Polisi Selidiki Motif Pelaku Penembakan Massal di Mal Texas
8 Mei 2023
Menurut laporan media-media AS, petugas tengah menyelidiki akun sosial media yang diduga berkaitan dengan pelaku penembakan massal di mal Texas. Delapan orang tewas akibat insiden penembakan itu.
Iklan
Otoritas Amerika Serikat (AS) masih terus menyelidiki motif penembakan yang terjadi di mal Allen Premium Outlets, Texas, pada Sabtu (06/08) sore waktu setempat. Menurut otoritas AS, pelakunya adalah seorang pria berusia 33 tahun dan telah tewas ditembak polisi di lokasi kejadian.
Sedikitnya delapan orang tewas dan tujuh orang lainnya terluka akibat insiden penembakan terbaru yang mengguncang AS itu. Menurut keterangan saksi mata dan petugas penindak pertama, anak-anak termasuk di antara para korban.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pelaku menggunakan senapan AR-15 dan mengenakan perlengkapan taktis saat melakukan aksinya.
Dalam video yang beredar secara online, pelaku sempat terlihat keluar dari sebuah mobil di tempat parkir mal, sebelum kemudian beraksi menembaki orang-orang yang berjalan di dekatnya.
Rekam Kasus Penembakan Massal di AS
Aksi penembakan di Sekolah Dasar di Texas yang menewaskan 19 anak sekolah dan dua guru menjadi catatan buruk terakhir dalam rangkaian peristiwa penembakan massal di AS.
Foto: Reuters
Uvalde, Texas 2022
Seorang remaja pria berusia 18 tahun menembak mati sedikitnya 19 anak sekolah dan dua guru setelah menyerbu sebuah sekolah dasar di Texas pada 24 Mei 2022. Inilah serangan terbaru dari rangkaian pembunuhan massal di Amerika Serikat dan merupakan aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam hampir satu dekade.
Foto: Marco Bello/REUTERS
Buffalo, New York 2022
10 orang tewas ketika seorang pelaku menembakkan senjata di sebuah supermarket di New York pada 15 Mei 2022. Tiga orang lainnya luka-luka.
Foto: Scott Olson/Getty Images
Oxford Township, Michigan 2021
Seorang remaja pria berusia 15 tahun melakukan penembakan di sebuah sekolah di negara bagian Michigan pada 30 November 2021 dan menewaskan tiga pelajar.
Foto: Todd McInturf/AP Photo/picture alliance
Las Vegas, Nevada 2017
Penembakan yang terjadi pada 1 Oktober 2017 saat konser musik berlangsung di Las Vegas dilaporkan menyebabkan sedikitnya 58 orang meregang nyawa dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Foto: Getty Images/D. Becker
Orlando, Florida 2016
Akhir pekan pada pertengahan bulan Juni 2016 menjadi saat paling mencekam bagi para pengunjung kelab malam gay Pulse Orlando, saat Omar Mateen mengarahkan senjata AR-15. Pria yang mengaku kepada 911 sebagai simpatisan ISIS tersebut membunuh 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka. Omar Mateen tewas saat baku tembak dengan polisi terjadi.
Foto: Reuters/C. Allegri
San Bernardino, California 2015
Insiden penembakan pada awal Desember 2015 itu terjadi di Inland Regional Center. Saat kejadian ada lebih dari ratusan orang di dalam gedung. Sebanyak 14 orang tewas dan 18 lainnya terluka di tangan pasangan suami istri berlatar belakang Pakistan, Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik.
Foto: Getty Images/D. McNew
Sandy Hook, Connecticut 2012
Sebanyak 27 orang tewas dalam insiden penembakan di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 20 diantaranya anak-anak. Tersangka bernama Adam Lanza (20 tahun) terlebih dulu membunuh ibunya, guru TK di Sandy Hook.
Foto: Reuters
Aurora, Colorado 2012
Seorang pria melepaskan tembakan saat pemutaran perdana tengah malam film The Dark Knight Rises di sebuah bioskop di Colorado. Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 58 lainnya. Pelaku diketahui bernama James Holmes, pemuda putus kuliah yang berusia 24 tahun. Kasus ini memicu perdebatan kontroversial mengenai kepemilikan senjata api di Amerika.
Foto: picture-alliance/dpa
Binghamton, New York 2009
Seorang pria bersenjata menyandera sedikitnya 40 orang di pusat imigrasi di Binghamton, New York, sebelum akhirnya membunuh 13 orang sanderaannya. Pelaku bernama Jiverly Voong (41 tahun) menembak dirinya ketika dikepung aparat keamanan.
Foto: AP
Virginia Tech, Virginia 2007
Mahasiswa asal Korea Selatan, Cho Seung-Hui, adalah pelaku penembakan di ruang kuliah Insitut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia. Sebelum melakukan penembakan di ruang kelas, pelaku menembak dua mahasiswa di asrama kampus. Sebanyak 32 orang termasuk pelaku dan seorang mahasiwa asal Indonesia, Partahi Lumbantoruan menjadi korban tewas. (ts/vlz/hp/ha)
Foto: AP
10 foto1 | 10
Kemungkinan motif ekstremis
Otoritas AS hingga kini masih belum mengungkapkan rincian detail penyelidikan mereka. Namun, media-media AS dalam laporannya menyebut bahwa petugas saat ini tengah menyelidiki kemungkinan motif ekstremis di balik insiden penembakan itu.
Seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa agen-agen federal AS saat ini tengah menyelidiki akun-akun media sosial yang diduga digunakan oleh pelaku, begitu pula dengan postingan-postingan yang menunjukkan minat pada supremasi kulit putih dan neo-Nazi.
Menurut laporan AP, pelaku memiliki tato bertuliskan "RWDS” di dadanya, yang merupakan singkatan dari "Right Wing Death Squad” atau Pasukan Kematian Sayap Kanan, sebuah frasa yang populer di kalangan ekstremis sayap kanan dan komunitas supremasi kulit putih.
Iklan
Biden serukan larangan senjata serbu
Merespons insiden penembakan itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu (07/08) kembali mendesak parlemen AS untuk segera bertindak mengatur pengendalian senjata.
"Kemarin delapan orang Amerika termasuk anak-anak terbunuh dalam aksi kekerasan senjata terbaru yang menghancurkan negara kita,” ujarnya dalam sebuah pernyatan.
"Sekali lagi, saya meminta Kongres untuk mengirimkan kepada saya undang-undang yang melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi,” tambahnya.
Kontrol senjata selama ini memang telah menjadi topik perdebatan sengit di AS. Sebagian besar politisi Demokrat mendukung undang-undang kontrol senjata yang lebih ketat, sementara Republik, yang beberapa di antaranya didukung oleh produsen senjata, menolak langkah hukum apa pun.
Arsip Kekerasan Senjata di AS telah mencatat sekitar 202 penembakan massal tahun ini. Ini artinya, lebih dari satu penembakan massal terjadi setiap hari pada tahun 2023 di AS. Penembakan massal didefinisikan sebagai penembakan di mana ada empat orang atau lebih yang ditembak, tidak termasuk pelaku.