1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Polisi Berlin Dikecam Usai Berlatih Fisik di Tugu Holocaust

2 November 2021

Kepolisian Berlin di Jerman meminta maaf usai aparat kedapatan menggunakan Tugu Peringatan Holocaust untuk latihan fisik. Perilaku mereka dinilai "mencederai" ingatan terhadap korban pembantaian Nazi Jerman.

Tugu Peringatan Holocaust di Berlin, Jerman
Tugu Peringatan Holocaust di Berlin, JermanFoto: Getty Images/S. Gallup

Kepala Kepolisian Berlin, Barbara Slowik, mengecam perilaku anak buahnya yang menggunakan Tugu Peringatan Holocaust sebagai alas untuk latihan kebugaran. Insiden tersebut tertangkap dalam sebuah foto yang kemudian dipublikasikan oleh harian, Berliner Zeitung.

"Perilaku kolega-kolega kami ini mengabaikan arti dan nilai tugu peringatan, serta tidak sesuai dengan sikap hormat yang seharusnya ditunjukkan oleh Kepolisian Berlin," kata Slowik, Selasa (2/11). "Bagi saya, perilaku ini juga mencederai ingatan terhadap mereka yang dibantai."

Aparat yang terlibat sedang bertugas mengawasi aksi demonstrasi di kompleks gedung pemerintahan di Berlin yang berada di dekat Tugu Peringatan Holocaust. Dalam foto yang beredar, terlihat sejumlah aparat berseragam lengkap melakukan push-up di atas tugu sembari memanggul senjata.

Monumen karya arsitek Inggris, Peter Eisenman, itu dibangun untuk memperingati sekitar enam juta warga Yahudi yang dibantai oleh Nazi Jerman. Tugu didesain untuk menampung lebih dari 2.700 kubus beton dengan tinggi bervariasi yang berjejer beraturan. Melaluinya, Eisenman ingin menggugat "sistem teratur dan rasional" oleh Nazi Jerman yang berkembang terlalu besar dan akhirnya kehilangan "sentuhan dengan realita kemanusiaan."

Menurut aturan, pengunjung dilarang berlari, membuat kebisingan, melompat di antara blok beton, atau merokok dan mengkonsumsi alkohol. Wisatawan atau warga kota biasanya memenuhi tugu peringatan untuk berjemur atau berpiknik.

Kepala Kepolisian Berlin, Slowik, menegaskan dirinya sudah "memberikan peringatan jelas" kepada aparatnya bawah Tugu Peringatan Holocaust adalah "tempat untuk mengingat dan mengenang." Dia berjanji melakukan investigasi internal untuk mendalami motif aparat yang terlibat.

Kepolisian Jerman belakangan terdesak oleh tuduhan ekstremisme kanan yang berkembang di antara anggotanya. Dalam beberapa kasus, ratusan polisi diciduk setelah kedapatan terlibat dalam sebuah jejaring ilegal ekstrem kanan di Jerman. Sasaran mereka selain warga Yahudi, juga minoritas Muslim.

Atas insiden di Berlin, Serikat Kepolisian Jerman, GdP, juga melayangkan permintaan maaf, sembari menyerukan "konsekuensi" bagi aparat yang terlibat. "Tugu Holocaust bukan tempat bermain. Tindakan mereka secara gamblang menghina pembantaian terhadap jutaan orang, dan menginjak-injak nilai-nilai Kepolisian Berlin," tulis GdP dalam keterang persnya, Selasa (2/11).

rzn/vlz (dpa)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait