Daya Saing Ekonomi Jerman di Tingkat Global Anjlok
10 Oktober 2019
World Economic Forum (WEF) menurunkan peringkat daya saing ekonomi Jerman ke posisi tujuh. Singapura menempati posisi teratas sebagai "ekonomi paling terbuka di dunia".
Iklan
Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di Uni Eropa, mengalami penurunan daya saing, kata Forum Ekonomi Dunia WEF dalam rilisnya hari Rabu (09/10). Sedangkan Singapura naik ke peringkat teratas sebagai ekonomi paling kompetitif, menggantikan posisi Amerika Serikat, yang sekarang menempati posisi kedua.
Meskipun laporan WEF mencatat bahwa Jerman berada di peringkat nomor 1 untuk kemampuan inovasi, dan menduduki peringkat yang baik dalam stabilitas dan infrastruktur makroekonomi, tapi ada satu bidang di mana Jerman tertinggal secara mencolok: internet dan jaringan seluler.
"Kelemahan terbesar Jerman adalah tingkat adopsi ICT (Information and Communications Technology) yang relatif rendah," kata WEF dalam laporannya.
Laporan tersebut mencatat bahwa dalam hal penggunaan teknologi informasi, Jerman berada di belakang semua negara Baltik dan Nordik. Beberapa negara Teluk serta Cina dan Rusia juga memiliki peringkat lebih baik dalam kategori ini dibanding Jerman.
Laporan itu juga menyebutkan, di Jerman akses internet pita lebar (broadband) serat optik juga "masih menjadi hak istimewa beberapa orang saja".
Singapura di peringkat teratas
Singapura menyalip Amerika Serikat untuk merebut peringkat teratas sebagai ekonomi paling kompetitif di dunia. Para pemimpin bisnis di AS yang berpartisipasi dalam survei mengatakan, mereka prihatin bahwa AS di bawah politik ekonomi pemerintahan saat ini akan menjadi kurang terbuka terhadap perdagangan internasional.
Laporan WEF memuji Singapura sebagai "ekonomi paling terbuka di dunia" dan mengatakan bahwa infrastruktur Singapura adalah yang paling canggih. Selanjutnya disebutkan, antara manajemen dan tenaga kerja ada kerja sama yang kuat.
Setelah Singapura dan AS, urutan 10 besar ekonomi dengan indeks daya saing tertinggi adalah Hong Kong, Belanda, Swiss, Jepang, Jerman, Swedia, Inggris dan Denmark.
Indeks Daya Saing Global versi WEF menggunakan survei para manajer bisnis dan melibatkan data-data pemerintahan untuk mengukur berbagai bidang, termasuk keuangan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Merek Jerman Paling Berharga
Satu studi tentang nilai merek produk Jerman menunjukkan negara ini sebagai penggerak ekonomi nomor satu di Eropa. Meski Jerman dikenal sebagai "negara mobil", namun posisi pertama tidak diduduki perusahaan mobil.
Foto: picture alliance/dpa
Menjadi teratas dengan software
Dengan nilai merek sebesar 48,942 miliar Dollar AS, perusahan perangkat lunak SAP menduduki posisi paling atas sebagai mereka Jerman paling berharga.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Anspach
Kaya berkat percakapan telefon
Perusahaan telekomunikasi Jerman Deutsche Telekom, yang kini telah diambil alih swasta, menduduki posisi ke-dua. Nilai merek perusahaan ini sebesar 39,215 Dollar AS.
Foto: picture-alliance/U. Baumgarten
Produk andalan Jerman
Dikenal sebagai "negara mobil", tidak heran jika tiga produsen mobil berada di 10 besar dalam daftar ini. BMW, yang menempati posisi ke-3 menjadi yang paling berharga, dengan nilai 23,587 miliar Dollar AS. Mercedes Benz berada di posisi 4 dan Audi 10. Sementara Porsche dan Volkswagen hanya menempati posisi ke 15 dan 17.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Satu lagi perusahaan bekas milik pemerintah
Selain Telekom, satu perusahaan lain yang kini diambilalih oleh swasta berada di posisi 10 besar. Bernilai 18,644 miliar Dollar AS, layanan paket dan pos Deutsche Post yang kini ditangani oleh perusahaan logistik DHL menempati posisi ke-5.
Foto: Getty Images/S.Gallup
Perusahaan industri yang mendunia
Nilai dari 50 perusahaan yang paling berharga mencapai 305,7 miliar Dollar AS. Andil terbesar diberikan produsen mobil yaitu sebesar 66,6 miliar Dollar AS, diikuti oleh perusahaan teknologi, yang menyumbang 48,9 miliar Dollar AS Di antaranya adalah Siemens, yang nilainya sebesar 15.224 miliar Dollar AS. Perusahaan ini menduduki posisi ke-6.
Foto: picture alliance/dpa/P. Kneffel
Murah namun bernilai tinggi
Nilai total "Top 50" yang lebih dari 300 miliar Dollar AS jauh di atas merek asal Inggris dan Perancis. Studi ini menyimpulkan bahwa Jerman adalah "mesin ekonomi di jantung ekonomi Eropa". Di posisi ke-7 dengan nilai 12.893 miliar Dollar AS, jaringan supermarket murah Aldi turut beradil atas pencapaian Jerman ini.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Hoppe
Yang paling inovatif di Jerman
Selain dikenal karena keandalannya, produk Jerman juga dianggap "terbelakang" dalam hal inovasi. Namun anggapan ini tidak berlaku bagi produsen perlengkapan olahraga Adidas. Merek ini dinilai sebagai yang paling inovatif. Dan dengan nilai 11,820 miliar Dollar AS, Adidas berada di tempat ke-8.