1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Aquino dan Pihak Pemberontak Bertemu di Tokyo

5 Agustus 2011

Presiden Filipina Aquino dan pimpinan kelompok separatis muslim terbesar Filipina upayakan pendekatan dengan melakukan pertemuan di sebuah hotel di Tokyo (05/08). Pertemuan itu untuk mempercepat pembicaraan perdamaian.

Pemerintah Filipina lakukan pembicaraan dengan pimpinan pemberontak MILFFoto: picture alliance/dpa

Presiden Filipina Benigno Aquino dan pimpinan kelompok pemberontak mengupayakan pendekatan untuk pembicaraan perdamaian. Aquino bertemu dengan Murad Ebrahim dari Moro Islamic Liberation Front (MILF) sekitar dua jam di sebuah hotel dekat bandara Narita hari Kamis (04/08) malam, yang dihadiri pula oleh kepala tim negosiasi. Pertemuan itu bertujuan mempercepat penyelenggaraan pembicaraan perdamaian, demikian keterangan pihak pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak Jumat (05/08).

Pertemuan Berjalan Ramah dan Terbuka

Pembicaraan di Tokyo berlangsung ramah, tapi secara terbuka dan lugas dalam bertukar pandangan tentang kerangka lanjutan pembicaraan perdamaian, dan sejumlah kemungkinan pendekatan yang dapat membawa kedua pihak menuju kesepakatan perdamaian. Demikian disampaikan Marvic Leonen kepala panel negosiasi dari pihak pemerintah Filipina, dalam konferensi pers di ibukota Manila.

Kedua pihak sepakat bahwa implementasi kesepakatan apapun harus berlangsung dalam kerangka pemerintahan saat ini. Kedua pihak sepakat mempercepat langkah negosiasi. Lebih lanjut dikatakan Leonen, tidak ada kesepakatan rahasia dalam pertemuan itu. Pihak pemberontak hanya menyampaikan sedikit rincian tentang pertemuan tersebut, namun menilainya sebagai membuahkan hasil.

Kemlu Jepang Dukung Pembicaraan Perdamaian

Kementerian luar negeri Jepang yang menjadi tuan rumah pertemuan antara Presiden Filipina Aquino dengan pimpinan pemberontak mengharap, kedua pihak akan mencapai kesepakatan final dalam waktu dekat dan juga menjanjikan bantuan pembangungan di kawasan yang dilanda konflik. Aksi para pemberontak dikhawatirkan membuat para investor potensial menjauh dan berhenti memberi pemasukan bagi penduduk di negara yang kaya akan mineral, minyak dan gas bumi tersebut.

Pengamat mengatakan, pertemuan rahasia di Tokyo dapat menjadi bagian strategi untuk memberi terobosan baru bagi perundingan perdamaian setelah beberapa kali tertunda dan menghapus kecurigaan pihak pemberontak bahwa pemerintah Filipina tidak jujur dalam melakukan negosiasi.

Dyan Kostermans/Reuters/DW

Editor: Hendra Pasuhuk