1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Malaysia Konfirmasi Identitas Kim Jong-Nam

10 Maret 2017

Kepolisian Malaysia menyatakan telah mengidentifikasi jenazah Kim Jong Nam yang dibunuh di bandara Malaysia, Februari lalu. Namun tidak diungkap bagaimana identifikasi dilakukan.

Malaysia Nordkorea Mord an Kim Jong Nam
Foto: picture-alliance/AP Photo/S. Kambayashi

Kepala polisi Malaysia Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar hari Jumat (10/3) menegaskan, orang yang dibunuh di bandara internasional Kuala Lumpur bulan lalu adalah benar Kim Jong-Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.

"Sekarang kami telah mengidentifikasi, bahwa Kim Chol adalah Kim Jong-Nam," katanya kepada wartawan. Kim Jong Nam selama bepergian menggunakan paspor dengan nama Kim Chol. Namun Khalid Abu Bakar tidak memaparkan bagaimana proses identifikasi dilakukan."Demi keamanan saksi, saya tidak akan memberitahu Anda bagaimana hal itu dilakukan," kata dia.

Pihak berwenang Malaysia sebelumnya menolak memberi konfirmasi resmi atas identitas korban atau menyerahkan tubuhnya kepada pihak Korea Utara, karena masih membutuhkan sampel DNA dari keluarga dekatnya.

Salah satu terdakwa pembunuhan Kim Jong Nam, Doan Thi Huong, digiring ke luar ruang pengadilanFoto: picture-alliance/AP Photo/D. Chan

Kim Jong Nam yang berusia 45 tahun meninggal tanggal 13 Februari dalam perjalanan ke rumah sakit, setelah sebelumnya diserang oleh dua perempuan di bandara dengan racun saraf mematikan VX.

Sejak itu, istri dan anak-anaknya yang tinggal di wilayah Macau, Cina Macau, diberitakan lari bersembunyi karena khawatir, anaknya Kim Han Sol yang berusia 21 tahun juga bisa dibunuh.

Aksi pembunuhan gaya Perang Dingin itu memicu pertikaian diplomatik sengit antara Korea Utara dan Malaysia. Kedua negara saling mengusir duta besar negara yang lain. Korea Utara melarang warga Malaysia yang berada di wilayahnya meninggalkan negara itu.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hari Jumat (10/3) mengimbau warganya agar mendoakan sembilan warga Malaysia yang "disandera" oleh Korea Utara. Tiga staf kedutaan Malaysia dan enam anggota keluarganya masih berada di Pyongyang. Dua warga Malaysia yang bekerja untuk PBB sudah diizinkan meninggalkan negara itu pada hari Kamis (9/3).

Siti Aisyah, warga Indonesia yang didakwa turut melakukan aksi pembunuhan Kim Jong NamFoto: Reuters/Royal Malaysia Police

Korea Selatan menuduh Korea Utara mengkoordinasi aksi pembunuhan atas Kim Jong Nam. Polisi Malaysia masih mencari tujuh warga Korea Utara yang diduga terlibat peristiwa itu, empat di antaranya telah meninggalkan Malaysia pada hari pembunuhan.

Kepala Polisi Malaysia mengatakan, dia tiga orang lain yang dicari masih bersembunyi di gedung Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur. Hingga kini, dua perempuan diajukan ke pengadilan dengan tuduhan melakukan pembunuhan atas Kim Jong Nam, yaitu Siti Aisyah (Indonesia) dan Doan Thi Huong (Vietnam).

Keduanya ditangkap setelah rekaman CCTV bandara menunjukkan mereka mencegat korban dan kelihatan mengolesi wajahnya dengan sehelai kain.

hp/ap (afp)