Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan bahwa polisi harus menjelaskan respons mereka atas panggilan darurat sebelum pesta Halloween di Itaewon menewaskan lebih dari 150 orang.
Iklan
Tragedi Itaewon pada Sabtu (29/10) malam menewaskan 156 orang dan melukai 151 orang lainnya, sementara 29 orang masih dirawat karena luka serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara korban tewas.
"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," kata Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada awal pertemuan dengan satuan tugas membahas insiden tersebut.
Iklan
Keputusasaan sebelum ratusan orang tewas
Transkrip dari 11 panggilan darurat yang dilakukan beberapa jam sebelum tragedi Itaewon menewaskan ratusan orang mengungkap ketakutan orang-orang yang ada di gang-gang sempit itu. Mereka mendesak polisi untuk mengatasi kerumunan massa.
Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi menunjukkan peringatan pertama pada Sabtu (29/10) pukul 18:34 waktu setempat atau sekitar empat jam sebelum kemungkinan lonjakan kasus kematian. Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada hari Selasa (01/11) mengakui pengendalian massa di tempat kejadian "tidak memadai", seraya mencatat bahwa polisi telah menerima banyak laporan yang memperingatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan pada malam itu.
Transkrip yang dirilis ke media itu memberikan prediksi mengerikan tentang bagaimana tragedi itu akan terungkap. "Sepertinya Anda bisa tergilas sampai mati dengan orang-orang terus datang ke sini sementara tidak ada ruang bagi orang untuk turun," kata seorang warga dalam panggilan pertama itu.
"Saya nyaris tidak berhasil keluar, ada terlalu banyak orang, sepertinya Anda harus datang dan mengendalikan."
Industri K-Pop: Dari Kasus Diracuni Sampai Bunuh Diri
Di balik gemerlap industri K-Pop, banyak kejadian tidak menyenangkan terjadi di luar panggung. Mulai dari gangguan pola makan, penyalahgunaan narkoba hingga kasus bunuh diri mewarnai industri hiburan Korea Selatan itu.
Foto: picture-alliance
Goo Hara dari Kara: ditemukan meninggal di kediamannya
Artis sekaligus penyanyi Goo Hara dari grup girlband Kara ditemukan di kediamannya di daerah Gangnam. Unggahan terakhir di Instragram miliknya dengan jumlah pengikut mencapai 1.5 juta berupa foto dirinya di tempat tidur dengan pesan "selamat tidur" menjadi postingan terakhirnya sebelum akhirnya ditemukan pihak Kepolisian Gangnam.
Foto: picture-alliance/YONHAPNEWS AGENCY
Sulli dari f(x): korban intimidasi online
Salah satu artis yang memilih untuk mengakhiri hidupnya adalah Choi Jin-ri atau Sulli dari grup girlband f(x). Diduga ia menjadi korban intimidasi online. Seluruh komunitas industri K-Pop berduka atas kepergian artis yang menginspirasi banyak orang itu. Saat hidup, Sulli bercita-cita melawan pandangan patriarki di masyarakat yang terobsesi dengan penampilan saja.
Foto: picture-alliance/dpa/Yonhap News Agencys
Kim Jong-hyun dari SHINee: depresi berat
Vokalis utama boyband SHINee, yang juga dikenal dengan nama Jonghyun, ini mengakhiri hidupnya karena mengaku tidak tahan dengan tekanan dan depresi yang dialaminya. Pesan ini ia sampaikan dalam bentuk surat, yang juga berisi kata-kata perpisahan terakhir dan kalimat "aku telah melakukan yang terbaik". Surat itu diterima kakak kandung Jonghyun di hari kematiannya.
Foto: Getty Images/AFP/Choi Hyuk
JinE dari Oh My Girl: gangguan pola makan
Tuntutan dari manajemen untuk menjaga bentuk tubuh yang sempurna menurut standar industri K-Pop membuat JinE mengidap anoreksia sejak debut kariernya. Ia memilih untuk mempertahankan berat badan dan memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap naiknya berat badan. Karena mengidap anoreksia, JinE resmi keluar dari "Oh My Girl" setelah satu tahun tidak tampil bersama grupnya.
Foto: gemeinfrei
T.O.P dari Big Bang: penyalahgunaan narkoba
Choi Seung-hyun atau lebih dikenal dengan nama panggung T.O.P yang juga salah satu anggota boyband Big Bang mendapatkan perawatan intensif setelah diduga mengkonsumsi narkoba hingga overdosis. Tim dokter mengatakan selain bantuan medis, Seung-hyun juga harus mendapatkan perawatan kesehatan mental.
Foto: Getty Images/C. Sung-Jun
Yunho dari TVXQ: diracun "anti-fan"
Semakin tenarnya seseorang biasanya diimbangi dengan munculnya para haters. Yunho dari grup TVXQ mengalami insiden dimana ia diduga diracuni salah satu anti-fan yang memberikannya minuman pada suatu acara. Setelah meminum minuman tersebut, Yunho sempat muntah darah dan pingsan sampai ia harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Setelah diperiksa, minumannya diduga dicampur superglue.
Foto: picture-alliance
6 foto1 | 6
Tidak ada pengendalian massa
"Orang-orang berjatuhan di jalanan, sepertinya akan terjadi kecelakaan, kelihatannya sangat berbahaya," kata penelepon lain pada pukul 20:33, menurut transkrip polisi.
Panggilan terakhir yang dikeluarkan oleh polisi terjadi pada pukul 22:11, beberapa menit sebelum orang-orang yang memadati satu gang sangat sempit itu mulai berjatuhan. "(Orang-orang) bisa mati di sini. Ini kacau," demikian isi transkrip panggilan itu.
Polisi berangkat menuju ke lokasi kejadian setelah menerima empat dari 11 panggilan, kata seorang pejabat polisi kepada wartawan. Tidak ada informasi lebih lanjut mengapa mereka tidak segera mengerahkan petugas atau mengambil tindakan keamanan setelah tiba di lokasi.
"Semuanya sedang diperiksa sekarang, jadi sulit bagi saya untuk menjawab saat ini," kata seorang pejabat Badan Kepolisian Nasional ketika ditanya oleh Reuters.
"Polisi akan dengan cepat dan ketat melakukan inspeksi dan penyelidikan intensif pada semua aspek tanpa kecuali untuk menjelaskan penyebab kecelakaan ini," kata komisaris polisi Yoon pada konferensi pers sebelumnya.