Mengawetkan hewan bukan perkara yang mudah. Preparator harus memiliki ketelitian dan pengetahuan biologi mendalam tentang hewan yang akan dijadikan pajangan.
Iklan
Preparasi Hewan Mati Seolah Masih Hidup
04:02
Kerangka fossil dinosaurus terbesar di dunia ada di museum biologi di Berlin Obyek ini adalah salah satu atraksi utama dalam koleksi luar biasa srejumlah sekitar 30 juta artefak bersejarah di musium ibukota Jerman tersebut.
Robert Stein adalah salah satu dari 400 pegawai yang bertugas merawat koleksi museum. Dia juga pegawai paling diandalkan oleh musium Berlin terkait pengawetan hewan mati. Preparator itu melakukan konservasi tubuh hewan agar terlihat seakan masih hidup. Profesi adalah sebuah seni
Musium Berlin bisa bangga pada karyawan yang satu ini. Robert Stein termasuk preparator terbaik di dunia. Ia membuat model hewan yang kelihatan mengagumkan dan alami. Karya terbaiknya terutama adalah burung.
Profesi langka
Jadi preparator hewan mati atau fossil yang sudah musnah jutaan tahun silam adalah sebuah profesi langka yang lika-likunya cuma diketahui oleh segelintir orang. "Sebagai preparator atau pengawet hewan, saya merangkap menjadi ahli patologi, karena harus membedah bangkai hewan, pematung karena harus membuat model tubuh hewan dan seniman sekaligus. Sebab itu pekerjaan ini buat saya sangat menarik", ujar Stein.
10 Spesies Baru Terunik
Dari 18.000 spesies baru yang ditemukan tahun lalu, peneliti State University of New York's College of Environmental Science and Forestry (SUNY-ESF) menentukan 10 penemuan yang paling menarik.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Bolland/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Semakin Aneh Semakin Baik
Para peneliti memilih kesepuluh spesies berdasarkan hewan dengan kebiasaan tertentu atau karakteristik fisik yang unik. Laba-laba "Cebrennus rechenbergi" ini, menghindar dari pemangsa dengan melakukan cartwheel atau gerakan melintir seperti roda.
Foto: picture-alliance/dpa/I. Rechenberg, Technical University Berlin/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Kodok Indonesia Tidak Bertelur
Kodok "Limnonectes larvaepartus" masuk ke dalam daftar karena tidak seperti keluarga Anura yang bertelur dalam air, hewan betina langusng melahirkan berudu. Fertilisasi terjadi secara internal pada hewan betina. Kodok ini berasal dari pulau Sulawesi. Pada foto tampak kodok betina di sebelah kanan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. A. McGuire/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Lingkaran Tanaman di Dalam Laut
Ikan "Torquigener albomaculosus" membuat sarang yang mirip dengan misteri lingkaran tanaman dan tingginya bisa mencapai dua meter. Ikan jantan menggali palungan dengan sirip ekor yang bergetar dan bagian belakang tubuhnya.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Okata/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Hiasan Pohon Natal
Di Meksiko, tanaman "Tillandsia religiosa" sudah lama dimanfaatkan sebagi dekorasi natal. Tapi para peneliti baru "menemukannya" sekarang. Tanaman ini tingginya bisa mencapai 1,5 meter dan tumbuh di permukaan bebatuan. Masa berbunganya hanya antara bulan Desember dan Maret.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Bolland/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Mirip Ranting
Serangga "Phryganistria tamdaoensis" panjangnya 25 cm dan berwarna cokelat. Mirip sekali dengan batang atau ranting pohon. Hewan ini kini menjadi obyek penelitian favorit di taman nasional Tam-Dao di utara Vietnam.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Kneubühler/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Siput Tercantik
Siput "Phyllodesmium acanthorhinum" mungkin adalah yang paling indah di antara kesepuluh spesies baru. Hewan ini hidup di perairan dekat Jepang dan ukurannya hanya 17-18 mm. Warnanya merah, biru, putih, dan emas.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Bolland/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Ditemukan Setelah Punah
Spesies baru ini sudah lama punah. Dinosaurus "Anzu wyliei" bentuknya sekilas memang seperti burung, memiliki paruh dan tubuhnya dipenuhi bulu seperti burung. Namun, para pakar memperkirakan hewan ini tidak bisa terbang. Fossil yang ditemukan di Dakota, tingginya mencapai 3,5 meter dan bobotnya 300 kilogram dengan kaki yang panjang.
Foto: Reuters
Tanaman Koral
Sejauh ini hanya ditemukan 50 sampel tanaman "Balanophora coralliformis" . Rantingnya panjang, akarnya tumbuh hingga muncul ke permukaan, dan wujudnya mengingatkan pada terumbu karang atau koral. Tanaman ini hanya tumbuh di lereng gunung di pulau Luzon, Filipina, pada ketinggian antara 1.500 dan 1.700 meter.
Foto: picture-alliance/dpa/P.B. Pelser & J.F. Barcelona/SUNY College of Environmental Science and Forestry
Makhluk Misterius
Wujudnya seperti jamur. Tetapi para peneliti belum bisa menentukan, apakah spesies yang habitatnya di laut dalam ini ada sekeluarga dengan ubur-ubur atau terumbu karang, atau spesies baru yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan keduanya. Spesies ini ditemukan di kawasan laut dalam di Australia.
Foto: picture-alliance/SUNY College of Environmental Science and Forestry/J. Olesen
Tawon Pelindung Anak
Spesies tawon baru yang ditemukan di Cina ini membangun sarang untuk anaknya dengan menumpuk semut-semut mati. Tawon betina tidak menjadikan semut sebagai makanan. Bangkai semut digunakan untuk membangun sarang dan melindungi dari ancaman. Sesuai dengan perilakunya, spesies ini dinamakan "Deuteragenia Ossarium" atau pembangun rumah dari tulang.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Staab
10 foto1 | 10
Yang sedang diolah untuk diawetkan saat ini adalah seekor burung alap-alap yang mati karenaterluka berat. Seperti semua satwa yang dibuat modelnya di sini, burung pemangsa ini mati secara alami.
Membuat preparat dari bangkai burung adalah sebuah proses yang melelahkan. Pertama, harus mengeluarkan semua organ dan daging burung. Pasalnya setiap daging yang tersisa nantinya akan membusuk. Sebaliknya kerangka, tulang dan tengkorak harus dipertahankan.
Robert Stein mula-mula membuat sketsa dan mencatat ukuran bangkai burung. Degan lihai dia membersihkan bulu dan kulit burung. Proses ini harus dilakukan secara hati-hati. "Kami ingin meniru persis kondisinya saat hidup. Untuk itu kami mengamati sifat hewan di alam, agar hasilnya terlihat seakan-akan hewan itu masih hidup dan siap bergerak", kata preparator juara dunia itu.
Terus bereksperimen
Hanya mereka yang tidak berhenti bereksperimen akan mampu menciptakan karya seperti ini. Karya Robert Stein berulangkali mendapat predikat terbaik di dunia.
Setelah masing-masing bagian digabungkan, baru bisa terlihat apakah kelahiran kembali alap-alap ini berhasil atau tidak. Bahkan setelah puluhan tahun pekerjaan ini tidak kehilangan pesonanya.
Robert Stein menjelaskan lebih lanjut: "Adalah momen yang luar biasa ketika saya memasang mata hewan dan terlihat kembali bentuk awalnya. Itu membuat saya bahagia."
Terakhir ia menentukan pose burung dan meluruskan semua bulu. Tidak jarang ia butuh berjam-jam untuk menyempurnakan karyanya itu. Menyulap bangkai hewan agar tampilannya lebih bagus ketimbang saat hidup adalah misi Robert Stein. Untuk itu ia bekerja dengan sangat teliti.
Ilusi yang nyaris sempurna
Manusia lenyap dan yang tersisa adalah binatang. Kulit manusia dijadikan kanvas oleh Johannes Stotter sebagai media untuk menorehkan karya lukisannnya. Modelnya diubah menjadi katak, burung atau bunglon.
Foto: Johannes Stötter
Manusia menyamar jadi bunglon
Dalam tubuh bunglon ini bersembunyi dua perempuan.
Foto: Johannes Stötter
Burung bayan ini…
…. juga bukanlah burung sungguhan. JJohannes Stötter memerlukan sekitar 4 jam untuk menciptakan ilusi ini.
Foto: Johannes Stötter
Hijau yang mengelabui
Untuk menciptakan katak dari 5 orang ini dibutuhkan sekitar 5 jam.