereka ke Bonn sesuai dengan ‘musim merah jambu.’ Fotografer sampai harus bersaing untuk mendapatkan titik yang sempurna.
Foto: Anke Staudacher
Mekar yang Fana
Meski ramai, setiap pengunjung berusaha mendapatkan foto yang istimewa. Mengingat mekar bunga tidak terlalu lama dan begitu banyaknya orang serta kendaraan lalu lalang, ada semacam perasaan mendesak di antara fotografer di jalanan yang menyala ini.
Foto: Anke Staudacher
Kawasan Artistik
Altstadt sebenarnya adalah wilayah permukiman, namun menawarkan sejumlah kafe, bengkel seniman dan butik yang unik, serta toko-toko kecil bergaya Art Nouveau. Wilayah ini di Bonn tetap indah sepanjang tahun – namun bunga sakura membuatnya semakin istimewa.
Foto: Anke Staudacher
Keajaiban Malam
Bahkan pada malam hari bunga sakura tetap menyihir. Berkat lampu jalanan dan jendela yang memberi penerangan, bunga sakura menunjukkan keajaiban mereka. Satu keuntungan bagi para fotografer adalah jalanan sudah lebih sepi sehingga peluangnya lebih besar untuk mendapatkan foto yang bagus tanpa bertumbukan dengan pejalan kaki.
Foto: Anke Staudacher
Memanggil Semua Peri
Menuju akhir musim bunga sakura, yang umumnya bertahan hingga 10 hari, dahan-dahan mulai terkulai karena ukuran bunga yang membesar dan kelopak mulai berguguran ke jalanan. Berjalan melewati Altstadt pada saat itu rasanya seperti berjalan di atas karpet sutra berwarna merah jambu.
Foto: Anke Staudacher
8 foto1 | 8
Turis prihatin
Dalam jangka waktu dua minggu dimana pohon-pohon sakura bermekaran di Bonn, ribuan orang dari seluruh penjuru dunia datang untuk berfoto disana. Para turis, yang dilengkapi dengan tongkat selfie, kamera dan ponsel pintar, memadati jalanan sempit kota tua dan menghambat lalu lintas pengendara sepeda atau mobil, yang kerap kali membunyikan bel dan klakson.
"Saya bisa mengerti posisi penduduk lokal kalau situasi ini mungkin mengganggu mereka", kata Tara, turis berusia 30 tahun dari Australia. Tetapi tidak ada salahnya jika orang mau "memiliki kenangan" dengan berfoto, tambahnya.
Banyak yang bilang bahwa orang yang mengancam akan memaku pohon sakura di Altstadt Bonn tidak memikirkannya dengan matang. "Masalah disebabkan oleh pengunjung, bukan oleh pohon", kata Irina, mahasiswa Bonn berusia 20 tahun, kepada DW. "Itu ancaman yang bodoh", kata Sophia, teman Irina. "Berkat pohon sakura, banyak turis yang datang, yang juga membawa banyak uang untuk Bonn. Kenapa ada yang mau merusaknya?"
Pemasukan besar untuk bisnis lokal
Kegilaan terhadap bunga sakura mungkin mengganggu warga yang tinggal di daerah Altstadt, namun tidak untuk mereka yang menjalankan bisnis. "Ketika bunga sakura tidak sedang mekar, tidak ada orang disini", kata Ömer Pire, pemilik restoran. Ia dan keluarganya memiliki satu restoran döner dan tiga restoran lainnya di daerah Altstadt. Mereka selalu menantikan musim bunga sakura tiap tahunnya. "Musim sakura membawa keuntungan untuk bisnis kecil dan restoran", katanya. "Tidak ada yang lebih baik dari ini."
Victoria Harlos, pemilik usaha cetak foto "Print and Paint" di Altstadt menepis kritikan tentang terlalu banyaknya orang yang mengambil gambar di jalan, karena menurutnya hal ini telah terjadi selama bertahun-tahun. Satu-satunya perbedaan adalah sekarang mayoritas orang yang mengambil foto bukan fotografer profesional.
"Saya pikir ini bagus. Atmosfirnya sangat baik", kata Harlos. "Tidak banyak orang yang tidak suka dengan situasi ini, mereka hanya terdengar lebih lantang."
Penulis: Rebecca Staudenmaier (na/ml)
Keindahan Yang Terancam
Perubahan iklim mengakibatkan pohon Sakura berbunga sebelum waktunya. Ini bisa mengancam keindahannya dan ekosistem.
Foto: AP
Festival Sakura di Washington
Pohon Sakura selalu memukau saat penuh bunga merah muda. Di banyak kota seperti Kyoto, Washington DC, Stockholm dan Bonn ada perayaan dan festivalnya. 1,5 juta turis diharapkan mengunjungi National Cherry Blossom Festival di Washington DC, AS. Festival ini membawa pendapatan tambahan senilai US$ 150 juta bagi perekonomian lokal.
Foto: AP
Dipuja di Jepang
Festival Sakura adalah tradisi nasional di Jepang. Para ilmuwan sudah mencatat tanggal bunga Sakura mekar selama lebih 1.000 tahun lalu, terutama di Kyoto. Untuk merayakan mekarnya bunga Sakura, massa berdatangan ke taman dan merayakannya di bawah pohon Sakura.
Foto: R. Primack
Sakura ikon pertukaran budaya
Festival Sakura yang kini diselenggarakan di berbagai bagian dunia terinspirasi oleh tradisi Japang. Pohon-pohon Sakura di Washington DC adalah hadiah dari pemerintah Jepang. Di kota Bonn, Jerman, wisatawan Jepang menemukan kembali pemandangan yang akrab di mata mereka.
Foto: DW/J. Franken
Dampak perubahan iklim
Di banyak tempat, pohon Sakura berbunga terlalu dini. Perubahan iklim mengakibatkan perubahan siklus berbunga. Siklus berbunga yang terlalu cepat, membuat pohon Sakura rentan terhadap suhu udara dingin. Jika suhu udara lebih rendah dari -2 Celcius, pohon akan mengalami kerusakan.
Foto: R. Primack
Dampak pada perkebunan
Dampak perubahan iklim lebih parah lagi bagi para petani buah. Kerusakan pada bunga Sakura berarti kerusakan juga pada buah cherry. Banyak petani yang sekarang khawatir akan kehilangan pendapatan karena gagal panen.
Foto: FARS
Burung dan lebah
Periode mekar yang bervariasi menyulitkan burung dan lebah. Suhu udara yang lebih hangat membangunkan banyak binatang dari masa tidur panjang musim dingin. Mereka butuh makanan. Namun jika sumber makanan seperti pohon Sakura rusak, burung-burung dan lebah bisa mati kekurangan makanan. Beberapa jenis burung di New England terancam punah karena perubahan iklim. Penulis: Jessie-May Franken. (hp/ml)