Presiden Jerman Mengingatkan Pentingnya Tugas Politik
21 November 2017
Pesan dari Istana Bellevue jelas. Presiden Jerman tegaskan, ia tidak setuju adakan pemilu lagi dalam waktu dekat. Jadi untuk sementara belum jelas, bagaimana kelanjutan politik Jerman. Berikut opini Christoph Strack.
Iklan
Mulai kerja! Sekali lagi! Presiden Frank-Walter Steinmeier menuntut agar semua partai yang jadi aktor politik, CDU, CSU, FDP, Partai Hijau dan SPD untuk kembali berunding soal pembentukan pemerintahan koalisi. Sebagai Presiden Jerman, Steinmeier berbicara dengan tenang dan berwibawa. Tapi kalau didengar seksama, ini sebenarnya tamparan.
Situasi baru dalam sejarah Jerman
Steinmeier berbicara dalam situasi yang pelik. "Kita berada dalam situasi, yang belum pernah kita hadapi dalam 70 tahun terakhir sejarah Republik Federal Jerman." Ia juga mengingatkan semua partai akan inti politik sebenarnya: "Semua partai politik yang dipilih untuk terwakili dalam parlemen wajib melaksanakan tugas yang sudah diberikan, mereka melayani kepentingan negara kita."
Bahwa presiden menyatakannya dalam kalimat yang jelas tanpa pembatasan apapun, di masa seperti ini menjadikan peringatan itu tamparan. Ini ibaratnya jam belajar tambahan bagi semua partai politik. Ia menegaskan lagi, "Kalau orang saat pemilu melamar untuk dapat tanggungjawab, maka tidak boleh melarikan diri, jika akhirnya mendapat tanggungjawab itu."
Memang sebenarnya Presiden Jerman, yang biasanya diejek sebagai raja boneka, tidak punya kuasa lebih besar daripada kata-kata bermakna dalam dan pidato kenegaraan. Menurut konstitusi, tugas utamanya adalah memutuskan pelaksanaan pemilu di tingkat federal, pada situasi tertentu. Dan pada saat inilah Presiden Steinmeier memberikan arahan jelas. Yaitu: lebih baik bagi Jerman jika tidak melaksanakan pemilu dengan segera. Ini akan membuahkan stabilitas.
Empat Partai Kecil Yang Lolos ke Bundestag
Empat partai kecil, tembus kuota suara untuk duduk di parlemen federal Jerman, Bundestag hasil pemilu 2017. Yang mengejutkan partai ekstrim kanan AfD jadi fraksi ketiga terkuat di belakang CDU/CSU dan SPD.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Rumpenhorst
Partai Ekstrim Kanan - AfD
Partai Alternative für Deutschland (AfD) yang mengusung tema kampanye anti imigran, anti Islam, anti Yahudi dan anti keragaman budaya, secara mengejutkan meraih lebih dari 12 persen suara pada pemilu Jerman 2017. Fraksi partai kanan ini jadi yang terkuat ketiga di Bundestag dengan 94 kursi. Ketuanya Alexander Gauland (kedua dari kiri): bermotto: "Memburu kanselir Merkel".
Foto: Reuters/F. Bensch
Partai Liberal Demokrat - FDP
Setelah absen 4 tahun dari Bundestag, partai liberal "comeback" ke parlemen di Berlin. Dalam pemilu 2017 FDP raih lebih 10 persen suara, naik hampir 6 persen dibanding pemilu sebelumnya dengan 80 kursi di parlemen. Kini partai dengan warna "kuning" ini dilirik jadi mitra koalisi pemerintah mendatang yang dijuluki Koalisi Jamaika.
Foto: Reuters/R. Orlowski
Partai Hijau - Die Grüne
Partai pelindung lingkungan ini bisa sedikit menaikkan perolehan suaranya, dan tetap bertahan di Bundestag. Dengan peroleh suara hampir 9 persen atau naik 0,5 persen dibanding pemilu sebelumnya, Partai Hijau yang punya 67 kursi juga digadang-gadang oleh CDU jadi mitra koalisi bersama FDP dalam pemerintahan Koalisi Jamaika.
Foto: Reuters/S. Loos
Partai Kiri - Die Linke
Partai Kiri juga bisa memantapkan posisinya di Bundestag dengan meraih lebih 9 persen suara atau 69 kursi. Partai yang populer di negara bagian di timur Jerman ini tidak diminati sebagai mitra koalisi oleh pemenang pemilu CDU. Die Linke menyatakan akan duduk dibangku oposisi dan mengkritisi program kanselir Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Pemenang Pemilu: Uni Kristen Demokrat - CDU
Walau menang pemilu 2017, kanselir Angela Merkel tampak kecewa, karena raihan suara CDU turun lebih 8 persen. Isu yang digunakan partai lain untuk menyerang Merkel, adalah krisis pengungsi. Meraih 33 persen suara atau 246 kursi, CDU harus menggalang koalisi dengan minimal 2 partai kecil untuk capai mayoritas. Dari awal CDU sudah tegaskan tak mau berkoalisi dengan AfD serta Die Linke. (as/ml)
Foto: Reuter/K. Pfaffenbach
5 foto1 | 5
Bagaimana selanjutnya, belum jelas
Langkah mana yang akan diambil, jika partai-partai tidak mampu menemukan kesepakatan untuk membentuk pemerintahan koalisi? Steinmeier membiarkan opsi itu terbuka, dan itu benar. Dari kata-katanya tidak terdengar bahwa pemilu akan jadi alternatif jika terjepit. Tanggung jawab tidak terletak di tangan presiden. Melainkan tetap berada di tangan partai-partai. Ini bukan hanya pemberian tugas tapi juga peringatan. Jerman jadi negara panutan bagi banyak orang di dunia. Itu harus kembali diingat semua partai.
Partai-partai politik senang menyebut-nyebut kepentingan bersama, tugas bagi masyarakat, dan seluruh Jerman, sebagai dasar motivasi mereka. Itu juga tercantum dalam sumpah anggota kabinet, yaitu menggunakan segenap tenaga bagi kepentingan rakyat Jerman. Tetapi yang terjadi dalam perundingan koalisi selama empat pekan terakhir sangat jauh dari cita-cita mulia itu. Bukan kepentingan seluruh Jerman yang jadi tujuannya, melainkan perincian-perincian kecil. Tapi yang penting dalam politik adalah kehendak untuk berorientasi pada kepentingan bersama. Kita lihat nanti, apakah partai-partai punya tenaga untuk mencapai tujuan ini.
Penulis: Christoph Strack (ml/vlz)
Langkah Pemilu Jerman 2017
2017 jadi tahun penting politik Jerman, yang juga dianggap penting bagi masa depan Uni Eropa. Tahun ini digelar tiga pemilu negara bagian dan pemilu parlemen. Inilah tahapan langkah menuju pemilu parlemen.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Rehder
Tahun Pemilihan Umum
Tahun ini Kanselir Angela Merkel kembali mencalonkan diri untuk periode legislatur ke empat. Keistimewaan lainnya, partai ektrem kanan Jerman Alternatif untuk Jerman (AfD) semakin mendapat dukungan pemilih dengan program anti imigran dan anti-Islamnya.
Foto: Getty Images
26 Maret - Pemilu Parlemen Saarland
Pemilu pertama diadakan di negara bagian kecil Saarland, di bagian Barat Jerman, yang berbatasan dengan Perancis. Partai Kristen Demokrat (CDU) di bawah Kanselir Angela Merkel jadi partai terkuat dengan mendapat 40% suara. Kubu ektrem kanan AfD untuk pertama kalinya terwakili dalam parlemen Saarland dengan 6,2% suara. Foto: PM Saarland Annegret Kramp-Karrenbauer (kiri) bersama Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
7 Mei - Pemilu di Schleswig-Holstein
Partai Kristen CDU secara mengejutkan juga berhasil jadi partai terkuat dalam pemilu di negara bagian Schleswig-Holstein. Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang memerintah kehilangan banyak suara. CDU dengan calonnya Daniel Günther (foto) mendapat 32% suara, sementara SPD hanya 27%. Partai anti imigran AfD juga berhasil terwakili di parlemen, setelah lewati "treshold" 5%.
Foto: Getty Images/M. MacMatzen
14 Mei - Pemilu di Nordrhein Westfalen
Nordrhein Westfalen (NRW) adalah negara bagian Jerman dengan populasi penduduk terbanyak, yaitu 17,5 juta. Oleh sebab itu NRW adalah negara bagian yang paling diperebutkan semua partai. Secara tradisional hasil pemilu di NRW juga dianggap barometer bagi hasil pemilu tingkat federal.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gambarini
19 Juni - Semua Partai Sudah Ajukan Nama
97 hari sebelum pemilu parlemen federal-Bundestag adalah hari penutupan pengajuan daftar nama kandidat dari semua partai yang ikut bersaing. Semua partai harus memasukkan daftar nama paling lambat pukul 6 sore. Sejauh ini tercatat 51 partai yang mendaftar. Ketua komisi pemilu Roderich Egeler (foto) memimpin rapat proses pemilu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
7 Juli - Siapa Yang Boleh Ikut?
79 hari sebelum pemilu, partai-partai yang diperbolehkan ikut pemilu diumumkan oleh Ketua komisi Pemilu. Jika ada partai yang tidak setuju dengan keputusan, partai itu punya waktu empat hari untuk mengajukan protes kepada Mahkamah Konstitusi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
17 Juli - Siapa Yang Masuk Daftar?
Semua partai politik punya waktu hingga 69 hari sebelum pemilu untuk menentukan calon mana yang akan akan dicantumkan dalam daftar dan di wilayah mana. Wakil partai ini namanya akan tercantum di daftar pertama pada kerta suara. Untuk daftar kedua pad kertas suara yang sama, partai-partai juga harus memasukkan nama.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
13 Augustus - Kampanye Resmi Dimulai
Berbeda dengan negara-negara lain, partai-partai Jerman hanya diijinkan menggantung poster kampanye atau memutar iklan di televisi, enam pekan menjelang pemilu. Jadi mulai 13 Agustus, pintu kampanye terbuka dan poster-poster akan bergantungan di tiap tiang listrik, dan menampilkan wajah calon dari berbagai partai.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Balk
20 Agustus - Siapa Berhak Memilih?
Sekitar sebulan sebelum pemilu, disusun daftar terpenting yakni daftar nama warga yang berhak memilih. Di Jerman semua warga yang berusia di atas 18 tahun berhak memilih dalam pemilu parlemen federal- Bundestang. Tahun ini jumlah pemilik hal pilih seluruhnya 61,5 juta.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
3 September - Kartu Hak Pilih Tiba
Di tahap ini, semua warga yang berhak memilih sudah mendapatkan kartu hak pilih yang dikirim lewat pos. Pemilih yang berhak tapi tidak terdaftar bisa melapor. Pemilih yang ingin memberikan suara lewat pos bisa meminta agar kertas suara dikirim ke alamatnya.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
18 September - Mempersiapkan TPS
Kurang dari sepekan sebelum pemilu, persiapan akhir dimulai. Kertas suara, bilik tempat mencoblos dan kotak-kotak untuk mentranspor dokumen mulai berjejer, dan relawan yang membantu proses pemberian suara dilatih. Pemerintah lokal harus memberi informasi kepada warga tentang lokasi TPS. Penduduk masih bisa mendaftarkan diri hingga 36 jam sebelum TPA dibka.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
24 September - Hari Pemilu Bundestag
Inilah hari penentuan. Gedung sekolah dan perkantoran difungsikan menjadi tempat pemungutan suara. TPS mulai buka pukul 8 pagi, dan tutup pukul 6 sore. Setelah penghitungan cepat, Kantor komisi Pemilu mengumumkan hasil penghitungan awal malam hari itu juga.
Foto: picture-alliance/dpa
25 September - Penentuan Pemenang dan Pecundang
Setelah semua kertas suara dihitung, hasil akhir pemilu diumumkan. Jika seorang wakil partai tidak menang di wilayahnya, ia masih bisa dapat kursi di Bundestag, jika termasuk daftar wakil partai di tingkat regional.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
24 Oktober - Sidang Pertama Parlemen Jerman ke-19
Parlemen yang baru terpilih harus bersidang untuk pertama kalinya, paling lambat sebulan setelah pemilu. Karena setelah itu dimulai perundingan pembentukan koalisi pemerintahan, yang diikuti dengan voting secara tertutup untuk memilih kanselir.
Foto: picture-alliance/dpa
24 November - Segalanya Berjalan Bebas dan Adil?
Jika ada yang ingin memprotes hasil pemilu, mereka punya waktu dua bulan. Semua orang yang memberikan suara, pengamat pemilu, ketua parlemen dan Ketua Komisi Pemilu Roderich Egeler (foto) punya hak untuk memprotes hasil pemilu. Penulis: Rebecca Staudenmaier (ml/as)