Presiden Donald Trump dalam pesan Twitter menulis, “misil akan datang” ke Suriah. Presiden Perancis Emmanuel Macron juga menyatakan, Perancis pertimbangkan opsi serangan ke Suriah.
Iklan
Presiden AS Donald Trump mengancam akan menyerang Suriah dengan misil terbaru. Lewat akun Twitter hari Rabu (11/7) Trump menulis pesan:
"Rusia sesumbar akan menembak jatuh setiap dan semua misil yang ditembakkan ke Suriah. Bersiaplah Rusia, karena mereka (misil) akan datang, hebat, baru dan ‘smart‘! Trump menambahkan: „Jangan bermitra dengan "Binatang Pembunuh Gas" yang membunuh rakyatnya sendiri dan menyukai itu".
Beberapa saat sebelum cuitan Donald Trump dilontarkan via Twitter, pemerintah Rusia di Kremlin mengeluarkan pernyataan agar semua pihak tidak mengambil langkah yang dapat mendestabilisasi Suriah lebih lanjut.
Hari Selasa kemarin, Rusia mem-veto sebuah resolusi yang diajukan AS di Dewan Kemanan PBB untuk membentuk komisi pemeriksa yang akan ditugaskan menyelidiki laporan tentang adanya serangan dengan senjata kimia di Douma.
Rusia mengatakan, spesialis militernya di Suriah tidak menemukan bukti-bukti serangan kimia dan menerangkan, kemungkinan pihak pemberontak sengaja menyebarkan rumor itu untuk menekan Damaskus.
Perancis pertimbangkan opsi serangan militer
Se,entara presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan hari Selasa (10/4), pihaknya selalu berkonsultasi dengan Amerika Serikat dan Inggris tentang kemungkinan opsi serangan militer ke Suriah.
Macron menyatakan, AS, Inggris dan Perancis dalam beberapa hari ke depan akan memutuskan, bagaimana menanggapi laporan-laporan tentang adanya serangan gas beracun. Presiden Perancis menyatakan hal itu usai bertemu dengan Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
"Keputusan kami tidak ditujukan kepada sekutu rejim Suriah, atau untuk menyerang pihak lain, melainkan untuk menyerang kapabilitas kimia rejim itu. Macron menegaskan, yang diinginkan adalah "respons bersama yang tegas". Dia juga mengatakan, "tidak menginginkan suatu eskalasi".
Perancis-Arab Saudi Bidik Iran
Perancis dan Arab Saudi hari Selasa sepakat untuk bekerjasama meredam kebijakan ekspansionistis Iran di Timur Tengah..
"Visi strategis ini berarti meredam semua proyek ekspansionistis yang dapat menimbulkan bentuk-bentuk terorisme dan mendestabilisasi kawasan itu", demikian menurut komunike bersama.
Presiden Emmanuel Macron mengumumkan akan menggelar konferensi internasional untuk mendukung bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Krisis kemanusiaan di Yaman memicu kecaman internasional terhadap Arab Saudi yang terlibat dalam perang dan sering melakukan serangan udara ke negara itu.
10 Alutsista Rusia yang Buat Gentar Amerika
Sejak perang dingin berakhir militer Rusia berkutat dengan sistem alutsista yang usang. Namun negeri beruang merah itu mulai bangkit. Inilah sistem persenjataan yang bisa melontarkan Rusia kembali menjadi negara adidaya
Foto: picture-alliance/dpa
T-14 Armata
T-14 Armata adalah tank tempur utama generasi kelima yang diluncurkan awal 2015 silam oleh Rusia. Dalam cetak birunya tank ini bahkan bisa dimodifikasi menjadi kendaraan tempur robotik. Baru-baru ini Rusia mengumumkan T-14 akan dilengkapi dengan meriam berkaliber 152 mm yang mampu "menembus pelat baja setebal satu meter," kata Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin kepada Russian Today.
Foto: Reuters/Host Photo Agency/RIA Novosti
Kapal Jelajah Tempur Pyotr Velikiy
Monster laut bertenaga nuklir ini adalah senjata paling mematikan milik armada utara Rusia yang beroperasi di Samudera Atlantik. Pyotr Velikiy atau "Peter yang Agung" adalah satu dari empat kapal jelajah tempur kelas Kirov yang ada saat ini. Oleh NATO Pyotr Velikiy dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk" lantaran daya rusaknya yang besar dan kemampuannya menghancurkan rudal balistik.
Foto: AFP/Getty Images
Sukhoi T-50
Kendati tertinggal dari AS dalam pengembangan jet tempur siluman, Russia tak lantas bergeming. Sejak uji terbang perdana 2010 silam, jet tempur siluman yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan India itu akan mulai diproduksi massal tahun 2017. Tapi belakangan kedua negara berseteru soal pembiayaan proyek. Terakhir India berniat membeli cetak biru T-50 seharga 3,7 milyar US Dollar dari Rusia
Foto: DMITRY KOSTYUKOV/AFP/Getty Images
Peluru Kendali S-400
Kemampuannya menghancurkan target dalam radius 400 kilometer dengan kecepatan hingga 17.000km/jam membuat S-400 jadi mimpi buruk buat setiap pilot. Saking ampuhnya, AS terpaksa merumahkan semua jet tempurnya ketika Rusia menempatkan satu batalyon S-400 di pangkalan udaran Khmeimim, Suriah. Diperkenalkan 2007 silam, kini Rusia sudah mulai mengembangkan varian rudal termutakhir, yakni S-500
Foto: picture alliance/dpa/A.Vilf
Sukhoi SU-35
Dikembangkan buat menandingi F16 milik AS, jet tempur generasi keempat Rusia ini malah mempermalukan rivalnya yang jauh lebih mahal dan canggih, yakni jet siluman F35. Belum lama ini Pentagon harus mengakui kemampuan taktis F35 masih kalah jauh ketimbang jet tempur buatan Sukhoi tersebut. Keunggulan terbesar SU-35 adalah daya jelajahnya yang tinggi dan kemampuan bermanuver yang sulit ditandingi
Foto: picture-alliance/dpa
Roket Hipersonik Yu-71
Rusia sejak lama mengimpikan sebuah roket hipersonik berhulu ledak nuklir. Dengan kode rahasia "project 4204," negeri beruang merah itu berhasil menciptakan sebuah monster yang tidak cuma mampu melesat dengan kecepatan 12.000 km/jam, melainkan juga lincah dan mudah dikendalikan. Dalam laporan Jane’s Intelligence Review, analis menilai Yu-71 akan mampu menembus sistem pertahanan NATO dengan mudah.
Foto: Reuters/Kyodo
Helikopter Tempur Mil Mi-28N
Oleh NATO helikopter tempur yang satu ini dijuluki "Havoc" alias malapetaka. Dibandingkan Apache Longbow buatan Boeing yang digunakan AS, Mil Mi-28 mampu terbang lebih cepat dan membawa lebih banyak persenjataan. Helikopter ini didesain untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja, serta memiliki kemampuan terbang malam hari.
Foto: Reuters/T. Makeyeva
Kapal Induk Admiral Kuznetsov
Admiral Kuznetsov adalah satu-satunya kapal induk di dunia yang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan anti balistik udara dan kapal selam. Pada prinsipnya kapal yang diluncurkan tahun 1990 ini tidak memerlukan banyak kapal pendamping layaknya kapal induk Amerika Serikat. Uniknya, Admiral Kuzentsov nyaris jatuh ke tangan Ukraina ketika Uni Sovyet runtuh di tahun 1991.
Foto: picture alliance/dpa/Sana
Tupolev Tu-160M
Saat ini Tu-160M adalah pesawat pembom terbesar dan terberat di dunia. Ironisnya oleh para pilot Rusia monster langit ini dijuluki "angsa putih," karena bentuknya yang dinilai menyerupai satwa pendamai tersebut. Sejak 2014 silam Tu-160M dimodernisasi untuk menggandakan kemampuan tempurnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Kapal Selam Nuklir Yury Dolgorukiy
Sejak beberapa tahun terakhir Russia meninggalkan desain kapal selam raksasa dan beralih ke desain yang lebih kecil tapi maut. Kendati wujudnya jauh dari kesan menyeramkan, Yuri Dolgorukiy disegani lantaran memiliki sistem kedap suara yang membuatnya sulit dideteksi. Selain itu kapal selam pertama kelas Borei ini juga diperkuat dengan 16 rudal RSM-56 Bulava berhulu ledak nuklir.