Perempuan Arab Saudi yang mengenakan rok di tempat umum dan videonya menjadi viral di media sosial akhirnya dibebaskan. Dia sempat ditahan polisi karena mengenakan "pakaian tidak sopan".
Iklan
Pejabat Arab Saudi hari Rabu (18/7) mengumumkan, perempuan yang ditahan karena memakai rok di tempat umum sudah dibebaskan. Otoritas Arab Saudi menyatakan, tidak ada tuntutan yang akan diajukan terhadap perempuan itu.
Video yang menjadi viral dan menyulut reaksi beragam di dalam dan luar negeri sempat ditahan polisi dan diinterogasi karena melanggar aturan berpakaian bagi perempuan. Kalangan pengamat menilai, reaksi internasional terhadap video itu kemungkinan menjadi alasan pemerintah Arab Saudi tidak melakukan penuntutan dan dengan cepat membebaskannya. Di masa lalu, banyak perempuan dijatuhi hukuman penjara misalnya karena melanggar larangan mengemudi.
Video perempuan muda itu selama akhir minggu menjadi sorotan di media sosial karena menunjukkan dia berjalan-jalan di sebuah lokasi bersejarah di utara kota Riyadh dengan mengenakan rok dan tanpa menutup kepalanya.
UU Saudi mewajibkan semua perempuan yang tinggal di wilayah kerajaan tersebut, termasuk orang asing, mengenakan pakaian tradisional jubah panjang dan longgar yang dikenal sebagai abaya jika berada di tempat umum. Kebanyakan perempuan Saudi juga mengenakan jilbab untuk menutupi kepala dan wajahnya, sekalipun tidak dituntut dalam peraturan yang berlaku.
Pusat Komunikasi Internasional Arab Saudi dalam sebuah pernyataan pers mengatakan, polisi membebaskan perempuan yang tidak disebutkan namanya itu hari Selasa malam (18/7) setelah beberapa jam diinterogasi. Perempuan itu mengatakan kepada penyidik bahwa video itu diunggah dan disebarkan di media sosial tanpa sepengetahuannya.
"Dia dibebaskan tanpa tuduhan, dan kasus tersebut telah ditutup oleh jaksa penuntut," kata pernyataan tersebut.
Di Balik Gemerlap Putri-putri Arab Saudi
Kerap jadi sorotan, karena dipandang jelita, punya harta melimpah dan bagai hidup dalam dongeng. Bagaimana kehidupan putri-putri Arab Saudi ini?
Foto: Getty Images/F. Nel
Bertemu pangeran
Setelah orangtuanya bercerai, Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi dibesarkan ibu dan kakek-neneknya di Riyadh. Ia menikah dengan Pangeran Alwaleed Bin Talal, keponakan mantan Raja Arab Saudi, sekaligus saudara tiri Raja Arab Saudi saat ini Salman bin Abdulaziz al-Saud, almarhum Abdullah bin Abdulaziz Al Saud. Keduanya bercerai pada tahun 2013.
Foto: Getty Images/F. Nel
Bergerak di bidang kemanusiaan
Harta melimpah tak membuat Putri Ameerah binti Aidan bin Nayef Al-Taweel Al-Otaibi sering berleha-leha. Putri Ameera pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan Al Waleed bin Talal yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, seperti mengatasi kemiskinan, edukasi dan pemberdayaan pemuda dan perempuan. Perempuan kelahiran 1983 ini merupakan lulusan terbaik Universitas New Haven.
Foto: Getty Images/D. Berehulak
Melawan tabu
Selain terkenal gemar beramal dan membantu orang tidak mampu, Putri Ameerah juga disorot karena kenekatannya memerangi diskriminasi jender. Ia mendorong kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki, misalnya menentang larangan bagi perempuan untuk menyetir kendaraan di Arab Saudi. Ia juga berjuang agar perempuan di negerinya tak lagi jadi warga kelas dua.
Putri Deena Aljuhani Abdulaziz merupakan istri Sultan bin Fahad bin Nasser bin Abdulaziz, keturunan mantan Raja Arab Saudi, Aziz bin Abdul Rahman Al Saud. Mereka dikaruniai tiga orang anak, seorang anak perempuan dan sepasang putra kembar. Juli 2016 lalu Condé Nast International mengumumkan Putri Deena Aljuhani Abdulaziz sebagai pemimpin editor majalah fesyen Vogue Arabia.
Foto: Getty Images for Burberry/S. C. Wilson
Si rambut pixie
Putri Deena Aljuhani Abdulaziz diakui sebagai salah satu ikon fesyen dunia. Berteman dengan banyak desainer top, sosialita satu ini terkenal trendi. Jika banyak putri digambarkan berambut panjang, ia setia berambut pendek, melengkapi gayanya yang mengikuti perkembangan mode dunia. Kadang tampil dengan rok mini, lain waktu ia muncul dengan gaya musisi rock.
Foto: Getty Images/V. Boyko
Berbisnis di bidang fesyen
Banyak bergaul dengan desainer internasional, Putri Deena pun terjun ke dunia fesyen, dengan membuka butik internasional dengan merek dagang D’NA. Ia berujar: "Memang benar bahwa wilayah kami adalah konservatif karena lingkungannya, tetapi perempuan Arab tidak berbeda dari rekan-rekan mereka di seluruh dunia, bahwa kita ingin merasa diberdayakan dan terlihat cantik."
Foto: Getty Images/C. Ord
Putri pengemplang
Majalah Vanity Fair mengungkap, Putri Maha binti Mohammed bin Ahmad al-Sudairi pada tahun 2009 habiskan Rp. 200-an milyar /hari kala belanja di Paris. 2012, sepupu Pangeran Alwaleed bin Talal ini dilaporkan menunggak tagihan US$ 7 juta di Hotel Shangri-La, dimana ia menginap 5 bulan dan menyewa 41 kamar. Ditambah lagi, utang dari butik-butik. Utang-utang itu akhirnya dilunasi Arab Saudi.
Foto: vanityfair
Marah karena difoto diam-diam?
Sementara itu, media memberitakan putri Hassa pernah melarikan diri ke Paris tahun 2016, setelah diduga memerintahkan pengawalnya untuk membunuh seorang pelukis yang juga dekorator. Metro dan Newscrunch memberitakan,anak perempuan raja Salman itu marah, pelukis itu memotrtnya dengan ponsel di apartemennya. Ed: ap/yf
Foto: newscrunch
8 foto1 | 8
Meskipun ada pengawasan ketat dari pemerintah, banyak warga Arab Saudi yang aktif di media sosial dan mengakses internet dengan menghindari sensor pemerintah. Lebih dari setengah populasi Arab Saudi berusia di bawah 25 tahun. Media sosial Twitter sangat populer di kalangan warga Arab Saudi sebagai tempat untuk melampiaskan rasa frustrasi dan mengukur opini publik.
Kalangan konservatif yang marah atas penyebaran video perempuan rok mini itu sempat menuntut perempuan itu dihukum keras dengan alasan agar tidak memberi contoh kepada warga muda lain. Tetapi banyak pengguna media sosial yang juga membela tindakan perempuan itu dan memujinya karena "tindakan yang berani". Aktivis media sosial mempertanyakan mengapa video tersebut bisa memicu kemarahan seperti itu, tapi ketika terjadi pelanggaran hak asasi manusia, misalnya, tidak ada perdebatan yang sengit.
Pangeran-pangeran 'Terpanas' di Muka Bumi
Langganan masuk berita, sepak terjang para pangeran ini selalu jadi sorotan. Alhasil, mereka dituntut untuk selalu menjaga sikap.
Foto: Getty Images/AFP/M. Naamani
Pengeran William dari Inggris
Anak sulung Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana yang berpenampilan menarik ini paling sering jadi sasaran empuk pers. Pangeran William menikah dengan Kate Middleton dan dikaruniai dua orang anak. Selain kerap melakukan aktivitas sosial, William bekerja untuk "United for Wildlife Charity" sebuah yayasan yang mengampanyekan menentang perburuan liar.
Foto: Reuters/Ina Fassbender
Pangeran Harry dari Inggris
Nama lahirnya Henry Charles Albert David, namun ia lebih dikenal dengan sebutan Harry. Tingkah lakunya sering jadi sorotan media, mulai dari gayanya berpesta hingga teman-teman kencannya. Lajang bungsu Putri Diana ini bekerja untuk militer Inggris hingga tahun 2015. Ia kini memilih mendedikasikan diri dalam proyek amal di Afrika yang telah ditekuninya lebih dari satu dekade.
Foto: Chris Jackson/Reuters
Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid al Maktoum dari Uni Emirat Arab
Hamdan putra dari Sheikh Mohammed bin Rashid al Moktoum, perdana menteri dan wakil presiden Uni Emirat Arab dan penguasa Dubai. Diangkat sebagai putra mahkota Dubai pada bulan Februari 2008, pria yang akrab disapa Fazza ini dipercaya sebagai ketua Dewan Eksekutif Dubai 2006 dan jadi delegasi Dubai World Expo 2020. Lulusan London School of Economic ini menikmati hidupnya sebagai pecinta alam.
Foto: Getty Images/AFP/M. Naamani
Pangeran Carl Philip dari Swedia
Anak laki satu-satunya Raja Carl Gustaf dan ratu Silvia ini lulusan desain grafis Forsberg 2006. Ia kerap bepergian dan membuat film dokumenter. Carl Philip menyelesaikan tugas militernya di Amphibious Battalion di Vaxholm’s Coast Artillery Regiment sebagai komandan kapal tempur, musim gugur 2000. Lulusan Swedish National Defense College ini bekerja untuk angkatan laut Swedia. Ia gemar olahraga.
Foto: picture alliance / dpa
Andrea Casiraghi dari Monako
Andrea (foto: pojok kanan) adalah putra Putri Caroline dari Monaco. Meski dihujat pers sebagai playboy, Andrea dikenal sebagai sosok baik yang pernah mengajar anak-anak di Senegal, Togo, dan Niger selama delapan bulan. Dia juga gemar berbagi untuk tujuan sosial seperti menyumbangkan dana untuk penelitian tentang cerebral palsy dan menjadi donor dalam penggalangan dana sosial.
Foto: AP
Pangeran Albert dari Jerman
Pangeran Albert von Thurn und Taxis pernah menjadi miliarder termuda dalam daftar miliarder versi Forbes. Kekayaannya ditaksir senilai US$ 2 miliar, berkat aset real estate dan bisnis. Dia kuliah bisnis dan teologi di Universitas Edinburgh. Pangeran Albert juga perupakan pebalap tim Reiter Engineering.
Foto: picture-alliance/ dpa
Pangeran Philippos dari Yunani dan Denmark
Pangeran Philippos (foto: kanan) adalah putra Raja Constantine dari Yunani dan Ratu Anne-Marie dari Denmark. Meskipun keluarganya digulingkan dari istana mereka di Yunani sebelum ia lahir, mereka mempertahankan gelar kerajaan mereka. Pangeran yang satu ini studi di Universitas Georgetown University, di mana ia mempelajari hubungan luar negeri.
Foto: picture-alliance/dpa/P. van Katwijk
Pangeran Fahad bin Faisal Al Saud dari Arab Saudi
Cucu dari adik raja Arab Saudi ini namanya makin dikenal sebagai fashionista. Penggemar tatoo ini pernah bekerja untuk facebook ketika media sosial itu luncurkan edisi bahasa Arab. Ia juga membantu mendirikan beberapa start up teknologi, termasuk Na3M Games dan Appiphany. Fahad saat ini tinggal di Los Angeles dan menjadi konsultan cyber untuk pemerintah Saudi.
Foto: Instagram/yolofahad
Pangeran Hussein bin Abdullah dari Yordania
Putra Mahkota Raja Abdullah II dan Ratu Rania ini berdinas di Angkatan Bersenjata Yordania dan bergelar sarjana sejarah dari Universitas Georgetown. Putra raja ini mengepalai banyak inisiatif seperti organisasi pemuda, terapi olahraga & pertolongan pertama kecelakaan. Ia juga berkampanye membantu anak- anak tuli dengan menyediakan pendidikan khusus sehingga mereka bisa masuk ke sekolah reguler
Foto: Public Domain
Mohammed bin Hamad Al Khalifa Thani
Lahir 18 April 1988, ia adalah putra keenam mantan Emir of Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, Pada 2013, ia lulus MBA dari Harvard University. Fasih berbahasa Perancis, Inggris dan Arab, Sheikh Mohammed adalah atlet dan mantan kapten tim berkuda Qatar.
Foto: Getty Images/AFP/K. Jafaar
Pangeran Adewale Ogunleye dari Yoruba, Nigeria
Lahir 9 Agustus 1977 merupakan pemain American football yang sudah sebelas musim bermain di Liga Football Nasional (NFL) Amerika Serikat. Kakeknya adalah raja Yoruba dari negara-kota Emure di Ekiti. Nama keluarga Ogun berarti "Dewa Besi." Adewale bermain sepak bola sejak di sekolah tinggi Tottenville, New York.
Foto: Getty Images for VF/M. Buckner
Pangeran Amedeo dari Belgia
Lahir 21 Februari 1986, anggota kerajaan ini merupakan keturunan Putri Belgia Astrid dan Pangeran Lorenz, Archduke dari Austria-Este. Pangeran Amedeo 8foto: kanan) merupakan pewaris House of Austria-Este sekaligus pemimpin Dinasti Austria-Este, cabang dari Dinasti Habsburg-Lorraine. Amedeo lulus dari London School of Economics dan telah menyelesaikan wajib militernya. Ed: ap/yf(bbg sumber)