Joko Widodo langsung memimpin rapat terbatas setibanya di Palu, Sulawesi Tengah. Proses evakuasi, pembenahan akses jalan dan komunikasi jadi prioritas utama saat mengunjungi lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami.
Iklan
Warga Palu yang tinggal di kompleks Perumnas Balaroa menjadi tempat pertama yang dikunjungi Presiden Joko Widodo di Palu, hari Minggu (30/09). Lokasi ini menjadi salah satu kelurahan yang terdampak parah akibat gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Sulawesi Tengah, hari Jumat (28/09)
"Jadi ini memang keadaan darurat karena jalan banyak yang terputus, bandara. Listrik dari tujuh gardu baru yang hidup. (Suplai) BBM juga (terhambat karena) jalan tertutup," kata Presiden.
Penyediaan bahan pangan dan air hingga kini masih terhambat karena kondisi bandara yang mengalami kerusakan sehingga pesawat yang mendarat hanya terbatas pada kebutuhan darurat. "Saya harap masyarakat sabar semua. Saya tahu banyak persoalan yang harus diselesaikan dalam waktu dekat, termasuk berkaitan dengan komunikasi," ujar Jokowi lebih lanjut seperti dalam keterangan yang disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Gempa dan Tsunami Mengguncang Palu
Gempa 7,7 SR yang guncang Donggala memicu gelombang tsunami di Palu. Gempa dua kali terjadi sebelum tsunami menerjang dan menyebabkan nyaris 400 korban tewas. Gempa dan tsunami sudah pernah terjadi di Sulawesi Tengah.
Foto: picture alliance/AP Photo/M. Rifki
Korban tewas bertambah
Seorang ayah menggendong jenazah anaknya yang tewas akibat tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Tsunami lebih dari 2 meter menyapu pesisir Palu dan Donggala. Sebagian besar korban yang ditemukan awalnya hanya di Palu, Sementara lokasi terparah di Donggola, Sigi dan Parigi sulit dicapai tim evakuasi, sehingga perkiraan jumlah korban jiwa diduga mencapai ribuan.
Foto: picture alliance/AP Photo/M. Rifki
Terjebak di bawah reruntuhan
Diperkirakan banyak korban yang terjebak bangunan yang roboh akibat gempa. Di Palu, fokus pencarian di antaranya Hotel Roa-Roa, Mal Ramayana, Restoran Dunia Baru, Pantai Talise dan Perumahan Balaroa. Di Balaroa, akibat proses likuifaksi ada bagian jalanan yang naik dan perumahan warga yang ambles sedalam 5 meter. Sekitar 90 warga diduga terjebak di dalam reruntuhan.
Foto: Reuters/Antara Foto
Identifikasi korban
Meski jumlah korban tewas yang dievakuasi mencapai ratusan korban, namun yang dapat diidentifikasi melalui lima rumah sakit di Palu menurut catatan BNPB terbatas. "Jumlah itu juga sebagian karena tsunami, sebagian karena gempa sebelumnya yang mengakibatkan tsunami itu. Misalnya saat gempa itu tertimpa reruntuhan," papar juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Foto: picture alliance/AP Photo/M. Rifki
Ratusan terluka
Ratusan orang terluka dan terpaksa dirawat di luar rumah sakit. Sebagian besar terluka akibat tertimpa reruntuhan, atau saat menyelamatkan diri. Saat gempa banyak tembok bangunan yang roboh. Komang Adi Sujendra, Direktur Rumah Sakit Palu meminta bantuan. "Kami membutuhkan rumah sakit lapangan, tim medis, obat-obatan dan selimut."
Foto: Getty Images/AFP/M. Rifki
Pemakaman massal
Banyaknya jumlah korban serta demi mencegah penyebaran penyakit menyebabkan pemakaman massal menjadi pilihan. 18 jenazah yang dimakamkan pada tahan awal telah diidentifikasi sebelumnya di RS Bhayangkara Polri.
Foto: DW/Nurdin Amir
Ratas di Palu
Joko Widodo langsung memimpin rapat terbatas setibanya di Palu, Sulawesi Tengah. Proses evakuasi, pembenahan akses jalan dan komunikasi jadi prioritas utama tanggap darurat saat Jokowi mengunjungi lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami.
Foto: Biro Pers Setpers
Mengantre BBM
Antrean panjang terjadi di berbagai SPBU di Palu. Aliran listrik yang terputus, membuat warga terpaksa mengantre hingga malam. Selain warga, tempat yang juga mendesak membutuhkan pasokan BBM adalah rumah sakit.
Foto: DW/N. Amir
Tanpa listrik
Pasca gempa, infrastruktur hancur dan saluran komunikasi terputus. Warga bertahan di lapangan terbuka, karena takut berada di dalam bangunan bila gempa susulan terjadi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Y. Litha
Akses jalan terputus
Akibat gempa dan tsunami, jalanan di Palu, Sulawesi Tengah, sulit diakses akibat jalan yang menghubungkan Poso dan Palu terputus. Bukan hanya di dalam kota, akses di wilayah perbatasan dengan kota tetangga juga terdampak gempa. Donggala, wilayah yang terkena dampak terparah sulit dicapai, sehingga evakuasi korban terhambat.
Foto: picture alliance/AP
Evakuasi daerah terparah
Warga turut membantu proses evakuasi para korban pasca gempa mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (28/09). Presiden Jokowi juga memerintahkan Menko Polhukam untuk mengkoordinasi BNPB serta menginstruksikan TNI untuk melakukan penanganan darurat baik pencarian korban, evakuasi, maupun penyiapan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan korban selamat.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rifki
Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman tak begitu jauh dari pesisir Pantai di Palu. Ketika gelombang tsunami terjadi, banyak umat yang bersiap melakukan sholat maghrib.
Foto: BNPB
Jembatan Kuning Ponulele
Dari pantauan udara terlihat, jembatan setinggi 20,2 meter yang jadi ikon Kota Palu luluh lantak akibat terjangan tsunami yang dahsyat. Jembatan lengkung pertama di Indonesia yang membentang di atas Teluk Talisa itu roboh dan turut membawa mobil yang melintas di atasnya.
Foto: BNPB
Tsunami 5 meter
BNPB menyebutkan tsunami yang menghantam Palu sempat mencapai ketinggian lima meter. Saat terjadi gempa yang disusul tsunami sebagian besar warga masih tetap melanjutkan aktivitas.
Foto: Getty Images/AFP/O. Gondronk
Tak segera lari
Jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah, sebab diketahui ada "puluhan hingga ratusan" orang yang sedang berkumpul melakukan perayaan di pantai Talise, Palu saat tsunami terjadi. "Ketika peringatan tsunami terjadi kemarin, warga tetap melanjutkan aktivitas mereka di dekat pantai dan tidak segera berlari dan mereka menjadi korban," ungkap juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Peringatan tsunami
Sebelum gempa berkekuatan 7,7 SR yang memicu tsunami terjadi, sekitar tiga jam sebelumnya, gempa pertama terjadi di Donggala. Peringatan dini tsunami segera aktif saat gempa terjadi, namun sesudah setengah jam dan situasi dianggap kondusif, peringatan tsunami diakhiri. Peringatan dicabut berdasarkan pemantauan visual dan peralatan di laut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Y. Litha
Penyebab gempa dan tsunami Donggala dan Palu
Gempa 7,7 SR yang mengguncang Donggala memicu gelombang tsunami di Kabupaten tersebut dan Kota Palu. Gempa bumi tersebut merupakan gempa tektonik yang dangkal akibat aktivitas Sesar Palu-Koro. Patahan Palu-Koro merupakan patahan dengan pergerakan terbesar kedua di Indonesia, setelah patahan Yapen, dengan pergerakan mencapai 46 mm/tahun.
Foto: Getty Images/AFP/M. Rifki
Gempa dan tsunami pernah terjadi
Bukan pertama kali gempa dan tsunami terjadi, baik di Donggala maupun Palu. Lokasinya yang berada di Sesar Palu-Koro menjadikan wilayah itu rawan gempa dan tsunami. BNPB merilis gempa dan/atau tsunami pernah terjadi 10 kali. Gempa pertama tercatat terjadi 1 Desember 1927 di Teluk Palu. Sedangkan tsunami setinggi 3,4 meter pernah terjadi tahun 1996 di Donggala. (Ed: ts/yp)
Foto: AFP/Getty Images/J. Samad
17 foto1 | 17
Berdasarkan siaran pers yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), karena listrik PLN putus sehingga jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya juga belum dapat beroperasi. Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Jokowi juga menyampaikan kebutuhan mendesak lainnya seperti BBM yang akan sampai di Palu dalam dua hari dari Mamuju, Poso dan Gorontalo.
Evakuasi korban
Hingga Minggu (30/09) BNPB menyebutkan korban jiwa berjumlah 832 orang. Sebagian besar korban berasal dari Palu, dan dari Donggala berjumlah 11 orang. Kondisi medan yang rusak dan alat berat dari Mamaju dan Gorontalo yang masih digerakkan menuju lokasi menjadi salah satu hambatan evakuasi, terutama di Donggala.
Saat melakukan koordinasi dengan sejumlah jajaran menteri, Panglima TNI, dan Kapolri di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Jokowi juga menekankan tentang gerak cepat melakukan evakuasi darurat serta langkah rehabilitasi dan rekontruksi di Sulawesi Tengah. Pemerintah melalui BNPB menyiapkan dana 560 miliar Rupiah untuk bantuan penanganan darurat.
Selain menemui korban bencana di kompleks Perumnas Balaroa, Joko Widodo juga menemui pengungsi di Lapangan Vatulemo dan meninjau kondisi di Pantai Talise. Saat tsunami terjadi, di tempat wisata utama di Palu tersebut sedang berkumpul ratusan orang untuk mengikuti festival.