Pemerintah Polandia menginstruksikan perwakilannya di Indonesia mendampingi Jakub Fabian Skrzypski yang didakwa makar di Papua. Polri kini membeberkan bukti tambahan keterlibatan terdakwa dengan gerakan separatis
Iklan
Kementerian Luar Negeri Polandia untuk pertamakalinya merespon dakwaan makar terhadap warganegaranya di Papua, Indonesia. Warsawa mengklaim bekerja sama erat dengan pemerintah Indonesia dalam menangani kasus ini.
Terdakwa Jakub Fabian Skrzypski yang dituding berkomplot dengan kelompok separatis melawan negara, kini sudah dalam pendampingan korps diplomatik, tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya kepada DW Polandia, kamis (13/9). "Skrzypski sudah ditangani oleh layanan konsuler di Kedutaan Besar Polandia di Jakarta, yang juga berkomunikasi dengan keluarga dan saudaranya."
"Layanan konsuler kami membantu Skrzypski mencari kuasa hukum dan penerjemah, serta memediasi antara dia dan Kepolisian Indonesia. Kepala bagian konsuler Polandia di Jakarta juga akan meminta bertemu dengan Skryzpski."
Setelah mendakwa melakukan makar dan berkomplot dengan kelompok separatis di Papua, Kepolisian Indonesia kini memperkuat dakwaan terhadap Skrzypski.
Jokowi Blusukan di Papua
Presiden Joko Widodo membawa Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri dalam kunjungan kerja ke Papua. Ini adalah kedelapan kalinya Jokowi melawat ke provinsi di ufuk timur tersebut.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Delapan Kali di Papua
Selama lima jam Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo menumpang pesawat kepresidenan ke Papua. Ini adalah kali ke-delapan presiden mengunjungi provinsi di ufuk timur Indonesia itu sejak dilantik Oktober 2014 silam.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Tanda Kemakmuran
Dalam kunjungannya kali ini presiden mendapat agenda ketat. Setibanya di Jayapura, Jokowi dijadwalkan menyerahkan 3.331 sertifikat hak atas tanah kepada penduduk setempat. Ia berpesan agar penduduk menyimpan dokumen penting tersebut dengan aman. "Dimasukkan ke plastik, difotokopi, jadi kalau hilang ngurus-nya lebih gampang," ujar Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Kepemilikan Permudah Pinjaman
Penyerahan sertifikat tanah dinilai penting sebagai pondasi kemakmuran. Kini penduduk bisa menggunakan sertifikat tersebut untuk menambah pinjaman usaha. "Tapi hati-hati untuk agunan ke bank tolong dihitung, dikalkulasi bisa mencicil, bisa mengembalikan ndak setiap bulan? Kalau ndak, jangan," ucap Presiden.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Sertifikat Kurangi Konflik Tanah
Tahun 2017 silam pemerintah membagi-bagikan 70.000 sertifikat kepada penduduk Papua. Tahun ini Badan Pertanahan Nasional menargetkan penyerahan 20.000 sertifikat tanah tambahan.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Rombongan Menteri di Jayapura
Selain presiden dan ibu negara, rombongan kenegaraan ini juga dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Seketaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Blusukan Infrastruktur
Selain bertemu penduduk, rombongan presiden juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah proyek infrastruktur vital, antara lain Pasar Mama Mama yang khusus dibangun buat kaum perempuan dan jembatan Holtekamp di atas Teluk Youtefa.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
Jembatan Memangkas Jarak
Jembatan sepanjang 732 meter ini menghubungkan Jayapura dengan Muara Tami. Keberadaan jembatan di atas Teluk Youtefa memangkas waktu perjalanan dari yang semula 2.5 jam menjadi hanya satu jam saja.
Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres
7 foto1 | 7
Terdakwa diduga berhubungan erat dengan pemberontak Papua sudah sejak lama. "Pertama kenal lewat Facebook, dia menawarkan jasa dokumentasi,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Dedi Prasetyo di PTIK, seperti dikutip dari alinea.id, Kamis (13/9).
Polisi mengklaim ikut memantau komunikasi antara terdakwa dan kelompok separatis di jejaring Twitter. Dedi Prasetyo mengatakan, Skrzypski lah yang berinisatif menawarkan bantuannya kepada para pemberontak Papua.
Terdakwa kini terancam pidana penjara seumur hidup setelah didakwa merencanakan makar terhadap negara. Ia juga diduga terlibat konspirasi penyelundupan senjata untuk kelompok separatis di Papua.
Penangkapan Skrzypski sendiri dikecam oleh kelompok Hak Azasi Manusia, TAPOL. Dalam keterangan persnya, organisasi tersebut menulis "bahwa Skrzypski hanyalah seorang wisatawan yang mungkin bertindak sembarangan dan tidak bertanggung jawab di area konflik." Terdakwa juga dilaporkan berprofesi wartawan.
Menurut TAPOL, dakwaan terhadap Skrzypski dinilai tidak adil lantaran kuatnya dugaan unsur ketidaksengajaan ketika melanggar Undang-undang keimigrasian. Ia diyakini tidak berniat makar atau menyokong kelompok separatis bersenjata. "Teman dekat Skrzypski yang kami wawancarai menggambarkannya sebagai seorang penjelajah 'ekstrem' yang penuh semangat dengan hasrat untuk budaya lain, bahasa, dan masalah kemanusiaan," lanjut TAPOL.
rzn/ap (dw,alinea,rtr)
Mahasiswi asal Papua, Calon Pakar Laser
Dolfina Mansnembra adalah mahasiswi Indonesia yang kini sedang mengenyam pendidikan S1 di Jerman. Di jurusan ini, ia menjadi satu-satunya mahasiswi asing. Seperti apa kesehariannya? DW menyajikannya untuk Anda.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari Biak ke Münster
Berasal dari Biak, Papua, Dolfina telah berada lima tahun di Jerman untuk menuntut ilmu. Ia terdaftar sebagai mahasiswi di jurusan Teknik Laser, Fachhochschule (FH) Münster.
Foto: DW/N. Ahmad
Satu-satunya mahasiswi asing
Jurusan Teknik Laser FH Münster didominasi oleh mahasiswa pria. Di antara teman-teman satu angkatannya yang berjumlah sekitar 30 orang, Dolfina adalah satu dari tiga mahasiswa perempuan dan satu-satunya mahasiswi non-Jerman.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari benci menjadi cinta
Kecintaan awal Dolfina terhadap teknik berawal dari kebenciannya terhadap fisika. Namun rasa bencinya justru berubah menjadi rasa penasaran untuk mendalami bidang ini sampai akhirnya ia memutuskan untuk kuliah di jurusan teknik.
Foto: DW/N. Ahmad
Demi masa depan
Kuliah teknik di Jerman tentu tidak mudah. Namun prospek kerja setelah lulus cukup menjanjikan. Oleh karena itu, meskipun kuliahnya sangat sulit, Dolfina tetap bertahan di jurusan ini dan berjuang untuk bisa segera menyelesaikan skripsinya.
Foto: DW/N. Ahmad
Dari ruang kelas ke "Selbstlernbereich"
Kuliah yang tidak mudah tentu harus diimbangi dengan belajar dengan giat. Setelah selesai kuliah, biasanya Dolfina mengulang pelajaran di area Selbstlernbereich (ruangan dimana mahasiswa bisa belajar sendiri atau berkelompok). Di foto, Dolfina sedang menjelaskan suatu topik ke Muhamad Yunus, mahasiswa asal Subang, yang juga kuliah di jurusan Teknik Laser, FH Münster.
Foto: DW/N. Ahmad
Tulisan di lempeng besi
Gambar di foto adalah salah satu contoh penerapan teknik laser. Dolfina mencetak tulisan dan pola di atas lempengan besi. Ini adalah hasil dari kegiatan praktik di kampus.
Foto: DW/N. Ahmad
Penerapan teknik laser
Selain di lempengan besi, tulisan juga bisa dicetak di pulpen dengan teknologi laser. Masih banyak lagi bidang dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan teknologi laser, seperti misalnya penggunaan pointer presentasi, operasi mata (lasik) atau perawatan kecantikan.
Foto: DW/N. Ahmad
Aktif di PPI
Dolfina aktif di organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Münster. Bersama dengan pengurus PPI Münster (ki-ka: Redo, Wira, Ayas) ia seringkali bertemu usai jam kuliah untuk membahas kegiatan yang diselenggarakan organisasi pelajar ini.