1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Berkunjung ke Turki

Alex Mänz28 April 2014

Presiden Jerman Joachim Gauck berkunjung ke Turki dan melawat ke penampungan pengungsi Suriah. Gauck juga berbicara dengan Presiden Gül dan PM Erdogan.

Foto: Reuters

Presiden Jerman Joachim Gauck diterima dengan upacara kehormatan militer di Ankara oleh Presiden Turki Abdullah Gül. Gauck, yang ditemani oleh pasangan hidupnya Daniela Schadt, disambut dengan tembakan meriam 21 kali.

Setelah itu, Gauck bertemu dengan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, kemudan melanjutkan kunjungan ke Universitas METU di Ankara. Dalam pidatonya, Presiden Joachim Gauck akan menyinggung masalah demokrasi dan negara hukum.

Sebelum melakukan kunjungan resmi ke Ankara, Gauck hari Minggu (27/04) melawat ke kamp penampungan pengungsi Suriah dekat kota Kahramanmaras. Sekitar 16.000 pengungsi ditampung di tempat ini.

Gauck puji bantuan untuk pengungsi

Penampungan pengungsi Suriah yang sudah penuh sesak ini dikelola oleh pemerintah Turki dan lembaga PBB, UNHCR. Di kompleks penampungan ada dua sekolah, satu rumah sakit, lengkap dengan apotiknya. Sejak beroperasi, sudah ada 1.500 anak yang dilahirkan di sini.

Setiap pengungsi mendapat kupon belanja senilai 80 lira Turki per bulan. Dengan kupon itu, mereka bisa berbelanja di supermarket khusus pengungsi. Supermarket itu dikelola secara transparan dan harga barang-barangnya tidak semahal di toko umum.

Gauck langsung memuji bantuan yang diberikan pemerintah Turki kepada para pengungsi asal Suriah. Kunjungannya ke penampungan pengungsi adalah juga "tanda penghargaan bagi prestasi Turki menyediakan tempat untuk para pengungsi", kata Gauck.

Menurut organisasi bantuan, hanya 25 persen pengungsi yang bisa ditampung di kamp-kamp pengungsi. Sisanya tinggal dengan kerabat atau kenalannya di Turki, atau tinggal di pinggiran jalan sambil mencari kerja.

Menurut pemerintah Turki, anggaran untuk pengungsi sudah mencapai hampir dua milyar Euro. Sebagian dananya berasal dari organisasi internasional dan negara donor. Gauck berjanji akan minta pemerintah Jerman menyalurkan lebih banyak bantuan.

Pasukan Jerman di Turki

Di Kahramanmaras, militer Jerman menempatkan dua unit roket Patriot sebagai bagian dari bantuan NATO untuk Turki. Pemerintah Turki minta bantuan NATO untuk mengamankan daerah perbatasannya, karena khawatir konflik di Suriah meluas ke negaranya.

Ketika mengujungi kontingen militer Jerman, Gauck mengingatkan lagi solidaritas NATO untuk Turki. Ini membuka kesempatan bagi Jerman untuk berbicara secara lebih terbuka mengenai masalah-masalah rumit yang sedang dihadapi Turki, kata Gauck.

Dalam pertemuan dengan pimpinan Turki di Ankara, Gauck juga akan membicarakan masalah hak asasi dan kebebasan berpendapat.

PM Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini memerintahkan pemblokiran situs media sosial Twitter dan Youtube, karena dianggap memuat terlalu banyak konten yang menyudutkan pemerintahannya.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait