Negeri singa laut ini sejak lama dikenal minim korupsi. Dari tahun ke tahun Singapura nyaris tak pernah absen dari daftar 10 besar negara terbersih di dunia. Namun begitu beberapa sektor tetap dianggap rawan korupsi, antara lain media, industri dan partai politik.

Praktik korupsi di Malaysia didorong oleh sistem pemerintahan. Sumbangan buat partai politik misalnya, baik dari perusahaan maupun individu, tidak dibatasi dan partai tidak diwajibkan melaporkan neraca keuangannya secara terbuka. Kendati bergitu sejak 2013 Malaysia naik tiga peringkat dalam Indeks Persepsi Korupsi milik Transparency International.

Pertalian erat antara politik dan bisnis dinilai menjadi sumber terbesar praktik korupsi di Thailand. Tidak jarang posisi puncak di kementrian diambilalih oleh pengusaha yang bergerak di bidang yang sama. Thailand juga termasuk negara yang paling sedikit menjebloskan koruptor ke penjara.

Pemerintah negeri kepulauan di tepi laut Cina Selatan ini telah berbuat banyak buat mencegah praktik korupsi. Hasilnya posisi Filipina melejit dari peringkat 94 tahun 2013 lalu ke posisi 85 di tahun 2014. Pencapaian tersebut tergolong apik, mengingat tahun 2011 Filipina masih bercokol di peringkat 129 dari 175 negara.

Indonesia berada di peringkat 114 tahun 2013 silam. Dibandingkan negeri jiran yang lain seperti Filipina, pemerintah di Jakarta masih tergolong lambat memberantas praktik korupsi di tingkat pejabat tinggi negara. Sejak awal berdirinya 2004 silam, Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tercatat cuma mampu menangani sekitar 660 kasus dugaan korupsi, yang membuahkan 322 tuntutan di pengadilan.

Negara komunis Vietnam adalah satu dari sedikit negara ASEAN yang tertinggal di bidang penanganan korupsi. Uniknya sebagian besar kasus dugaan korupsi di Vietnam terjadi di sektor swasta. Baru-baru ini empat pejabat perusahaan kereta api negara dipecat lantaran terlibat dalam kasus suap senilai 758.000 US Dollar. Maraknya korupsi menjadi alasan rendahnya keterlibatan investor asing di Vietnam.

Laos tidak cuma tertinggal, malah merosot dari peringkat 140 di tahun 2013 ke posisi 145 tahun lalu. Pemerintah Laos berupaya menghadang gelombang korupsi dengan mendirikan lembaga anti rasuah 2011 silam. Namun hingga kini belum tercatat adanya kasus korupsi besar yang masuk ke pengadilan.

Sejak 2010 pemerintah Kamboja memiliki Undang-undang Anti Korupsi. Tapi perangkat hukum tersebut dinilai tidak melindungi individu yang melaporkan kasus korupsi. Pelapor bisa dihukum penjara jika tudingannya tidak terbukti. Selain itu Kamboja juga mencatat jenis korupsi paling barbarik, yakni menyuap aparat negara untuk melakukan penculikan dalam bisnis perdagangan manusia.

Negara yang dikenal dengan nama Burma ini memperbaiki posisi satu peringkat dari 157 ke 156 dalam Indeks Persepsi Korupsi 2014. Berada di bawah kekuasaan militer yang korup selama berpuluh tahun, Myanmar yang kini berada di bawah pemerintahan sipil masih kesulitan menanggulangi maraknya korupsi. Sebanyak 60% perusahaan, baik lokal maupun internasional, mengaku harus menyuap buat mendapatkan izin.

Predikat kapal pesiar pribadi paling panjang di dunia saat ini masih dipegang "Azzam." Kapal buatan Luersen Werft di Bremen, Jerman, ini memiliki panjang 180 dan pernah dimiliki oleh Syeikh Khalifa bin Zayed al Nahyan, penguasa Uni Emirat Arab. Kapal ini tidak cuma menawarkan kemewahan, tetapi juga sistem pertahanan dengan kapal selam dan peluru kendali.

Tunggangan penguasa Oman, Sultan Qabus Ibnu Said ini, memang cuma memiliki panjang 164 meter. Tapi "Fulk al Salamah" mengantongi gelar kapal pesiar pribadi paling besar di dunia dengan delapan lantai. Istana laut buatan galangan kapal Mariotti, Italia, ini memiliki ajungan pendaratan helikopter, bioskop, kolam renang, pantai buatan dan garasi untuk kapal cepat.

Pernah didaulat sebagai kapal pesiar pribadi terbesar di dunia, kini "Eclipse" milik penguasaha Rusia Roman Abramovich mendarat di peringkat ketiga. Dengan panjang 164 meter, kapal buatan Blohm + Voss ini mampu menampung 36 tamu di 18 kabin dan 70 kru kapal. Menurut produsennya, "Eclipse" juga menampung kapal selam berkapasitas tiga orang dan dua kolam renang yang masing-masing sepanjang 16 meter.

Kapal bernama "A" milik bankir Rusia Andrey Melnichenko ini bukan yang terpanjang atau terbesar. Tapi "A" memiliki keunikan yang jarang ditemui pada kapal pesiar, yakni teknologi siluman. Menurut desainernya, karakter unik kapal tersebut cocok untuk sang pemilik yang merupakan jenius matematika.

Adalah pemilik klub Inggris Manchester City, Syeikh Mansour bin Zayed al Nahyan yang memesan kapal mewah ini seharga 400 juta Dollar AS dari galangan kapal Luerssen di Jerman. Hanya saja biaya operasionalnya tidak murah. Pengisian bahan bakar saja sudah menelan biaya sebesar 500.000 Dollar AS.

Kendati bukan yang termewah, "Graceful" punya kisah unik. Kapal yang dirampungkan oleh Blohm + Voss di Jerman ini awalnya dibangun di galangan kapal Sevmash milik militer Rusia. Selain dikendalikan oleh kapten berlatarbelakang militer, "Graceful" juga sering terlihat melabuh di Sochi, Rusia. Tidak heran jika banyak yang menggosipkan "Graceful" sejatinya milik Presiden Rusia Vladimir Putin.

Berbeda dengan kapal pesiar lain, "Samar" yang memiliki panjang 77 meter ini bisa disewa oleh publik umum. Biayanya mencapai 650.000 Dollar AS per pekan. Untuk itu penyewa bisa mendapatkan istana laut yang memiliki garasi mobil, spa, bioskop, kolam renang dan mampu mengelilingi dunia dengan daya jangkau 6000 mil laut.