Polusi Lebih Mematikan Daripada Peperangan dan Kelaparan
20 Oktober 2017
Polusi lingkungan - dari udara kotor hingga air yang terkontaminasi - membunuh lebih banyak orang setiap tahun daripada semua perang dan kekerasan di dunia. Demikian hasil studi tim ahli internasional.
Iklan
Satu dari enam kematian prematur di dunia pada tahun 2015 - yakni sekitar 9 juta orang- dapat dikaitkan dengan penyakit akibat paparan racun dari pencemaran lingkungan. Itulah kesimpulan sebuah studi besar yang dirilis hari Kamis (19/10) di jurnal medis The Lancet. Angka itu lebih tinggi daripada angka kematian akibat merokok atau bencana alam. Dan lebih banyak dari gabungan fatalitas penyakit AIDS, TBC dan Malaria .
Ongkos keuangan dari kematian akibat polusi, penyakit dan perawatannya mencapai 4,6 triliun dolar AS per tahun, atau sekitar 6,2 persen dari keseluruhan volume ekonomi dunia. Laporan tersebut menandai usaha pertama untuk mengumpulkan data tentang penyakit dan kematian yang disebabkan oleh semua bentuk gabungan polusi.
"Banyak studi tentang polusi, tapi tidak pernah jadi sorotan luas seperti misalnya penyakit AIDS atau perubahan iklim", kata ahli epidemi Philip Landrigan dari Icahn School of Medicine di New York, salah satu penulis utama dalam studi tersebut. "Polusi adalah masalah besar yang tidak dilihat orang," tambahnya.
Perangi Polusi Udara Dengan Dinding Lumut
Stuttgart di Baden-Württemberg, Jerman seperti kota besar lainnya berjuang untuk mengatasi masalah polusi udara. Inovasinya: Menyaring debu dengan dinding yang ditutupi lumut.
Foto: picture alliance/dpa/Lichtgut/A. Zweygarth
Udara kotor merugikan kesehatan
Pimpinan Badan Lingkungan Federal Jerman (UBA) Maria Krautzberger menyebutkan: "Nitrogen dioksida selama beberapa dekade telah menaikan rsisko kesehatan warga" Krautzberger menunjuk langsung biang keroknya: mobil bermesin diesel.
Foto: Reuters/M. Rehle
Kota Jerman dengan rekor polusi terburuk
Stuttgart adalah kota dengan polusi kabut asap terburuk di Jerman, Konsentrasi partikel halus di udara lebih tinggi dari 50 mikrogram per meter kubik di 30 hari dalam dua bulan pertama 2017. Jauh melewati standar aman partikel halus Uni Eropa. 50 mikrogram per meter kubik. Kadar 40 mikrogram sudah dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Foto: picture alliance/dpaB. Weißbrod
Zona tanpa kendaraan diesel
Pemerintah negara bagian Baden-Württemberg telah memutuskan untuk memperkenalkan zona "tidak boleh berkendara" untuk kendaraan bermesin diesel dengan emisi lebih dari 80 miligram partikel halus per kilometer. Mulai tahun 2018, pencemar berat akan dilarang memasuki kota selama periode polusi tinggi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Murat
Dinding lumut sebagai filter udara
Upaya lain untuk meningkatkan kualitas udara adalah pemasangan dinding lumut. Lumut biasanya tumbuh di hutan pegunungan. Lumut yang menyerap nutrisi dari hujan dan udara - diyakini bisa "memakan" polusi udara. Di Stuttgart, dinding lumut tersebut saat ini sedang dibangun sepanjang 100 meter dengan tinggi tiga meter.
Foto: picture alliance/dpa/Lichtgut/A. Zweygarth
Diubah jadi biomassa
Polutan yang melekat pada permukaan lumut yang lengket ,diubah oleh bakteri menjadi biomassa tanaman. Dua spesies lumut (Ceratodon Purpureus dan Canescens Racomitrium) yang digunakan untuk dinding filter, dibiakkan secara khusus untuk menyaring dan menurunkan kadar partikel halus.
Foto: picture alliance/dpa/L.Mirgeler
Terbukti bersihkan udara
Pengujian teknis menunjukkan hasil yang memuaskan. Sekarang masih harus dilihat, apakah metode itu juga akan membersihkan udara dari jalan-jalan penuh polusi udara dari kota Stuttgart.
Foto: picture alliance/dpa/Lichtgut/A. Zweygarth
6 foto1 | 6
Hanya perkiraan parsial
Para ahli mengatakan, 9 juta kematian dini yang ditemukan penelitian itu hanya perkiraan parsia. Artinya jumlah orang yang meninggal akibat polusi, tidak diragukan lagi, jauh lebih tinggi. Masalhanya belum ada sistem pencatatan yang efektif. Kawasan seperti Afrika Sub-Sahara bahkan belum memiliki sistem pemantauan polusi udara. Pencemaran tanah juga kurang mendapat perhatian. Dan masih banyak racun potensial yang masih diabaikan dalam penelitian ini.
Asia dan Afrika adalah benua yang menempatkan kebanyakan orang pada tingkat risiko tinggi. Studi tersebut menemukan, sementara ini India berada di puncak daftar negara dengan risiko tinggi.
Satu dari setiap empat kematian prematur di India pada tahun 2015, atau sekitar 2,5 juta orang, disebabkan oleh polusi, demikian temuan studi tersebut. Peringkat kedua ditempati Cina, dengan lebih dari 1,8 juta kematian dini, atau satu dari lima anak, akibat penyakit terkait polusi.
Beberapa negara lain seperti Bangladesh, Pakistan, Korea Utara, Sudan Selatan dan Haiti juga menunjukkan angka kematian dini akibat polusi hampir 20 persen.
Ketika New Delhi Diselimuti Smog
Di Konmferensi Iklim COP23 di Bonn sedang dibahas soal reduksi emisi gas rumah kaca. Sementara ibukota India New Delhi mengalami smog terparah sepanjang sejarahnya.
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/M. Swarup
Smog tebal
Ketika negara-negara di dunia membahas strategi untuk mengurangi emisi di Konferensi Iklim COP23 di Bonn, Jerman, di sisi lain dunia, smog tebal menyelimuti ibukota India, New Delhi.
Foto: Getty Images/AFP/D. Faget
Kualitas udara terburuk sedunia
Smog bukan pemandangan asing di New Delhi. Bahkan faktanya, New Delhi adalah pemegang rekor menyedihkan: Ibukota dengan kualitas udara terburuk sedunia.
Foto: Getty Images/AFP/D. Faget
Musim dingin memperburuk situasi
Musim dingin tidak membawa salju ke New Delhi, tapi lebih buruk lagi. Udara dingin seperti mengurung smog tetap berada dekat permukaan tanah dan tidak bisa terpencar ke tempat lain.
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/M. Swarup
Salah satu penyebab utama: kendaraan di jalan
Penyumbang asap terbesar adalah lalu lintas kendaraan bermotor. Selain itu, penduduk di daerah pedesaan secara tradisional sering membakar ladang mereka setelah panen. Praktik ini secara resmi sudah dilarang, tapi pihak berwenang cenderung menutup mata dan tidak mengambil tindakan apa-apa.
Foto: Imago/Hindustan Times
Tidak bisa bernafas, tidak bisa melihat jauh
Smog di kota sudah demikian tebal, sampai orang susah bernafas. Asap membuat mata dan kerongkongan terasa perih. Banyak orang mengeluh karena sakit kepala atau kesulitan pernafasan.
Foto: Reuters/A. Abidi
Dengan masker
Penduduk mencoba melindungi diri dari serbuan partikel-partikel polusi dengan menggunakan menutup wajah. Tapi tidak ada yang luput dari dampak pencemaan udara ini.
Foto: Getty Images/AFP/P. Singh
Tingkat pencemaran terlalu tinggi
Pertengahan minggu lalu, tingkat polisi di New Delhi sudah mencapai hampir 30 kali lebih tinggi daripada batas yang disarankan lembaga kesehatan dunia WHO.
Foto: Reuters/S. Khandelwal
Polusi di mana-mana
Bahkan kepala negara pun tak bisa lepas dari kepungan smog. Dalam foto di atas, Raja Belgia Philippe sedang memeriksa barisan penjaga keamanan militer selama kunjungan kenegaraannya ke Delhi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Swarup
Sekolah-sekolah diliburkan
Karena tebalnya smog yang bisa mengganggu kesehatan, sekolah-sekolah di New Delhi terpaksa diliburkan.
Foto: Getty Images/AFP/S. Hussain
Aksi protes terhadap pencemaran udara
Warga New Delhi kesal dengan pencemaran udara yang kronis di kotanya dan menggelar aksi protes. Hingga kini, pemerintahan kota dinilai hanya setengah hati menghadapi pencemaran udara.
Foto: Picture-Alliance/AP Photo/M. Swarup
10 foto1 | 10
Metode penelitian standar AS
Para pelaku penelitian menggunakan metode yang digariskan oleh US Environmental Protection Agency untuk menilai data lapangan dari uji tanah dan data polusi udara serta cemaran air yang dikumpulkan Global Burden of Diseas (GBD). Ini merupakan sebuah studi berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi-institusi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Perkiraan konservatif dengan 9 juta kematian per tahun terkait polusi masih satu setengah kali lebih tinggi daripada jumlah orang yang meninggal akibat kebiasaan merokok, tiga kali jumlah yang meninggal oleh AIDS, Tuberkolose dan Malaria jika digabungkan, demikian menurut penghitungan GBD.
Smog Membekap Cina
Di banyak daerah di Cina, tahun baru diawali dengan gelapnya hari karena matahari tertutup polusi smog tebal. Kadar partikel beracun di udara jauh melampaui ambang batas aman.
Foto: Reuters/CHINA DAILY
Pemimpin Besar Tak Nampak Lagi
Begini situasi di Bejing saat tengah hari, di mana matahari seharusnya bersinar terang. Di lapangan Tiananmen, yang dijuluki jantungnya Cina, gambar raksasa pendiri negara, Mao Zedong (6,4 x 5 meter) yang terpampang di gerbangnya, tidak bisa dikenali lagi akibat tebalnya smog,
Foto: Getty Images/VCG
Jarak Penglihatan Kurang dari Semeter?
Ini foto dari metropolitan Tianjin.150 km di sebelah selatan ibukota Beijing. Kualitas udaranya juga tidak lebih baik. Hari Kamis pagi 5 Januari 2017 jarak pandangan di bandara setempat dilaporkan kurang dari semeter akibat aerosol yang membeku. "Ini bukan lelucon, dan bukan kesalahan", demikian media pemerintah. Penerbangan terpaksa dibatalkan.
Foto: Reuters/CHINA STRINGER NETWORK
Rekaman dari Udara
Jika dilihat dari lapisan atmosfir lebih tinggi, tampak jelas bagaimana parahnya polusi udara. Ini foto udara kawasan pegunungan yang jarang penduduk, di provinsi industri Hebei dimana Industri berat harus menghentikan operasinya. Di kawasan pegunungan angin tidak berhembus dan Smog tidak bergerak dari kawasan itu.
Foto: Reuters/J. Lee
"Hilangnya" Pencakar Langit
Gedung-gedung tinggi pencakar langit adalah ciri khas kota metropolitan Cina, misalnya di kota Jinan yang berpenduduk enam juta orang (foto). Ingin lihat pemandangan indah dari gedung tinggi? Tidak bisa lagi.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/Chen Ning
Lalulintas Juga Jadi Penyebab Utama
Di samping industri berskala besar, padatnya lalulintas juga jadi penyebab utama buruknya kualitas udara. Di banyak kota besar seperti Dalian (foto) seharusnya jumlah mobil dibatasi, agar polusi udara bisa diatasi.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/Liu Debin
Bahaya bagi Kesehatan
Bulan Desember 2016 organisasi pelindung lingkungan Greenpeace memperkirakan, lebih bari 400 juta warga Cina terkena dampak negatif gelombang smog. Menurut perkiraan pakar kesehatan, udara yang tercemar jadi penyebab 1,6 juta kasus kematian tiap tahunnya di Cina.
Berdansa di Dalam Smog
Sejumlah orang yang "berani" tetap melakukan aktivitas di udara bebas, walaupun ada peringatan resmi terkait bahaya yang mengancam. "Kami tidak bersedia membiarkan udara buruk mengganggu kegemaran kami untuk berdansa", demikian dijelaskan suami istri Zhang. Penulis: Hao Gui (ml/as)
Foto: Reuters/CHINA DAILY
7 foto1 | 7
Paling sering warga paling miskin di dunia yang menderita. Mayoritas kematian terkait polusi - 92 persennya terjadi di negara-negara berkembang berpenghasilan rendah atau menengah, di mana pembuat kebijakan terutama fokus pada pengembangan ekonomi demi menurunkan angka kemiskinan. Peraturan lingkungan di negara-negara tersebut cenderung lebih lemah, dan industrinya bersandar pada teknologi usang dan bahan bakar yang kadar pencemarannya tinggi.
Laporan tersebut "menyoroti keadilan sosial dan ekonomi dari masalah polusi," kata Marc Jeuland, professor di Sanford School of Public Policy dan Duke Global Health Institute.
Bank Dunia bulan April lalu menyatakan bahwa mengurangi polusi, dalam segala bentuk, harus menjadi prioritas global. Bulan Desember mendatang, PBB akan menggelar konferensi pertama yang mengangkat topik pencemaran lingkungan secara khusus.
10 Kota dengan Smog Terparah
Smog atau asap kabut merupakan indikator nyata dari pencemaran berat udara. Inilah peringkat 10 kota metropolitan terburuk di dunia terkait cemaran asap kabut.
Foto: picture alliance/Photoshot
Beijing, Cina
Ibukota Cina, Beijing tersedak asap kabut atau smog terparah tahun ini. Kadar cemarannya melebihi 500 mikrogramm partikel halus per meter kubik udara. Warga tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakan masker penutup hidung.
Foto: picture alliance/Photoshot
Ahwaz, Iran
Kota Ahwaz di Iran merupakan pemuncak peringkat kota terkotor dengan udara paling tercemar sedunia. Pemicunya: industri berat berupa pengolahan minyak, logam dan gas bumi yang dibangun di seputar kota.
Foto: ISNA
Ulan Bator, Mongolia
Ibukota Mogolia, Ulan Bator menempati peringkat kedua kota metropolitian terkotor sedunia. Di musim dingin, pemanas tradisional berbahan bakar batubara, menjadi kontributor hingga 70 persen smog di kota tersebut.
Foto: picture-alliance/landov
Lahore, Pakistan
Pencemaran udara adalah salah satu masalah lingkungan utama di Pakistan. Situasinya amat dramatis di Lahore, kota metropolitan terbesar kedua di Pakistan. Pemicunya: lalulintas padat dan pembakaran sampah serta paparan debu alami dari kawasan gurun di dekat kota.
Foto: picture-alliance/dpa
New Delhi, India
Di ibukota India dengan populasi hampir 10 juta orang ini, jumlah kendaraan bermotor dalam 30 tahun belakangan naik drastis, dari semula 180.000 menjadi 3,5 juta unit. Tapi penyebab utama pencemaran udara adalah pembangkit listrik batu bara, yang kontribusi emisinya mencapai 80 persen.
Foto: picture-alliance/dpa
Riadh, Arab Saudi
Badai pasir gurun yang melanda Riadh, mendukung terbentuknya smog, karena konsentrasi partikel di udara makin tinggi. Pancaran sinar matahari intensif di kawasan itu, mengubah partikel cemaran dari gas buang kendaraan bermotor dan industri menjadi Ozon.
Foto: picture-alliance/dpa
Kairo, Mesir
Kualitas buruk udara di Kairo memicu beragam penyakit, misalnya infeksi saluran pernafasan kronis atau kanker paru-paru. Setiap tahunnya 10.000 hingga 25.000 warga meninggal akibat penyakit tersebut. Pemicu cemaran udara adalah naik drastisnya jumlah kendaraan bermotor dan pertumbuhan cepat industri.
Foto: DW Akademie/J. Rahe
Dhaka, Bangladesh
Di ibukota Bangladesh, Dhaka, pencemaran berat udara setiap tahunnya memicu kematian hingga 15.000 orang. Para ilmuwan dari Institut Max Planck di Mainz, mengukur konsentrasi belerang oksida tertinggi sedunia di kota berpopulasi 11 juta orang itu.
Foto: picture-alliance/dpa
Moskow, Rusia
Pencemaran udara di ibukota Rusia, Moskow dipicu tingginya konsentrasi hidrokarbon yang khas untuk kota metropolitan tersebut.
Foto: picture-alliance/dpa
Mexico City, Meksiko
Masalah smog di ibukota Meksiko, Mexico City, diperkuat dengan kondisi geografis kota metropolitan itu, yang terletak di sebuah cekungan, sehingga seolah sebuah baskom yang dikelilingi gunung api setinggi 5.000 Meter. Akibat tingginya kadar belerang dioksida dan hidrokarbon dalam udara, Mexico City sejak lama terkenal sebagai kota terkotor sedunia.