Sempat Hilang, Polisi Jerman Sukses Temukan Lukisan Rp 4,8 M
11 Desember 2020
Sebuah lukisan karya surealis Prancis Yves Tanguy hampir hancur setelah seorang pengusaha salah meletakkannya di Bandara Düsseldorf. Namun, akhirnya lukisan itu ditemukan polisi di tempat sampah.
Iklan
Polisi Jerman berhasil menyelamatkan sebuah lukisan surealis berharga dari kerusakan setelah menemukan karya seni yang hilang itu di sebuah tempat sampah.
Menurut keterangan polisi pada Kamis (10/12), seorang pengusaha secara tidak sengaja meninggalkan lukisan itu di sebuah konter check-in di Bandara Düsseldorf pada akhir November lalu.
Lukisan karya pelukis surealis Prancis Yves Tanguy, yang diperkirakan bernilai 280.000 Euro (setara dengan 4,8 miliar Rupiah) itu dikemas sedemikian rupa dalam sebuah kotak karton. Polisi tidak merinci judul dari lukisan yang ditemukan itu.
Pengusaha pria yang meninggalkan lukisan tersebut dilaporkan sudah berada dalam pesawat menuju Tel Aviv ketika dia menyadari lukisan tersebut hilang.
Saat mendarat di Israel, ia pun berusaha menghubungi polisi di kota Düsseldorf, Jerman dengan mengirimkan beberapa email tentang lukisan berukuran 40 x 60 cm itu.
Ditemukan di dasar tempat sampah
Awalnya lukisan tersebut tidak bisa ditemukan meski pencarian besar-besaran sudah dilakukan.
Namun, sebuah terobosan akhirnya muncul setelah keponakan pengusaha tersebut melakukan perjalanan dari Belgia untuk melaporkan lukisan yang hilang itu di sebuah kantor polisi di dekat bandara.
Kasus tersebut akhirnya mendarat di meja inspektur Michael Dietz, yang kemudian langsung menghubungi perusahaan pembersih bandara. Bekerja sama dengan manajer properti bandara, mereka melakukan pencarian menyeluruh terhadap semua tempat sampah daur ulang atau recycling containers yang berisi kertas.
“Benar saja, lukisan berharga itu ada di dasar tempat sampah,” kata polisi dalam pernyataannya.
Pemilik lukisan itu akhirnya mengambil lukisan tersebut pada hari Rabu (09/12).
“Jelas ini adalah salah satu cerita paling bahagia yang kami punya tahun ini,” kata juru bicara polisi Andre Hartwig kepada Associated Press. “Ini benar-benar pekerjaan detektif.”
Yves Tanguy, pelukis karya seni berharga itu hidup dari tahun 1900 hingga 1955, dikenal karena lanskap abstrak dan surealisnya. Beberapa pelukis yang juga ada di zamannya termasuk Salvador Dali, Joan Miro, dan Man Ray.
gtp/rap (dpa, AP)
Pencurian Benda Seni Paling Spektakuler dalam Sejarah
Dari bersenjata lengkap hingga menyamar jadi polisi, para pencuri berhasil membawa kabur sejumlah benda seni dan lukisan berharga. Kini salah satu koleksi terbesar harta karun dari zaman barok di Jerman juga dirampok.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kahnert
Menyusup ke museum tertua di dunia
Green Vault di sebuah istana di Dresden adalah salah satu ruang harta karun terkenal di Eropa. Pagi hari tanggal 25 November, pencuri masuk ke museum ini dan membawa lari tiga set perhiasan dari awal abad ke-18. Perhiasan yang terbuat dari berlian, rubi dan zamrud ini "tidak ternilai" harganya. Surat kabar Jerman, Bild, menyebut ini "mungkin pencurian seni terbesar sejak Perang Dunia II."
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kahnert
Ketika senyum "Mona Lisa" menghilang
Lukisan paling terkenal di dunia karya Leonardo da Vinci yaitu "Mona Lisa" dicuri pada tahun 1911. Seorang pemuda Italia bernama Vincenzo Peruggia mengambil lukisan itu dari Louvre di Paris. Berpakaian sebagai staf museum, ia berhasil sembunyikan lukisan yang relatif kecil ini di balik mantel kerjanya. Lukisan ini muncul kembali pada tahun 1913 setelah seorang pedagang seni memberi tahu polisi.
Foto: picture alliance/Mary Evans Picture Library
Lukisan yang paling sering dicuri sejagad
Bukan cuma sekali lukisan karya Rembrandt yaitu "Jacques III de Gheyn" dicuri dari Dulwich Picture Gallery di Inggris, tetapi sampai empat kali. Pada tahun 1966, 1973, 1981, dan 1986. Itulah sebabnya lukisan ini dijuluki "Takeaway Rembrandt" atau kira-kira seperti "Rembrandt yang dibawa pergi." Untungnya lukisan itu selalu kembali dari setiap upaya pencurian.
Foto: picture-alliance/akg-images
Perampokan seni di Boston yang masih misterius
Perampokan 13 lukisan dari Museum Isabella Steward Gardner menyita perhatian internasional pada tahun 1990. Dua lelaki yang menyamar menjadi polisi masuk ke gedung dan memindahkan lukisan-lukisan yang antara lain adalah "Chez Tortoni" karya Edouard Manet dan "Konser" karya Jan Vermeer (di foto). Bingkai lukisan yang menjadi kosong masih tergantung di dinding.
Foto: Gemeinfrei
Pencurian spektakuler lukisan Van Gogh
Tahun 1991, seorang pria berhasil mengunci dirinya di dalam kamar kecil Museum Van Gogh di Amsterdam. Tidak ada yang menyadari hal ini. Lantas dengan bantuan petugas jaga, ia memindahkan total 20 lukisan, antara lain lukisan potret diri pelukis Van Gogh. Namun, hanya satu jam kemudian polisi dapat menyelamatkan karya-karya seni itu dari sebuah mobil. Pencurinya ditangkap beberapa bulan kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa/K. Van Weel
Da Vinci menghilang beberapa tahun
Lukisan "Madonna of the Yarnwinder" karya Leonardo da Vinci, harganya mencapai Rp 1 triliun. Tahun 2003 lukisan ini dicuri dari sebuah istana di Skotlandia. Dua pencuri yang memasuki pameran dengan menyamar sebagai turis berhasil melumpuhkan petugas keamanan di Kastil Drumlanrig. Lukisan ini hilang selama bertahun-tahun sampai kemudian ditemukan saat ada penggerebekan di Glasgow pada 2007.
Foto: picture-alliance/dpa
Perampokan bersenjata di Museum Munch
Dua lukisan karya pelukis aliran ekspresionis Edvard Munch, "The Scream" dan "Madonna" dicuri di Oslo pada 2004. Dua perampok bersenjata menyerbu Museum Munch dan, dengan disaksikan oleh banyak pengunjung, menyobek lukisan-lukisan itu dari tembok. Polisi berhasil mengembalikan dua lukisan terkenal itu. Namun, akibat insiden itu "The Scream" rusak parah dan tidak pernah bisa pulih sepenuhnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Munch Museum Oslo
Perampokan karya seni terbesar di Eropa
Pada tahun 2008, pencuri bersenjata mencuri empat lukisan dengan nilai total lebih dari Rp 2,4 triliun dari koleksi Bührle di Zurich. "The Boy in the Red Vest" karya Paul Cézanne, "Ludovic Lepic and His Daughters" oleh Edgar Degas, "Blossoming Chestnut Branches" oleh Vincent van Gogh, dan "Poppy Field Near Vétheuil" karya Claude Monet (foto) semuanya berhasil diselamatkan.
Foto: picture-alliance/akg-images
Pencurian koin emas seberat 100 kilogram di Berlin
Pada bulan Maret 2017, koin emas besar seberat 100 kg dicuri dari Bode Museum di Berlin. Nilai materialnya saja bisa mencapai Rp 56 miliar. Diyakini bahwa para pencuri masuk ke dalam gedung melalui jendela. Koin "Daun Maple Besar" ini berasal dari Kanada. Tingginya 53 cm dan tebal 3 cm. Di sisi depan, ada gambar Ratu Elizabeth II. (ae/gtp)