Perbuatan perempuan Cina yang memenggal kepala anak kucing dan memposting gambarnya telah memicu gelombang kemarahan dari puluhan ribu pengguna web. Beberapa diantaranya menyebutnya "gila".
Iklan
Li Pingping, mantan konsultan pemasaran di Huizhou di provinsi selatan Guangdong, membeli kucing awal bulan ini. Ia lalu memenggal hewan malang itu di kamar mandinya, pekan lalu. Demikian dilaporkan China Daily.
Dia kemudian memposting foto-foto tubuh kucing dan kepala kucing yang terpenggal di media sosial Sina Weibo. Tak urung, perbuatan itu mengundang kemurkaan para pengguna media sosial.
Li Pingping kemudian menghapus postingannya itu. Tapi setelah menerima kritikan selama berhari-hari di dunia maya, ia lalu menulis sebuah surat terbuka, dengan meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tengah mabuk saat melakukannya. Ia menjelaskan pula bahwa pada saat itu dalam keadaan marah, setelah mencurigai ayahnya telah terlibat dalam hubungan di luar nikah. Demikian dilaporkan China Daily.
Alasan tak dapat diterima user
Surat terbuka itu menarik lebih dari 60.000 komentar, tulis surat kabar tersebut. Isinya, terus mencaci-maki Li. Misalnya: "Brutal sekali memutilasi kucing malang di kamar mandi Anda, dan kemudian memposting foto secara online?" Pengguna Sina Weibo lainnya menulis: "Kekejaman ini sulit dibayangkan." User media sosial lainnya menduga bahwa Li mungkin memiliki masalah psikologis.
Cina saat ini tidak memiliki hukum untuk melindungi hewan-hewan yang tidak terancam punah. Meskipun demikian negara itu memiliki gerakan perlindungan terhadap hak-hak binatang. Sedangkan laporan mengenai kekejaman terhadap hewan sering mengundang kemarahan.
Anjing juga kena sasaran
Pekan lalu, seorang warga Inggris di Beijing menyaksikan dengan ngeri saat seorang pejabat manajemen kota dan empat orang lainnya memukuli anjing mungilnya sampai mati, demikian dilaporkan sebuah majalah di Beijing.
Pria itu tengah berjalan-jalan dengan anjingnya, ketika tiba-tiba petugas meminta dokumen pendaftaran anjing. Setelah ia menjelaskan bahwa surat-surat tersebut masih dalam proses birokrasi, para petugas menahannya dan memukuli anjingnya dengan tongkat sampai mati, kemudian memasukkan mayatnya ke dalam kantung. Polisi mengatakan kepadanya, bahwa "tanpa dokumen pendaftaran, tidak ada jalan lain baginya," tulis majalah itu.
ap/cp (afp)
Hubungan Manusia dan Binatang
Anjing dianggap sebagai sahabat setia manusia, sementara sapi sebagai penyuplai daging dan susu. Selama berabad-abad manusia dan hewan hidup berdampingan dan saling membutuhkan.
Foto: Fotolia/Oksana Kuzmina
Sahabat Manusia
Baik sebagai teman bermain, penjaga atau penuntun tunanetra. Anjing dianggap sebagai pendamping setia manusia. Eksperimen menunjukkan, anjing memperhatikan sikap kita dan bisa bereaksi. Mereka menganalisa dan bisa mengetahui apa yang dilihat atau ingin dilihat majikannya. Karena itu anjing penuntun tunanetra mengerti kemana pemiliknya ingin pergi dan bisa membawanya aman sampai ke tujuan.
Foto: picture-alliance/ dpa
Kelinci Bisa Belajar
Bulu yang lembut membuat kelinci laku sebagai hewan peliharaan walau tidak memiliki hubungan yang dekat dengan manusia seperti anjing. Beberapa kelinci bisa merasa senang jika majikannya datang. Mereka mampu mengenali orang dari suara dan bau. Kelinci tidak termasuk hewan yang paling cerdas, tapi mereka mengerti apa yang tidak boleh mereka lakukan dan kadang akan mencoba untuk menipu pemiliknya.
Foto: Fotolia/Aliaksei Lasevich
Pesona Reptil
Hewan ini hampir tidak bergerak dan tidak mempedulikan manusia. Namun, banyak penyayang binatang yang terpesona dengannya. Reptil seperti kura-kura atau ular sudah tidak aneh sebagai piaraan. Hewan jenis ini memang tidak bisa dielus seperti kucing misalnya. Tapi di lain pihak, karena reptil tidak punya bulu, mereka tidak bisa menyebabkan reaksi dari alergi terhadap bulu binatang.
Foto: Fotolia/smuki
Sarana Transportasi dan Rekreasi
Dulu tugas kuda sudah jelas. Yakni membawa manusia dari A ke B atau menarik gerobak dan kereta kuda. Kini kuda sudah tergantikan oleh mobil. Namun, masih banyak penggemar kuda yang di waktu luangnya menunggang kuda atau lebih serius dan berprofesi sebagai atlet atau joki.
Foto: Fotolia/Kathrin39
Awal Mula Sapi
Manusia dan sapi punya hubungan bisnis sejak berabad-abad. Manusia memanfaatkan susu, daging dan kulitnya. Sapi boleh tinggal di lahan milik manusia dan makan rumput. Proses penjinakan sapi mengubah status manusia yang sebelumnya menjadi pemburu dan kolektor. Manusia jadi memiliki tempat tinggal tetap. Begitu juga dengan sapi yang menjadi bagian dari ternak milik manusia.
Santapan Kesukaan
Babi digunakan sebagai kata makian, pembawa keberuntungan dan khususnya penyuplai daging. Manusia mulai beternak babi sejak 7000 SM dan memakan dagingnya. Konsumsi daging babi di Jerman sangat besar. Rata-rata, satu warga Jerman memakan sekitar 39 kilogram daging babi per tahunnya. Secara psikologis, manusia dan babi sangat mirip. Keduanya cepat stres dan menderita penyakit yang mirip.
Foto: Fotolia/Lilifox
Hewan Peliharaan Favorit di Jerman
Sekitar 8,2 juta kucing hidup di rumah tangga Jerman dan menjadikan mereka sebagai hewan peliharaan kesayangan. Bulunya lembut, mudah dirawat dan tidak ribut. Lagipula kucing dikatakan bisa membantu pemiliknya dalam mengatasi stres dan masalah. Apa keuntungan yang dimiliki kucing? Mereka dielus, diberi makan dan dirawat. Jadi manusia dan kucing saling melengkapi.
Foto: Fotolia/stokkete
Dari Hutan ke Peternakan
Ayam sudah dimanfaatkan manusia sejak berabad-abad. Di Asia Tenggara, manusia pertama kali menyadari betapa enaknya daging dan telur ayam jika disantap. Mereka mulai beternak ayam untuk konsumsi pribadi. Kini ada sekitar 150 ras dan ayam dengan sebutan "hewan hibrida" yang mampu menghasilkan telur dan daging lebih banyak.
Foto: picture-alliance/dpa
Simbiosis Manusia dan Hewan
Topi, syal, dan baju hangat rajutan - semua dibuat dari wol domba. Ada juga domba yang mendarat di panci masak. Jadi manusia kembali menjadi konsumen yang memanfaatkan hewan tersebut. Namun, selain pemanfaatan, simbiosis manusia dan hewan tetap tercipta lewat peternakan. Kedua pihak tidak bisa atau tidak mau lagi hidup tanpa pihak yang lain.