Politisi dan aktivis gay Robert Biedron mendirikan partai politik baru "Wiosna". Dia mengatakan partai progresifnya akan memperjuangkan toleransi, kebebasan dan perlindungan lingkungan.
Iklan
"Wiosna", yang artinya "musim semi" bertujuan untuk menawarkan alternatif progresif pada partai sayap kanan PiS yang berkuasa dan saingan utamanya PO yang terlalu ramah bisnis, kata Robert Robert Biedron.
"Tidak ada ruang untuk kebencian, kita telah mencapai batasnya," katanya di depan ribuan pendukung di ibukota Polandia, Warsawa hari Minggu (3/2). "Kita membutuhkan musim semi yang akan memperbarui lanskap suram ini," tambahnya.
Robert Biedron adalah politisi pertama Polandia yang secara terbuka menyatakan bahwa dirinya adalah homoseksual. Dia mengatakan, partainya akan didasarkan pada tiga pilar: individu, komunitas, dan negara yang dapat dipercaya.
Dia selanjutnya menegaskan akan meliberalisasi undang-undang aborsi, membersihkan sektor energi Polandia dari batubara pada tahun 2035, dan menghentikan deforestasi.
Karier cemerlang
Robert Beidron memulai karir politiknya sebagai aktivis LGBT pada tahun 1990-an. Dia kemudian terpilih sebagai anggota parlemen nasional pada tahun 2011 dan sempat menjabat sebagai walikota kota Slupsk di Polandia utara dari 2014 hingga 2018.
Politisi berusia 42 tahun yang karismatik itu menanjak karirnya ketika para pemimpin sayap kiri yang lebih tua telah pensiun atau terlibat dalam sejumlah skandal korupsi. Posisi politiknya, termasuk mendukung penghentian ajaran agama di sekolah negeri, sempat menyulut kontroversi di Polandia, di mana Gereja Katolik sangat berpengaruh.
Politik Polandia menjadi semakin terpolarisasi sejak partai kanan PiS memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2015.
Kisah Seorang Imam Gay di Paris
Ludovic-Mohamed Zahed telah mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan hak kaum homoseksualitas dalam Islam. Perjuangan yang berat dan berisiko. Simak kisahnya.
Foto: Getty Images/AP Photo/C.Paris
Butuh satu dekade yakinkan keluarga
Zahed: Butuh waktu 10 tahun untuk meyakinkan keluarganya yang imigran Tunisia bahwa dia, walaupun seorang homoseksual, tak layak dihina dan dipukuli seperti anjing. Melainkan seorang pria gay bermartabat dan sekaligus seorang Muslim yang taat.
Foto: Getty Images/AP Photo/C.Paris
Mendirikan masjid inklusif
Pendiri Homosexual Muslims of France ini mendirikan "Masjid Inklusif "di Paris pada tahun 2012. Zahed mengatakan bahwa masyarakat Muslim secara historis lebih toleran terhadap homoseksualitas ketimbang budaya Kristen. (foto ilustrasi)
Foto: picture-alliance/dpa
Hidup dalam ancaman
Ancaman yang dihadapinya tidak sedikit. Di Perancis, Zahed kerap meneriman pesan-pesan di Facebook yang menudingnya "menodai Islam" dan seharusnya "terbakar di neraka".
Foto: picture alliance/dpa
Menikahi pasangan
Pada tahun 2011, Zahed menikahi pasangannya. Ibunya, menghadiri pernikahan mereka. Ibunya mengatakan: 'Kamu bisa memiliki suami jika menginginkannya. Saya menerimamu kamu apa adanya." (foto ilustrasi)
Foto: picture-alliance/dpa
Merasa bisa menjadi keduanya
Saat diundang ke Berlin, Zahed berusaha menunjukkan bahwa homoseksualitas dan Islam, kompatibel: "Saya juga berjuang dengan dua identitas ini. Saya terbelah antara agama dan perliaku seksualitas saya,". Tapi kemudian, kata Zahed, dia menyadari bahwa Islam memegang pesan toleransi dan perdamaian - dan bahwa dia bisa menjadi keduanya: gay dan sekaligus Muslim.
Foto: DW/A. Ammar
Melawan intoleransi
Sejak saat itu, Zahed memutuskan mengabdikan hidupnya untuk meyakinkan orang lain, agar ikut melawan interpretasi Islam yang berpikiran tertutup dan tidak toleran yang dia sebut "fasis". Ed: Naomi Conrad (ap/as)
Foto: picture-alliance/dpa/R.Schederin
6 foto1 | 6
Meneruskan warisan politik Pawel Adamowicz
Januari lalu, walikota Gdansk yang progresif, Pawel Adamowicz, dibunuh ketika tampil dalam sebuah acara amal. Kematian politisi yang sangat populer itu mengejutkan warga Polandia. Kritik terhadap polarisasi dan suasana politik yang makin agresif pun makin kencang.
Berbicara di Warsawa pada hari Minggu, Robert Biedron menyatakan akan melanjutkan warisan politik Adamowicz.
"Kita perlu energi positif lebih dari sebelumnya," katanya. "Kita harus memenuhi warisan politik Pawel Adamowicz."
Lika-Liku Seorang Gadis Spanyol Menjadi Transpria
Seorang perempuan Spanyol bertekad mengubah kelaminnya menjadi laki-laki. Perjalanan Gabriel Diaz yang penuh pengorbanan dan rasa sakit diabadikan oleh fotografer Reuters, Susana Vera.
Foto: Reuters/Susana Vera
Pria di Tubuh Wanita
Gabriel Diaz de Tudanca terlahir seorang perempuan. Tapi sejak kecil dia mengidentifikasikan diri sebagai laki-laki. "Ketika saya berusia tiga tahun, saya mengatakan kepada ibu saya bahwa jika saya besar, saya akan menjadi seorang laki-laki bernama Oscar," kisahnya.
Foto: Reuters/Susana Vera
Dilahirkan Kembali di Meja Operasi
Dengan dukungan teman dan keluarga, Gabriel menjalani operasi kelamin dan terapi hormon. Dia lalu mengubah nama dan mengurus pergantian surat identitas. Singkat kata, perempuan berusia 15 tahun ini dilahirkan kembali sebagai seorang pria. Perjalanan Gabriel diabadikan oleh fotografer Reuters, Susana Vera, selama tiga tahun.
Foto: Reuters/Susana Vera
Diskriminasi Transgender
Spanyol mewajibkan setiap orang menjalani pemeriksaan mental sebagai syarat perubahan dokumen identitas pribadi. Pasalnya transgender hingga kini masih dianggap penyakit mental di banyak negara Eropa, termasuk Spanyol. "Saya tidak merasa terhina didiagnosa mengidap penyakit mental," kata Gabriel. "Tapi saya marah karena itu dijadikan syarat untuk mengubah jenis kelamin di dokumen pribadi."
Foto: Reuters/Susana Vera
Pengakuan oleh PBB
Badan Kesehatan Dunia (WHO) Juni 2018 silam sudah menginstruksikan agar transgender tidak lagi diklasifikasikan sebagai gangguan mental. Sebaliknya WHO kini menganggapnya sebagai "ketidaksesuaian gender" yang berarti perbedaan antara jenis kelamin dan perilaku gender yang dialami individu secara konsisten. Tampak dalam gambar Gabriel sedang menunggu suntikan hormon testosteron.
Foto: Reuters/Susana Vera
Lompatan Besar Menuju Kebebasan
Gabriel memulai terapi hormon untuk memperkuat karakter maskulin, yakni untuk memperberat suara dan mengubah pola distribusi lemak menjadi serupa pria. Dua tahun sebelumnya dia menjalani operasi pengangkatan payudara. "Ini perubahan besar dalam hidup saya," kata dia ihwal kehilangan payudara. "Operasi itu adalah sebuah pembebasan."
Foto: Reuters/Susana Vera
Hidup di Tengah Prasangka
Meski diterima sebagai pria di lingkup sosialnya, sebagian masih menolak mengakui perubahan gender pada Gabriel. Seorang teman lama bahkan mengatakan dia tidak menganggapnya sebagai pria lantaran tidak memiliki alat kelamin laki-laki. Meski demikian, Gabriel kini telah memiliki seorang kekasih perempuan.
Foto: Reuters/Susana Vera
Melawan Persepsi Miring dan Kebencian
Tidak heran jika Gabriel kini mengabdikan hidupnya untuk membantu pemerintah kota menyebar kampanye buat melawan delik kebencian terhadap kaum LGBT. Dia antara lain membiarkan dirinya dijadikan sampul poster kampanye yang disebar di stasiun-stasiun kereta di ibukota Spanyol, Madrid. "Kebencian dan intoleransi yang mereka tunjukkan disebabkan oleh ketidaktahuan tentang kaum trans," imbuhnya.