Menggunakan ponsel pintar berpengaruh pada nilai sekolah. Demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan di Jepang.
Iklan
Anak-anak yang menghabiskan waktu dengan ponsel lebih dari empat jam dalam sehari, hasil ujian di sekolahnya lebih buruk daripada mereka yang hanya memakai telepon genggam selama setengah jam per hari. Demikian hasil temuan survei yang dilakukan pemerintah Jepang.
Sedikitnya, satu dari sembilan anak-anak berusia 14 dan 15 tahun yang menggunakan perangkat telefon genggam mereka empat jam sehari, nilainya berkurang rata-rata 14 persen pada semua mata pelajaran. Khusus untuk pelajaran matematika, nilainya berkurang rata-rata 18 persen.
Mengapa Anak-Anak Sebaiknya Dilarang Main Smartphone?
Anak Anda keranjingan smartphone? Penelitian The American Academy of Pediatrics & the Canadian Society of Pediatrics menyimpulkan anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya tidak bermain smartphone & tablet. Mengapa demikian?
Foto: picture alliance/ZB
Pertumbuhan otak terlalu cepat
Antara 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak-anak berkembang sangat cepat, dan berlanjut hingga umur 21 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan perkembangan otak yang terlalu banyak terpapar teknologi seperti telefon pintar, internet, dan TV menyebabkan anak-anak menjadi kurang konsentrasi, alami gangguan kognitif dan proses belajar, temperamental serta kurang bisa kendalikan diri.
Foto: vladgrin - Fotolia.com
Menghambat perkembangan
Ketika anak bermain gadget, mereka cenderung tidak banyak bergerak. Penggunaan teknologi membatasi gerak fisik, sehingga menghambat pertumbuhan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan sepertiga jumlah anak-anak yang mulai bersekolah mengalami hambatan perkembangan fisik, dan rendahnya kemampuan membaca serta pencapaian prestasi di sekolah.
Foto: Fotolia/Karin & Uwe Annas
Risiko kegemukan
Beberapa peneliti menunjukkan hubungan antara gadget dengan obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan ber-gadget-ria di kamar mereka cenderung lebih mudah terkena risiko kegemukan. Padahal 30% anak-anak yang mengalami obesitas akan lebih mudah berpotensi terkena diabetes, serangan jantung, dan stroke.
Foto: picture alliance/dpa
Susah tidur
Dari penelitian, diketahui sekitar 60 % orangtua kurang mengawasi anaknya yang bermain smartphone, tablet atau video game. Sementara 75% orangtua membiarkan anak-anaknya bermain gadget dikamar tidur. Selain itu, 75% anak-anak usia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur, akibat terlalu banyak bermain gadget. Hal ini bisa berdampak pada prestasi anak di sekolah.
Foto: picture-alliance/dpa
Gangguan mental
Sepertinya tidak mungkin anak-anak yang masih kecil bisa mengalami gangguan kejiwaan. Namun, sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan teknologi yang berlebihan bisa berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kecemasan, kurang konsentrasi, autisme, bipolar, dan perilaku bermasalah lainnya.
Foto: Fotolia/somenski
Perilaku agresif
Media komunikasi yang menyuguhkan aksi kekerasan dapat menyebabkan anak menjadi agresif. Apalagi kini banyak media atau video game yang menampilkan perilaku kekerasan fisik dan seksual. Amerika Serikat bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai risiko kesehatan masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-anak.
Foto: Colourbox
Jadi pelupa
Berbagai macam bentuk teknologi media memproses informasi dengan cepat. Jika anak terlalu cepat memproses informasi, mereka malah cenderung kurang bisa berkonsentrasi dan daya ingatnya menurun. Jika anak-anak tidak bisa berkonsentrasi, maka efek sampingnya mereka akan alami kesulitan belajar.
Foto: Fotolia/lassedesignen
Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa dengan gadget, kerap membuat anak merasa tak diperhatikan dan juga asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Akibatnya, hal itu menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak usia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.
Foto: DW
Kena radiasi
Telepon seluler dan berbagai teknologi nirkabel mengeluarkan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak yang sering bermain gadget berisiko sering terpapar radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan dan otak mereka sedang dalam masa pertumbuhan.
Foto: picture-alliance/dpa
Tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita, namun tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu banyak menggunakan teknologi canggih, demikian diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya, edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak-anak. Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi mereka, sehingga perlu dibatasi.
Foto: Fotolia/Eléonore H
10 foto1 | 10
Juga Anak SD
Hasil riset kementerian pendidikan Jepang menunjukkan hampir separuh dari semua siswa SMP tingkat akhir yang disurvei, menghabiskan waktu dengan ponsel mereka lebih dari satu jam sehari. Mereka memakainya untuk browsing situs, mengirim e-mail dan bermain game. Kurang dari seperempat dari siswa dalam kelompok usia yang sama tidak memiliki ponsel.
Penggunaan smartphone ini juga umum di kalangan anak usia 11 tahun. Separuh dari mereka yang duduk di kelas terakhir sekolah dasar memiliki telepon genggam pintar. Lima belas persen dari mereka menghabiskan waktu dengan ponsel pintar sekitar satu jam setiap hari.
7 Hal Yang Mungkin Belum Anda Ketahui Tentang Smartphone
Jaman sekarang tidak lagi terbayangkan hidup tanpa smartphone. 20 tahun telah berlalu sejak smartphone pertama kali dijual. Berikut beberapa fakta unik tentang ponsel cerdas yang mungkin belum Anda ketahui.
Foto: DW/M.Bösch
Ukuran Raksasa
Seperti inilah wujud smartphone pertama di dunia. Nokia 9000 Communicator dilengkapi dengan fitur sebuah komputer, seperti piranti lunak office, web, dan fungsi mesin faks. Nokia ini pertama kali dijual 15 agustus 1996 seharga $800 di Amerika Serikat.
Foto: dpa/Nokia
Ringan Tapi Canggih
Samartphone masa kini jauh lebih ringan dari pendahulunya. Tapi ini tidak berarti kemampuannya berkurang. Bahkan smartphone kini memiliki kemampuan teknologi komputer yang lebih canggih dibandingkan komputer yang digunakan Apollo 11 untuk mendarat di bulan.
Foto: NASA/Newsmakers
Kemampuan Unik
Di Indonesia smartphone bisa menangkap penebang pohon ilegal. Beberapa smartphone dipasang di atas pohon, tersembunyi dari penebang. Ketika smartphone mendeteksi suara gergaji, smartphone mengirim pesan secara real time (menggunakan jaringan GSM) kepada para penjaga, yang kemudian dapat menangkap penebang. Suara bisa terdeteksi hingga 1 kilometer.
Foto: Rainforest Connection
Peramal Cuaca
Kelompok peneliti dari OpenSignal menemukan bahwa sensor di smartphone Android yang dirancang untuk mengukur suhu baterai, intensitas cahaya dan tekanan juga bisa digunakan untuk memberikan laporan cuaca yang cukup akurat.
Foto: picture-alliance/dpa
Listrik Urin
Peneliti Inggris mengembangkan sel bahan bakar yang bisa memproduksi listrik untuk mengecas smartphone "hanya dengan kunjungan satu kali ke toilet". Ponsel bisa digunakan untuk menelepon selama 3 jam dengan 600 mililiter urin, di mana bakteri mengubah cairan menjadi listrik.
Foto: Imago
Rekor Roaming
Celine Aarons dari Amerika Serikat menjadi berita beberapa tahun yang lalu setelah menerima tagihan penggunaan smartphonenya. Ia harus membayar $201,000 karena mengirim ratusan SMS saat berlibur di Kanada. Sepertinya ia lupa bahwa menggunakan HP di luar negeri akan terkena biaya roaming.
Foto: picture-alliance/dpa/Naupold
Kisah Sukses Produsen
Ada sekitar 1,9 milyar pengguna smartphone di seluruh dunia. Jumlah ini terus bertambah. Pada kuartal pertama tahun ini saja 349 juta ponsel telah terjual di seluruh dunia. 3,9% lebih banyak dari tahun lalu. Tahun 2015, smartphone yang paling laku adalah Samsung's Galaxy S7, diikuti oleh iPhone 6s dan 6s Plus.
Foto: Reuters/A. Gea
7 foto1 | 7
Memicu kecemasan
Hasil survei kementerian pendidikan Jepang memicu kekhawatiran bahwa anak-anak sekolah mengabaikan buku mereka karena lebih tertarik pada daya tarik layar kecil di ponsel pintar yang mereka miliki.
Kazuo Takeuchi, yang mempelajari bagaimana cara anak-anak menggunakan ponsel, mengatakan kepada Jiji Press, bahwa anak-anak dengan perangkat komunikasi semacam itu cenderung kurang percaya diri dalam kemampuan akademik mereka, dan mendesak orang tua untuk menetapkan batas penggunaannya.
ap/cp (ap, afp)
Evolusi Telepon Genggam
Ponsel tidak bisa dilepaskan lagi dari keseharian kita. Kini tidak bisa dibayangkan hidup tanpa alat komunikasi ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Ponsel Pertama
Martin Cooper, mantan wakil direktur Motorola dengan ponsel model DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage). Ini adalah telepon genggam pertama yang dijual secara komersil. Motorola memperkenalkannya di tahun 1973. Tapi baru 10 tahun kemudian ponselnya tersedia di pasaran. Beratnya kurang dari satu kilogram dan harganya mahal. Hampir 4000 Dolar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
Awalnya Berat
70 tahun yang lalu, para pemakai telepon genggan masih harus menenteng alat seberat 12,5 kilogram dengan jangkauan yang sangat terbatas. Karena biaya yang mahal, pengunanya kebanyakan politisi dan pengusaha.
Foto: Museum für Kommunikation Frankfurt
Format Kantong Celana
Tahun 1989 diluncurkan ponsel pertama di pasar yang muat di kantong celana. MicroTAC dari Motorola adalah telepon genggam pertama yang bisa dilipat. Handphone ini memulai tren perangkat yang semakin kecil di sektor ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Ponsel Digital
Tahun 1992 dimulai era ponsel digital. Motorola 3200 adalah ponsel pertama yang mendukung standar ponsel generasi kedua (2G).
Foto: Telekom
Sukses SMS
1994 Short Message Service (SMS) diluncurkan. Dulu tujuannya untuk menyampaikan berita mengenai sinyal buruk atau gangguan jaringan. Pesan dengan 160 karakter secara cepat menjadi layanan ponsel yang paling sering digunakan.
Foto: DW/Brunsmann
Produk Massal
Mulai 1997 semakin banyak jenis ponsel yang tersedia di pasaran. Ponsel lipat dan slide menjadi aksesori favorit. Dipasarkannya model-model yang lebih murah dan diluncurkannya kartu pra bayar menjadikan ponsel sebagai produk massal.
Foto: picture-alliance/dpa
Smartphone Pertama
Nokia 7110 yang diluncurkan 1999 adalah ponsel pertama dengan Wireless Application Protocol (WAP). Dengan begitu pengguna ponsel bisa mengakses internet. Memang bentuknya masih versi teks dari situs, tapi ini langkah revolusioner bagi internet mobile. Setelah itu hadir model yang menyatukan ponsel, pager dan fax.
Foto: imago
Era Baru
2007 iPhone pertama dari Apple dengan layar sentuh dluncurkan. Ini bukan smartphone pertama, tapi ponsel pertama dengan tampilan yang mudah digunakan.
Foto: imago
Terus Berkembang
Dengan generasi terbaru, rumah, mobil, dan kantor bisa terhubung. Dan perkembangan teknologi smartphone belum berakhir.