Polisi di bagian tengah Jerman sedang sibuk mengejar pencuri yang menggondol cokelat seberat 20 ton dan bernilai hingga 70.000 Euro. Rekan mereka di utara Jerman juga bernasib sama, mengendus jejak pencuri jus.
Iklan
Truk gandeng yang berisi penuh cokelat hilang dari kota Neustadt, Jerman bagian tengah pada hari Senin (14/08). Nutella, coklat telur “Kinder Überaschung“, Giotto serta aneka produk cokelat seberat 20 ton itu dibawa kabur dengan menggunakan kargo khusus yang disertai lemari pendingin. Cokelat puluhan ton itu ditaksir bernilai 70.000 Euro atau lebih dari 1 miliar Rupiah.
“Siapapun yang menawarkan coklat dalam jumlah besar lewat cara yang tidak wajar harus segera melapor ke petugas berwenang,“ demikin pernyataan kepolisian.
Tak ada yang mengetahui pasti bagaimana puluhan ton coklat tersebut dapat hilang tanpa jejak, namun diperkirakan pencurian terjadi pada Sabtu sore atau Minggu siang. Juru bicara kepolisian menyebutkan pelaku dipastikan menggunakan truk pribadi, bukan mobil, agar mampu mengangkut kargo yang berat. Polisi sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan pencurian coklat tersebut dengan kasus pencurian truk kosong di dekat kota Weimar, sebelah timur Jerman pada Sabtu (12/08).
Di tempat terpisah, tepatnya di kota Wittenburg di sebelah barat Jerman, polisi juga disibukkan dengan tugas yang tak jauh berbeda dengan rekan mereka di Neustadt. Di kota ini, polisi sedang sibuk mengejar pencuri yang menggondol 30 ton jus buah pada Sabtu (12/08) lalu. Tak jauh berbeda dengan kasus pencurian cokelat, minuman sari buah ini juga diangkut dengan menggunakan truk gandeng. Total kerugian akibat pencurian ini juga bernilai 70.000 Euro.
ts/ap (AFP, dpa )
Susu Unta, 'Emas Putih' dari Dubai
Uni Emirat Arab terkenal dengan ekspor minyaknya. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa Dubai adalah eksportir besar coklat halal yang terbuat dari susu unta.
Foto: DW/M. Marek
Kuat dalam kondisi ekstrim
Unta memiliki kemampuan khusus dalam mengatasi sulitnya kondisi padang pasir dan perubahan suhu yang ekstrim, terutama pada musim panas dimana air dan pakan ternak berkurang. Makhluk ini dalam evolusinya beradaptasi untuk kondisi ekstrim itu.
Foto: shabestan.ir
Kapal padang pasir
Berabad lamanya negara-negara Arab mengandalkan unta, terutama sebagai sarana transportasi. Hewan domestik ini dijuluki "kapal padang pasir" Unta amat berharga dan memiliki status khusus di antara orang-orang di kawasan Timur Tengah.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengandalkan minyak bumi?
Cadangan minyak berlimpah menghasilkan pemasukan miliaran dolar dalam beberapa dekade terakhir mengubah situasi di Teluk Persia. Dalam beberapa tahun terakhir Uni Emirat Arab dikenal sebagai simbol kemakmuran. Berkat ekspor minyak, di kawasan ini muncul banyak syekh kaya gedung pencakar langit super megah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K. Jebreili
Minyak makin langka
Namun "cadangan minyak ada batasnya" Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar kekayaan yang berasal dari pendapatan minyak diinvestasikan di berbagai sektor. Salah satu proyeknya berada di Umm Nahad yang dapat ditempuh setengah jam dengan naik mobil dari Dubai. Pintu masuknya tertulis: "Industri susu unta dan produk susu Uni Emirat Arab".
Foto: DW/M. Marek
Beternak unta
Di peternakan yang beroperasi sejak tahun 2006 ini dibudiyakan ribuan unta. Peternakan merupakanb kawasan tertutup yang dipagari. Lebih 4.200 unta berkeliaran di padang pengangonan seluas 210 lapangan sepak bola.
Foto: DW/M. Marek
Hidup beregerombol
Unta adalah hewan yang hidup dalam"kawanan". Satu kawanan biasanya terdiri maksimal 25 unta yang hidup bersama-sama.
Foto: DW/M. Marek
Makan wortel
Ternak unta terutama diberi pakan jerami. Tapi hewan ini juga diberi makan suplemen berupa wortel organik.
Foto: DW/M. Marek
Hewan amat peka
Unta tergolong makhluk sensitif dan keras kepala. Induk baru bisa diperah susunya, hanya jika sudah menyusui anaknya sebelumnya, dan selama proses pemerahan, si kecil juga harus ada dekat induknya.
Foto: DW/M. Marek
Produksi 7 liter per hari
Produktifitas susu unta relatif rendah. Di peternakan, hanya bisa diperah tujuh liter susu per hari dari seekor unta. Sebagai perbandingan dengan sapi di Eropa: produktifitasnya antara 25 hingga 40 liter susu per hari per sapi.
Foto: DW/M. Marek
Diperah dua kali sehari
Susu unta diperah dua kali sehari. Unta merupakan hewan yang harus bergerak.Jika tidak sedang diperah, mereka dibiarkan berkeliaran. Peternakan unta harus menyediakan lahan yang cukup luas dan memungkinkan mereka bergerak bebas.
Foto: DW/M. Marek
Bergizi tinggi
Susu unta memiliki 50% lebih sedikit lemak dibandingkan susu sapi. Namun susu unta memiliki tiga sampai lima kali lebih banyak vitamin C dibanding susu sapi. Dari susu unta, bisa diperoleh kalsium dan vitamin B yang memadai. Susu unta mampu menyediakan sejumlah besar protein dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Foto: Detlef/Fotolia
Lebih tahan lama
Enam ribuan liter susu unta dipasteurisasi di peternakan ini setiap hari. Menariknya, bahan berharga ini diolah tanpa perlu menggunakan perangkat modern. Kualitas susunya bisa tahan selama 12 hari pada suhu 4 derajat C, dan pada suhu kamar selama 48 jam, atau bahkan bisa lebih. Sementara susu sapi, pada suhu kamar yang normal dalam waktu 12 jam sudah menjadi masam.
Foto: DW/M. Marek
Dijual langsung, sisanya jadi susu bubuk
Dua pertiga dari susu unta yang diproduksi di peternakan ini dijual langsung, sisanya dijadikan susuk bubuk.
Foto: DW/M. Marek
Coklat pertama dari susu unta
Sejak tahun 2008, cokelat susu unta pertama di dunia diproduksi dari bahan dasar susu bubuk dan produksinya kini sudah mencapai 100 ton per tahun. Karena teknologinya kurang memadai, meski susunya dari Emirat, coklatnya tidak diproduksi di Dubai, melainkan di Austria. Di Austria, ‘emas putih’ diolah jadi penganan manis.
Foto: DW/M. Marek
Satu coklat dari bahan berbagai negara
Susu untanya dari Dubai, kakaonya dari Pantai Gading, sementara vanilinya dari Madagaskar. Semua diolah dengan teknologi Austria. Coklat dipak dan dikirim kembalik ke Dubai, lalu diekspor ke berbagai belahan dunia. Satu kemasan 70 gram cokelat dibanderol seharga 6 Euro.
Foto: DW/M. Marek
Coklat kemitraan
Coklat halal "Al Nassma" : 51 persen sahamnya dimiliki oleh Uni Emirat Arab dan 49 persen untuk perusahaan Austria.