Sekjen Gerindra menyatakan bahwa Ketua Umumnya Prabowo Subianto akan mencalonkan diri lagi di Pilpres 2024. Perolehan suara Prabowo di Sulawesi Selatan ditargetkan unggul dengan persentase 65 persen.
Iklan
Gerindra memastikan Prabowo Subianto maju kembali di Pilpres tahun 2024. Tapi pengamat menilai, rekam jejak Prabowo yang telah kalah dua kali dalam perhelatan Pilpres bakal menjadi jalan terjal dalam menggaet cawapres hingga koalisi.
"Rekam jejak Prabowo yang kalah dua kali ini tidak mudah dilupakan oleh banyak orang dan tidak mudah juga dilupakan oleh partai politik," ujar Peneliti dari KedaiKOPI, Hendri Satrio kepada detikcom, Minggu (10/10).
Hendri mengakui nama Prabowo menjadi yang tertinggi dalam beberapa survei. Meski begitu, pada dua pemilu sebelumnya, hal ini juga terjadi yang pada akhirnya Prabowo harus menelan pil pahit kekalahan. "Hanya dengan pengalaman begitu mesti kerja ekstra keras teman-teman Gerinda untuk mendapatkan pasangan Prabowo dan mendapatkan teman koalisi untuk Gerindra, jadi tidak mudah," terang Hendri.
"Di antara para calon presiden Prabowo yang tantangannya paling berat karena ada rekam jejak gagal dua kali tidak mudah untuk meyakinkan orang lain memberikan kesempatan ketiga," imbuh Hendri.
Sementara peneliti dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul, mengatakan tingginya nama Prabowo dalam survei tidak menjadi jaminan utuh bakal sukses di Pilpres 2024. Rakyat dinilai memiliki logika politik sendiri untuk memilih pemimpin.
Ahmad menduga Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP di 2024. Namun, yang jadi kendala adalah, kedua partai memiliki ego masing-masing.
"Tantangannya, PDIP dan Gerindra masih menimbang ego mereka, untuk menentukan siapa yang akan di posisi pertama atau kedua. Sebagai pemilik elektabilitas tertinggi, tabu PDIP berposisi di level Cawapres. Tapi kalau PDIP mau di posisi Cawapres, Puan bisa jadi alternatif untuk berpasangan dengan Prabowo. Apakah rakyat menghendaki? Wallahu a'lam bi shawab," lanjutnya.
Lini Masa Drama Pilpres 2019
Pesta demokrasi di tahun 2019 ini menyisakan banyak sekali kisah tak terlupakan. DW sajikan kronologi momen penting Pemilu 2019 kepada Anda.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Dua kandidat di Pilpres 2019
Pada 20 September 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan nama pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019. "Hasil rapat menetapkan bahwa 2 calon yang mendaftarkan ke KPU, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dinyatakan memenuhi syarat," ujar Ketua KPU Arief Budiman dalam jumpa pers di kantor KPU, seperti dikutip dari Detik.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Syuflana
Kampanye akbar Prabowo-Sandi
Masa kampanye untuk Pemilu 2019 berlangsung dari 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Pasangan 02 melaksanakan kampanye terakhirnya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu, 7 April 2019. Prabowo menyebutkan bahwa satu juta pendukungnya hadir dalam kampanye itu. Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengklaim kampanye akbar pasangan 02 adalah kampanye terbesar di Pilpres 2019.
Foto: Getty Images/E. Wray
Kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf
Kampanye terbesar pasangan 01, yang diselenggarakan di GBK pada 13 April 2019, diberi tajuk "Konser Putih Bersatu". Acara tersebut didukung oleh ratusan artis kondang tanah air, seperti Slank, Glenn Fredly dan Ruth Sahanaya. Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir meyakini jumlah peserta yang hadir lima kali lipat lebih banyak dari massa kampanye akbar Prabowo-Sandi.
Foto: DW/R. Akbar Putra
TPS unik meriahkan pemilu
Setelah masa tenang pada 14-16 April 2019, masyarakat pun merayakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia pada 17 April. Banyak panitia pemilu memanfaatkan momentum ini untuk menyalurkan kreatifitas mereka. Di foto tampak tempat pemungutan suara (TPS) dihiasi dengan gambar pahlawan super dari Marvel. TPS ini berlokasi di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, Bali.
Foto: DW/K. Surya Sanjaya
Pemilu yang kompleks
Pemilihan presiden yang dibarengi dengan pemilihan anggota legislatif menyisakan duka untuk para pejuang demokrasi. Lebih dari 500 petugas pemilu meninggal dunia dan ribuan dirawat di rumah sakit. Dalam keterangan resminya, Kementerian Kesehatan menyatakan beragam penyakit dalam, seperti gagal jantung, hipertensi dan stroke, menjadi penyebab utama meninggalnya para petugas.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Jokowi menang
KPU mengumumkan hasil pemilu pada Selasa (21/05) dini hari. KPU menyatakan pemenang Pilpres 2019 adalah pasangan 01, Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan suara sekitar 55,5 persen (85.607.362 suara). Sementara Prabowo-Sandi berhasil mendulang sekitar 44,5 persen suara (68.650.239 suara). Jokowi menyampaikan pidato kemenangannya di depan warga Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Massa rusuh
Prabowo-Sandi menyatakan menolak hasil Pilpres 2019 dan berniat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Para pendukung pasangan 02 menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat. Bentrok antara massa dengan aparat keamanan pecah pada Selasa (21/05) malam hingga Rabu (22/05) dini hari. Delapan orang meninggal dan ratusan luka dalam kerusuhan ini.
Foto: AFP/B. Ismoyo
Jokowi tanggapi kericuhan
Pada konferensi pers 22 Mei di Istana Merdeka, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan toleransi pada siapa pun yang mengganggu keamanan dan persatuan negara. Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo menjamin bahwa situasi dapat dikendalikan dan masyarakat tidak perlu merasa khawatir. Jokowi juga mengajak semua pihak untuk kembali menjaga kerukunan bersama.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Ratusan perusuh ditangkap
Saat terjadi bentrok 21-22 Mei, aparat gabungan TNI-Polri berhasil menangkap ratusan pendemo yang menjadi provokator aksi. Ditemukan bahwa kebanyakan perusuh yang ditangkap berasal dari luar Jakarta dan adalah massa bayaran karena polisi juga menemukan puluhan amplop berisi uang sejumlah 200 ribu hingga 500 ribu rupiah. Bersama mereka juga didapati senjata tajam, bom molotov dan busur panah.
Foto: Reuters/W. Kurniawan
Demo selesai, pasukan oranye beraksi
Kamis (23/05) kondisi di sekitar Gedung Bawaslu, Jakarta, telah steril dari massa unjuk rasa. Tidak ada kerumunan orang yang berkumpul di sana seperti hari-hari sebelumnya. Pasukan oranye dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta pun turun ke jalan membersihkan sampah dan sisa-sisa benda yang dibakar dalam demonstrasi dua hari itu.(Teks: Zakia Ahmad/hp)
Foto: Reuters/W. Kurniawan
10 foto1 | 10
Gerindra: Prabowo nyapres lagi
Dalam keterangan tertulis, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan bahwa Prabowo akan berlaga dalam Pilpres 2024. Dia menargetkan perolehan suara Prabowo di Sulawesi Selatan (Sulsel) menang dengan persentase 65 persen.
Iklan
"Saya katakan, 2024 Pak Prabowo insya Allah akan maju dalam laga pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua. Majunya beliau karena begitu besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani, Minggu (10/10).
"Maka, apa yang baru Saudara ucapkan (meminta Prabowo maju di pilpres) akan kami teruskan. Dan dengan tidak mendahului jawaban beliau, saya katakan sekali lagi, insyaallah Pak Prabowo akan maju di Pilpres 2024," sambung dia. (Ed: ha/)