Polisi Belanda Bongkar Lab Kokain Terbesar Dekat Amsterdam
12 Agustus 2020
Kepolisian Belanda mengatakan menemukan laboratorium kokain ilegal dengan kapasitas produksi besar di bekas sekolah berkuda, 120 km dari Amsterdam. 17 orang ditangkap, kebanyakan warga Kolombia.
Iklan
Polisi Belanda menyatakan berhasil membongkar apa yang mereka gambarkan sebagai laboratorium kokain terbesar yang pernah ditemukan di Belanda dan menangkap 17 orang warga Kolombia, Turki dan Belanda. Laboratorium itu berada di bekas sekolah berkuda di Nijveen, 120 kilometer di timur laut Amsterdam.
Andre van Rijn, inspektur kepala di organisasi kepolisian yang membongkar fasilitas produksi narkoba tersebut mengatakan, laboratorium itu dilengkapi kapasitas untuk memproduksi 150-200 kilogram kokain sehari, dengan nilai jalanan 4,5 sampai 8 juta euro.
Tujuh belas orang ditangkap, 13 di antaranya berkewarganegaraan Kolombia, satu tersangka lainnya berkewarganegaraan ganda Belanda dan Kolombia. Selain itu warga Belanda dan Turki. Polisi mengatakan mungkin dilakukan penangkapan lebih lanjut.
Video polisi menunjukkan peralatan dan persediaan termasuk tong plastik dan tong bahan kimia dan deretan lima mixer semen merah yang digunakan untuk mengekstraksi kokain dari produk tekstil seperti pakaian yang diresapi obat sebelum diekspor ke Belanda.
Laboratorium dengan kapasitas produksi “sangat besar“
"Ini adalah laboratorium kokain terbesar yang pernah ditemukan di Belanda," kata seorang juru bicara kepolisian. "Kapasitas produksinya sangat besar."
Laboratorium itu berfungsi sebagai "binatu narkotika”, kokain itu "dicuci" dari pakaian dan bahan tekstil, kata polisi. Untuk menyelundupkan kokain, bahan-bahan itu dilarutkan dalam larutan yang kemudian dibungkus dengan kain sebelum dikirim ke Belanda.
Setibanya di laboratorium, tekstil itu dicuci lagi dengan bahan kimia khusus untuk memisahkan kokain yang siap untuk dijual. Dalam dua penggerebekan gudang lainnya di kota Apeldoorn dan Elshout, polisi menemukan 120.000 kilogram pakaian yang telah digunakan untuk mengangkut kokain.
Belanda dipandang sebagai pintu masuk utama narkotiba dan obat-obatan ilegal ke Eropa, terutama melalui pelabuhan Rotterdam, yang merupakan pelabuhan terbesar di Eropa.
10 Efek Kokain Terhadap Otak dan Tubuh, dari Jantung hingga Kematian
Begitu mengonsumsi kokain, maka dalam hitungan detik efeknya langsung sampai ke otak. Kenikmatan yang dirasakan hanya bertahan 5 hingga 30 menit, namun efek sampingnya bertahan lebih lama dan fatal.
Foto: Fotolia/NatUlrich
Euphoria yang semu
Siklus kerja sel otak menggunakan hormon: serotonin dan dopamin yang menimbulkan perasaan nyaman, bahagia, berharga dan termotivasi. Ketika sel otak melepaskan hormon ini, maka reseptor khusus di dalam sel akan kembali menggunakan hormon tersebut. Hadirnya kokain menghentikan siklus itu. Akibatnya? kokain secara efektif mengunci rasa senang dan tingkah laku Si Pecandu untuk tetap 'high'.
Foto: picture-alliance/PYMCA/Photoshot/R. Lewis
Pupil mata membesar
Peningkatan kadar dopamin dan serotonin dapat menyebabkan pupil membesar. Namun, kokain bisa meningkatkan kedua hormon tersebut secara berlipat ganda dan memberikan dampak senang yang berlebihan. Pupil yang mengonsumsi kokain akan terlihat lebih membesar jika disorot cahaya.
Foto: Colourbox
Merasa bersemangat dan waspada...
Kokain diklaim dapat meningkatkan kadar dopamin - hormon yang memainkan peran kunci dalam mengendalikan perilaku – tak hanya secara emosional tapi juga motorik. Ini salah satu alasan mengapa pengguna kokain merasa lebih berenergi, aktif berbicara, namun sekaligus selalu merasa was-was.
Foto: Getty Images/P. Bronstein
...atau mudah cemas dan paranoid
Studi mengungkap ada keterkaitan antara menggunakan kokain dan psikosis – gangguan kejiwaan saat seseorang merasa kehilangan kontak dengan kenyataan – yang gejalanya berupa rasa cemas, mudah tersinggung, paranoia, dan halusinasi. Ada yang menyebutkan, menggunakan kokain bisa memperburuk penyakit mental – misalnya rasa cemas- yang diderita seseorang.
Foto: picture-alliance/dpa
Rasa ‘nagih‘ tersimpan di memori
Bagian otak yang terkena efek kokain adalah pusat penyimpanan memori. Ketika seseorang sedang ‘high’, bagian memori otak akan mengingat di tempat mana atau bersama siapa pengalaman menyenangkan menggunakan kokain itu terjadi. Itulah sebabnya, Si pengguna kerap kembali ke tempat di mana ia kerap mengonsumsi kokain. Bahkan hasrat untuk memakai kokain bisa terpicu hanya karena melihat foto seseorang.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Karmann
Pembuluh darah dan detak jantung
Kokain dapat menstimulasi sistem saraf simpatik, yang mengatur respons pembuluh darah, akibatnya pembuluh yang membawa darah ke seluruh jaringan tubuh dapat menyempit atau mengencang. Bila pembuluh darah menyempit, maka jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke bagian tubuh yang lain. Bila aliran darah terhalang maka seseorang bisa terkena serangan jantung.
Foto: Fotolia/beerkoff
Nafsu makan raib
Nafsu makan yang berkurang adalah salah satu efek kokain yang paling sering dilaporkan, itulah sebabnya mengapa pecandu kokain kerap terlihat semakin kurus atau bisa sampai kekurangan gizi.
Foto: AltoPress / Maxppp
Metabolisme kacau balau
Studi tahun 2013 di Inggris menyebutkan kokain bisa mengacaukan kemampuan tubuh untuk menyimpan lemak. Riset di Inggris mengungkap bahwa pecandu cenderung makan lebih banyak dan memiliki level protein yang berbeda dibandingkan orang yang sehat. Namun pencandu malah cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit. Kesimpulannya? Kokain mengacaukan metabolisme tubuh.
Foto: Fotolia/Markus W. Lambrecht
Mulai dari mimisan hingga hidung berlubang
Kokain yang terhirup dapat menyempitkan aliran darah ke septum, bagian hidung yang memisahkan saluran napas kanan dan kiri di hidung. Penggunaan berulang bisa menyebabkan terbentuknya lubang di daerah tersebut yang tidak bisa sembuh tanpa pengobatan. Badan Narkotik Nasional Jerman mencatat menghirup kokain dapat menyebabkan hilangnya indra penciuman, mimisan, sulit menelan dan hidung meler.
Foto: Colourbox
Setumpuk penyakit paru-paru
Merokok kokain diklaim dapat menyebabkan sederet gangguan pada paru-paru. Misalnya saluran pernafasan yang terluka, asma, radang paru-paru, bronkiolitis, infeksi paru-paru, serta gejala yang disebut "paru-paru retak", dan tumor. Ed: ts/rzn (businessinsider.de)