1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Jerman Lawat Bangladesh

29 November 2011

Dengan motto Kesatuan dalam Keragaman, Presiden Jerman Wulff melakukan kunjungan ke Bangladesh dan Indonesia. Dalam kunjungan lima hari ini, Wulff antara lain akan bertemu dengan perwakilan agama.

Upacara menyambut kedatangan Prsiden Jerman Christian Wulff di DhakaFoto: Focus Bangla

Sambutan hangat diterima Presiden Jerman Christian Wulff saat tiba di Dhaka. Dan sambutan ini telah dipersiapakan Bangladesh jauh hari sebelumnya. Ini karena Bangladesh memang mengandalkan Jerman, terutama dalam masalah perubahan iklim. Bangladesh, negara yang terletak hampir tepat di atas permukaan laut, menjadi wilayah yang paling rentan akibat perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut.

Dan di bidang energi terbarukan, Bangladesh tidak saja mengharapkan bantuan. Dengan kebijakan energinya, Jerman juga bisa menjadi partner, terutama dalam KTT Iklim di Rio, Brasil, tahun 2012. Dan Wulff juga telah siap, jika dilontarkan pertanyaan, apakah kebijakan energi Jerman yang ambisius benar-benar dapat dijalankan.

Potensi Warga Muda

Tapi kunjungan Wulff kali ini disertai dengan isu penting lain. Bangladesh dan Indoensia merupakan negara demokratis yang mayoritas penduduknya Muslim. Populasi Bangladesh berkembang pesat. Dengan penduduk berjumlah 164 juta, Bangladesh tercatat sebagai wilayah yang paling padat penduduknya di dunia. Diperkirakan, pada tahun 2025, penduduk Bangladesh akan berjumlah lebih dari 200 juta jiwa. Dan Bangladesh memiliki populasi masih muda, rata-rata usia penduduk Bangladesh adalah 23 tahun.

Warga muda harus dirangkul demi demokrasi, karena, menurut Wulff, negaranya saat ini tengah menghadapi masalah terorisme politik dan radikalisasi politik. Bersama-sama hal seperti ini harus dicegah, dikatakan Wulff.

Kebersamaan

Pada pertenghan bulan Desember, Christian Wulff akan menyampaikan pidato bertemakan Kesatuan dalam Keragamaan di Doha pada pertemuan Aliasi Budaya. Selain Turki, dikatakan Wulff, diharapakan negara-negara berpenduduk Muslim lainnya, sebagai negara demokrasi dapat berperan aktif.

Dan kunjungan Wulff ke Bangladesh dan Indonesia dapat dilihat sebagai upayanya untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kehidupan beragama. Untuk itu, di Bangladesh dan Indonesia Wulff bertemu dengan perwakilan berbagai agama. Dalam perjalanannya ini, Wulff juga didampingi oleh dua pakar Islam.

Hari Selasa (29/11), Wulff bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina Wajed. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas proses demokratisasi di Bangladesh. Wulff juga direncanakan akan berpidato di hadapan mahasiswa Universitas Dhaka dan bertemu dengan pemimpin oposisi Khaleda Zia. Hari rabu (30/11), Wulff akan melanjutkan perjalannnya, bertolak ke Indonesia.

Bettina Stehkämper/dpa/Yuniman Farid Editor: Hendra Pasuhuk

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya