Prancis Mulai Gratiskan Transportasi Umum di Montpellier
Lisa Louis
23 Februari 2024
Kota Montpellier di Prancis selatan kini menjadi wilayah metropolitan terbesar di Eropa, di mana penduduknya dapat menggunakan transportasi umum secara gratis.
Iklan
Sejak 21 Desember 2023, setengah juta penduduk kota Montpellier di Prancis selatan dan sekitarnya tidak lagi perlu membayar transportasi umum. Banyak dari mereka menyambut langkah ini. Ada juga yang keberatan.
Rayene Chabbi, 31, merasa lega karena tidak lagi harus membayar ongkos bus dan trem yang dia naiki untuk bekerja, seperti pada Senin pagi baru-baru ini. Sebelumnya, dia sering mengendarai mobil orang tuanya sejauh tujuh kilometer menuju kantor.
"Transportasi umum gratis adalah ide yang sangat bagus, apalagi bagi orang-orang seperti saya yang berpikir dua kali sebelum menghabiskan €50 (sekitar Rp844 ribu) untuk tiket bulanan. Pendapatan kotor saya hanya €1.950 setiap bulan,” katanya kepada DW sambil menunggu bus.
Stres berkurang, lingkungan ikut senang
Setengah jam kemudian, Chabbi turun dari trem di wilayah timur laut Castelnau-le-Lez di Montpellier.
"Mengendarai mobil akan butuh 10 menit lebih lama. Saya suka cara bepergian yang bebas stres ini. Ditambah lagi, saya ikut menjaga lingkungan," katanya sambil berjalan beberapa ratus meter menuju perusahaan Simax, tempatnya bekerja sebagai asisten manajer.
Perusahaan skala menengah tempatnya bekerja bergerak di bidang penyediaan perangkat lunak manajemen untuk bisnis. Perusahaan ini ikut mendanai skema transportasi umum gratis melalui pajak gaji sebesar dua persen, seperti yang dilakukan sekitar 2.500 perusahaan lain di Montpellier yang mempekerjakan 11 staf atau lebih.
Secara keseluruhan, program ini menelan biaya €30 juta (sekitar Rp500 miliar). Sementara total anggaran yang dikeluarkan oleh kota untuk proyek ini mencapai €1 miliar.
CEO Simax, Miren Lafourcade, tidak merasa keberatan membayarkan ongkos ini, malah sebaliknya.
"Perusahaan kami dulunya berada di daerah dengan koneksi transportasi umum yang buruk. Makanya kami pindah ke lokasi ini, yang hanya berjarak 3 menit berjalan kaki dari halte trem. Akhirnya, pajak yang kami bayarkan digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Lafourcade.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Simax saat ini mempekerjakan 60 orang dan memiliki omset tahunan sebesar €1,5 juta. Perusahaan ini berencana merekrut sepuluh staf tambahan pada tahun ini. Keberlanjutan, termasuk transportasi umum, akan tetap menjadi elemen penting dalam rencana ekspansinya.
Iklan
Bagian dari skema adaptasi iklim
Julie Frêche, wakil presiden kota metropolitan Montpellier dan penanggung jawab urusan transportasi, merasa gembira dengan upaya tersebut.
"Kami bertujuan menerapkan politik lingkungan yang positif. Transportasi umum gratis akan meningkatkan daya beli masyarakat,” katanya kepada DW. "Ditambah lagi, tindakan ini meningkatkan kualitas udara,” tambah Frêche.
Montpellier juga mengambil langkah-langkah adaptasi iklim lainnya, utamanya karena suhu di kota ini bisa mencapai hampir 50 derajat Celsius di musim panas. Kota ini menanam tanaman hijau dan akan menambah 50.000 pohon pada 2026.
"Kami juga membangun jalur sepeda tambahan sepanjang 235 kilometer dan menambah lima rute bus dari 41 jalur yang sudah ada, dan jalur trem kelima," tegas Frêche.
Inilah Cara Kota-kota di Eropa Perangi Polusi Udara
Kota-kota di dunia mencari solusi untuk mengurangi smog. Di Jerman, pemerintahan kota dibolehkan untuk melarang mobil diesel di pusat kota. Ada juga negara lain yang memberi bonus bagi warga yang tidak menggunakan mobil.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Dedert
Kemacetan sebabkan udara buruk
Pengadilan Jerman memutuskan bahwa pemerintahan kota dapat menetapkan larangan mobil bermesin diesel memasuki kawasan tertentu. Banyak kota di Jerman, termasuk Stuttgart (foto) memiliki masalah polusi udara.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Murat
Oslo sudah terapkan larangan diesel
Diesel dilarang di ibukota Norwegia jika level polusi udara melebihi batasan yang diijinkan. Untuk pertama kalinya diterapkan tanggal 17 Januari 2017. Ambulans dan kendaraan layanan umum lainnya tidak terkena larangan tersebut. Oslo berencana mengurangi lebih banyak kendaraan lagi dengan menutup lapangan parkir publik di pusat kota mulai tahun 2019.
Foto: Fotolia/nanisimova
Paris juga rencanakan larangan diesel
Mulai 2024, ibukota Perancis akan melarang kendaraan diesel; 2030 larangan akan diperluas ke mobil gas. Kendaraan yang diproduksi sebelum 1987 sudah dilarang beroperasi di kota pada hari kerja. Saat level polusi udara melewati batas yang ditentukan, pengemudi di Paris harus mengikuti sistem rotasi dimana hanya mobil dengan nomor pelat genap atau ganjil yang boleh berkendara di dalam kota.
Foto: Reuters/C. Platiau
Bikin macet di London harus bayar
Jika mau berkendara ke pusat kota London, Anda harus membayar sekitar 10 Poundsterling (Rp 190.000). London memperkenalkan congestion charge (biaya kemacetan) tahun 2003. Mereka yang tidak membayar akan terkena denda hingga 240 Poundsterling.
Foto: picture-alliance/dpa
Kopenhagen – kota paling ramah sepeda di dunia
Walikota Kopenhagen Frank Jensen, ingin mencegah masuknya mobil diesel baru ke dalam kota mulai 2019. Saat ini ada lebih dari 300 kilometer jalan khusus sepeda di Kopenhagen. Sekitar setengah warga Kopenhagen menggunakan sepeda untuk mencapai tempat kerja.
Foto: picture-alliance/Hans Ringhofe
Madrid perluas zona bagi pejalan kaki
Zona bebas mobil seperti di depan Teatro Real kelak akan jadi pemandangan biasa di kota ini. Hampir seluruh pusat ibukota Spanyol akan dirombak menjadi zona pejalan kaki dalam lima tahun ke depan. Tingkat smog di Madrid tinggi karena dikelilingi pengunungan yang menyebabkan udara buruk terjebak di dalam kota.
App canggih untuk atasi kemacetan
Kelak di Helsinki, warga akan semakin dipermudah dalam menggunakan sarana transportasi publik. Dalam 10 tahun mendatang, sistem mobilitas "on demand" akan dikembangkan dengan menyatukan semua moda transportasi publik dalam satu app, termasuk bus, mobil dan minibus otonom dengan rute yang fleksibel. Tujuannya adalah agar warga tidak merasa perlu memiliki mobil pribadi. Ed: Stella Braun (vlz/hp)
Foto: picture-alliance/Photoshot/Li Jizhi
7 foto1 | 7
Namun tidak semua tempat di Montpellier bisa menikmati fasilitas yang sama.
Jalur trem baru itu juga akan menghubungkan Saint-Jean-de-Vedas. Kota yang masih menjadi bagian Montpellier ini dihuni sekitar 12.000 penduduk, dan terus bertambah. Banyak blok apartemen baru bermunculan di sini.
Itu sebabnya Hugo Daillan berpendapat perlu lebih banyak koneksi transportasi umum. Pria berusia 28 tahun itu tinggal di pusat Montpellier dan bekerja di toko bunga di Saint-Jean-de-Vedas. Dia sedang bepergian bersama rombongan penumpang angkutan umum saat berbincang dengan DW.
"Ini satu-satunya halte trem di Saint-Jean-de-Vedas. Trem hanya beroperasi setiap 15 menit, padahal di akhir hari kerja, orang-orang harus pulang. Banyak orang di sini yang menggunakan mobil. Koneksi transportasi begitu buruk," kata Daillon kepada DW.
Alexandre Brun, dosen geografi di Universitas Paul-Valéry di Montpellier, setuju dengan pandangan tersebut.
"Kota ini juga harus membangun koneksi baru antar pinggiran kota sehingga Anda tidak lagi harus melakukan perjalanan melalui pusat kota untuk mencapai pinggiran kota lainnya," kata Brun.
Digemari pengemudi dan ahli ekonomi
Para pengemudi mobil yang ditanyai di Saint-Jean-de-Vedas tampaknya menyambut baik skema transportasi gratis ini.
"Sangat nyaman. Saya sekarang rutin menggunakan transportasi umum untuk berbelanja di pusat kota," kata Claire Maurin, guru taman kanak-kanak berusia 40 tahun.
Enam Metropolitan Proyeksi Kota Masa Depan
Perkembangan kota cendrung liar dan tak terkendali. Tapi proyek di enam kota metropolitan ini menunjukkan bagaimana sebuah kota bisa mempersiapkan diri untuk menyambut masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan
Foto: BIG
Los Angeles, Amerika Serikat
LA sejak lama dikenal sebagai kota polusi di AS. Namun sejumlah proyek ramah lingkungan mulai mengikis reputasi muram tersebut. LA antara lain akan mengganti lampu kota dengan jaringan lampu cerdas yang beraksi terhadap lingkungannya. Lampu jalanan nantinya bisa mengingatkan pengendara jika ada mobil ambulans yang akan lewat atau memancar lebih terang untuk pejalan kaki.
Foto: picture-alliance/dpa
Shanghai, Cina
Tidak semua gedung baru di Shanghai menjulang ke langit. Museum Sejarah Alam yang baru di Cina ini tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, seperti kolam air yang mendinginkan gedung, tetapi juga menjadi acuan bagi desain gedung masa depan yang lihai memadukan kearifan kuno dan teknologi mutakhir.
Foto: picture alliance/dpa/J. Ren
Eindhoven, Belanda
Mobilitas roda dua yang menjadi pemandangan lumrah di kota-kota Belanda juga menjadi bagian penting desain tata kota di Eindhoven. Sebab itu pemerintah kota membangun Hovenring, sebuah lingkar susun yang khusus disediakan untuk pesepeda. Kini proyek senilai 8 juta Euro itu menjadi contoh bagi kota-kota lain di Belanda yang mulai aktif membangun infrastruktur modern untuk sepeda.
Foto: Imago/Jochen Tack
Mekkah, Arab Saudi
Sebanyak 3 juta jemaah haji menyemuti Mekkah dan Madinah setiap tahun. Menyusul harga minyak yang anjlok, Arab Saudi kian bergantung pada wisata reliji yang satu ini. Tidak heran jika pemerintah menggelontorkan dana berlimpah untuk membangun infrastruktur kota, memperluas masjid dan menata ulang bandar udara dengan konsep terpadu dan modern.
Foto: picture alliance/dpa
Dubai, UAE
Adalah ambisi besar kerajaan Dubai untuk menghadirkan proyek infrastruktur spektakuler seperti Hyperloop One. Kereta super cepat ini memangkas waktu tempuh antara Dubai dan Abu Dhabi yang berjarak 150 kilometer menjadi hanya 12 menit. Belum jelas kapan proyek mentereng ini akan dibangun. Tapi jika melihat ambisi Dubai, Hyperloop One tidak lama lagi sudah bisa dinikmati oleh penduduk dan wisatawan.
Foto: BIG
Medellin, Kolombia
Bertengger di kaki pegunungan Andes, lanskap Medellin yang berbukit menyulitkan mobilitas penduduk. Untuk mengakalinya pemerintah kota membangun kereta gantung yang menyatukan berbagai distrik kota. Uniknya kereta gantung di Medellin lebih menguntungkan penduduk miskin yang hidup tersisih dari jantung kota. (rzn/yf: wired, bbc, economist)
Foto: RAUL ARBOLEDA/AFP/Getty Images
6 foto1 | 6
Fady Hamadé, ekonom dan direktur lembaga think tank Institute of Environmental Resources and Sustainable Development Economists, yang berkantor di Montpellier, juga menyambut hal ini.
"Seperti layanan publik lainnya, ini adalah alat redistribusi pendapatan," kata dia kepada DW.
"Ini membawa efek eksternal yang positif, menurunkan emisi CO2 dan polusi kota. Hal ini juga tampaknya mengarah pada pembukaan toko-toko baru dan lebih banyak keberagaman sosial di pusat kota, karena lebih mudah bagi masyarakat untuk bepergian," tambahnya.