Politisi Kiri Lopez Obrador Menangkan Pilpres Meksiko
2 Juli 2018
Partai PRI dari Presiden Enrique Pena Nieto, yang mendominasi politik Meksiko hampir 20 tahun, menderita kekalahan besar. Obrador berjanji melakukan reformasi dan memerangi korupsi.
Iklan
Pemilih Meksiko yang frustasi dengan kekerasan dan korupsi di negaranya berpaling pada politisi oposisi Andres Manuel Lopez Obrador, yang sering dipanggil dengan akronimnya AMLO, dan memilihnya sebagai presiden baru. Partai Morena dan aliansinya juga memenangkan mayoritas kursi di parlemen.
Hitung cepat panitia pemilu memprediksikan, Lopez Obrador memenangkan sekitar 53 persen suara. Sampai Senin pagi, sekitar 20 persen suara sudah dihitung. Partai kiri Morena dan aliansinya juga diprediksi merebut mayoritas besar di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat Meksiko.
Lopez Obrador selama kampanye berjanji akan melakukan reformasi dan mengusir "mafia kekuasaan" yang selama ini memerintah. Dia juga mengatakan akan memerangi korupsi. Kemenangan ini cukup mengejtukan, karena Partai pemerintah PRI dari Presiden Enrique Pena Nieto selama ini memimpin jajak pendapat sejak mulai dari kampanye.
PRI mendominasi politik Meksiko selama hampir seluruh abad ke-20 dan merebut kembali kepresidenan pada tahun 2012. Namun dalam pemilu kali ini, PRI harus menderita kekalahan telak.
Agenda reformasi
Dalam sambutan singkat di sebuah hotel di pusat Kota Meksiko, Lopez Obrador menyerukan rekonsiliasi dan menjanjikan perubahan besar, tetapi dengan menghormati hukum dan ketertiban konstitusional.
"Saya memiliki ambisi yang sah: saya ingin dicatat dalam sejarah sebagai presiden Meksiko yang baik," kata Lopez Obrador, yang pernah mengalami kekalahan dalam dua pemilihan sebelumnya. "Saya dengan segenap jiwaku ingin mengangkat kebesaran negeri kita."
"Proyek nasional baru kita akan berusaha untuk membangun demokrasi yang otentik, dan kami tidak bermaksud membangun kediktatoran," kata Lopez Obrador. "Perubahannya akan sangat dalam, tetapi sesuai dengan aturan (hukum) yang ada."
Para pendukung Lopez Obrador terlihat mulai merayakan kemenangan di jalan-jalan utama Kota Meksiko dengan menyerukan "Viva Meksiko!" dan mengibarkan bendera nasional.
Mencari "persahabatan" dengan AS
Presiden AS Donald Trump mengirim tweet ucapan selamat: "Saya sangat menantikan untuk bekerja dengan dia. Ada banyak hal yang harus dilakukan yang akan menguntungkan Amerika Serikat dan Meksiko!"
Lopez Obrador menjanjikan dukungan bagi para migran Meksiko di AS dan mengatakan, mereka adalah wargag Meksiko yang paling terlupakan dan akan mendapat priorotas dalam pemerintahannya. Dia juga mengatakan akan mencari hubungan "persahabatan dan rasa hormat" dengan Amerika Serikat.
"Perdamaian dan ketenangan adalah buah dari keadilan," kata Lopez Obrador.
"Kemarahan yang dirasakan warga Meksiko berhasil dimanfaatkan Lopez Obrador," kata Shannon O'Neil, ahli untuk Studi Amerika Latin di Komisi Hubungan Luar Negeri AS. "Dia bisa merangkul orang-orang yang menginginkan perubahan."
Presiden Meksiko yang baru akan memulai masa jabatannya 1 Desember 2018.
Fenomena Islamisasi Suku Maya di Meksiko
Sejak tiga dekade terakhir Islam tumbuh dan berkembang di kalangan suku Maya di Meksiko. Diskriminasi dan kemiskinan yang dialami warga kelas dua itu membuat mereka berpaling kepada agama yang tidak mengenal kasta.
Foto: Reuters/E.Garrido
Jejak Islam di San Cristobal
Di negara bagian Chiapas, sebuah kawasan berbukit nan hijau dan asri di selatan Meksiko, hidup sekelompok kecil Muslim yang kebanyakan merupakan anggota suku Tzotzil. Sebagian besar bertukar keyakinan dari Katholik atau Kristen menjadi Islam. Saat ini kaum muslim di Meksiko berjumlah hampir 4.000 orang.
Foto: Reuters/E.Garrido
Ekspor Agama dari Spanyol
Adalah perantau asal Spanyol yang kemudian memperkenalkan Islam sekte Murabitun di Meksiko akhir dekade 80an. Awalnya mereka bermukim di kota San Cristóbal dan memiliki kedekatan ideologis dengan pengikut Zapatista yang beraliran kiri dan anti kapitalis. Pada 2015 banyak anggota suku asli Maya, termasuk Tzotzil, beralih memeluk Islam.
Foto: Reuters/E.Garrido
Muslim di Jantung Katholik
Menurut sensus terakhir, 83% penduduk Meksiko beragama Katholik. Meski populasi kaum muslim cuma berkisar kurang dari 1% dari 120 juta penduduk, kebanyakan merupakan suku asli yang hidup di sekitar San Cristóbal, sebuah kota di dataran tinggi Chiapas yang memadukan budaya Spanyol dan Maya.
Foto: Reuters/E.Garrido
Berbaur dengan Budaya Maya
"Orang memandang kami dengan aneh, mereka pikir kami teroris dan mereka takut," kata Mustafa, seorang anggota komunitas Ahmadiyah. "Tapi seiring dengan waktu dan berkat tindakan kami, pandangan tersebut mulai berubah," imbuhnya. Kaum muslim di Meksiko mudah dikenali lewat kopiah yang dikenakan para lelaki dan syal khas suku Maya yang diubah menjadi jilbab oleh kaum perempuan.
Foto: Reuters/E.Garrido
Diskriminasi Sehari-hari
Suku asli Maya tergolong warga kelas dua di Meksiko. Kemiskinan pun menjadi keseharian. Potret diskriminasi terhadap suku Maya bisa terlihat dari keseharian di San Cristóbal: warga asli yang sedang berjalan di atas trotoar terbiasa menyingkir ke jalan jika berpapasan dengan penduduk kulit putih. Sementara pasar terbesar di kota dikuasai oleh suku asli beragama Katholik.
Foto: Reuters/E.Garrido
Islam Bersambut Kecurigaan
Pemerintah Meksiko awalnya juga menaruh kecurigaan pada gelombang Islamisasi suku Maya. Presiden Vicente Fox kala itu mengkhawatirkan pengaruh ideologi radikal dan potensi terorisme. Dinas Rahasia ditugaskan memantau komunitas muslim di San Cristóbal. Namun kecurigaan tersebut berakhir setelah ketahuan minoritas muslim di Meksiko tidak memiliki agenda politik apapun.
Foto: picture alliance/dpa/R. Arauxo
Pertarungan Tiga Agama
Chiapas sudah sejak lama menjadi ladang pertikaian antar agama. Awalnya penjajah Spanyol memaksa suku asli memeluk agama Katholik, tidak jarang dengan kekerasan. Namun separuh abad kemudian giliran misionaris Kristen Protestan asal Amerika yang mencoba mengusir pengaruh Vatikan dari pedalaman Meksiko.
Foto: Reuters/E.Garrido
Kecil dan Aktif
Kaum muslim di San Cristóbal memiliki sebuah restoran Pizza dan bengkel kayu. Di halaman belakang mereka membuka sekolah Al-Quran untuk anak-anak dan sebuah Mushalla kecil untuk menunaikan sholat lima waktu. Uniknya setiap suku asli yang memeluk Islam diwajibkan menebar dakwah Islam kepada sanak keluarganya. (rzn/yf - rtr, spiegel, vice)