Komisioner Komnas Perempuan, Indriyani Suparno, menyayangkan upaya normalisasi poligami lewat aplikasi AyoPoligami. Menurutnya poligami merupakan salah satu penyebab kekerasan dalam rumah tangga.
Iklan
App AyoPoligami Picu Kontroversi
02:17
App AyoPoligami Picu Kontroversi
02:17
This browser does not support the video element.
Isu poligami kembali menghangat menyusul peluncuran situs AyoPoligami yang menawarkan platform bagi laki-laki atau perempuan. Sejak pertama diluncurkan April silam, aplikasi ini sudah diunduh 37.000 kali dan memiliki anggota sebanyak 50.000 sebelum ditutup lantaran maraknya penyalahgunaan oleh akun anonim. 5 Oktober mendatang AyoPoligami akan kembali aktif dengan sistem keanggotaan yang lebih ekslusif.
DW: Poligami kembali diperbincangkan dengan kehadiran aplikasi AyoPoligami yang katanya beranggotakan 4.000 perempuan. Apakah kita sedang menyaksikan normalisasi fenomena poligami?
Indriyati Suparno: Ini adalah propaganda konservatisme agama yang efektif dan cerdas, serta bisa berdampak kuat. Sebetulnya belum mengarah pada normalisasi. Tapi lebih pada menguatnya wacana poligami sebagai sesuatu yang dianggap wajar dan sesuai dengan Syariat. Sementara kekerasan dan kerugian yang dialami perempuan atau diskriminasi yang mereka alami akibat poligami itu belum bisa dimunculkan secara cerdas seperti wacana konservatisme ini.
Kami di Komisi Nasional Perempuan menganalisa kasus-kasus dari berbagai sumber, salah satunya adalah Pengadilan Agama. Nah ketika kami menganalisa putusan dari Pengadilan Agama yang dikategorikan sebagai 'Poligami Tidak Sehat,' di dalamnya unsur-unsur kekerasan dalam rumah tangga terpenuhi. Misalnya ada kekerasan fisik, seksual, psikologis yang bermacam-macam, mulai dari ancaman atau pemaksaan untuk menyetujui pasangannya melakukan pernikahan lagi. Toh pengadilan Agama sudah mencantumkan poligami sebagai salah satu penyebab perceraian.
Menguak Rumah Pemimpin Sekte Poligami
Rumah kediaman pemimpin sekte poligami, sempalan Mormon dijadikan lokasi wisata di Amerika. Warren Jeffs beristri 79 orang, beberapa di antaranya anak di bawah umur.
Foto: Reuters/G. Frey
Sang pemimpin sekte poligami
Masih ingat Warren Jeffs? Ia pemimpin sekte poligami di AS yang divonis penjara seumur hidup pada tahun 2011 dalam kasus kekerasan seksual pada anak-anak perempuan di bawah umur. Sekte yang dipimpinnya, Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter Day Saints (FLDS), menyempal dari aliran utama Gereja Mormon. Sekte itu memperbolehkan punya banyak istri.
Foto: Picture alliance/AP Photo/T. Nelson
Rumah poligami
Jeffs disebut-sebut punya 79 istri – termasuk beberapa anak di bawah umur. Istri-istrinya dikumpulkan dan tinggal di sebuah kompleks perumahan di kawasan Utah, AS. Tahun 2017, salah satu istrinya ingin menjadikan rumah pemimpin sekte poligami itu sebagai salah satu tempat wisata di Amerika Serikat.
Foto: Reuters/G. Frey
Jadi lokasi wisata
Rencana pengalihfungsian kediaman Jeffs menjadi lokasi wisata, diprakarsai istri Jeffs ke-65, yakni Brielle Decker. Dulu, ia dipaksa menikah dengan Jeffs di usia 18 tahun. Kini Brielle Decker yang sudah berusia di atas 30 tahun, berencana membeli rumah yang bernilai 1,2 juta dolar AS tersebut dan mewujudkan rencananya.
Foto: Reuters/G. Frey
Banyak kamar dan ruangan
Rumah di Hildale, Utah ini memiliki lebih dari 40 kamar, lengkap dengan ruang pertemuan, ruang ibadah, ruang makan dan dapur yang megah. Decker, sang istri ke 65 Jeffs kini sudah terbebas dari pernikahannya yang tak sah dan memulai hidup baru dengan pasangannya,
Foto: Reuters/G. Frey
Melongok isi kamar tidur
Inilah pemandangan kamar tidur salah satu anggota keluarga Jeffs. Sekte poligami yang juga dikenal dengan nama FLDS ini ditengarai memiliki sekitar 10.000 pengikut. Para pengikut sekte poligami dikisahkan memisahkan diri dari Gereja Mormon lebih dari seabad lalu, setelah aliran Mormon meninggalkan poligami.
Foto: Reuters/G. Frey
Ruang makan
Decker menunjukkan ruangan-ruangan lainnya yang dulu dipakai keluarga besar Jeffs. Di antaranya ruang makan yang amat luas. Sang pemimpin sekte menekankan: "Paling tidak harus punya tiga istri jika ingin masuk surga. Semakin banyak istri, semakin dekat ke surga."
Foto: Reuters/G. Frey
Mainan dan olah raga
Di pojok ruangan yang tampak bagaikan aula ini masih tersisa barang-barang seperti mainan anak-anak dan alat-alat berolahraga. Kehidupan anak-anak di sekte ini mengenaskan. Mereka diduga tak mendapat pendidikan formal, sering alami kekerasan dan anak-anak perempuan dipaksa kawin dengan pria-pria dewasa saat mereka mencapai masa pubertas.
Foto: Reuters/G. Frey
Dapur keluarga besar
Ini salah satu dapur keluarga besar Jeffs. Saat Jeffs diciduk aparat, anak-anak dari sekte ini diselamatkan ke rumah-rumah singgah, Mei 2006, Jeffs masuk dalam daftar 10 orang yang paling dicari FBI atas tuduhan perkosaan anak dan mengatur perkawinan anak perempuan di bawah umur dengan orang dewasa. Akhir Agustus 2007, Jeffs tertangkap di Arizona.
Foto: Reuters/G. Frey
Poligami ilegal di AS
Poligami dilarang di Amerika Serikat. Namun aparat sempat kesulitan menangani sekte poligami FLDS ini karena khawatir berulangnya tragedi seperti saat pengepung markas sekte Cabang Davidian di Waco,Texas, tahun 1993. Saat itu, pecah insiden dan puluhan orang tewas.
Foto: Reuters/G. Frey
Dua sofa di luar gedung
Ini bagian luar dekat salah satu pintu masuk ke dalam kompleks gedung kediaman Jeffs dan keluarganya. Kini pengikut dan keluarganya telah meinggalkan kompleks sekte tersebut. Aset-aset sekte dijual pada anggota, mantan anggota ataupun anggota keluarga. (Ed: ap/as)
Foto: Reuters/G. Frey
10 foto1 | 10
Bagaimana sebenarnya sentimen kaum perempuan terhadap konsep poligami?
Kalau di gerakan perempuan kami tegas menolak poligami. Tapi kalau di masyarakat secara umum, orang cendrung memilih keyakinan agama sebagai rujukan dalam menjalankan kehidupan dan kemudian yang mendominasi tafsir agama adalah kelompok patriarki, maka secara otomatis itu yang diyakini para pengikutnya.
Apakah gelombang konservatisme agama menggembosi perjuangan persamaan hak buat perempuan?
Itu terjadi sejak zaman dulu. Tapi kemudian tinggal wacana yang disajikan seperti apa. Kalau di kelompok perempuan lebih pada ketidakadilan yang disebabkan poligami. Tapi kalau di kelompok konservatif wacana yang dimunculkan cendrung berkisar pada keuntungan dan harmonisasi keluarga, seperti bahwa poligami menghindarkan dari prostitusi. Nah sementara di kelompok perempuan, kita harus tegas bahwa Poligami adalah bentuk kekerasan terhadap perempuan. Karena dalam banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga, terutama kekerasan seksual, penyebabnya adalah Poligami, meskipun bentuknya adalah poligami yang sah.
Wawancara disunting oleh Rizki Nugraha
Indriyati Suparno merupakan salah satu pendiri Yayasan SPEK-HAM Surakarta. Kepeduliannya pada isu-isu kemanusiaan terutama hak perempuan membawanya menjadi salah satu komisioner Komisi Perempuan.
Menengok Hak Perempuan di Arab Saudi
Arab Saudi sudah mengumumkan akan mengizinkan perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi tanpa harus ada izin dari "penjaga legal". Untuk itu perjuangannya panjang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
1955: Sekolah pertama buat anak perempuan, 1970: Universitas pertama
Dulu, anak perempuan Arab Saudi tidak bisa bersekolah seperti murid-murid sekolah di Riyadh. Penerimaan murid di sekolah pertama untuk perempuan, Dar Al Hanan, baru dimulai 1955. Sementara Riyadh College of Education, yang jadi institusi pendidikan tinggi untuk perempuan, baru dibuka 1970.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2001: Kartu identitas untuk perempuan
Baru di awal abad ke-21, perempuan bisa mendapat kartu identitas. Padahal kartu itu adalah satu-satunya cara untuk membuktikan siapa mereka, misalnya dalam cekcok soal warisan atau masalah properti. Kartu identitas hanya dikeluarkan dengan dengan izin dan diberikan kepada muhrim. Baru tahun 2006 perempuan bisa mendapatkannya tanpa izin muhrim. 2013 semua perempuan harus punya kartu identitas.
Foto: Getty Images/J. Pix
2005: Kawin paksa dilarang - di atas kertas
Walaupun 2005 sudah dilarang, kontrak pernikahan tetap disetujui antara calon suami dan ayah pengantin perempuan, bukan oleh perempuan itu sendiri.
Foto: Getty Images/A.Hilabi
2009: Menteri perempuan pertama
Tahun 2009, King Abdullah menunjuk menteri perempuan pertama. Noura al-Fayez jadi wakil menteri pendidikan untuk masalah perempuan.
Foto: Foreign and Commonwealth Office
2012: Atlit Olimpiade perempuan pertama
2012 pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya setuju untuk mengizinkan atlit perempuan berkompetisi dalam Olimpiade dengan ikut tim nasional. Salah satunya Sarah Attar, yang ikut nomor lari 800 meter di London dengan mengenakan jilbab. Sebelum Olimpiade dimulai ada spekulasi bahwa tim Arab Saudi mungkin akan dilarang ikut, jika mendiskriminasi perempuan dari keikutsertaan dalam Olimpiade.
Foto: picture alliance/dpa/J.-G.Mabanglo
2013: Perempuan diizinkan naik sepeda dan sepeda motor
Inilah saatnya perempuan untuk pertama kalinya diizinkan naik sepeda dan sepeda motor. Tapi hanya di area rekreasi, dan dengan mengenakan nikab dan dengan kehadiran muhrim.
Foto: Getty Images/AFP
2013: Perempuan pertama dalam Shura
Februari 2013, King Abdullah untuk pertama kalinya mengambil sumpah perempuan untuk jadi anggota Syura, atau dewan konsultatif Arab Saudi. Ketika itu 30 perempuan diambil sumpahnya. Ini membuka jalan bagi perempuan untuk mendapat posisi lebih tinggi di pemerintahan.
Foto: REUTERS/Saudi TV/Handout
2015: Perempuan memberikan suara dalam pemilu dan mencalonkan diri
Dalam pemilihan tingkat daerah di tahun 2015, perempuan bisa memberikan suara, dan mencalonkan diri untuk dipilih. Sebagai perbandingan: Selandia Baru adalah negara pertama, di mana perempuan bisa dipilih. Jerman melakukannya tahun 1919. Dalam pemilu 2015 di Arab Saudi, 20 perempuan terpilih untuk berbagai posisi di pemerintahan daerah, di negara yang monarki absolut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Batrawy
2017: Perempuan pimpin bursa efek Arab Saudi
Februari 2017, untuk pertama kalinya bursa efek Arab Saudi mengangkat kepala perempuan dalam sejarahnya. Namanya Sarah Al Suhaimi.
Foto: pictur- alliance/abaca/Balkis Press
2018: Perempuan akan diijinkan mengemudi mobil
September 26, 2017, Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan akan segera diizinkan untuk mengemudi mobil. Mulai Juni 2018, perempuan tidak akan perlu lagi izin dari muhrim untuk mendapat surat izin mengemudi. Dan muhrim juga tidak harus ada di mobil jika mereka mengemudi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali
2018: Perempuan akan diijikan masuk stadion olah raga
29 Oktober 2017, Badan Olah Raga mengumumkan perempuan akan boleh menonton di stadion olah raga. Tiga stadion yang selama ini hanya untuk pria, juga akan terbuka untuk perempuan mulai 2018.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2019: Perempuan Saudi akan mendapat notifikasi melalui pesan singkat jika mereka diceraikan
Hukum baru dirancang untuk lindungi perempuan saat pernikahan berakhir tanpa sepengetahuan mereka. Perempuan dapat cek status pernikahannya online atau dapat fotokopi surat tanda cerai dari pengadilan. Hukum ini tak sepenuhnya lindungi perempuan karena cerai hanya dapat diajukan dalam kasus terbatas dengan persetujuan suami atau jika suami lakukan tindak kekerasan. (Penulis: Carla Bleiker, ml/hp)