Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mendesak rakyat Jerman untuk meredakan ketegangan dalam masyarakat dengan menjalin kontak satu sama lain. Berdiskusi dan berkompromi adalah kunci dari demokrasi.
Iklan
Perbedaan pendapat di ranah sosial dan politik di Jerman menjadi lebih tajam dan lebih intens pada tahun 2018. Banyak wacana tentang perpecahan sosial serta tentang keterasingan antara politisi dan masyarakat biasa. Banyak yang mengungkapkan kemarahan, terutama di media sosial, di mana seringkali tidak ada minat nyata dalam perdebatan atau pertukaran pandangan yang tulus.
Dalam pidato Hari Natal-nya, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier merujuk pada semakin kerasnya wacana ini. "Di mana pun Anda melihat, terutama di media sosial, ada kebencian dan kemarahan setiap hari," katanya. "Saya merasa, kita semakin jarang menghabiskan waktu untuk berbicara satu sama lain dan saling mendengarkan." Steinmeier mendesak masyarakat untuk terus berdiskusi, bahkan ketika orang lain memiliki pandangan yang berbeda dan mengarah pada argumen karena itulah bagian dari demokrasi.
"Demokrasi kita kuat!" kata Presiden Jerman itu. "Prinsip dasarnya adalah bahwa kita menyuarakan pendapat kita dan bersedia berdebat. Berkompromi bukan berarti lemah, tetapi lebih merupakan tanda kekuatan. Kemampuan untuk berkompromi adalah tulang punggung demokrasi."
Lika Liku Perdebatan Jilbab di Jerman
Selama bertahun-tahun hingga sekarang, pemakaian kerudung karena alasan agama telah menjadi fokus periodik perdebatan dan konflik dalam kehidupan publik. Berikut fase kunci dari debat jilbab di Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gentsch
Masuknya pekerja asing dari Turki
1961: Republik Federal dan Turki mencapai perjanjian perekrutan tenaga kerja. Jutaan orang Turki datang ke Jerman sebagai pekerja tamu dalam beberapa dekade setelahnya - kebanyakan dari mereka tetap tinggal. Ini juga memperkenalkan masyarakat Jerman pada jilbab sebagai ciri busana Muslim perempuan.
Foto: kebox - Fotolia.com
Kehidupan yang bermartabat bagi umat Islam
2002: Dalam Piagam Islam, Dewan Pusat Muslim di Jerman berkomitmen pada konstitusi sementara dan pada saat bersamaan menuntut kehidupan yang bermartabat bagi umat Islam di Republik Federal Jerman. Hal ini termasuk dalam mengenakan jilbab.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
Tiada alasan untuk memecat seseorang karena jilbab
2003: Mahkamah Konstitusi Federal menjunjung tinggi putusan Pengadilan Perburuhan Federal di Erfurt tahun 2002, yang mengatakan tidak ada alasan cukup untuk memecat seseorang karena mengenakan jilbab karena alasan agama di sebuah tempat kerja non-pemerintah.
Foto: picture-alliance/dpa
Guru Muslim tak boleh dilarang kenakan jilbab ketika mengajar
2003: Dalam kasus Fereshta Ludin, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa seorang guru Muslim perempuan tidak dapat dilarang mengenakan jilbab selama jam pelajaran tanpa aturan hukum tertentu. Hal ini menempatkan tanggung jawab pada parlemen negara untuk membuat undang-undang tentang masalah ini. Perdebatan ini dibawa ke Mahkamah Konstitusi Federal.
Foto: picture-alliance/dpa
Pengadilan HAM Eropa Bahas masalah jilbab untuk pertama kalinya
2004: Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa membahas masalah jilbab untuk pertama kalinya dan menjunjung larangan yang diberlakukan oleh lembaga pelatihan Turki. Para hakim di Strasbourg menolak pengaduan bahwa undang-undang itu melanggar hak atas kebebasan beragama dan hak atas kebebasan berekspresi.
Foto: Imago/blickwinkel
Larangan penggunaan topi sebagai pernyataan agama
2011: Pengadilan Perburuhan Federal di Erfurt mengatur bahwa penggunaan topi di sekolah dapat dianggap sebagai pernyataan agama dan karenanya dapat dilarang. Pengadilan melanjutkan dengan mengatakan bahwa penutup kepala "jelas dipakai sebagai pengganti jilbab".
Foto: Fotolia/by-studio
Larangan di Bayern dicabut
2015: Mahkamah Konstitusi Federal menolak larangan jilbab panjang bagi guru Muslim perempuan di sekolah umum. Larangan hanya mungkin, katanya, jika pemakaian penutup kepala Muslim menimbulkan risiko konkret yang menyebabkan gangguan di sekolah.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Pegawai magang menang di pengadilan dalam perkara jilbab
2016: Pengadilan Administratif di Augsburg menetapkan bahwa larangan jilbab bagi seorang mahasiswa jurusan hukum saat magang di kantor hukum di Bayern adalah melanggar hukum dan mengatakan bahwa hal itu merupakan campur tangan dalam kebebasan beragama dan pendidikan tanpa dasar hukum.
Foto: picture alliance/dpa/K.J.Hildenbrand
Kebebasan beragama di Jerman
Kebebasan beragama adalah hak fundamental di Jerman. Berdasarkan hukum Eropa, kebebasan beragama dijamin oleh Piagam Hak Fundamental Uni Eropa. Setiap warga/penduduk Jerman memiliki hak untuk beragama dan menjalankan agamanya tanpa persyaratan atasu dibatasi. Dan tidak seorangpun dipaksa untuk menjalankan atau mengamalkan ibadah keagamaan. Editor: ap/vlz (qantara)
Foto: picture-alliance/dpa/W.Kastl
9 foto1 | 9
Contoh peringatan di luar negeri
Ini adalah pidato Natal kedua Steinmeier sebagai presiden kepada rakyat Jerman. Berbeda dengan tahun lalu, Steinmeier menyebut negara lain dalam pidatonya. "Apa yang terjadi ketika masyarakat terpisah dan ketika satu pihak hampir tidak dapat berbicara dengan yang lain, buktinya sangat jelas di sekitar kita," katanya.
Presiden Jerman memberi contoh "barikade yang terbakar di Paris, perpecahan politik yang mendalam di Amerika Serikat dan kecemasan di Inggris terkait Brexit," sekaligus menegaskan bahwa Jerman yang terletak di jantung Eropa, tentu juga tidak kebal terhadap perkembangan ini. Ia memperingatkan dan menyerukan masyarakat untuk berdialog serta berargumen namun tetap bersatu.
Terus berbicara dan berdialog satu sama lain
"Di Jerman juga ada ketidakpastian, ada ketakutan dan ada kemarahan", ujar Steinmeier mengimini. Dan inilah tepatnya mengapa dia percaya percakapan yang akan dilakukan orang-orang selama beberapa hari mendatang, misalnya saat makan malam bersama pada hari Natal dengan kerabat dan teman-teman, menjadi sangat penting.
"Saya percaya itu baik bagi kita untuk terlibat dalam debat; amat baik bagi kita untuk saling berdiskusi. Jika saya punya satu keinginan untuk negara kita, maka itu adalah: Mari kita berdebat lagi!"
Semakin banyak orang, kata Steinmeier, "bergaul hanya dengan sesamanya, hidup dalam gelembung buatan sendiri di mana setiap orang selalu setuju seratus persen - termasuk tentang siapa yang tidak menjadi bagian dari negara ini." Dia menentang pengecualian seperti itu. Steinmeier menegaskan "satu hal akan selalu benar: "Bahwa kita semua adalah bagian dari negara ini, terlepas dari asal usul kita, warna kulit, gaya hidup atau tim olahraga favorit."
Berlin Cemerlang Menyambut Natal dan Tahun Baru
Setiap tahun, ibukota Jerman mempercantik diri untuk menyambut Natal dan Tahun Baru. Jalan-jalan dan bangunan bersejarah diterangi lampu lampu gemerlap.
Foto: picture-alliance
Pohon natal di Brandenburger Tor (Gerbang Brandenburg)
Menjelang natal, pohon natal raksasa di Brandenburger Tor menjadi daya tarik wisata. Suasana natal membuat orang-orang jadi murah senyum. Kota Berlin dirias dengan berbagai atraksi. Tapi toko-toko sering penuh dengan orang yang sedang mencari hadiah natal untuk keluarga dan kerabat.
Foto: picture-alliance
Jalan Unter den Linden warna-warni
Jalan utama Berlin, Unter den Linden, didekorasi dengan lampu-lampu yang berganti warna, dari hijau ke biru dan merah. Lalu ditambah cahaya emas yang memberi suasana pesta meriah. Tadinya ada pegiat lingkungan yang menggugat karena pemasangan lampu dianggp sebagai pemborosan energi. Tetapi konsep membuat pusat kota warna-warni akhirnya menang.
Foto: DW/C. Deicke
Masa-masa untuk berbelanja
Setiap akhir November, toko-toko di jalan protokol Kurfürstendamm, sering disingkat Kudamm, dihias menjadi gemerlapan. Lampu-lampu menghiasi jalan sepanjang 4,5 kilometer di kawasan belanja ini. Di jalan ini saja, ada 600 pohon yang didekorasi.
Foto: DW/C. Deicke
Pasar Natal Kudamm
Di Pasar Natal Kudamm di sekitar Kaiser-Wilhelm-Gedächtniskirche (Gereja Peringatan Kaisar Wilhelm) ada 200 anjungan yang menjajakan cinderamata, aksesori dan berbagai kerajinan tangan. Bagi yang sedang berburu hadiah natal, ini tempat yang ideal. Tahun ini pengamanan diperketat dengan konsep baru, setelah serangan teror truk dua tahun lalu.
Foto: DW/C. Deicke
Pusat belanja yang lagi trend
Di seberang pasar natal, ada pusat perbelanjaan yang sekarang sedang jadi trend kaum muda di ibukota: Bikini Berlin. Bagian dalam pusat perbelanjaan dihias dengan gaya modern: pohon-pohon putih dan hewan-hewan musim dingin yang melekat di langit-langit.
Foto: DW/C. Deicke
Mall tertua Berlin: KaDeWe
Di Kudamm ada mall tertua di Berlin, KaDeWe - singkatan dari Kaufhaus des Westens (Rumah Belanja Barat), yang didirikan ketika kota Berlin masih terpecah dua menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Masih belum jelas, sampai kapan KaDeWe akan dipertahankan. Investornya sedang memikirkan untuk pindah, karena kontrak gedung akan berakhir dalam waktu dekat dan kontrak baru pasti akan sangat mahal.
Foto: DW/C. Deicke
Dunia dongeng di Potsdamer Platz
Sejak Berlin bersatu kembali, Potsdamer Platz di tengah kota Berlin menjadi pusat keramaian baru. Di sekitar Sony Center yang punya desain unik dengan lapangan besar di tengahnya, dipasang dekorasi dari dunia dongeng: kuda bersayap, burung api, dan peri yang sedang menari. Ini tempat berfoto yang ideal.
Foto: DW/C. Deicke
Piramida Natal di Alexanderplatz
Piramida Natal yang terbuat dari kayau adalah hiasan natal tradisional Jerman. Biasanya terbuat dari kayu dengan 4 sampai 7 tingkat. Di Alexanderplatz ada piramida natal raksasa dan karusel antik. Alexanderplatz yang dulu terletak di Berlin Timur memang sebuah tempat bersejarah. Namanya berasal dari tsar Alexander I. Warga Berlin menamakan tempatb ini "Alex". (Teks: Christina Deicke/hp/ )