Anggota Front Pembela Islam (FPI) di Surabaya melakukan razia atribut Natal di pusat-pusat perbelanjaan di Surabaya dengan pengawalan polisi hari Minggu (18/12). Aksi FPI digelar menyambut Fatwa MUI.
Iklan
Anggota FPI melakukan razia hari Minggu (18/12) di tujuh pusat perbelanjaan atau mal di Surabaya, untuk melarang penggunaan atribut Natal di pusat-pusat perbelanjaan. Aksi FPI dikawal oleh ratusan polisi.
Salah satu mal yang diadatangi adalah Toeng Market. Salam satu pimpinan FPI Jawa Timur, Ali Fahmi mengatakan, manajemen Toeng Market akhirnya setuju menandatangani perjanjian bahwa ia akan mematuhi perintah Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Mereka sudah menandatangani perjanjian bermeterai," kata dia.
Kepala Polisi Surabaya Komisaris besar M. Iqbal membenarkan aksi FPI dan pengawalan polisi ketika mendatangi tujuh mal itu.
"Para anggota FPI menyebarkan informasi tentang fatwa MUI. Kami jaga proses itu untuk memastikan keselamatan publik," kata Iqbal.
Sekretaris Jendral MUI Jakarta Robi Nurhadi hari Jumat lalu (16/12) mendatangi Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana untuk menyampaikan Fatwa MUI Nomor 56 Tahun 2016 dari tanggal 12 Desember yang melarang umat Islam mengenakan pernak-pernik yang berhubungan dengan agama-agama lain.
7 Fakta Unik Seputar Natal
Perayaan umat Kristen untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus sarat dengan berbagai tradisi dan kebiasaan. Berikut beberapa fakta seputar Natal yang mungkin Anda belum ketahui:
Foto: Fotolia/Floydine
Surat untuk Santa Klaus
Setiap tahunnya di masa Natal, sekitar 1 juta surat dikirim pada Santa Klaus yang beralamat: SANTA CLAUS, NORTH POLE HOH OHO, CANADA. Sejak tahun 1983, kantor pos Kanada membentuk program resmi untuk membalas surat yang ditujukan pada Santa Klaus. Sejak tahun 2011, sekitar 11.000 sukarelawan bekerja untuk program ini.
Foto: Stihl024 - Fotolia
Hadiah Populer
Lego menjadi salah satu hadiah Natal paling digemari. Mainan yang dipasarkan di sekitar 130 negara ini, pada masa Natal terjual sebanyak 28 set setiap detiknya
Foto: picture alliance/David Ebener
Hubungan Berakhir
Menurut analisa Facebook, minggu-minggu menjelang Natal merupakan masa yang paling “populer” bagi pasangan untuk berpisah. Masa Natal dianggap sebagai kesempatan untuk menunjukkan atau mengetahui seberapa besar komitmen satu pasangan. Jika banyak pasangan yang putus sebelum Natal, kemungkinan „sinyal“ komitmen ini tidak muncul atau tidak tepat seperti yang diharapkan.
Foto: picture-alliance/dpa
Makanan Khas Natal
Di banyak negara, kalkun merupakan hidangan khas Natal. Sementara di Jepang, Kentucky Fried Chicken lah yang menjadi pilihan keluarga untuk memeriahkan pesta Natal. Tren ini dimulai sejak tahun 1974, setelah keberhasilan iklan “Kentucky untuk Natal”. Restoran cepat saji waralba ini mencermati bahwa tidak banyak kalkun di negeri ini, jadi ayam goreng biisa jadi merupakan alternatif terbaik.
Foto: AP
Pajak Dipotong
Pada bulan November setiap tahunnya, pemerintah Norwegia memberi keringan pajak sebesar 50 persen pada warganya. Sehingga bulan ini merupakan masa saat warga Norwegia bekerja lebih banyak dibandingkan pada bulan-bulan lain.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Müller
Kecelakaan Akibat Natal
Menurut studi dari tahun 2013, di Amerika Serikat setiap tahunnya sekitar 15.000 orang cidera akibat kecelakaan saat persiapan Natal. Menurut laporan, kecelakaan terbanyak adalah jatuh saat mendekorasi pohon Natal. Dan setiap tahunnya, sekitar 200 terjadi kebakaran akibat terbakarnya pohon Natal.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Stache
Perayaan Ilegal
Dianggap sebagai tradisi Pagan, tahun 1647 Parlemen Inggris melarang perayaan Natal. Larangan ini hanya bertahan selama 12 tahun. Sementara di Amerika Serikat perayaan Natal dilarang selama 260 tahun. Alabama merupakan negara bagian pertama di AS yang melegalkan Natal pada 1836. Dan Oklahoma merupakan negara bagian terakhir yang kembali mengizinkan perayaan Natal pada 1907.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
FPI dan Polisi kemudian menyepakati fatwa MUI dan meminta agar larangan menggunakan atribut non-Muslim itu agar dihormati berrsama. FPI antara lain diizinkan "mensosialisasikan isi fatwa tersebut kepada pengelola mal, hotel, usaha hiburan, tempat rekreasi, restoran, dan perusahaan. FPI dan Polisi juga sepakat berkoordinasi untuk melakukan langkah antisipasi jika terjadi kerawanan.
Robi Nurhadi menegahkan, fatwa MUI itu didasarkan pada akidah Islam. Ia meminta agar fatwa itu disosialisasikan oleh semua instansi kepada semua bidang usaha.Wakapolda Metri Jaya Brigjen Suntana menyatakan, apabila ditemukan kasus pemaksaan terhadap umat Islam mengenakan atribut non-Muslim, polisi akan bertindak mengingatkan dengan persuasi.
"(Yang dilarang) ada lambang-lambang misalnya topi Natal, sinterklaas, dan lain-lainlah. Tapi misalnya polisi membuat spanduk mengucapkan selamat Natal kepada umat nasrani dan tolong menjaga ketertiban dan keamanan, itu sah-sah saja. Karena itu himbauan Kamtibmas," kata Suntana.
Bingkisan Natal Khas Jerman
Menjelang Natal, penduduk di jantung Eropa itu rata-rata menghabiskan 226 Euro atau sekitar Rp. 3,3 juta buat membeli kado. Apa saja?
Foto: Fotolia
Selalu Ada Buku
Kado natal yang paling digemari warga Jerman adalah buku. Dalam sebuah jajak pendapat terhadap 17.000 orang, sekitar 41 persen mengaku berencana membeli buku buat dijadikan kado.
Foto: Felix Jud. und Co
Cokelat di Tempat Kedua
Sudah sejak beberapa pekan supermarket dan pusat perbelanjaan di Jerman menjajakan cokelat dalam berbagai rasa dan bentuk. Peluang mengeruk keuntungan besar dari cokelat tidak terlalu buruk. Lebih dari seperempat warga Jerman mengaku akan menghadiahkan cokelat untuk Natal.
Foto: picture-alliance/dpa
Bukan Tanpa Etika
Sekitar 70 persen konsumen Jerman memperhatikan standar etika pada proses pembuatan produk yang dibelinya. Buruh anak adalah termasuk di antaranya. Tampak pada gambar seorang bocah ikut membantu panen di perkebunan cokelat di Pantai Gading.
Foto: AP
Wangi-wangian
Lebih dari seperempat konsumen berencana membeli parfum atau perlengkapan kosmetik untuk keluarga dan teman. Di Jerman setiap tahunnya industri kosmetik mencatat pemasukan sebesar 1,6 miliar Euro dengan menjual parfum - sekitar dua pertiganya berupa parfum perempuan.
Foto: MyParfuem GmbH
Berbelanja di Toko
Anggapan bahwa konsumen kini berpaling dari pusat-pusat perbelanjaan dan memilih berbelanja secara nyaman dari rumah sendiri ternyata tidak terbukti. Konsumen memang mengintip produk yang akan dibelinya via internet, namun lebih dari 50 persen mengaku tetap membeli dari toko secara langsung.
Foto: picture-alliance/dpa
Mentahnya Saja
Sekitar 40 persen pria Jerman lebih memilih menerima uang ketimbang kado. Namun sebagian besar kaum pria mengaku senang mendapat bingkisan beruoa buku atau alat-alat elektronik. 55 persen kaum wanita sebaliknya lebih suka menerima buku, perlengkapan kosmetik dan wellness.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Kuliner
Setelah kado, pengeluaran terbesar warga Jerman selama Natal adalah makanan. Untuk sajian Natal mereka rata-rata menghabiskan duit 122 Euro atau sekitar Rp. 1,8 juta. Santapan yang rutin disajikan adalah bebek panggang yang dihidangkan dengan kol merah dan kentang.
Foto: Fotolia
7 foto1 | 7
Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) mengecam aksi FPI yang telah bertindak seperti lembaga penegak hukum. "Negara harus hadir dalam hal ini untuk tidak membiarkan organisasi massa melakukan hukumnya sendiri di jalanan. MUI seharusnya yang bertugas menyebarkan informasi tentang suatu keputusan, bukan organisasi massa," kata Wakil Sekretaris Jenderal NU, Imam Putudu.
Organisasi pemerhati toleransi dan pluralisme Setara Institute menyatakan, MUI bukan penguasa yang sah dan fatwa MUI tidak mengikat. Setara Institut selanjutnya mengatakan, polisi seharusnya mencegah FPI melakukan aksi sendiri, bukannya memfasilitasi mereka dalam melaksanakan intimidasi kepada manajemen pusat perbelanjaan.
"Kelompok-kelompok seperti itu makin percaya diri setelah aksi massal di Jakarta. Polri seharusnya tidak mendukung fatwa yang mengancam keragaman agama," kata Ismail Hasani, peneliti Setara Institute.
Wara Wiri Gubernur Petahana
Meski segudang prestasi, gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta banyak mendulang kontroversi. Ini sejumlah skandal yang digunakan musuh politiknya untuk menohok bekas Bupati Belitung Timur tersebut
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Pro dan Kontra
Gayanya yang blak-blakan dan terbuka kerap memicu perang mulut dengan sejumlah politisi atau pejabat di Jakarta. Ahok yang mengincar kursi DKI 1 pada Pilkada 2017 harus menghadapi sejumlah skandal untuk bisa melanjutkan masa jabatannya. Mampukah musuh-musuh politiknya menjungkalkan Ahok?
Foto: picture-alliance/epa/B. Indahono
Singkat Kata Penistaan Agama
Berawal dari pidatonya di Pulau Seribu ihwal politisasi surat Al-Maidah 51, Ahok kini berseteru dengan kelompok Islam konservatif yang digalang FPI buat mencari keadilan di depan meja hijau. Polemik penistaan agama menjadi bola liar pada pilkada, lantaran dampaknya pada elektabilitas yang dinamis dan sulit diukur. Sidang kasus penodaan agama menjadi batu sandungan terbesar ahok menuju kursi DKI 1
Foto: Reuters/B. Indahono/Pool
Reklamasi Sarat Kontroversi
Simpang siur soal kewenangan pemberian izin reklamasi pantai utara Jakarta adalah batu sandungan terbesar buat Ahok jelang Pilkada 2017. Sang gubernur diyakini menyalahi aturan soal pemberian izin. Proyek raksasa tersebut akhirnya ditunda setelah pemerintah turun tangan. KPK menangkap anggota DPRD DKI Sanusi dan Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, atas dugaan kasus suap reklamasi.
Foto: Fotolia/aseph
Sumber Waras Tanah Bertulah
Berawal dari audit Badan Pemeriksa Keuangan, pembelian lahan di rumah sakit Sumber Waras memicu kontroversi karena diindikasikan sarat korupsi. Kasusnya hingga ditangani KPK. Negara ditengarai merugi sekitar 191 miliar Rupiah lantaran pembengkakan harga tanah. Tapi pemerintah daerah DKI meragukan keabsahan audit BPK karena dinilai menghitung harga tanah di jalan yang salah.
Foto: Gacad/AFP/Getty Images
Tumbang Luar Batang
Dengan rencana menata kampung Luar Batang dan Pasar Ikan di Jakarta Utara untuk dijadikan Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Ahok menggusur rumah penduduk yang berdiri di atas tanah ilegal. Penggusuran itu mendulang kritik karena dinilai merugikan kaum miskin. Pemda DKI berkilah telah menyediakan rumah susun yang lebih layak untuk penduduk Luar Batang.
Foto: Reuters/Beawiharta
Darah Kurban di Jalur Hijau
Menjelang hari raya Idul Adha ratusan massa Front Pembela Islam menyantroni Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka mengecam Ahok karena telah melarang penyembelihan dan penjualan hewan kurban. Pemda DKI sebaliknya mengatakan cuma menjalankan peraturan daerah yang melarang penjualan hewan kurban di jalur hijau.
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Geger Kalijodo
Selama berpuluh tahun Kalijodo dibiarkan menjadi sarang prostitusi gelap. Ahok nekad menggusur kawasan tersebut untuk dijadikan jalur hijau. Langkah pemda DKI disambut gugatan di PTUN oleh sejumlah tokoh masyarakat Kalijodo. Ahok juga dikritik lantaran menyertakan 1000 tentara dan polisi untuk mengawal penggusuran. Kisruh langsung mereda setelah penggusuran berakhir.
Foto: Imago/Xinhua
Kisruh Bantar Gebang
Berawal dari keluhan DPRD Bekasi soal sampah Jakarta, kisruh seputar TPS Bantar Gebang kembali bergulir. Ahok sebaliknya menuding pengelola TPS, PT. Godang Tua wanprestasi. Hasilnya truk-truk sampah DKI dihadang massa tak dikenal. Ahok pun bentrok dengan DPRD. Kisruh berakhir setelah Presiden Joko Widodo turun tangan.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Anggaran Siluman
Akhir 2014 Ahok murka lantaran menemukan dana siluman sebesar 8,8 trilyun dalam rancangan APBD 2015 yang telah digodok DPRD DKI. Setelah coret sana-sini, APBD kembali diserahkan kepada parlemen untuk dibahas. Namun DPRD memilih berpolemik karena merasa tudingan Ahok soal adanya indikasi mafia anggaran tidak berdasar. APBD DKI akhirnya baru disahkan bulan Februari dengan menggunakan pagu ABPD 2014.