1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikItalia

Presiden Italia Tolak Pengunduran Diri PM Mario Draghi

15 Juli 2022

Meskipun memenangkan mosi tidak percaya, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan akan mengundurkan diri setelah kubu koalisi 5 Star Movement menarik dukungannya untuk pemerintah.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi
Draghi berhasil meraih kursi perdana menteri Italia pada Februari 2021Foto: Lukas Barth/REUTERS

Politik Italia bak satu hari dalam wahana roller-coaster, Presiden Italia Sergio Mattarella mengumumkan pada Kamis (14/07) malam bahwa ia tidak akan menerima pengunduran diri Perdana Menteri Mario Draghi, yang hanya beberapa menit sebelumnya menyatakan mundur di tengah krisis politik.

Apa yang Mattarella katakan?

Sebuah pernyataan dari kantor Mattarella berbunyi bahwa presiden, "tidak menerima pengunduran diri (Draghi) dan mengundang perdana menteri untuk hadir di hadapan parlemen untuk membuat pernyataan."

Draghi selamat dari mosi tidak percaya di Senat Italia pada hari Kamis (14/07), tetapi masa depan pemerintahannya dipertanyakan karena boikot suara oleh sekutu koalisinya yang populis, yakni  5-Star Movement (5SM).

"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa malam ini saya akan mengajukan pengunduran diri saya kepada presiden," kata Draghi kepada anggota kabinet pada pertemuan khusus setelah pemungutan suara parlemen.

Mantan Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) itu menjadi perdana menteri keenam Italia dalam 10 tahun ketika ia mengambil alih kekuasaan dari Giuseppe Conte, yang merupakan pemimpin 5SM, pada Februari 2021.

Anggota parlemen dari kubu 5SM menolak untuk mengikuti pemungutan suara pada Kamis (14/07) di parlemen yang menentang tagihan senilai €26 miliar untuk subsidi dari harga energi yang naik. Dana bantuan ini juga turut memicu munculnya mosi tidak percaya.

Dalam pemungutan suara, Draghi memenangkan 172-39, tetapi boikot 5SM merupakan ancaman nyata bagi pemerintahannya. Draghi telah dengan jelas menyatakan bahwa 5SM adalah mitra koalisi dalam pemerintahannya dan bahwa dia tidak berniat memerintah tanpa mereka.

Apa makna presiden menolak pengunduran diri Draghi?

Dalam menolak pengunduran diri Draghi, Mattarella telah mencegah, setidaknya untuk sementara, krisis politik total saat Italia berjuang dengan masalah utang yang parah, kekeringan parah dan kenaikan harga energi sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.

Dukungan Draghi untuk Kyiv telah menjadi kekuatan pendorong dalam memecah 5SM, dengan beberapa anggota partai populis itu tetap menentang mempersenjatai Ukraina. Sikap menentang dukungan pada Ukraina telah mendorong Menteri Luar Negeri Luigi di Maio untuk memimpin eksodus dari 5SM, partai yang pernah dipimpinnya.

Ia mengatakan sekaranglah waktunya untuk mendukung "nilai-nilai Eropa dan Atlantik (NATO)" dan menuduh pemimpin partai 5SM, Conte, "melemahkan" Italia dari kedudukan internasional dengan menentang senjata untuk Ukraina.

Sekarang, Draghi yang independen, telah diminta untuk berbicara di depan parlemen untuk memberi tahu anggota tentang keadaan Italia dengan harapan dia dapat membentuk pemerintahan baru. Jika Draghi berhasil dalam upaya itu, dia akan diminta untuk menyegel kesepakatan dengan mosi percaya lainnya.

Draghi dianggap masih memiliki posisi yang kuat sebagai perdana menteri meskipun kehilangan dukungan dari 5SM. Ia masih akan memiliki mayoritas suara di parlemen jika dia mampu mempertahankan sisa koalisinya.

Dukungan utama Draghi kemungkinan akan datang dari Partai Sosial Demokrat. Sementara oposisi utama kemungkinan akan terus dilakukan oleh Partai Bruder yang neo-fasis. Tidak jelas apakah partai liga sayap kanan Matteo Salvini akan tetap bergabung atau bergabung dengan Brothers dalam menyerukan pemilihan awal.

Masa depan 5SM juga akan tampak tidak jelas, pengamat berspekulasi bahwa Conte mungkin telah memainkan langkah berisiko pada saat begitu banyak yang dipertaruhkan untuk negara dan Uni Eropa yang lebih luas.

Pemilihan baru Italia lebih cepat?

Italia dijadwalkan akan menggelar pemilu pada awal 2023, tetapi pemungutan suara di parlemen saat pengunduran diri Draghi,dan penolakan Mattarella untuk menerima pengunduran dirinya dapat mengubah itu.

Jika Draghi gagal membentuk koalisi, Mattarella dapat membubarkan parlemen dan menyerukan pemilihan pada awal September mendatang.

Draghi langsung menuju ke kantor Presiden Mattarella di Quirinal setelah pemungutan suara hari untuk memetakan arah langkah selanjutnya yang akan diambil. Setelah pertemuan selama satu jam, kantor Draghi mengumumkan bahwa dia telah mengadakan rapat kabinet.

Kantor berita Italia ANSA melaporkan bahwa pria berusia 74 tahun itu tidak mengajukan pengunduran dirinya dan akan menggunakan rapat kabinet untuk menentukan apakah dan bagaimana melanjutkan pemerintahan.

Namun, tak lama setelah pertemuan kabinet, kantor Draghi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan politisi tersebut telah memberi tahu anggota kabinet, "Saya akan mengajukan pengunduran diri saya kepada presiden republik malam ini. Koalisi persatuan nasional yang mendukung pemerintah ini tidak ada lagi."

Sekarang, dengan penolakannya terhadap pengunduran diri itu, Presiden Mattarella telah mengubah plot lagi di dalam pusaran politik Italia.

rs/ha (AP, Reuters)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait