1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Erdogan dan Partai AKP Menang Pemilu Turki

25 Juni 2018

Presiden Recep Tayyip Erdogan dinyatakan menang pemilihan presiden. Partainya AKP juga memenangkan pemilihan parlemen yang dilaksanakan bersamaan. Erdogan memperingatkan oposisi agar "tidak mempertanyakan" hasil pemilu.

Wahlen Türkei - Erdogan erklärt sich zum Sieger
Foto: picture alliance/AP Photo/Presidential Press Service

Recep Tayyip Erdogan, 64 tahun, memenangkan "suara mayoritas absolut", kata Ketua Dewan Pemilihan Tertinggi Turki, Sadi Guven, Senin pagi (25/6). Namun pihak oposisi meragukan hasil perhitungan suara. Erdogan dinyatakan memenangkan 52,5 persen suara  dengan lebih dari 99 persen suara dihitung.

Sementara dalam pemilihan parlemen yang dilangsungkan bersamaan, partai AKP merebut 42,5 persen suara dan aliansinya MHP 11,1 persen. Dengan demikian, koalisi pemerintahan tetap menguasai mayoritas absolut.

Partai oposisi CHP dan aliansinya memenangkan sekitar 34 persen suara. Partai pro-Kurdi HDP diperkirakan mendapat 11 persen suara dan bisa masuk parlemen, setelah berhasil melampaui ambang batas 10 persen.

Sistem pemerintahan baru

Pemilu di Turki yang dilaksanakan hari Minggu (24/6) adalah yang pertama di bawah konstitusi baru yang diputuskan setelah referendum bulan April 2017. Perubahan terpenting adalah dihapusnya jabatan Perdana Menteri. Presiden Turki kini sekaligus merangkap jabatan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

Dengan hasil pemilu, Recep Tayyip Erdogan mengukuhkan kekuasaan di Turki sampai tahun 2023. Sistem yang baru memberi presiden kekuasaan yang luas, yang oleh para kritikusnya dikatakan sebagai "lonceng kematian bagi demokrasi" Turki. Namun dalam pidato di hadapan para pendukungnya, Erdogan justru memuji "perkembangan demokrasi" di Turki dan menyebutnya sebagai "contoh bagi dunia".

"Rakyat telah memberi kami mandat melaksanakan jabatan presiden dan jabatan eksekutif", kata Erdogan di Istanbul hari Minggu sebelum berangkat ke Ankara untuk merayakan kemenangannya.

Peringatan kepada oposisi

Erdogan juga langsung memperingatkan para penentangnya: "Saya harap tidak ada seorangpun yang mempertanyakan hasil ini dan mengganggu demokrasi hanya untuk menutupi kegagalannya".

Pesaing Erdogan dari partai oposisi terbesar CHP Muharrem Ince hanya mampu merebut sekitar 31 persen suara, sehingga pemilihan presiden dinyatakan selesai dalam satu putaran. Kandidat pro Kurdi Selahattin Demirtas yang saat ini berada dalam tahanan mengumpulkan sekitar 8 persen suara.

Recep Tayyip Erdogan selama bertahun-tahun berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Turki dan membangun inftrastruktur. Namun dia juga menindas lawan-lawan politiknya dan membungkam media yang kritis. Sekitar 160.000 orang ditahan dalam beberapa tahun terakhir dengan alsan menentang pemerintah Turki.

Pemilu Turki diikuti sekitar 59 juta pemilih, termasuk 3 juta pemilih di luar negeri. Tingkat partisipasi dilaporkan mencapai 87 persen.

hp/vlz (afp, rtr, dpa)