1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Populasi dan Gaya Hidup di Jerman Makin Beragam

12 Juli 2022

Pola hidup penduduk Jerman menurut studi makin banyak yang tidak menikah atau hidup tanpa pasangan. Usia rata-rata orang tua punya anak pertama juga makin tua. Lebih seperempat warga Jerman berlatar belakang migrasi.

Para migran di Berlin
Para migran di Berlin sedang mengikuti kursus bahasa di BerlinFoto: Sven Hoppe/dpa/picture alliance

Penduduk Jerman menurut studi terbaru dari lembaga penelitian kependudukan Bundesinstitut für Bevölkerungsforschung (BiB) kisaran usianya bertambah tua dan makin beragam serta makin individual. Hal itu terlihat dari pola hidup penduduk dalam berbagai bidang seperti keluarga dan kependidikan, ungkap BiB yang merilis studi terbarunya hari Senin (11/7). Misalnya usia ketika memutuskan untuk membentuk keluarga, sekarang makin tua.

Sementara jumlah penduduk Jerman dengan latar belakang migran, dalam artian yang salah satu orang tuanya tidak lahir di Jerman atau tidak memiliki kewarganegaraan Jerman, sekarang mencapai 22 juta orang. Ini berarti kuotanya lebih dari seperempat total populasi Jerman.

"Kedatangan dari luar negeri sangat berkontribusi, bahwa penduduk Jerman saat ini memiliki basis yang lebih luas daripada tahun 2000-an, kata Direktur BiB Katharina Spiess Ketika mempublikasikan studi terbaru lembaganya di Wiesbaden.

Pola hidup penduduki Jerman dalam 30 tahun terakhir juga makin beragam dan makin individual. Model keluarga tradisional yang terdiri dari ayah dan ibu biologis serta anak sekarang bukan pola standar lagi, terutama di kalangan generasi muda.

Pola hidup orang Jerman: makin banyak tanpa pasangan dan anak

Usia orang tua saat memiliki anak pertama saat ini rata-rata tiga tahun lebih tua dibanding 25 tahun lalu, menurut studi BiB itu. Pola hidup ayah-ibu-anak juga telah berubah. Tahun 1996, sekitar 40 persen pria berusia kisaran 30-an hidup dengan pasangan dan anak dalam satu rumah tangga, sedangkan dewasa ini hanya 24 persen yang masih hidup di satu atap seperti itu. Pada penduduk perempuan, angka ini turun dari 53 persen menjadi 37 persen.

Bersamaan dengan itu, makin banyak orang yang tidak memiliki pasangan dan anak. Tahun 2021, sekitar 25 persen pria antara 40 sampai 44 tahun hidup tanpa pasangan dan anak, sedangkan tahun 1996 kisarannya masih sekitar 16 persen.

Pada perempuan, perubahan pola hidup terutama terlihat pada usia lanjut. Tahun 1996, sekitar 80 persen perempuan pada usia 80 tahun hidup sendirian. Tahun 2021 angka ini turun menjadi 50 persen. Secara keseluruhan, pola hidup masa kini tidak berorientasi pada usia, menurut laporan BiB.

Tingkat pendidikan makin tinggi

Di sektor pendidikan, makin banyak penduduk yang sekarang memiliki ijazah sekolah menengah maupun kualifikasi profesional. Tahun 1991, sekitar 20 persen pria dan 13 persen perempuan yang memiliki ijazah setingkat SMA. Saat ini angkanya naik menjadi 45 persen dan 48 persen.

Kecenderungan serupa juga terlihat pada pendidikan tinggi. Jumlah penduduk yang memiliki ijazah pendidikan tinggi tahun 1991 dibandingkan tahun 2021 naik dari 18 persen menjadi 26 persen. Pada perempuan angka ini naik dari 10 persen menjadi 28 persen.

Menurut BiB, sekarang juga makin banyak perempuan yang bekerja secara profesional dengan mendapat upah dan gaji tetap. Tahun 1991 tercatat ada 52 persen perempuan antara usia 15 sampai 65 tahun yang bekerja secara professional, saat ini angkanya naik menjadi 72 persen. Lebih 50 persen perempuan di atas usia 30 tahun bekerja paruh waktu

hp/as (afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait