Prancis Larang Produk Vegetarian Dinamai 'Steak' dan 'Sosis'
1 Juli 2022
Selama ini, berbagai produk vegetarian latah menggunakan label "steak“ atau "sosis“ karena bisa mendongkrak angka penjualan. Tetapi otoritas Prancis akan melarang sebutan demikian mulai Oktober 2022.
Iklan
Makanan pengganti daging yang dibuat dari tanaman, sekarang menjadi tren baru di Prancis dan banyak negara Eropa lain. Tetapi untuk mendukung penjualannya, makanan tanpa daging itu tetap diberi label "steak" atau "sosis" di supermarket atau di restoran-restoran, misalnya "steak vegetarian" atau "sosis veggie".
Tetapi Prancis akan melarang penamaan yang "mengecohkan" konsumen itu. Sebagai negara pertama di Eropa, Prancis mulai Oktober 2022, hanya mengizinkan makanan yang benar-benar dari daging dan ikan yang bisa menyandang nama itu.
"Tidak mungkin menggunakan terminologi khusus sektor yang secara tradisional dikaitkan dengan daging dan ikan, untuk menunjuk produk-produk yang bukan dari dunia hewan, yang pada dasarnya, tidak sebanding," demikian keputusan terbaru pemerintah setelah mendapat desakan dari lobi pertanian terbesar di negara itu, FNSEA.
Apa Yang Terjadi Pada Tubuh, Jika Stop Makan Daging?
Apa yang terjadi pada tubuh kita, jika kita berhenti makan daging, atau setidaknya mengurangi konsumsinya dan memperbanyak sayuran? Sejumlah studi memapakarkan efeknya.
Foto: Fotolia/Kesu
Mengurangi kadar peradangan
Jika Anda makan daging atau produk olahan, Anda kemungkinan mengalami peningkatan kadar peradangan dalam tubuh Anda. Peradangan jangka pendek, seperti akibat cedera adalah hal normal. Tapi peradangan yang berlangsung lama sebaliknya. Diet nabati secara alami membantu anti peradangan karena seratnya tingi dan mengandung antioksidan.
Foto: Fotolia/Kesu
Mengurangi kadar kolesterol
Kadarr kolesterol yang tinggi adalah risiko utama penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh- ditemukan terutama dalam daging. Studi menunjukkan, mereka yang mengkonsumsi sayuran, kadar kolesterolnya turun hingga 35%. Pola makan nabati mengurangi kolesterol karena nabati rendah kadar lemak jenuh dan bahkan banyak yang tak mengadung kolesterol. Riset membuktikan, kedelai menurunkan kolesterol.
Foto: Colourbox/Reezuan.Z
Menjaga mikrobioma meningkatkan kesehatan
Mikrobioma -- trilyun mikroorganisme dalam tubuh-- membantu pencernaan, menghasilkan nutrisi penting, melatih sistem kekebalan, menjaga jaringan usus, melindungi dari kanker, diabetes, aterosklerosis, radang usus, dan penyakit hati. Makanan nabati membantu membentuk mikrobioma usus yang sehat. Serat dalam makanan nabati mendorong pertumbuhan bakteri "ramah" dalam usus kita.
Foto: Fotolia/Minerva Studio
Mengubah kerja genetika
Para ilmuwan membuktikan faktor lingkungan dan gaya hidup dapat mempengaruhi genetika. Contohnya, antioksida dan nutrisi lain yang kita makan dapat mengoptimalkan bagaimana sel-sel dalam tubuh memperbaiki DNA yang rusak. Penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, termasuk pola makan nabati, dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Foto: PhotoSG - Fotolia
Mengurangi kemungkinan diabetes tipe 2
Protein hewani, terutama daging merah dan olahan, meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Mengapa daging penyebab diabetes tipe 2? Lemak hewan, zat besi dalam hewan, dan pengawet nitrat dalam daging ditengarai menjadi aktor utama perusak sel-sel pankreas, memperburuk peradangan, menyebabkan kenaikan berat badan dan merusak efisiensi fungsi insulin.
Foto: Colourbox
Mendapatkan kecukupan protein
Kelebihan protein tidak membuat badan menjadi lebih kuat atau lebih ramping. Protein berlebih disimpan sebagai lemak atau berubah menjadi limbah, dan protein hewani adalah penyebab utama kenaikan berat badan, penyakit jantung, diabetes, peradangan, dan kanker. Sebaliknya, protein nabati melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis. Nabati juga mampu memenuhi kebutuhan kalori dan protein.
Foto: Colourbox
Menurunkan berat badan
Studi yang diterbitkan Journal of Academy of Nutrition and Dietetics menunjukkan, jika seseorang memakan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, lebih mudah mengalami penurunan berat badan daripada dengan yang non vegetarian.
Foto: Fotolia/Gorilla
Kulit lebih cerah
Menurut ahli gizi Susan Tucker MD, jumlah asupan tinggi mineral, antioksidan dan serat yang termasuk dalam pola makan nabati membantu terjadinya detoksifikasi dan menyebabkan kulit lebih cerah. Diet nabati dapat mengatasi masalah kulit yang umum, seperti eksim dan jerawat.
Foto: Fotolia/krimar
8 foto1 | 8
Tetapi peraturan tersebut hanya berlaku untuk produk-produk yang dibuat di Prancis, karena Uni Eropa menolak mengadopsi aturan itu. Namun FNSEA tetap mendesak agar aturan itu juga diberlakukan untuk produk-produk yang diimpor ke Prancis.
Bisnis produk vegetarian sebagai alternatif daging
Di tingkat Uni Eropa, beberapa istilah, seperti "mentega", "susu", dan "keju" memang sudah dilindung, jadi tidak bisa digunakan untuk produk-produk nabati. Tetapi istilah seperti "burger" tidak dilindungi dan bisa digunakan untuk alternatif daging.
Pasar untuk makanan vegetarian dan vegan memang makin naik daun setelah makin banyak orang lebih peduli tentang perubahan iklim dan beralih ke pola makan nabati. Hal ini pada gilirannya menarik investasi besar dari kelompok pangan dan pertanian global, yang berharap dapat meraup keuntungan besar memanfaatkan tren ini.
Investor pemodal mulai mencari produk-produk baru, dan raksasa pertanian dan pangan seperti Cargill, Danone, dan Nestle muilai gencar menawarkan produk-produk nabati. Bisnis produk nabati menunjukkan pertumbuhan hingga 19% per tahun.