Politik Cina Hadapi Korea Utara
21 April 2009Tidak hanya perbatasan negara yang menghubungkan Cina dengan Korea Utara. Akan tetapi juga persahabatan antar dua negara itu yang terjalin sejak lama. Keduanya menilai hubungan mereka ibarat saudara komunis. Ketika beberapa minggu lalu Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang terkait uji coba rudal Korea Utara, selain Rusia, Cina menggunakan hak vetonya menggagalkan rencana pemberlakuan sanksi baru terhadap Korea Utara. Jin Canrong, pakar Korea Utara dari Universitas Rakyat Beijing menjelaskan alasan mengapa Cina menggunakan hak vetonya:
"Cina adalah mitra dagang terpenting Korea Utara. Investasi Cina terbanyak di Korea Utara dan Cina adalah pemasok energi terbesar Korea Utara. Jika diberlakukan sanksi baru, hal ini akan berdampak pada Cina. Dibanding dengan Jepang, Amerika Serikat dan Rusia, Cina akan menanggung beban terberat. Selain itu, pemberlakuan sanksi baru juga akan merusak hubungan politik Korea Utara dan Cina."
Cina selalu membela Korea Utara terutama karena alasan strategis dan kepentingan keamanan. Cina mengupayakan agar Korea Utara tidak terisolasi atau diserang. Karena bagi Cina, Korea Utara adalah semacam negara penyangga antara Cina dengan Korea Selatan yang dilindungi Amerika Serikat itu. Bila Amerika Serikat menyerang Korea Utara dan negara itu runtuh, hal ini adalah malapetaka bagi Cina. Pakar Korea Utara Jin menuturkan:
"Jika Korea Utara runtuh, satu atau dua juta pengungsi akan berbondong-bondong menyeberangi perbatasan. Jika Cina harus menampung pengungsi-pengungsi itu, ini akan menjadi beban berat. Tetapi kalau Cina tidak bersedia menampung pengungsi, negara itu bisa digugat karena melanggar hak asasi manusia. Poin lain menyangkut kepentingan regional. Seandainya tentara Korea Selatan atau katakan tentara Amerika Serikat masuk ke Korea Utara, maka kita menghadapi masalah pertahanan."
Seandainya situasi ini terjadi, pasukan Amerika Serikat akan dikerahkan ke kawasan perbatasan Cina dengan Korea Selatan. Cina harus merancang kembali seluruh strategi militernya. Untuk menghindari terjadinya kerugian ekonomi, masalah pengungsi dan terancamnya keamanan, Cina berusaha menjaga keseimbangan. Di satu pihak Cina tampil sebagai anggota masyarakat dunia internasional yang bertanggung-jawab dan menandatangani pernyataan bersama yang mengecam uji coba rudal Korea Utara. Di pihak lain, Cina menghindari segala upaya yang menekan Korea Utara. Cina akan tetap mengandalkan perundingan. Sasaran perundingan enam negara adalah menjadikan Korea Utara bebas senjata atom. Namun pemerintah Korea Utara memblokir perundingan tersebut. Tapi menurut Jin Cangrong, hal itu bisa berubah:
"Di masa lalu terbukti, bahwa sikap Korea Utara bisa berubah tiba-tiba. Sementara ini Korea Utara masih geram. Tapi di masa mendatang ini bisa berubah. Cina akan mencoba untuk meyakinkan Korea Utara bahwa perundingan enam negara itu penting. Terbukti bahwa perundingan sebelumnya berhasil menghindari perang secara terbuka. Perundingan enam negara membuka kesempatan bagi Amerika Serikat dan Korea Utara untuk berdialog. Seandainya tidak ada perundingan enam negara itu, permusuhan antar dua negara itu jauh lebih besar."
Petra Aldenrath/Andriani Nangoy
Editor: Hendra Pasuhuk