Sah! Prancis Larang Penggunaan Satwa Liar dalam Sirkus
19 November 2021
Anggota parlemen Prancis menyetujui undang-undang hak-hak hewan baru tentang larangan membeli, memelihara, atau menjual satwa liar untuk sirkus keliling.
Iklan
Parlemen Prancis pada Kamis (18/11) mengesahkan undang-undang hak hewan yang secara efektif mengakhiri penggunaan satwa liar di pertunjukan sirkus dan menetapkan hukuman yang lebih tinggi untuk penyalahgunaan hewan.
Undang-undang tersebut telah diperdebatkan sejak 2020. Melalui keputusan ini, pertunjukan satwa liar seperti singa, harimau, dan beruang, dilarang secara total mulai tahun 2024. Kepemilikan hewan liar juga akan dilarang mulai tujuh tahun mendatang.
Menggunakan hewan liar di acara televisi, klub malam, dan pesta pribadi, bersama dengan peternakan cerpelai (bulu hewan) juga akan dilarang.
Pada undang-undang baru tersebut, Pemerintah Prancis menaikkan hukuman maksimal untuk mengakhiri penggunaan satwa liar di sirkus dan penyalahgunaan hewan.
Bagi siapa pun yang menganiaya hewan, akan dikenai hukuman lima tahun penjara dan denda €75.000 (Rp1,2 miliar). Sementara, bagi siapa pun yang ingin membeli hewan peliharaan juga akan dilakukan seleksi dengan ketat, untuk menghentikan pembelian impulsif hewan yang berujung penelantaran.
Satwa Langka Asia Paling Diburu
Meski keberadannya dilindungi pemerintah, perdagangan ilegal satwa langka masih marak terjadi. Mereka diburu untuk dijadikan perhiasan, obat-obatan, hingga santap makan malam mewah.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Bureau of Customs
Trenggiling
Inilah mamalia paling banyak diburu di dunia. Populasi Trenggiling paling banyak di temukan di Indonesia. Setiap tahunnya Indonesia kehilangan 10 ribu trenggiling akibat perburuan liar. Sementara populasinya di dunia telah berkurang sebanyak 80 persen dalam 20 tahun terakhir. Trenggiling termasuk hewan yang lamban bereproduksi, serta memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Foto: picture-alliance/Zuma/I. Damanik
Badak Sumatra
Badak Sumatra adalah badak terkecil di dunia. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menempatkan badak Sumatra dalam daftar merah hewan yang terancam punah. Diprediksi populasinya kurang dari 100 ekor di dunia. Sementara itu, badak Afrika laris diburu culanya. Di Vietnam, cula badak dianggap sebagai simbol kemapanan. Sebagian masyarakat mengkonsumsinya sebagai pengobatan tradisional.
Foto: cc-by-sa-Charles W. Hardin
Kambing Gurun
Kambing gurun banyak diburu karena daging dan anggota tubuh lainnya yang bisa dihargai sangat tinggi. Masyarakat di Laos banyak mengkonsumsi hewan ini sebagai pengobatan tradisional.
Foto: imago/Nature Picture Library
Beruang
Di zona segitiga emas (Thailand, Laos dan Myanmar) penangkaran beruang kian marak, baik beruang hitam Asia juga beruang matahari. Tentunya mereka berasal dari perburuan liar. Mereka dikurung dalam kandang yang sempit. Di sini empedu mereka diambil untuk pengobatan tradisional.
Foto: AP
Gajah
Gajah di Asia dan Afrika makin diburu akibat perdagangan kulit dan gading gajah yang terus meluas. Sementara di Indonesia, status gajah Sumatra sudah ditetapkan sangat terancam punah. Hal ini disebabkan oleh habitat yang makin mengecil. Dalam 25 tahun terakhir gajah Sumatra kehilangan 69 persen lahan habitat.
Foto: picture alliance/dpa
Gaur
Dikenal juga sebagai lembu raksasa. Hewan mamalia pemakan tumbuhan ini banyak diburu tanduknya untuk dijadikan hiasan dinding. Gaur banyak ditemukan di Asia Selatan, seperti India, juga di beberapa negara Asia Tenggara.
Banyak diselundupkan dan ditangkar juga di kawasan segitiga emas. Kulit macan dijadikan perhiasan dan barang mewah, juga anggota tubuh lainnya digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional dan campuran minuman anggur Cina. Harimau Sumatra juga menghadapi konflik lain seperti minimnya hewan buruan, juga berkurangnya lahan habitat.
Foto: Getty Images/D. Kitwood
Burung Maleo
Burung endemik asal Sulawesi Utara ini banyak diburu saat masih di dalam telur. Namun telur burung Maleo juga dipercaya dapat mengobati penyakit. Ancaman kepunahan lainnya datang dari kondisi tanah di habitatnya semakin buruk. Burung Maleo biasa mengerami telurnya di dalam galian tanah berpasir. Di habitatnya di Sulawesi Utara, populasi burung Maleo turun 90 persen sejak tahun 1950-an.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Hollemann
Kura-Kura
Permintaan akan hewan ini datang dari seluruh dunia. Kura-kura diperdagangkan baik dalam kondisi hidup atau sudah dijadikan sebagai hiasan. Banyak juga kura-kura yang berakhir di meja makan. Teks: ga/ap (wwf.panda.org, indonesia.wcs.org)
Foto: picture-alliance/AP Photo/Bureau of Customs
9 foto1 | 9
Pemilik sirkus tidak senang
Republic on the Move (LREM) yang dipimpin Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut undang-undang tentang satwa liar tersebut sebagai "langkah bersejarah” untuk hak-hak hewan.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas orang di Prancis mendukung pelarangan penggunaan satwa liar untuk sirkus. Beberapa kota di Prancis juga sudah melarang penggunaannya.
Opini publik secara keseluruhan di Eropa juga telah berbalik menentang sirkus hewan dalam beberapa tahun terakhir, menyusul pengungkapan tentang perlakuan kejam dan kampanye dari kelompok hak asasi.
Pada 2017, seekor harimau ditembak oleh pemiliknya di jalanan Paris setelah melarikan diri dari sirkus.
Pemilik sirkus keliling dan Kepala Serikat Pelatih Hewan Sirkus Prancis, William Kerwich, kepada AFP mengatakan, bahwa pihaknya akan melayangkan protes dan mengajukan banding ke pengadilan.
Di Prancis sendiri diperkirakan ada 120 pemilik sirkus. "Ini adalah hukum yang sewenang-wenang karena tidak ada hewan yang dianiaya di sirkus kami,” kata William.