Polisi Austria dan Jerman Gagalkan Rencana Serangan Teror
30 Maret 2019
Polisi Austria mengatakan ada sel teror asal Irak yang merencanakan serangan terhadap jalur kereta api cepat di Jerman. Polisi Jerman melakukan razia di beberapa kota dan menahan sebelas orang.
Iklan
Qaeser A. (42 tahun) berasal dari Irak dan sekarang tinggal di Wina, Austria. Dia ditangkap oleh satuan antiteror Austria awal minggu ini atas tuduhan merencanakan serangan terhadap kereta supercepat Jerman, ICE. Para penyelidik mengatakan hari Jumat (29/03), sel teror binaannya kemungkinan merencanakan lebih banyak serangan teror. Mereka juga sudah melaksanakan aksi sabotase, namun gagal.
Penyelidikan terhadap dugaan serangan teror semakin meluas setelah Qaeser A. dan istrinya ditangkap di Wina pada hari Senin (25/3). Dua warga Irak lain kemudian ditangkap di Republik Ceko, hari Kamis (28/3).
Polisi Austria mengatakan, sel teror Qaeser A menempatkan kabel baja di jalur rel ICE antara Nürnberg dan München di bulan Oktober lalu, dan melakukannya di Berlin pada Desember lalu. Tidak ada yang terluka dalam upaya sabotase itu, karena salah konstruksi.
Potret Islamis di Jerman
Mereka muda, fanatis dan mencari jalur pintas menuju surga. Otoritas keamanan memeperkirakan terdapat 500 Islamis di Jerman yang siap mengangkat senjata atau mengorbankan diri.
Foto: twitter.com
Komunitas Garis Keras
Ratusan warga Muslim di Jerman tercatat atau dicurigai sebagai militan. Sebagian adalah Muallaf. Sementara sisanya kaum muda berlatarbelakang imigran yang sedang mencari arah hidup, kewalahan menghadapi integrasi dan akhirnya mendarat di komunitas Islam garis keras, kata Hans Georg Maasen, Direktur Dinas Intelijen Dalam Negeri Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangan 9/11
Serangan teror pada 11 September 2001 terhadap menara kembar New York direncanakan di Hamburg. Tiga dari empat pelaku serangan 9/11 dan enam kolaborator adalah warga Jerman. Termasuk di antaranya Mohammed Atta dan Moui Mounir el-Motassadeq yang dihukum 15 tahun penjara.
Foto: picture-alliance/dpa/lno
Bom Koper di Köln
Pada 31 Juli 2006, dua mahasiswa Libanon, Jihad Hamad dan Yussuf El Hadjib, berencana meledakan dua bom koper di dua kereta berpenumpang penuh yang berangkat dari stasiun di Köln. Beruntung kedua bom mengalami malfungsi. Hamad kini menjalani 12 tahun penjara di Beirut. Sementara El Hajdib dikurung seumur hidup di Jerman.
Foto: AP
Sel Teror Sauerland
Pada malam tanggal 4 September 2007, satuan anti teror GSG 9 menyerbu sebuah rumah di Sauerland, negara bagian Nord Rhein Westfallen. Mereka menangkap tiga orang, Adem Yilmaz (ki.), Daniel Schneider (tengah) dan Fritz Gelowicz (ka,). Kelompok teroris ini merencanakan serangan bom terhadap aset militer Jerman dan AS. Ketiganya divonis 12 tahun penjara.
Isteri pemimpin sel teror Sauerland, Fliz Gelowicz, juga didakwa di pengadilan. Duduk di belakang kaca pengaman di sebuah pengadilan di Berlin, perempuan berusia 29 tahun itu mengakui dirinya terlibat mencari dana buat mendukung aktivitas jihad suaminya. Ia divonis bersalah turut membantu tindakan terorisme dan dikurung selama dua setengah tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Schwarz
Tumpah Darah di Bandar Udara Frankfurt
Pada 2 Maret 2011, Arid Uka, melancarkan pertumpahan darah di Banda Udara Frankfurt. Ia menembak mati dua serdadu AS dan mencederai dua lainnya. Hingga kini serangan Uka adalah satu-satunya serangan teror di Jerman yang menelan korban jiwa. Uka dilahirkan sebagai Muslim di Kosovo dan tumbuh besar di Jerman. Keluarganya tidak tergolong fanatik.
Foto: picture alliance / dpa
Al Qaeda di Düsseldorf
Al Qaeda di jantung Eropa. Halil S. (tengah) tampil di pengadilan federal Karlsruhe pada Desember 2011 silam. Ia dituduh menjadi anggota sel teror Al-Qaida di Düsseldorf. Salah seorang anggotanya tercatat pernah menjadi pasukan penjaga Osama bin Laden. Jaringan teror itu merencanakan aksi teror besar di Jerman. Ke-empat anggota sel Düsseldorf kini mendekam seumur hidup di penjara.
Foto: dapd
Jejak Salafisme
Jumlah pemeluk Salafisme di Jerman berkembang pesat. Beberapa memperkirakan komunitas ini kini beranggotakan 7000 orang. Sejak Oktober 2011 mereka membagi-bagikan 25 juta eksemplar terjemahan literal Al-Quran dalam Bahasa Jerman secara gratis. Sekitar 500 anggota Salafisme Jerman pernah berpelesir ke daerah perang Suriah dan Irak.
Foto: picture-alliance/dpa/Britta Pedersen
Serangan di Bonn
Bonn sejatinya menjadi demonstrasi kekuatan kelompok radikal. Pada Desember 2012 silam sebuah bom bersarungkan tas olahraga diletakkan di stasiun kereta utama. Cuma Malfungsi pada rakitan bom saja yang menggagalkan serangan teror dan menyelamatkan puluhan nyawa penumpang. Marco G. yang besar di Oldenburg dan memeluk agama Islam berada di balik serangan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Polisi Syariah
Awal September 2014 lalu, Jerman dikejutkan dengan keberadaan "polisi Syariah" yang berpatroli di kota Wuppertal. Mengenakan rompi oranye, para lelaki ini menghentikan pemuda Muslim dan mengingatkan mereka agar selalu beribadah dan tidak meminum alkohol atau mendengarkan musik. Aiman Mazyek, Direktur Dewan Pusat Muslim Jerman, menyebut aksi kelompok tersebut "penyalahgunaan agama."
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Veteran Perang Suriah
Pada Juli 2013 silam Kreshnik B. pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror Islamic State. Ketika kembali ke Jerman, ia ditangkap di Frankfurt dan didakwa terlibat dalam terorisme dan pembunuhan. Jika mengaku bersalah, ia minimal akan mendekam di balik jeruji selama empat tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/Boris Roessler
Dari Rapper menjadi Jihadis
Denis Cuspert, berayahkan seorang Jerman dan ibu berdarah Ghana, dilahirkan 1975 silam. Penyanyi rap yang terkenal dengan nama Deso Dog itu memutuskan berjihad bersam Islamic State di Suriah sejak 2012. Belakangan sosoknya diidentifikasi dalam video pemenggalan kepala sandera yang disebarkan oleh IS.
Foto: twitter.com
12 foto1 | 12
Polisi Jerman hari Sabtu (30/3) segera bereaksi dan melakukan penggeladahan di beberapa kota di Jerman. Media memberitakan sedikitnya sebelas orang ditahan dan sedang diperiksa.
Insiden lain yang sedang diselidiki
Polisi di negara bagian Bayern mengatakan mereka sekarang sedang menyelidiki dua insiden sabotase lain di jalur kereta api Nürnberg-München di sekitar Allersberg dengan menggunakan irisan kayu dan baja yang ditempatkan di rel kereta api.
"Kami berasumsi bahwa ada tiga insiden pada waktu yang berbeda," kata juru bicara Dinas Kriminal Jerman di negara bagian Bayern kepada kantor berita DPA. Dia mengatakan sabotase itu gagal karena desain konstruksi yang salah ditempatkan pada rel.
Dalam perkembangan terpisah, majalah Der Spiegel melaporkan bahwa pihak berwenang Austria menemukan kacamata penglihatan malam dan dengung di kediaman pria Irak itu di Wina.
Inilah Kronologi Aksi Teror di Jerman 2016
Selama tahun 2016 terjadi serangkaian aksi teror di Jerman. Sebagian bisa diungkap dini, sebagian lagi terungkap setelah aksinya dilancarkan. Ini kronologinya:
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Berlin, Desember
Sebuah truk yang "sengaja" dikemudikan untuk menabrak sebuah pasar Natal di Berlin, menyebabkan tewasnya 12 orang dan melukai 48 lainnya. Polisi sudah mengindikasikan ini serangan yang direncanakan. Pelakunya masih diperiksa aparat kepolisian, dan diduga pengungsi yang datang ke Jerman bulan Februari silam.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Leipzig, Oktober
Seorang pengungsi asal Suriah, Djaber al-Bakr (22) ditangkap oleh warga senegaranya di Leipzig karena merencanakan serangan bom di bandara Berlin. Polisi gagal menangkap Al-Bakr di apartemennya, dan hanya menyita sejumlah bahan peledak. Al-Djaber ditemukan tewas bunuh diri dalam tahanan polisi Jerman.
Foto: Polizei Sachsen
Ansbach, Juli
Seorang pengungsi asal Suriah Mohammed D. (27) merencanakan serangan bom bunuh diri di tengah festival musik di kota kecil Ansbach. Penjaga keamanan melarang dia masuk, karena gerak geriknya mencurigakan. Bom kemudian diledakkan di dekat tempat acara, membunuh pelaku dan melukai beberapa orang. Pelaku yang disebut alami gangguan kejiwaan diindikasikan berhubungan dengan Islamic State-ISIS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Karmann
Würzburg, Juli
Seorang pengungsi asal Afghanistan (17) melancarkan serangan teror menggunakan kampak dan pisau terhadap penumpang kereta api regional di Würzburg. Lima penumpang cedera, empat diantaranya luka parah. Polisi menembak mati pelaku yang mencoba melarikan diri.
Foto: picture-alliance/dpa/K. J. Hildenbrand
Essen, April
Sebuah gedung peribadatan warga Sikh di kota Essen diserang bahan peledak. beberapa orang cedera, seorang luka parah. Tersangka pelakunya berhasil ditangkap polisi beberapa saat kemudian. Mereka diindikasikan sebagai remaja yang disusupi ideologi Salafi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch
Hannover, Februari
Seorang remaja putri bernama Saifa menusuk seorang polisi hingga luka parah saat diperiksa jati dirinya di stasiun Hannover. Pelaku menyatakan siap berjihad bersama ISIS di Suriah.
Foto: Polizei
6 foto1 | 6
Sel teror
Qaeser A yang ditahan di Wina telah mengakui melakukan serangan itu, namun ia membantah motif terorisme. Istrinya yang juga ditahan membantah terlibat dalam aksi-aksi suaminya.
Polisi Austria mengatakan adanya bendera ISIS dan tulisan-tulisan Arab yang ditemukan dekat lokasi serangan mengindikasikan motif terorisme yang dicurigai. Ketika polisi menggeledah rumahnya di Wina ditemukan banyak kartu SIM, sebuah drone dan teropong inframerah untuk melihat di malam hari.
Menteri Dalam Negeri Austria Herbert Kickl mengatakan hari Kamis (28/3), dua orang yang ditahan di Praha adalah bagian dari "sel teror" bersama Qaeser A.. Pengadilan Ceko telah memerintahkan kledua orang itu agar diekstradisi ke Austria.
Kronik Pengungkapan Rangkaian Pembunuhan NSU
Semua mata di dunia tertuju ke München. Di ibukota negara bagian Bayern itu 6 Mei 2013 dimulai proses persidangan kasus NSU terhadap Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu aksi teror ekstrim kanan.
Foto: picture-alliance/dpa
Serial Pembunuhan yang Tak Terungkap
Sel teror Neonazi "Nazionalsozialistischer Untergrund NSU", bertahun-tahun melakukan pembunuhan orang di seluruh Jerman. Tersangka pelaku: Uwe Mundlos, Uwe Böhnhardt (tengah) dan Beate Zschäpe. Korbannya: 8 warga asal Turki, satu asal Yunani dan seorang polisi perempuan. Motifnya diduga kebencian orang asing. Tapi hingga 2011 publik sama sekali belum tahu motif kejahatan itu.
Foto: privat/dapd
Gagalnya Perampokan Bank Mengungkap NSU
Rangkaian pembunuhan bermotif ekstrim kanan baru terbongkar mulai 4 November 2011. Pada hari itu Uwe Mundlos dan Uwe Böhnhardt merampok bank di Eisenach. Ini aksi perampokan pertama yang gagal. Polisi mengepung mobil karavan kedua pria itu, yang menjadi tempat pelarian mereka. Menurut penyidikan, Mundlos mula-mula membunuh Böhnhardt, sebelum ia membakar mobil itu dan menembak dirinya sendiri.
Foto: picture-alliance/dpa
Beate Zschäpe Menyerahkan Diri
Tidak lama setelah kematian Böhnhardt dan Mundlos terjadi ledakan di Frühlingsstraße 26 di Zwickau, Sachsen, di sebuah rumah dimana Beate Zschäpe dan kedua perampok bank itu tinggal bersama. Ia diduga membakar rumah itu untuk menghapus barang-barang bukti. Empat hari kemudian ia melaporkan diri kepada polisi. Sejak itu tersangka teroris ini berada di tahanan pemeriksaan.
Foto: Getty Images
Serial Pembunuhan Ekstrim Kanan Terbongkar
Dari reruntuhan apartemen di Zwickau penyidik menemukan video pengakuan yang dibuat sendiri oleh sel teror Zwickau, yang menamakan dirinya NSU (Nationalsozialistischer Untergrund). Dalam film berdurasi 15 menit, tampak lokasi dan korban rangkaian serangan pembunuhan yang dilakukan kelompok teror ekstrim kanan itu antara tahun 2000 - 2007.
Foto: picture-alliance/dpa
Video Pengakuan NSU
Figur film kartun terkenal "Paul Panther" dalam video amatir yang mereka buat menunjukkan pesan kebencian terhadap kaum imigran dan penistaan korban pembunuhan. Sebelum penangkapannya, Beate Zschäpe mengirim video pengakuan dengan gambar-gambar yang merendahkan martabat manusia tersebut.
Foto: dapd
Kata Bersayap 2011: Pembunuhan Penjual Kebab
Sampai 2011 banyak media menyebut kejadian itu sebagai "Dönermorde" (pembunuhan penjual kebab). Sampai saat itu belum diketahui kaitan rangkaian pembunuhani ataupun motif pelakunya. Ada spekulasi, korban mungkin punya hubungan dengan kelompok penjual narkoba. Baru setelah ada video pengakuan sel teror ekstrim kanan muncul penjelasan. Dan istilah "Dönermorde" terpilih sebagai kata bersayap 2011.
Foto: picture-alliance/dpa
Serangan Bom Paku Dilancarkan NSU
"Pengetahuan yang selama ini diperoleh pihak keamanan tidak menunjukkan latar belakang terorisme, melainkan kejahatan kelompok kriminal," demikian dijelakan menteri dalam negeri Jerman Otto Schily tanggal 10 Juni 2004. Sehari sebelumnya serangan bom paku melukai 22 orang dan merusak sebuah toko di Köln. 2011 menjadi jelas: Aksi kejahatan itu juga dilancarkan kelompok teroris ekstrim kanan NSU.
Foto: picture alliance/dpa
Upacara Peringatan di Berlin
Di gedung konser Berlin Gendarmenmarkt, 23 Februari 2012 Jerman mengenang para korban. Acara utama, upacara berkabung resmi anggota keluarga korban. Yang tercatat dalam ingatan adalah pidato emosional Semiya Simsek (kanan), putri Enver Simsek penjual bunga yang dibunuh sel teror Neonazi. Kanselir Merkel meminta maaf kepada anggota keluarga korban dan menjanjikan pengungkapan penuh kasus itu.
Foto: Bundesregierung/Kugler
Solidaritas Terhadap Korban NSU
4 November 2012, tepat satu tahun setelah terungkapnya keberadaan sel teror Neonazi Zwickau, warga di banyak kota besar di Jerman berdemonstrasi sebagai solidaritas menentang ekstremisme kanan. Mereka menuntut pengusutan tuntas terkait kasus pembunuhan bermotif rasistis itu, yang menurut mereka berjalan tersendat-sendat.
Foto: picture-alliance/dpa
Gagal, Sial dan Macet?
Dalam mengungkap rangkaian pembunuhan sel teror Neonazi itu, pihak berwenang Jerman gagal di segala bidang. Akte dan dokumen-dokumen penting, yang berperan dalam mengolah kasus itu, muncul amat terlambat atau bahkan sudah dimusnahkan. Dengan demikian tugas Komisi Penyidikan NSU di bawah pimpinan anggota parlemen Sebastian Edathy (SPD) hanya bergerak maju dengan susah payah.
Foto: Getty Images
Tugu Peringatan untuk Mehmet Kubasik
"Dortmund adalah kota yang penuh warna, toleran dan terbuka, dan menentang ekstremisme kanan!". Demikian ditekankan walikota Ullrich Sierau saat membuka penutup tugu peringatan untuk korban NSU Mehmet Kubasik September 2012. Tugu itu berada hanya beberapa meter dari kios, tempat Kubasik dibunuh 4 April 2006.
Foto: picture-alliance/dpa
Proses Akreditasi yang Kontroversial
Akreditasi jurnalis juga macet. Proses pengadilan tersangka teroris Beate Zschäpe dan empat tersangka pembantu NSU lainnya, baru bisa dimulai 6 Mei. Rencana semula adalah 17 April, tapi pengadilan memulai proses akreditasi yang baru sama sekali bagi jurnalis. Dalam proses akreditasi pertama, para jurnalis Turki tidak kebagian tempat. Mahkamah Konstitusi Jerman oleh karena itu menghentikannya.