Polisi Tetapkan Pegawai Pertamina Sebagai Tersangka
24 Mei 2018
Seorang pegawai Pertamina ditetapkan sebagai tersangka dalam bencana pencemaran minyak di Teluk Balikpapan. Tersangka bertugas mengawasi aliran minyak dan diduga lalai menghentikan kebocoran.
Iklan
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menetapkan seorang pejabat Pertamina sebagai tersangka dalam kasus bencana minyak di Teluk Balikpapan. Tersangka yang berinisal IS itu diduga bersikap "lalai" yang mengakibatkan kapal MV Ever Judger melepaskan jangkar dan merusak pipa.
Meski begitu kepolisian belum berniat menangkap IS. Ia diyakini tidak akan melarikan diri dari penyidikan. Tersangka telah bekerja lama untuk Pertamina dan bertugas mengendalikan aliran minyak di Teluk Balikpapan. Ia diyakini adalah orang pertama yang mengetahui adanya kebocoran minyak, klaim Direktur Kriminal Khusus Polda Kaltim Kombes Pol Yustan Alpiani kepada Jakarta Post.
"Dalam situasi darurat, dia seharusnya bisa menghentikan pompa. Kalau dilihat dari posisi, pengalaman dan pendidikannya, dia seharusnya tahu bagaimana cara menghentikannya," kata Yustan.
Atas kelalaiannya itu IS diduga melanggar Pasal 359 UU Nomer 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman hukuman kurung paling lama lima tahun.
Bumi dan Manusia Korban Pencemaran Minyak
02:31
Pertamina sejak awal menampik bertanggungjawab atas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan dan sebaliknya menyalahkan awak kapal MV Ever Judger sebagai biang keladi. Perusahaan pelat merah itu bahkan sempat membantah tumpahan minyak berasal dari kilangnya. Akibatnya Pertamina mendapat sanksi administratif dan diwajibkan membersihkan serta memberikan uang ganti rugi bagi korban.
Sebanyak tujuh orang tewas dan 20 lainnya luka-luka akibat kebakaran yang disebabkan oleh tumpahan minyak. Bencana itu juga ikut mencemari kawasan hutan Mangrove dan mengakibatkan nelayan kehilangan mata pencaharian.
Pertamina terutama dikritik karena tidak memiliki sistem peringatan dini kebocoran. Buntutnya 40.000 barel minyak mentah tumpah ke laut sebelum berhasil dihentikan.
Kilang Balikpapan dibangun pada era Presiden Soeharto dan rencananya akan diperluas.
Saat ini Pertamina sedang mencar mitra untuk membantu pengembangan kilang minyak Balikpapan yang diperkirakan bakal menelan biaya US$ 4 Miliar. Pengembangan kilang Balikpapan dimulai sejak 2017 dan ditargetkan rampung pada 2021. Meski belum mendapat investor, pembangunan kilang tetap dilakukan.
7 Fakta Bencana Pencemaran Minyak
Pencemaran minyak adalah salah satu dosa lingkungan terbesar di era modern. Saat Pertamina masih berkilah, bencana di Teluk Balikpapan sudah menciptakan kerusakan alam tiada bandingan.
Foto: Getty Images/AFP
Ringan dan Berbahaya
Jenis minyak yang tumpah berperan besar dalam memitigiasi dampak pencemaran di laut atau kawasan pesisir. Minyak ringan seperti bensin atau diesel cenderung menguap dengan cepat. Namun selain mudah terbakar atau meledak, minyak ringan juga dikenal sangat beracun sehingga bisa membunuh satwa atau menyebabkan gangguan pernafasan atau kerusakan pada kulit manusia.
Foto: Reuters
Berat dan Lama
Sebaliknya minyak berat seperti bahan bakar kapal membutuhkan waktu lama sebelum menguap secara alami. Meski tidak terlalu beracun seperti bensin atau solar, minyak berat juga bisa membunuh mahluk hidup atau menyebabkan penyakit tumor. Beberapa jenis minyak berat akan mengeras menyerupai aspal setelah beberapa pekan. Pada titik ini minyak tidak lagi berbahaya buat tanaman atau mahluk hidup
Foto: picture-alliance/dpa/G. Esiri
Naas Nasib Satwa
Satwa yang paling rentan terkena dampak pencemaran minyak adalah jenis yang terbiasa hidup di permukaan air. Teluk Balikpapan terkenal lantaran populasi ikan Pesut alias lumba-lumba air tawar. Sejauh ini tumpahan minyak Pertamina telah membunuh seekor mamalia laut tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih mendata kerusakan alam di Teluk Balikpapan.
Foto: picture-alliance/dpa/WWF/Roland Seitre
Pembantaian Sunyi
Pencemaran minyak memiliki dampak jangka panjang yang tidak kalah mengerikan. Tumpahan pada kawasan pesisir misalnya bisa merusak telur atau membunuh bayi binatang yang baru menetas. Sejumlah satwa di Teluk Mexiko yang terpapar tumpahan minyak dari Deepwater Horizon misalnya dilaporkan mengalami gangguan reproduksi. Dalam skala besar fenomena ini bisa berujung pada menyusutnya populasi satwa lokal
Foto: Getty Images/D. McNew
Minyak Pakan Mikroba
Membersihkan tumpahan minyak di atas permukaan air bukan tugas ringan. Di Teluk Balikpapan Pertamina menggunakan Oil Skimmer alias perangkat pembersih lapisan minyak. Selain itu petugas juga menggunakan dispersan yang mengencerkan minyak dan memudahkan mikroba buat mengurai cairan beracun tersebut.
Foto: Getty Images/AFP/Aridjwana
Pembersihan Massal di Darat
Sebaliknya pembersihan minyak di kawasan pantai dan hutan bakau membutuhkan cara-cara manual dengan mengerahkan sebanyak mungkin petugas atau alat berat untuk mengumpulkan minyak yang tercecer. Selain itu petugas juga bisa menggunakan material khusus serupa tisu yang bisa mengikat minyak secara otomatis.
Foto: Reuters/Antara Fotos
Kerusakan Jangka Panjang
Pencemaran minyak selalu menyisakan dampak jangka panjang. Karena bencana ini tidak hanya melukai ekosistem lokal, meracuni air tanah dan merusak pantai, tetapi juga membunuh sektor pariwisata dan perikanan. Dalam kasus pencemaran minyak di Teluk Mexiko 2010 silam, Exxon Valdez harus membayar kerugian senilai lebih dari 70 trilyun Rupiah kepada masyarakat (rzn/yf - noaa, guardian, nytimes)